Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

KEWIRAUSAHAAN 1

POKOK BAHASAN:

Komunikasi dan mengetahui model


kepemimpinan
Dan
Ideate (Design Thingking)

Tatap Muka
Fakultas Program Studi Kode MK Disusun Oleh

06
Ilmu Penyiaran U001700010 Tri Mayang Mekar, M.M.
Komunikasi

Abstract Kompetensi
Menjelaskan pengertian komunikasi dan Setelah mempelajari pada modul ini,
model kepemimpinan. Juga menjelaskan Mahasiswa mampu melakukan
mengenai Ideate (Design Thinking).. komunikasi dan mengetahui model
kepemimpinan dan keterampilan teknis
pada bidang tertentu
Pembahasan
Pengertian Komunikasi
Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikan
dengan komunikator. Dalam proses ini, baik pembawa dan penerima pesan akan memakai
tanda atau simbol yang sama. Komunikasi dideskripsikan juga sebagai proses penukaran
informasi atau ide untuk mencapai pemahaman bersama. Komunikasi sangat penting dalam
berbagai segi kehidupan manusia, terlebih dalam hal organisasi. Komunikasi organisasi
memiliki banyak fungsi yang akan mendukung keberhasilan suatu organisasi. Komunikasi
organisasi ini erat kaitannya dengan komunikasi kepemimpinan.
Komunikasi kepemimpinan adalah proses komunikasi yang dilakukan pemimpin
(sebagai komunikator) kepada bawahan organisasinya (sebagai komunikan). Dalam
penerapannya, pemimpin dapat menggunakan berbagai macam jenis komunikasi
kepemimpinan sesuai dengan gaya masing masing yang dipengaruhi oleh banyak faktor.
Jenis komunikasi kepemimpinan atau gaya komunikasi kepemimpinan wajib dimiliki oleh
seorang pemimpin. Gaya komunikasi kepemimpinan ini harus digunakan pemimpin untuk
mempengaruhi bawahannya untuk mencapai target organisasi.
Komunikasi kepemimpinan yang baik akan memastikan tiap anggota organisasi bisa
mengerjakan tugasnya dengan baik. Dalam komunikasi kepemimpinan, terdapat banyak
aspek yang bisa diperhatikan. Banyak pula teori komunikasi kepemimpinan yang patut untuk
diketahui bersama.

Model kepemimpinan
Kita cenderung menggolongkan seorang pemimpin berdasarkan cara ia memimpin
menurut cara pandang kita mengenai dia. Dengan sendirinya, seseorang mungkin berbeda
pendapat dengan orang lain mengenai gaya seorang pemimpin. "Gaya" (style of leadership)
ternyata merupakan ringkasan dari bagaimana seorang pemimpin melaksanakan fungsi
kepemimpinannya dan bagaimana ia dilihat oleh mereka yang berusaha dipimpinnya atau
mereka yang mungkin sedang mengamati dari luar (Saul. W. Gellerman, 2003).
Gaya kepemimpinan mencakup tentang bagaimana seseorang bertindak dalam
konteks organisasi tersebut, maka cara termudah untuk membahas berbagai jenis gaya
ialah dengan menggambarkan jenis organisasi atau situasi yang dihasilkan oleh atau yang
cocok bagi satu gaya tertentu (Miftah Thoha, 1995).
Pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu
unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Sedangkan

