Anda di halaman 1dari 2

Enhancer Zat Besi :

Vitamin A

 Defisiensi vitamin A dapat memperparah kejadian anemia


 Pemberian suplemen vitamin A dan zat besi secara bersamaan lebih efektif untuk mengatasi
anemia dibandingkan dengan mengonsumsi suplemen vitamin A dan suplemen zat besi
secara terpisah
 Sehingga dapat disimpulkan bahwa interaksi vitamin A dan zat besi merupakan interaksi
yang sinergis
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa tubuh kekurangan vitamin A, transportasi zat besi dari
hati atau penggabungan zat besi ke dalam erotrosit menjadi terganggu

Cuprum (Tembaga)

 Pengaruh yang terlihat antara zat besi dengan tembaga adalah pada protein ceruloplasmin.
 Ceruloplasmin adalah protein yang disintesis pada hati dan mengandung 6 atom tembaga
pada strukturnya sehingga hampir 90 persen tembagayang ada di dalam tubuh kita
terkandung dalam protein ini
 Ceruloplasmin memiliki fungsi ferooksidase, yaitu dapat mengubah Fe(II) menjadi Fe(III)
sehingga memudahkan proses arbsorbsi oleh transferin (Sharp, 2004)

Vitamin C

 Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi apabila dikonsumsi secara bersamaan,
karena vitamin C dapat mengubah Feri menjadi Fero. Zat besi dalam wujud Fero lebih
mudah diserap oleh tubuh
 Selain itu, vitamin C juga dapat membentuk gugus zat besi-askorbat yang tetap larut
terhadap pH basa di duodenum
 Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi hanya apabila tubuh mengalami
defisiensi zat besi, apabila tubuh memiliki kadar zat besi yang cukup, maka tidak akan ada
peningkatan penyerapan zat besi apabila dikonsumsi secara bersamaan dengan vitamin C.
 Vitamin C akan melebihi efek negatif dari penyerapan zat besi oleh semua inhibitor, yang
termasuk fitat, polifenol, dan kalsium serta protein pada produk susu. Vitamin C juga akan
meningkatkan penyerapan dari sumber zat besi alami maupun fortifikasi.
 Vitamin C merupakan satu satunya enhancer pada diet vegetarian, dan penyerapan zat besi
dari diet vegetarian paling baik ditingkatkan dengan mengonsumsi sayuran yang
mengandung zat besi
 Proses memasak, pengolahan di industri, dan penyimpanan dapat mengurangi kadar vitamin
C dan efek enhancernya terhadap penyerapan zat besi

Nicotinamine

 Nicotinamine merupakan metal-chelator yang memfasilitasi transportasi intra dan


interseluler dari mineral esensial seperti Fe2+ Fe3+ dan Zn2+.
 Percobaan pada hewan coba menunjukkan bahwa tikus anemia yang diberi makan dengan
beras yang difortifikasi oleh nicotinamine menunjukkan kenaikan level hemoglobin dan
hematokrit pada level normal dalam 2 minggu
 Kadar NA yang meningkat pada beras dapat meningkatkan bioavailabilitas dari zat besi yang
berasal dari sumber non heme dengan mengikat zat besi agar membentuk kompleks NA-
Besi.
 Nicotinamine merupakan enhancer potensial untuk zat besi yang cocok diberikan pada
populasi yang mengonsumsi beras sebagai makanan pokok.

Piperidine

 Piperidine merupakan senyawa nitrogen alkaloid yang terkandung dalam lada hitam (Piper
nigrum L.)
 Senyawa ini dijual di Amerika Serikat sebagai suplemen makanan dan diperkaya dengan
berbagai macam vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya
 Peran piperidine sebagai enhancer Fe adalah dengan menghasilkan panas sehingga dapat
menstimulasi thermogenic action pada sel – sel epitel usus halus, yang bertindak sebagai
thermonutrient yang meningkatkan penyerapan dan bioavailabilitas dari zat gizi.
 Studi lain mengatakan bahwa piperidine dapat meningkatkan permeabilitas dari lapisan
epitel sel usus halus dengan mengubah membran plasmanya. Selain itu, piperidine dapat
menginduksi sintesis protein sitoskeleton yang menyebabkan peningkatan absorbsi di
permukaan usus halus

Sumber :

Fernández-Lázaro, D., Mielgo-Ayuso, J., Córdova Martínez, A. and Seco-Calvo, J., 2020. Iron and
physical activity: bioavailability enhancers, properties of black pepper (bioperine®) and potential
applications. Nutrients, 12(6), p.1886.

Hurrell, R. and Egli, I., 2010. Iron bioavailability and dietary reference values. The American journal of
clinical nutrition, 91(5), pp.1461S-1467S.

Ridwan, E., 2012. Kajian Interaksi Zat Besi dengan Zat Gizi Mikro Lain dalam Suplementasi (Review
Of Interactions Between Iron And Other Micronutrients In Supplementation) Endi Ridwan1. Nutrition
and Food Research, 35(1), pp.49-54.

Zheng, L., Cheng, Z., Ai, C., Jiang, X., Bei, X., Zheng, Y., Glahn, R.P., Welch, R.M., Miller, D.D., Lei,
X.G. and Shou, H., 2010. Nicotianamine, a novel enhancer of rice iron bioavailability to
humans. PLoS One, 5(4), p.e10190.

Anda mungkin juga menyukai