Resume 1 Zikra Ysamine
Resume 1 Zikra Ysamine
Oleh :
Yasmin Efendi (18043165)
Zikra Ilhamullah (18043172)
AKUNTANSI
FAKUNLTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
1. Konsep Witholding system
Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga
(bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya
pajak yang terutang oleh wajib pajak (Mardiasmo, 2016).
B. Non- Pemotong
Non Pemotong PPh Pasal 21 terdiri dari :
Kantor perwakilan Negara asing.
Organisasi-organisasi internasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
huruf c Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan, yang
telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
organisasi-organisasi internasional yang ketentuan Pajak Penghasilannya
didasarkan pada ketentuan perjanjian internasional dan dalam perjanjian
internasional tersebut mengecualikan kewajiban pemotongan pajak, serta
organisasi-organisasi dimaksud telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
Pemberi kerja orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas yang semata-mata mempekerjakan orang pribadi untuk melakukan
pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan bukan dalam rangka melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas.
Pegawai Tetap
Pegawai tetap adalah pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan
dalam jumlah tertentu secara teratur termasuk anggota dewan komisaris dan
anggota dewan pengawas, serta pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak untuk
suatu jangka waktu tertentu yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam
jumlah tertentu secara teratur termasuk PNS Maupun Non-PNS.
Pegawai tidak tetap
Pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas adalah pegawai yang hanya menerima
penghasilan jika bekerja berdasarkan jumlah hari bekerja, jumlah unit pekerjaan
yang dihasilkan, atau menyelesaikan suatu jenis pekerjaan yang diminta oleh
pemberi kerja.
Istilah yang digunakan bagi penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja
lepas adalah imbalan atau upah harian, mingguan, atau upah borongan.
Meski ketentuan perpajakannya berbeda dengan pegawai tetap, jenis pajak yang
dikenakan sama yakni PPh Pasal 21.
4.
A. Benefit in cash and benefit in kind
Benefit in cash
Penghasilan yang diberikan dalam bentuk uang tunai
Contoh:
gaji, tunjangan, bonus, Tunjangan Hari Raya (THR), tantiem gratifikasi, dan
penghasilan lain yang diberikan dalam bentuk uang.
Benefit in kind
Penghasilan yang diberikan dalam bentuk natura ataukenikmatan (non tunai)
olehWajib Pajak.
Benefit In Kindmenjadi objek PPh Pasal 21 jika diberikan oleh:
- Wajib Pajak yang telah dikenai PPh Final.(Perusahaan konstruksi,
Perusahaan yang bisnis utamanya dalam sewa tanah dan bangunan)
- Wajib Pajak yang dikenai PPh berdasarkan Norma Perhitungan Khusus
(NPK)/deemed profit.
- Bukan Wajib Pajak.
1. Penghasilan yang diterima karyawan tetap, berupa penghasilan yang bersifat teratur
maupun tidak teratur.
2. Penghasilan yang diterima pensiun secara teratur berupa uang pensiun atau
penghasilan sejenisnya.
3. Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penghasilan
sehubungan dengan pensiun yang diterima sekaligus berupa uang pesangon, uang
pensiun, tunjangan hari tua, dan pembayaran sejenis.
4. Penghasilan karyawan tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah harian, upah
mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang dibayarkan secara bulanan.
5. Imbalan kepada bukan karyawan, antara lain berupa honorarium, komisi, fee, dan
imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai imbalan
pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan.
6. Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang representasi,
uang rapat, honorarium, hadiah, atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk
apapun, dan imbalan sejenis dengan nama apapun.
1. Penilai (appraisal);
2. Aktuaris;
3. Akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan;
4. Hukum;
5. Arsitektur; dsb
6. Imbalan Jasa Arsitek Wajib Pajak Orang Pribadi
arsitek memiliki kewajiban sebagai wajib pajak dalam negeri. Jika usaha yang digeluti
mencapai omzet Rp4,8 miliar dalam satu tahun pajak, maka jasa arsitek wajib untuk
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP).
besaran tarif PPh Pasal 21 jasa arsitek yang tertera dalam Undang-Undang Perpajakan
No. 36 Tahun 2008 Pasal 17 ayat 1 adalah:
9.
Jika pencadangan bonus senilai pembayaran bonus, tidak akan muncul isu perpajakan
karena sesuai dengan pasal 15 ayat 1 PP No 94/2010, pemotongan bonus dilakukan pada
saat dicatat sebagai biaya bonus.
A. Pada perusahaan yang memperoleh laba dan pengenaan PPh Badannya tidak final,
diupayakan seminimal mungkin pegawai diberikan kesejahteraan dalam bentuk natura
dan kenikmatan (benefit in kind) karena pengeluaran ini non deductible
B. Bagi perusahaan yang masih rugi, pemberian natura dan kenikmatan (fringe benefit)
akan menurunkan PPh pasal 21 sementara PPh Badan tetap nihil
Kode unik tersebut misalnya #21. pada saat langkah ekualisasi dilakukan, seluruh akun
buku besar yang terkait objek PPh pasal 21 diunduh. Selanjutnya, seluruh transaksi yang
memiliki kode #21 tersebut dapat diseleksi menggunakan menu filter pada MS Excel. Hal
ini akan mempermudah Proses Ekualisasi