2021 Kewirausahaan 1
2 Tri Mayang Mekar, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berdasarkan kepribadian maka gaya kepemimpinan dibedakan menjadi (Robert Albanese,
David D. Van Fleet, 1994):
1) Gaya Kepemimpinan Kharismatis
Gaya kepemimpinan kharismatis adalah gaya kepemimpinan yang mampu menarik
atensi banyak orang, karena berbagai faktor yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang
merupakan anugerah dari Tuhan. Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah kuning.
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka
terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya
pemimpin dengan kepribadian kuning ini visionaris. Mereka sangat menyenangi
perubahan dan tantangan. Namun, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini
bisa saya analogikan dengan peribahasa “Tong Kosong Nyaring Bunyinya”. Mereka
mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang –
orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsistenan pemimpin tersebut. Apa
yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si
pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf dan janji.
Gaya kepemimpinan kharismatis bisa efektif jika pertama, Mereka belajar untuk
berkomitmen, sekalipun seringkali mereka akan gagal. Kedua, Mereka menempatkan
orang-orang untuk menutupi kelemahan mereka, dimana kepribadian ini berantakan dan
tidak sistematis.
2) Gaya Kepemimpinan Otoriter
Gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala
keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala
pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut,
sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan. Dalam gaya
kepemimpinan otoriter, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin
memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran
tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya.
Pemimpin yang menjalankan gaya kepemimpinan ini juga berperan sebagai pengawas
terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami
masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apappun. Anggota
cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin.
Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah merah. Kelebihan model kepemimpinan
otoriter ini ada pada pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu
menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah
harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah - langkahnya penuh
perhitungan dan sistematis. Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin
dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan, sehingga tidak
pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya. Gaya

2021 Kewirausahaan 1
3 Tri Mayang Mekar, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kepemimpinan ini menganggap bahwa semua orang adalah musuh, entah itu
bawahannya atau rekan kerjanya. Gaya kepemimpinan otoriter ini kadang kala
menekankan kepada bawahannya supaya tidak menjadi ancaman, dengan kedisiplinan
yang tidak masuk akal atau dengan target yang tak mungkin dicapai. Gaya
kepemimpinan otoriter ini bisa efektif bila ada keseimbangan antara disiplin yang
diberlakukan kepada bawahan serta ada kompromi terhadap bawahan.
3) Gaya kepemimpinan demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang
secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan
bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin
memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah putih.
Pada gaya kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada
kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai
saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain
itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Kelebihan gaya kepemimpinan demokratis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak
orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari
sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa
melihat kedua sisi, dengan jelas. Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga
menguntungkan lawannya. Dalam bahasa sederhana, seorang pemimpin yang memiliki
gaya kepemimpinan jenis ini merupakan diplomator yang ulung, atau win-win solution.
Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya demokratis ini.
Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun
kesabarannya ini bisa sangat – sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan
yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali
hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.
Gaya kepemimpinan demokratis ini akan efektif bila Pertama, Pemimpin mau berjuang
untuk berubah ke arah yang lebih .Kedua, Punya semangat bahwa hidup ini tidak selalu
win-win solution, ada kalanya terjadi win-loss solution. Pemimpin harus mengupayakan
agar dia tidak selalu kalah, tetapi ada kalanya menjadi pemenang.
4) Gaya Kepemimpinan Moralis
Gaya kepemimpinan moralis adalah gaya kepemimpinan yang paling menghargai
bawahannya. Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah biru. Biasanya seorang
pemimpin bergaya moralis sifatnya hangat dan sopan kepada semua orang. Pemimpin
bergaya moralis pada dasarnya memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan
para bawahannya. Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang
datang karena kehangatannya akan terlepas dari segala kekurangannya. Pemimpin

2021 Kewirausahaan 1
4 Tri Mayang Mekar, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bergaya moralis adalah sangat emosinal. Dia sangat tidak stabil, kadang bisa tampak
sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.
Gaya kepemimpinan moralis ini efektif bila; Pertama, Keberhasilan seorang pemimpin
moralis dalam mengatasi kelabilan emosionalnya seringkali menjadi perjuangan seumur
hidupnya. Kedua, Belajar mempercayai orang lain atau membiarkan melakukan dengan
cara mereka, bukan dengan cara anda.

