Disusun oleh :
Flowrita Maylindasari /2001105074
Muhammad Hamdzani Zaky/2001105058
Penulis
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………I
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….….II
BAB I PENDAHULUAN ………..….……………………………………………1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………...... 1
1.2 Rumusan Masalah …………….………………………………………….1
1.3 Tujuan ……………………………………………………….………….... 1
1.4 Manfaat………………………………………………………….………....1
BAB II PEMBAHASAN………..….…………………………………………….. 2
2.1 Makna Tauhid ……………………………..………………………………… 2
2.2 Dimensi Tauhid ……………………………………………………………….2
2.3 Makna Syahadah……………………………………..……. ………………...2
2.4 Implementasi Tauhid dalam Kehidupan…………………………………….3
2.5 Fungsi Tauhid ………………………………………………………………...4
BAB III SIMPULAN DAN SARAN ………..………………………………… 9
3.1 Simpulan …………………………………………………………………… 9
3.2 Saran ………………………….…………………………………………….. 9
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada zaman modern ini banyak krisis yang harus dihadapi manusia, seperti krisis moneter,
krisis pangan, krisis bahan bakar, dan yang patut kita renungkan adalah krisis iman.
Krisis iman dikarenakan kurangnya nutrisi rohani serta kurangnya fungsi tauhid dalam
kehidupan sehari-hari manusia saat ini. Kebanyakan manusia hanya mementingkan
kepentingan dunia dibanding kepentingan akhirat. Sehingga yang terealisasi hanyalah sifat-
sifat manusia yang berbau duniawi, seperti hedonism, fashionism, kepuasan hawa nafsu, dan
lain-lain.
Hanya sedikit manusia yang dapat memanfaatkan fungsi dan menempatkan peran tauhid
secara benar dan sesuai dengan keadaan zaman manusia sekarang ini.
Padahal, jika, masyarakat modern saat ini menempatkan tauhid dalam kehidupan sehari-
harinya, insya allah, akan tercipta masyarakat yang damai, aman, dan terjauh dari sifat-sifat
tercela, seperti korupsi, kolusi, nepotisme, penipuan, dan tindakan-tindakan yang melanggar
hokum agama, maupun hokum perdata dan pidana Negara.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang kami angkat dalam makalah ini adalah :
1. Mengapa tauhid penting bagi kehidupan social ?
2. Bagaimana peran tauhid dalam kehidupan social masyarakat modern saat ini?
3. Apa fungsi tauhid bagi kehidupan social ?
1.3 Tujuan
Tujuan tulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahu apa itu tauhid
2. Mengetahui peranan tauhid dalam kehidupan bermasyarakat
3. Mengetahui fungsi tauhid bagi kehidupan social
1.4Manfaat
1. Memberi informasi kepada pembaca tentang tauhid
2. Memberi informasi kepada pembaca tentang implementasi tauhid dalam kehidupan
sehari – hari
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MAKNA TAUHID
Tauhid berasal dari kata wahhada-yuwahhidu-tauhiidan yang artinya adalah satu/esa. Dalam
ajaran Islam, tauhid terwadahi dalam kalimat laa ilaaha illallah (tiada Tuhan selain Allah).
Tauhid artinya mengesakan Allah. Lawan dari tauhid adalah musyrik (menyekutukan) Allah.
Dalam budaya tertentu terkadang kita melihat masih ada orang yang Islam, mungkin juga
shalat, tapi ia ternyata masih juga melakukan sesaji untuk memuja sesuatu yang menurut
mereka juga mempunyai kekuatan gaib. Di beberapa daerah juga ada tradisi mengunjungi
kuburan, bukan ziarah untuk mengambil pelajaran dan mendoakan yang ada di dalam kubur,
tapi untuk meminta sesuatu pada ruh yang berada di dalam kubur. Ada juga yang pakai jimat-
jimat tertentu yang dianggap mengandung kekuatan gaib. Semua ini adalah kemusyikan yang
tak pernah diajarkan Nabi Muhammad SAW.