Salah satu teori komunikasi kepemimpinan yang populer dan banyak diterapkan
adalah teori Likert 4 sisitem atau 4 Gaya komunikasi kepemimpinan. Teori ini adalah teori
sistem manajerial yang didasarkan oleh beberapa variabel penting yang berhubungan
dengan manajerial seperti kepemimpinan, motivasi, komunikasi, interaksi, pengambilan
keputusan, penentuan tujuan, pengendalian dan kinerja.
Teori komunikasi kepemimpinan ini banyak digunakan untuk menganalisis pengaruh
gaya komunikasi kepemimpinan terhadap perubahan kinerja dari pegawai atau
bawahannya. Dalam teori Likert, komunikasi kepemimpinan dibedakan oleh 4 hal berikut:
 Gaya Penguasa Mutlak atau Authoritarian
Dalam jenis sistem 1 Likert ini, pemimpin dideskripsikan memiliki sifat yang otoriter,
berfokus pada tugas semata dan sangat terstruktur. Bagi pemimpin jenis ini, hubungan
interpersonal antar pemimpin dan bawahan atau antar bawahan dianggap tidak penting
dan tidak mempengaruhi kinerja dari pegawai. Pemimpin di tipe 1 ini tidak akan
memberikan kepercayaan yang besar kepada bawahannya.
Pemimpin ini juga tidak akan melibatnya pegawai lain dalam mengambil keputusan. Bagi
pegawai, mereka akan merasa takut dan selalu terintimidasi dalam melakukan kerja.
Komunikasi kepemimpinan yang terjadi dalam sistem 1 ini hanya terjadi satu arah yakni
komunikasi dari atasan ke bawahan. Komunikasi jenis ini berdasarkan pada struktur
organisasi dan kepemimpinan.
 Gaya Penguasa Semi Mutlak atau Benevolent Authoritative
Pemimpin dengan gaya kepemimpinan seperti ini masih memiliki sifat otoritarian namun
sudah mulai terbuka dan memberikan kepercayaan pada bawahannya. Dalam sistem 2
ini, pemimpin memiliki sifat task oriented namun menjalankan fungsi controlling untuk
mengawasi kinerja pegawainya. Gaya kepemimpinan ini juga sering disebut sebagai
sistem controlling.
Di sistem ini, bawahan sudah diberikan kepercayaan dan ruang untuk memberikan
pendapat dalam proses pengambilan keputusan. Pemimpin sudah memberikan
kesempatan untuk terjadinya komunikasi dari bawahan ke atasan, meskipun mayoritas
komunikasi yang terjadi dilakukan dari atasan ke bawahan. Komunikasi kepemimpinan
yang berlangsung pada sistem jenis ini juga masih terjadi dalam suasana formal sesuai
dengan jabatan ataupun struktur organisasi.

2021 Kewirausahaan 1
5 Tri Mayang Mekar, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Gaya Pemimpin Penasihat atau Consultative
Pemimpin pada sistem 3 ini lebih bersifat terbuka dan sudah memberikan kepercayaan
lebih kepada bawahannya. Pemimpin tetap melakukan fungsi controlling namun dengan
proses negosiasi dan kolaborasi. Dalam sistem ini, bawahan memiliki hak dalam
mengemukakan pendapat dalam pengambilan keputusan, terutama keputusan yang
langsung berhubungan dengan tugas yang mereka kerjakan. Disini, komunikasi yang
terjadi sudah dua arah yakni dari atasan ke bawahan dan sebaliknya.Interaksi antar
pribadi sudah lebih sering dibandingkan dengan sistem 1 dan 2.
 Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin dalam sistem 4 ini berkeyakinan bahwa organisasi akan berjalan lebih baik
dengan adanya partisipasi aktif dari pegawainya. Disini pemimpin sudah memiliki
kepercayaan dan keyakinan terhadap pegawainya. Pemimpin memberikan kepercayaan
kepada bawahannya untuk bisa mengambil keputusan. Komunikasi yang terjadi pun
lebih cair dengan alur atasan ke bawahan, bawahan ke atasan maupun bawahan ke
bawahan.
Pemimpin juga memberikan motivasi kepada pegawainya dengan cara memberikan
ruang bagi mereka untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan target organisasi.
Proses komunikasi dan pertukaran ide berlangsung dengan terbuka dari atasan ke
bawahan maupun sebaliknya

Komunikasi Kepemimpinan
Dalam komunikasi kepemimpinan sendiri terdapat banyak jenis atau gaya yang
dapat diterapkan. Biasanya gaya komunikasi kepemimpinan dipengaruhi oleh kepribadian
personal dari pemimpin dan gaya kepemimpinannya dalam menjalankan organisasi.
Gaya kepemimpinan ini biasanya didasarkan oleh beberapa pola dasar yakni mementingkan
hubungan kerja sama, mementingkan pelaksanaan pekerjaan dan mementingkan hasil dari
pekerjaan. Untuk mengetahui berbagai jenis komunikasi kepemimpinan, berikut adalah
contoh gaya komunikasi kepemimpinan yang biasa digunakan.
1) Gaya Controlling
Gaya komunikasi kepemimpinan model ini mementingkan kendali atas organisasi.
Pemimpin dengan gaya komunikasi controlling akan membatasi dan cenderung
mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan bawahannya. Komunikasi yang terjalin
dalam gaya komunikasi ini adalah komunikasi satu arah yang berasal dari atasan ke
bawahan. Komunikasi satu arah ini dilakukan pemimpin untuk mempengaruhi
bawahannya untuk melakukan tugas sesuai dengan perintahnya.
2) Gaya Equalitarian
Gaya komunikasi kepemimpinan jenis ini mengedepankan aspek kesamaan dalam
komunikasi. Komunikasi kepemimpinan jenis ini melakukan penyebaran informasi

2021 Kewirausahaan 1
6 Tri Mayang Mekar, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
atau ide dengan arus dua arah, baik dari atasan ke bawahan maupun sebaliknya.
Komunikasi kepemimpinan jenis ini dilakukan secara terbuka yang berarti setiap
anggota organisasi berhak mengemukakan pendapat. Pemimpin akan memberikan
ruang bagi bawahannya untuk memberikan pendapat terhadap pengambilan
keputusan organisasi.
Komunikasi berjalan santai dan tanpa intimidasi. Dalam gaya komunikasi
kepemimpinan ini, pemimpin memiliki kemampuan dalam menjalin hubungan yang
baik sehingga timbul keterbukaan antara atasan dan bawahan maupun antar
bawahan. Pemimpin mampu membangun komunikasi baik formal maupun non
formal dengan anggota dari organisasi yang nantinya membuka kesempatan bagi
tiap anggota untuk bertukar informasi dan gagasan.
3) Gaya Struktural
Dalam gaya komunikasi kepemimpinan ini, pemimpin memberikan informasi yang
bertujuan untuk pemantapan perintah penugasan, jadwal penugasan dan struktur
organisasi. Pada gaya komunikasi ini, pemimpin mencoba mempengaruhi bawahan
dengan cara memberikan informasi terkait tujuan organisasi, penjadwalan kerja,
aturan kerja, prosedur kerja dalam organisasi.
Gaya komunikasi kepemimpinan jenis ini akan berjalan efektif dan bermanfaat bagi
organisasi bila dijalankan dengan benar. Ahli komunikasi bernama Stogdill dan
Coons menjelaskan bahwa struktur inisiator bisa menjadi gaya kepemimpinan yang
efektif. Inisiator struktur ini adalah mereka yang mampu membuat perencanaan
informasi atau pesan verbal yang bisa memantapkan tujuan organisasi, struktur
organisasi, deskripsi penugasan kerja dan pertanyaan pertanyaan lain yang bersifat
struktural
4) Gaya Dinamis
Komunikasi kepemimpinan gaya dinamis ini artinya pelaku komunikasi akan bersikap
lebih agresif dalam menyampaikan dan menangkap pesan. Dalam gaya ini, baik
pemimpin dan bawahan sadar betul bahwa lingkungan organisasi mereka dinamis
sehingga berfokus pada tindakan. Gaya komunikasi kepemimipinan jenis ini
bertujuan untuk merangsang pegawai untuk bekerja lebih cepat dengan hasil yang
lebih baik.
Dalam suasana kerja yang dinamis, gaya komunikasi kepemimpinan ini cocok untuk
menyelesaikan masalah masalah yang kritis. Gaya komunikasi kepemimpinan ini
dapat berjalan baik bila pemimpin dan pegawai memiliki cukup kemampuan dalam
bekerja dan menyelesaikan masalah kritis di lingkungan yang dinamis.
5) Gaya Relinqushing
Dalam gaya komunikasi kepemimpinan ini, pemimpin memiliki sifat bersedia dalam
menerima saran atau ide dari orang lain. Pemimpin bersedia menurunkan