1. Tauhid uluhiyyah, yaitu meyakini bahwa hanya Allah-lah Dzat Tuhan yang benar
(haq) dan wajib disembah dan melakukan penyembahan/pemujaan hanya kepada-
Nya. Orang-orang yang melakukan penyembahan selain kepada Allah atau
menduakan Allah berarti melakukan kesalahan/kesesatan karena melakukan hal yang
bertentangan dengan tauhid uluhiyyah.
2. Tauhid rububiyyah, yaitu meyakini bahwa Allah-lah yang menciptakan makhluk dan
mengatur seluruh realitas kehidupan. Benar bahwa dalam kehidupan ini ada hukum
alam, ada hukum sebab-akibat, tapi semuanya tetap berada dalam pengaturan Allah.
Orang-orang yang meyakini bahwa realitas kehidupan ada dengan sendirinya dan
segala sistem kehidupan berjalan tanpa ada kendali dan pengaturan dari Allah berarti
dia melakukan kesalahan/kesesatan dan bertentangan dengan tauhid rububiyyah.
3. Tauhid mulkiyyah, yaitu meyakini hanya Allah-lah penguasa yang wajib ditaati segala
aturannya. Orang-orang yang memuja dan mensakralkan pemimpin apalagi sampai
mentaati perintahnya yang bertentanga dengan aturan Allah berarti ia melakukan
kesalahan/kesesatan dan bertentangan dengan tauhid mulkiyyah.
4. Tauhid asma wa sifat, meyakini bahwa Allah mempunyai nama dan sifat-sifat
sebagaimana dijelaskan oleh Allah sendiri dalam kitab suci al-Quran dan melalui
penjelasan Nabi Muhammad SAW (dalam al-Hadis), tanpa menambah dan
menyerupakan sifat dan nama Allah itu dengan nama dan sifat-sifat makhluk. Orang-
orang yang tak mempercayai, mengubah, atau pun menyerupakan sifat dan nama
Allah dengan makhluk berarti ia melakukan kesalahan/kesesatan dan bertentangan
dengan tauhid asma wa sifat.
2.3 MAKNA SYAHADAH
Syahadah atau syahadat artinya kesaksian, yakni kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah dan bahwasanya Muhammad utusan Allah. Syahadah adalah keyakinan yang sangat
kuat yang dibuktikan dengan komitmen untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi
larangannya.Persaksian yang pertama (kepada Allah) disebut dengan syahadat tauhid dan
persaksian yang kedua (kepada Nabi Muhammad) disebut dengan syahadat rasul. Dalam
ajaran Islam, syahadah terwadahi dalam kalimat syahadah: asyhadu allaa ilaha illallah, wa
asyhadu anna muhammadan rasulullah.
Syahadat adalah ikrar ketundukan seorang Muslim kepada Allah SWT. Karena itulah
syahadat harus memenuhi tiga syarat: mengikrarkan secara lisan (iqrarun billisan), meyakini
dalam hati (tashdiqun biljanan), melakukan dengan anggota tubuh (wa ‘amalun bil arkan).
Membaca dua kalimat syahadat merupakan pengucapan syahadah dalam lisan. Ucapan ini tak
ada gunanya jika tidak diyakini dalam hati. Kemudian keyakinan juga tak ada gunanya jika
tak diikuti dengan ketaatan melakukan semua perintah Allah dengan segenap jiwa dan raga.
Dengan demikian, syahadah juga merupakan janji awal bagi seorang hamba untuk mentaati
perintah-perintah Allah SWT.
2.4 IMPLEMENTASI TAUHID DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI
]٣٣:٦٦[ ار يَقُولُونَ يَا لَ ْيتَنَا أَطَ ْعنَا هَّللا َ َوأَطَ ْعنَا ال َّر ُسواَل
ِ َّيَوْ َم تُقَلَّبُ ُوجُوهُهُ ْم فِي الن
َ َ َوقَالُوا َربَّنَا إِنَّا أَطَ ْعنَا َسا َدتَنَا َو ُكبَ َرا َءنَا فَأ
]٣٣:٦٧[ ضلُّونَا ال َّسبِياَل
“Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata:
“Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul
Dan mereka berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-
pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan
(yang benar). “.( QS. Al- Ahzaab : 66-67).