2021 Kewirausahaan 1
7 Tri Mayang Mekar, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
keinginannya dalam memberi perintah dan mengatur pegawainya. Gaya komunikasi
kepemimpinan jenis ini bisa efektif jika pemimpin bekerja dalam organisasi yang
berisi orang orang yang sudah berpengalaman, berpengetahuan luas dan mampu
bertanggung jawab atas setiap pekerjaannya.

Manfaat mempelajari komunikasi kepemimpinan


Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, komunikasi kepemimpinan sangat
bermanfaat untuk diterapkan dalam ruang lingkup komunikasi organisasi. Teori komunikasi
kepemimpinan bisa menjadi acuan bagi pemimpin dalam menerapkan gaya komunikasi
kepemimpinannya dalam menjalankan organisasinya. Secara umum, komunikasi
kepemimpinan memiliki beberapa fungsi seperti fungsi informatif, fungsi regulatif, fungsi
persuasif dan fungsi integratif. Berikut adalah manfaat dari mempelajari komunikasi
kepeminpinan.
1) Meningkatkan alur informasi
Komunikasi kepemimpinan memiliki fungsi informatif yang artinya proses pertukaran
informasi atau ide antara atasan dan bawahan harus terlaksana dengan baik. Bagi
atasan, komunikasi kepemimpinan dibutuhkan agar atasan mengetahui kondisi
organisasi dan dapat menentukan kebijakan dalam organisasi. Bagi bawahan,
komunikasi kepemimpinan bermanfaat untuk memperoleh informasi seperti benefits
yang didapat karyawan, izin cuti, jaminan sosial & kesehatan dan informasi lainnya.
2) Melancarkan regulasi
Komunikasi kepemimpinan juga berfungsi dalam menjalankan regulasi dalam
perusahaan atau organisasi. Atasan memiliki wewenang dalam mengatur alur
komunikasi. Atasan berhak memberikan instruksi kerja kepada bawahan. Dengan
adanya komunikasi kepemimpinan, proses penyampaian instruksi pekerjaan beserta
regulasinya bisa berjalan lebih baik.
3) Meningkatkan fungsi persuasif
Salah satu fungsi komunikasi kepemimpinan adalah membuat pemimpin bisa
memberikan pengaruh kepada bawahannya untuk mengikuti arahan pemimpin
tersebut. Pemimpin yang baik harus memiliki kemampuan persuasif, karena dengan
ini maka bawahannya bisa bekerja lebih baik dan tidak sekadar mengerjakan
instruksi kerja atasan.
4) Membuat integrasi komunikasi organisasi
Adanya sistem komunikasi kepemimpinan yang baik juga bisa memperlancar proses
komunikasi antar pegawai maupun pegawai dengan atasan dalam suatu organisasi.
Dengan mempelajari komunikasi kepemimpinan, atasan bisa menerapkan sistem
maupun sarana komunikasi yang bisa mengintegrasikan proses komunikasi di dalam
organisasi.