Fungsi ini dirujukkan pada kalimat “LailaahaillAllah SWT” ( tidak ada Tuhan selain
Allah). Kalimat ini merupakan kalimat pembebasan bagi manusia. Dengan
mengucapkan “ tidak ada Tuhan selain Allah” berarti seorang muslim telah
memutlakkan Allah SWT Yang Maha Esa sebagai Kholiq, maka umat muslim
mengemban tugas untuk melaksanakan “ tahrirunnasi min ‘ibadatil ‘ibad ila
‘ibadatillahi ” atau membebaskan manusia dari menyembah sesama manusia kepada
menyembah Allah SWT semata.
2. Menjaga manusia dari nilai- nilai palsu yang bersumber pada hawa nafsu, gila
kekuasaan, dan kesenangan- kesenangan sensual belaka.
Suatu kehidupan yang didedikasikan pada kelezatan sensual, kekuasaan, dan
penumpukan kekayaan dapat mengeruhkan akal sehat dan menghilangkan pikiran
jernih. Sebenarnya telah dengan tajam Al- Qur’an menyindir orang-orang seperti ini.
]٢٥:٤٣[ أَ َرأَيْتَ َم ِن اتَّخَ َذ إِ ٰلَهَهُ ه ََواهُ أَفَأ َ ْنتَ تَ ُكونُ َعلَ ْي ِه َو ِكياًل
]٢٥:٤٤[ ضلُّ َسبِياًل َ َأَ ْم تَحْ َسبُ أَ َّن أَ ْكثَ َرهُ ْم يَ ْس َمعُونَ أَوْ يَ ْعقِلُونَ ۚ إِ ْن هُ ْم إِاَّل َكاأْل َ ْن َع ِام ۖ بَلْ هُ ْم أ
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di depan dapat diketahui bahwa Tauhid mempunyai berbagai
macam fungsi dan peran yang dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan
sosial yakni membebaskan manusia dari perbudakan mental dan penyembahan kepada
semua makhluk, menjaga manusia dari nilai- nilai palsu yang bersumber pada hawa
nafsu, gila kekuasaan, dan kesenangan- kesenangan sensual belaka, Sebagai frame of
thought dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai pondasi
keimanan yang juga menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan hidup seluruh umat
manusia, ketika seluruh ajaran- ajarannya dilaksanakan secara konsisten,
Mengajarkan kepada umat islam supaya menjadikan Allah SWT sebagai pusat
kesadaran intelektual mereka. Maka jelaslah bahwa tauhid erat hubunganya dengan
kehidupan sosial karena dengan ber tauhid manusia dapat mengetahui tujuan hidup
mereka yaitu beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala secara vertical yaitu
langsung kepada Allah dengan ibadah makdoh dan Horizontal yaitu beribadah dengan
sesama makhluk Allah dengan ibadah ghoirumakdoh.
Dengan menancapakan kalimat Lailahailallah dalam hati, maka akan diketahui
bahwa segala hal bentuk penyembahan terhadap sesama manusia merupakan suatu
perbuatan yang bisa menduakan Allah SWT serta mengingkari kekuasaannya, karena
Dialah yang menciptakan segala sesuatunya di alam ini, baik yang ada di langit
maupun ada di bumi. Dan apabila semua ini dapat direalisasikan dalam kehidupan
secara konsisten maka akan tercipta kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat.
3.2 Saran
Kita sebagai umat beragama sebaiknya dapat mengambil hikmah dari fungsi dan peran yang
telah dibahas diatas. Dengan demikian, kita bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
kita.
DAFTAR PUSTAKA