2021 Kewirausahaan 1
8 Tri Mayang Mekar, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ideate (Design Thingking)
Pada tahap Ideation , pemikir desain memunculkan ide - dalam bentuk pertanyaan
dan solusi - melalui kegiatan kreatif dan penasaran seperti Brainstorms dan Worst Possible
Idea. Ideation adalah proses yang menarik. Tujuannya adalah untuk menghasilkan sejumlah
besar ide - ide yang berpotensi menginspirasi ide-ide baru yang lebih baik Tujuan utama
tahap Ideation adalah menggunakan kreativitas dan untuk mengembangkan solusi.
Dalam proses Berpikir Desain, tahap Ideation sering mengikuti dua tahap pertama,
yaitu tahap Empathize dan Define. Ada tumpang tindih yang signifikan antara tahap Define
dan Ideation dari proses Berpikir Desain khas. Menafsirkan informasi dan mendefinisikan
masalah (s) dan ideasi keduanya mendorong generasi solusi masalah. Tumpang tindih ini
diwakili dalam jenis metode yang digunakan tim selama dua tahap ini. Misalnya, pertanyaan-
pertanyaan Bodystorm an “How Might We” sering digunakan dalam kedua tahap ini.
Ideation akan membantu anda:
 Ajukan pertanyaan yang tepat dan berinovasi.
 Langkah melampaui solusi yang jelas dan karenanya meningkatkan potensi inovasi
dari solusi Anda.
 Satukan perspektif dan kekuatan anggota tim.
 Temukan bidang inovasi yang tidak terduga.
 Buat volume dan variasi dalam opsi inovasi Anda.
 Dapatkan solusi yang jelas dari kepala Anda, dan usir tim Anda di luar itu.
 Metode Ideasi untuk Memicu Ide Inovatif

Metode Ideasi untuk Memicu Ide Inovatif

Ada ratusan metode ideasi. Beberapa metode hanyalah berganti nama atau versi
yang sedikit diadaptasi dari teknik yang lebih mendasar. Di sini Anda akan mendapatkan
gambaran singkat tentang beberapa metode terbaik:Brainstorm, Braindump, Brainwrite,
Brainwalk, Tantang Asumsi, LARI CEPAT, Peta pikiran, Sketsa atau Sketchstorm,
Storyboard, Analogi, Provokasi, Gerakan, Bodystorm, Gamestorming, Cheatstorm,
Crowdstorm, Lokakarya Co-Creation, Prototipe, Jeda Kreatif.
Ideation memang bisa menyenangkan dan mengasyikkan, tetapi mereka menuntut
banyak persiapan dan konsentrasi anggota tim agar membuahkan hasil. Ideation adalah
proses kreatif dan terkonsentrasi; mereka yang terlibat harus diberi lingkungan yang
memfasilitasi pertukaran gagasan yang bebas, terbuka, dan tidak menghakimiIdeation yang
efektif tidak selalu harus memberikan selembar kertas kosong dan meminta tim untuk
menghasilkan ide. Kemungkinan akan menghasilkan kegagalan. Demikian juga, untuk
membuat semua orang meneriakkan ide-ide mereka sendiri kemungkinan akan
mengakibatkan kegagalan.

2021 Kewirausahaan 1
9 Tri Mayang Mekar, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam sesi Ideation, penting untuk menciptakan jenis lingkungan yang tepat untuk
membantu menciptakan budaya kerja kreatif dengan suasana yang ingin tahu, berani, dan
terkonsentrasi. Anda juga harus menunjuk seseorang untuk mencatat ide-ide kontributor dan
menggambar / menuliskannya di papan tulis / dinding / poster.

Metode Ideasi untuk Memilih Ide

Berikut beberapa motode ideasi untuk memilih ide:


 Post-Voting atau Dot Voting.
Dalam pemungutan suara sesudahnya, semua anggota diberikan sejumlah suara (tiga
hingga empat harus dilakukan) untuk memilih ide favorit mereka. Ide-ide yang dihasilkan
dalam sesi Ideation ditulis pada masing-masing post-it, dan anggota dapat memilih
dengan menggunakan stiker atau spidol untuk membuat titik pada post-it yang sesuai
dengan ide yang mereka sukai. Proses ini memungkinkan setiap anggota memiliki suara
yang sama dalam memilih dari ide-ide yang terpilih.
 Metode Empat Kategori
Metode melibatkan membagi ide sesuai dengan abstrak relatifnya, mulai dari pilihan
paling rasional hingga pilihan 'long shot'. Empat kategori tersebut adalah: pilihan
rasional, kemungkinan besar untuk senang, kesayangan, dan pukulan panjang. Anggota
kemudian memutuskan satu atau dua ide untuk masing-masing kategori ini. Metode ini
memastikan bahwa tim mencakup semua alasan, mulai dari yang paling praktis hingga
gagasan-gagasan dengan potensi paling besar untuk memberikan solusi inovatif.
 Pilihan Bingo
Metode menginspirasi anggota untuk membagi ide. Namun, dalam metode ini,
kontributor didorong untuk membagi ide sesuai dengan berbagai faktor bentuk, seperti
aplikasi potensial mereka dalam prototipe fisik, prototipe digital, dan prototipe
pengalaman.
 Peta Afinitas Ide
 Sekarang Wow How Matrix
 Enam Topi Berpikir
 Dewan Validasi Mesin Startup Idea
 Kriteria Pemilihan Ide

Aturan Brainstorming
Pada tingkat paling dasar, sesi Brainstorm melibatkan sprouting poin terkait dari ide
sentral.Brainstorming adalah salah satu metode utama yang digunakan selama tahap
Ideation dari proses Berpikir Desain khas. Brainstorming adalah cara yang bagus untuk

2021 Kewirausahaan 1
10 Tri Mayang Mekar, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menghasilkan banyak ide dengan memanfaatkan pemikiran kolektif kelompok, dengan
terlibat satu sama lain, mendengarkan, dan membangun ide-ide lain. 
Metode ini melibatkan fokus pada satu masalah atau tantangan pada satu waktu,
sementara anggota tim membangun tanggapan dan ide masing-masing dengan tujuan
menghasilkan sebanyak mungkin solusi potensial. Ini kemudian dapat disempurnakan dan
dipersempit ke solusi terbaik. Peserta kemudian harus memilih ide-ide terbaik, paling praktis,
atau paling inovatif dari pilihan yang mereka miliki.
Gagasan seringkali merupakan tahap paling menarik dalam proyek Desain Berpikir
karena pemikiran bebas yang hampir tidak terkendali dapat terjadi dalam bidang yang
diberikan. Pada tahap Ideation, tujuannya adalah untuk menghasilkan sejumlah besar ide -
ide yang berpotensi menginspirasi ide-ide baru yang lebih baik - yang kemudian dapat
disaring dan dipersempit oleh tim menjadi ide-ide terbaik, paling praktis, atau paling
inovatif. Ada banyak metode hebat yang dapat membantu tim desain selama sesi Ideation.

Referensi:

1. Design Thinking For Innovatioan : Research and Practise , 2016, Springer


Internasional Publising.
2. Dewobroto, Wisnu Sakti, 2019, Materi TOT Kewirausahaan 4.0, UMB
3. Gellerman, W., Saul, 2003. Manajer dan Bawahan, Lembaga Pendidikan dan
Pembinaan Manajemen, (LPPM), Jakarta.
4. James. L. Gibson, John M. Ivancevich, James H. Donnely, 2004. Organisasi dan
Manajemen, Erlangga, Jakarta. Miftah Thoha, 1995. Kepemimpinan Dalam
Manajemen, CV. Rajawali, Jakarta
5. Robert Albanese, David D. Van Fleet, 1994. Organizational Behavior: A Managerial
Viewpoint, Dryden Press, Texas.
6. Tommy Aland Saputra Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen,
Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:
tommyaland@gmail.com (Implementasi Design Thingkin dalam Membangun Inovasi
Model Bisnis Perusahaan Percetakan).
7. hhtps: //diib.ui.ac.id .2016/08
8. https://www.slideshare.net/mobile/maduca/design-thingking-for-entrepreneurs-and
small-businesses-pdf-book
9. https://www.interaction-design.org/literature/article/stage-3-in-the-design-thinking-
process-ideate&prev=search

2021 Kewirausahaan 1
11 Tri Mayang Mekar, M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai