Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN STUDI KASUS PRAKTIKUM DIETETIK DAN PENYAKIT 2

TATA LAKSANA DIET PADA PASIEN


CHF DAN HIPERTENSI

Disusun Oleh:
KELOMPOK 7 / SHIFT 2
Sophia Arina Zahra (19/438925/KU/21231)
Yolanda Ruth Febrany Simanungkalit (19/438926/KU/21232)
Anggita Kurnia Sari (19/439989/KU/21292)

PROGRAM STUDI S-1 GIZI KESEHATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT, DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2022
KASUS 1.7: CHF, HIPERTENSI
Ny. PI merupakan seorang ibu rumah tangga yang berusia 77 tahun, datang ke rumah
sakit pada 22 Oktober 2020 dengan keluhan sesak nafas, batuk kering, lemas, mual.
Sebelumnya Ny. PI pernah masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama. Ny. PI menderita
penyakit jantung selama 2 tahun. Riwayat penyakit keluarga adalah hipertensi. Ny. PI diagnosis
medis Dyspnea etc. CHF stage 2 dan Hipertensi stage 1. Dari hasil wawancara pada 23
Oktober 2020, diketahui bahwa Ny. PI tidak bekerja dan sehari-hari tinggal bersama keluarga
dari anaknya, Ny. PI sudah tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan aktivitasnya
terbatas hanya di tempat tidur. Dalam sehari, jam tidur Ny. PI sekitar 9-10 jam. Ny. PI tidak
memiliki alergi makanan tertentu dan mengatakan sudah tidak mengkonsumsi makanan
bersantan. Terapi medis yang didapatkan selama di rumah sakit antara lain Inf. ringer laktat, inf.
assessering, ceftriaxone, furosemid, lansoprazole, ondansetron, parasetamol.
Dari pemeriksaan antropometri diketahui lingkar lengan atas 26,5 cm, tinggi badan 155
cm dan berat badan 44 kg. Pemeriksaan biokimia (22 Oktober 2020) diketahui bahwa Hb 14,3
g/dL; HCT 45,9%; MCV 91,2 fL; MCH 28,4 fL; MCHC 31,1 g/dL; SGOT 18 u/L; SGPT 4 u/L;
ureum 44 mg/dL; kolesterol 82 mg/dL; trigliserida 81 mg/dL; kreatinin 1,01 mg/dL; Na 132,6
mmol/L; K 3,8 mmol/L; dan Cl 98 mmol/L. Kesan umum Ny. PI compos mentis lemah, sesak,
mual, batuk kering, dan nafsu makan menurun. Hasil pemeriksaan vital sign diketahui tekanan
darah 130/90 mmHg; nadi 76x/menit; respirasi 22x/menit dan suhu 36,70C. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan hasil conjunctive tidak anemis, sklera tidak ikterik, oedema pada tungkai kaki.
Ny. PI memiliki pola makan 3x makan utama dan 1x selingan. Makanan pokok yang
sering dikonsumsi adalah bubur 3x/hari @1 mangkuk kecil (50 gram). Lauk yang sering
dikonsumsi adalah telur ayam 1x/hari @1 butir (direbus), ayam cincang 1x/minggu @1 potong
kecil (goreng/bacem), ikan lele 1x/mgg @1 potong sedang (digoreng) untuk lauk hewani; dan
untuk lauk nabati berupa tahu 1-2x/hari @1 ptg kcl. Sayuran yang biasa dikonsumsi adalah sop
bening (wortel brokoli) dengan tekstur lunak 2 – 3x/hari @1 sendok sayur sedang. Ny. PI jarang
mengonsumsi buah, namun buah yang paling sering dikonsumsi yakni papaya 1 – 2x/minggu
@1/2 slice dan pisang 2x/minggu @1 buah. Ny. PI suka 27 mengonsumsi selingan berupa
gorengan (tahu atau mendoan) @1 biji/hari atau pisang rebus 1-2x/minggu @1 buah. Konsumsi
cairan Ny. PI berupa air putih 6 gelas sedang/hari dan teh manis 1 gelas sedang/hari dengan
gula pasir sebanyak @1 sendok teh. Untuk selingan yang dikonsumsi adalah roti sobek 1x/hari
@1 slice. Namun dalam seminggu terakhir, asupan makan Ny. PI mengalami penurunan dan
hanya konsumsi makanan 1 – 2x/hari dengan jumlah separuh dari biasanya. Berdasarkan hasil
recall 24 jam berupa makanan rumah sakit (DJ II) diketahui asupan Ny. PI yakni energi 558
kkal; protein 16,4 g; lemak 13,5 g; dan karbohidrat 97,5 g.
1. SKRINING GIZI

Instrumen : Mini Nutritional Assessment - Short Form (MNA-SF)


Skor :7
Interpretasi : Status Gizi Kurang

2. PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)

A. ASESMEN GIZI
I. RIWAYAT PERSONAL (CH)

Kode IDNT Jenis Data Data Personal

CH.1.1 Nama Ny. PI

CH.1.1.1 Umur 77 tahun

CH.1.1.2 Jenis Kelamin Perempuan

CH.1.1.10 Mobilitas ● Ny. PI tidak bekerja, sehari-hari tinggal


bersama keluarga dari anaknya, sudah
tidak dapat melakukan aktivitas
sehari-hari, dan aktivitasnya terbatas
hanya di tempat tidur.
● Dalam sehari, jam tidur Ny. PI sekitar
9-10 jam.

Diagnosis Medis Dyspnea etc. CHF stage 2 dan


Hipertensi stage 1

II. RIWAYAT PENYAKIT (CH)

Kode IDNT Jenis Data Data Personal

CH.2.1 Keluhan Utama Sesak nafas, batuk kering, lemas, mual

CH.2.1.1 Riwayat Penyakit Dyspnea etc. CHF stage 2 dan


Sekarang Hipertensi stage 1

Riwayat Penyakit ● Sebelumnya Ny. PI pernah masuk


Sebelumnya rumah sakit dengan keluhan yang
sama.
● Ny. PI menderita penyakit jantung
selama 2 tahun.

Riwayat Penyakit ● Hipertensi


Keluarga
Kode IDNT Jenis Data Data Personal

CH.2.1.2 Kardiovaskuler ● Tekanan darah normal (130/90 mmHg)

CH.2.1.5 Gastrointestinal ● Mual dan nafsu makan menurun

III. RIWAYAT MAKANAN (FH)

Kode IDNT Jenis Data Data Personal

FH.2.1 Riwayat Diet Pola makan 3x makan utama dan 1x


selingan.
Makanan Pokok
Bubur 3x/hari @1 mangkuk kecil (50
gram)
Lauk Hewani
● telur ayam 1x/hari @1 butir
(direbus),
● ayam cincang 1x/minggu @1
potong kecil (goreng/bacem),
● ikan lele 1x/mgg @1 potong
sedang (digoreng)
Lauk Nabati
tahu 1-2x/hari @1 ptg kcl
Sayuran
sop bening (wortel brokoli) dengan
tekstur lunak 2–3x/hari @1 sendok
sayur sedang
Buah-buahan
● papaya 1 – 2x/minggu @1/2 slice
● pisang 2x/minggu @1 buah
Selingan
● gorengan (tahu atau mendoan)
@1 biji/hari
● pisang rebus 1-2x/minggu @1
buah,
● roti sobek 1x/hari @1 slice.
Cairan
● berupa air putih 6 gelas
sedang/hari
● teh manis 1 gelas sedang/hari
dengan gula pasir sebanyak @1
sendok teh.

a. SQFFQ
Kesimpulan: Kebiasaan makan sebelum masuk rumah sakit sudah baik dan
bervariasi.

b. Recall 24 jam (FH.7.2.8)


Energi Protein Lemak Karbohidrat

Asupan Oral 558 kkal 16,4 gram 13,5 gram 97,5 gram

Kebutuhan 1485 kkal 59,4 gram 41,25 gram 219 gram


(standar
pembanding)

% Asupan 37,58% 27,6% 32,7% 44,5%


Kesimpulan: Dari hasil recall didapat bahwa asupan makan kurang (<80%).

c. Asupan Energi (FH.1.1) dan Asupan Zat Gizi Makro (FH.1.5) dan lainnya

Kode IDNT Jenis Data Keterangan

FH.1.1.1 Asupan Energi 558 kkal

FH.1.5.1 Asupan Lemak dan Kolesterol 13,5 gram

FH.1.5.2 Asupan Protein 16,4 gram

FH.1.5.3 Asupan Karbohidrat 97,5 gram

IV. STANDAR PEMBANDING (CS)

Kode IDNT Jenis Data Keterangan

CS.1.1.1 Estimasi Kebutuhan Kalori = 25 - 30 kkal/kg BB Ideal


Energi = 30 kkal x 49,5 kg
= 1.485 kkal

*BBI (Rumus Brocca)


Wanita (TB>150cm)
BBI = 90% x (TB-100) x 1 kg
BBI = 90% x (155-100) x 1 kg
BBI = 49,5 kg

CS.2.1.1 Estimasi Kebutuhan Lemak = 20 - 25% dari total energi


Lemak = 25% x 1485 kkal
= 371,25 kkal
= 41,25 gram

CS.2.2.1 Estimasi Kebutuhan Protein = 0,8 - 1,5 gram/kg BB Ideal


Protein = 1,2 gram x 49,5 kg
= 59,4 gram (16%)

CS.2.3.1 Estimasi Kebutuhan Karbohidrat = 50-60% dari total energi


Karbohidrat = 59% x 1485 kkal
= 876,15 kkal
= 219 gram
Kesimpulan: Berdasarkan perhitungan kebutuhan, estimasi kebutuhan energi Ny.
PI sebesar 1485 kkal, estimasi kebutuhan lemak 33 gram, estimasi kebutuhan
protein 74,25 gram, dan estimasi kebutuhan karbohidrat sebesar 222,75 gram.

V. ANTROPOMETRI (AD.1.1)

Kode IDNT Jenis Data Keterangan

AD.1.1 Tinggi Badan 155 cm

Berat Badan 44 kg

LILA 26,5
Kesimpulan: Berdasarkan pengukuran LILA, status gizi Ny. PI tergolong normal
karena >22 cm.

VI. PEMERIKSAAN FISIK/KLINIS (PD.1.1)

Kode IDNT Jenis Data Keterangan

PD.1.1.1 Penampilan Keseluruhan Compos mentis lemah

PD.1.1.3 Saluran Pernapasan Sesak

PD.1.1.4 Ekstremitas dan Tulang Oedema pada tungkai kaki

PD.1.1.5 Sistem Pencernaan Mual, batuk kering, nafsu makan


menurun

PD.1.1.6 Kepala dan Mata conjunctive tidak anemis, sklera


tidak ikterik

PD.1.1.9 Tanda - tanda vital Tekanan darah 130/90 mmHg


(Normal); nadi 76x/menit (Normal);
respirasi 22x/menit (Cepat) dan
suhu 36,70C (Normal).
Kesimpulan: Ny. PI memiliki kesadaran yang baik, terdapat keluhan sesak napas,
mual, batuk kering, dan tidak nafsu makan. Terdapat edema pada tungkai kaki.
Berdasarkan pemeriksaan fisik, tekanan darah normal, denyut nadi normal,
respirasi tergolong cepat, dan suhu tubuh normal.

VII. BIOKIMIA (BD)

Kode IDNT Data Biokimia Hasil Rujukan Keterangan

BD.1.10.1 Hb 14,3 g/dL 13-16 g/dL Normal


BD.1.1.2 Kreatinin 1,01 mg/dL 0,6-1,2 mg/dL Normal

BD.1.2.5 Natrium 132,6 mmol/L 135-145 Rendah


mmol/L

BD.1.2.6 Klorida 98 mmol/L 96-106 Normal


mmol/L

BD.1.2.7 Potassium 3,8 mmol/L 3,5-5,1 Normal


mmol/L

BD.1.10.2 HCT 45,9% 34,9%–44,5% Tinggi

BD.1.10.3 MCV 91,2 fL 80-100 fL Normal

MCH 28,4 fL 26-34 pg Normal

MCHC 31,1 g/dL 32-36 g/dL Rendah

BD.1.4.2 SGOT 18 u/L 5–40 µ/L Normal

BD.1.4.3 SGPT 4 u/L 7–56 µ/L Rendah

Ureum 44 mg/dL 12-33 mg/dL. Tinggi

BD.1.7.7 Trigliserida 81 mg/dL <150 mg/dL Normal

BD.1.7.1 Kolesterol 82 mg/dL <200 mg/dL Normal


Kesimpulan: Ny. PI mengalami hiponatremia dan peningkatan kadar ureum dalam
darah. Kadar HCT tinggi dan Hb normal menandakan bahwa Ny. PI tidak
menderita anemia. Nilai SGPT tergolong rendah.

VIII. TERAPI MEDIS DAN FUNGSI

Kode Jenis Terapi Fungsi Interaksi dengan


IDNT Medis Makanan

ND. Infus ringer ● Mengobati dehidrasi. ● Cairan ringer laktat


3.1 laktat ● Mempertahankan Kateter tidak boleh tertelan.
IV tetap terbuka dalam ● Peningkatan volume
rangka pengangkutan cairan (hipervolemia).
obat IV ke dalam vena. ● Hindari konsumsi jeruk
● Untuk tujuan non- bali merah (grapefruit)
intravena, seperti dan alkohol yang akan
membilas luka dan mengubah cara kerja
mengairi jaringan selama obat dan meningkatkan
operasi terbuka. risiko efek samping.
● Harus diimbangi
dengan kehati-hatian
dalam pemberian
larutan yang
mengandung sodium
atau potassium.

Infus ● Diberikan pada pasien ● Berisiko menimbulkan


assessering yang mengalami efek samping seperti
(Kandungan: dehidrasi akibat shock hiperglikemia,
Na 130 mEq, hipovolemik dan asidosis, hipokalemia,
Cl 109 mEq, demam berdarah, trauma, hipomagnesemia, dan
Ca 3 mEq, K luka bakar, dan syok hipofosfatemia.
4 mEq, dan hemoragik, serta ● Dapat bereaksi dengan
Asetat/garam dehidrasi berat. minuman beralkohol.
28 mEq)

Ceftriaxone ● Obat antibiotik golongan ● Efek samping berupa


sefalosporin yang bekerja nyeri perut, mual,
dengan cara menghambat muntah, diare, pusing,
pertumbuhan atau rasa kantuk, sakit
membunuh bakteri. kepala, dan muncul
● Digunakan untuk keringat berlebihan.
mencegah infeksi pada
luka operasi.

Furosemid ● Obat golongan diuretik ● Efek samping berupa


yang bermanfaat untuk mual dan mutah, diare,
mengeluarkan kelebihan serta sembelit.
cairan dari dalam tubuh
melalui urine.
● Mengatasi edema atau
hipertensi.

Lansoprazole ● Obat untuk mengatasi ● Efek samping berupa


kondisi yang berkaitan mual, perut kembung,
dengan peningkatan sakit perut, sembelit,
asam lambung. dan diare.

Ondansetron ● Mencegah dan mengobati ● Efek samping berupa


mual muntah yang bisa konstipasi.
disebabkan oleh efek
samping kemoterapi,
radioterapi, atau operasi.

Parasetamol ● Meredakan demam dan ● Efek samping berupa


nyeri, termasuk nyeri haid mual, muntah, dan
atau sakit gigi. penyakit kuning.

B. DIAGNOSIS GIZI

Kode Diagnosis Diagnosis (PES) Kode Intervensi (ND/E/C/RC)

NI.2.1 Asupan oral ● ND.1.2 Modifikasi jenis dan


inadekuat B.D. mual jumlah diet → Memberikan diet
dan nafsu makan dengan jenis diet jantung II
menurun D.O. hasil dengan tekstur lunak
recall 24 jam yang disesuaikan dengan kebutuhan
kurang dari 80%. kalori & zat gizi pasien
● ND.4.2 Posisi pemberian
makan → Meningkatkan
kemiringan sudut tempat tidur
ketika pasien sedang makan
untuk meminimalkan dyspnea
● NE.1.1 Tujuan dari edukasi gizi
→ Membuat pasien dan keluarga
pasien mengerti tentang tujuan
pemberian diet
● NE.1.2 Prioritas modifikasi →
Meningkatkan asupan oral
pasien hingga minimal 70% dari
kebutuhan
● NE.1.4 Hubungan gizi terhadap
penyakit yang diderita →
Membuat pasien dan keluarga
memahami peran gizi terhadap
penyakit yang diderita
● RC.1.3 Kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain →
Berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain yaitu dokter untuk
memberikan obat dan
pemantauan diagnosis medis
serta perawat untuk memantau
asupan makanan, tanda - tanda
vital, LILA, serta berat badan.

NI.5.4 Penurunan ● ND.1.2 Modifikasi jenis dan


kebutuhan natrium jumlah diet → Memberikan diet
B.D. diagnosis dengan kandungan natrium
medis Dyspnea etc. <1500 mg/hari
CHF stage 2 dan ● ND.4.2 Posisi pemberian
Hipertensi stage 1 makan → Meningkatkan
D.O. adanya edema kemiringan sudut tempat tidur
pada tungkai kaki ketika pasien sedang makan
dan keluhan sesak untuk meminimalkan dyspnea
nafas. ● NE.1.1 Tujuan dari edukasi gizi
→ Membuat pasien dan keluarga
pasien mengerti tentang tujuan
pemberian diet
● RC.1.3 Kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain →
Dokter untuk pemberian obat
diuretik apabila diperlukan dan
Perawat untuk memantau edema
serta tekanan darah
C. INTERVENSI GIZI
NP 1. PRESKRIPSI DIET
Tujuan :
a. Mempertahankan status gizi optimal
b. Memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi sesuai dengan kemampuan jantung
c. Memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh
Syarat Prinsip :
a. Energi diberikan bertahap sesuai kemampuan tubuh untuk memenuhi
kebutuhan yaitu 25-30 kkal/kgBB ideal pada wanita
b. Protein cukup diberikan 0,8-1,5 g/kg BB ideal atau dihitung 15-25% dari total
kalori yang menyesuaikan kondisi dan penyakit penyertanya
c. Lemak sedang 20-25% dari total energi dengan komposisi lemak jenuh 10%
dan lemak tidak jenuh 10-15%
d. Karbohidrat diberikan 50-60% dari total kalori berasal dari karbohidrat
kompleks dan perlu membatasi karbohidrat murni
e. Bahan makanan sumber kolesterol dibatasi maksimal 200 mg/hari
f. Pembatasan natrium maksimal 1500 mg/hari karena disertai hipertensi dan
edema
Perhitungan :
a. BBI (Rumus Brocca) untuk wanita dengan TB>150 cm
BBI = 90% x (TB-100) x 1 kg BBI
= 90% x (155-100) x 1 kg BBI
= 49,5 kg
b. Kalori = 25 - 30 kkal/kg BB Ideal
= 30 kkal x 49,5 kg
= 1.485 kkal
c. Lemak = 20 - 25% dari total energi
= 25% x 1485 kkal
= 371,25 kkal
= 41,25 gram
d. Protein = 0,8 - 1,5 gram/kg BB Ideal
= 1,2 gram x 49,5 kg
= 59,4 gram (16%)
e. Karbohidrat = 50-60% dari total energi
= 59% x 1485 kkal
= 876,15 kkal
= 219 gram
Jenis Diet : Diet Jantung II Makanan Lunak
Cara Pemberian : Oral

ND 1. MAKANAN DAN SNACK


● Tabel Standar Diet Jantung II (1500 kkal) dan Rekomendasi Menu

Waktu Makan Standar Diet Jantung Rekomendasi Menu


II (1500 kkal)

Makan Pagi Nasi 4p Bubur nasi 100 gram


Ikan 2p Sayur opor komplit (telur ayam 55
Daging 1p gram, susu skim cair 1 gls, tahu 110
Tempe 2p gram, labu siam 100 gram)
Sayuran 2p
Selingan Pagi Buah 4p Pisang kepok kukus 1 buah
Minyak jagung 3p Minuman sari kacang hijau 1 gls
Gula 1p
Makan Siang Bubur nasi 100 gram
Sop bening (filet ikan patin 40 gram,
tomat 1 buah, wortel-brokoli 100 gram)
Tempe bacem 50 gram

Selingan Sore Fruits Smoothies (pisang susu 1 buah,


pepaya 1 ptg bsr, susu sapi rendah
lemak 1 gls)

Makan Malam Kentang tumbuk 210 gram


Tumis ayam sayur (ayam tanpa kulit
40 gram, wortel-buncis 100 gram)
● Tabel Konversi Kebutuhan Sehari

Bahan Makanan Jum Kandungan Nutrisi


lah
Golongan Energi Protein Lemak Karbohidrat
(kkal) (g) (g) (g)

Karbohidrat 3p 525 12 120

Protein rendah 2p 100 14 4


Hewani lemak

lemak 1p 75 7 5
sedang

lemak
tinggi
Protein 3p 225 15 9 21
Nabati

Sayuran sayuran A

sayuran B 3p 75 3 15

sayuran C

Buah & 4p 200 48


Gula

Susu susu 1p 75 7 10
tanpa
lemak

susu 1p 125 7 6 10
rendah
lemak

susu tinggi
lemak

Minyak 3p 150 15

Total 1550 65 39 224

Kebutuhan 1485 59,4 41,25 219

Pemenuhan (%) 104,3 109,4 94,5 102,3


● Tabel alokasi golongan bahan makanan dalam setiap waktu makan

Waktu K Protein Protein Sayuran Buah Susu Minyak


Makan H Hewani Nabati dan
Gula
RL LS TL A B C TNL RL TL TJ J

Total 3 2 1 3 3 4 1 1 3
Penukar

Makan 1 1 1 1 1 1
pagi

Selingan 1 1
pagi

Makan 1 1 1 1 1 1
siang
Selingan 2 1
sore

Makan 1 1 1 1
malam

● Pemenuhan Kebutuhan dari Menu (Diet Jantung II)

Energi Protein Lemak Karbohidrat

Rekomendasi 1550 kkal 65 g 39 g 224 g


Diet

Kebutuhan 1485 kkal 59,4 g 41,25 g 219 g


(Planning)

% Standar 104,3% 109,4% 94,5% 102,3%


Kebutuhan
Kesimpulan: Rekomendasi diet memenuhi kebutuhan energi sebesar 104,3%,
protein sebesar 109,4%, lemak sebesar 94,5%, dan karbohidrat sebesar 102,3%.

E.1. EDUKASI GIZI


Pertemuan ke-1:
● Edukasi terkait tujuan pemberian diet, jenis diet, serta jadwal pemberian diet
● Edukasi terkait pentingnya memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan kondisi
pasien saat itu

Pertemuan ke-2:
● Edukasi terkait pentingnya membatasi asupan natrium dan menjaga
keseimbangan elektrolit
● Edukasi terkait hubungan gizi dengan CHF dan hipertensi

RC. KOORDINASI ASUHAN GIZI


Dokter → Memberikan obat dan pemantauan diagnosis medis
Perawat → Memantau asupan makanan, tanda - tanda vital, edema, LILA, serta
berat badan.
D. RENCANA MONITORING

Hal yang Diukur Waktu Pengukuran Target

Antropometri Berat Badan, LILA Seminggu sekali Tidak terjadi


penurunan

Biokimia Natrium Saat HMRS dan Mendekati normal


saat akan pulang
dari rumah sakit

Klinis/Fisik Edema Setiap hari Tidak ada edema


Tanda - tanda vital Setiap hari TTV tetap normal

Asupan Zat Asupan oral Setiap hari Minimum


Gizi memenuhi 70%
dari kebutuhan
3. PEMBAHASAN

Ny. PI didiagnosis medis Dyspnea ec. CHF stage 2 dan Hipertensi stage 1.
Menurut asesmen antropometri yaitu pengukuran LILA, status gizi Ny. PI tergolong
normal karena memiliki LILA lebih besar dari 22 cm yaitu 26,5 cm. Status gizi tidak
diukur berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) karena menurut hasil pemeriksaan
fisik/klinis, Ny. PI memiliki edema pada tungkai kaki. Selain itu, pemeriksaan fisik/klinis
juga menunjukkan bahwa Ny. PI memiliki kesadaran yang baik dengan adanya
keluhan sesak napas, mual, batuk kering, dan tidak nafsu makan. Berdasarkan
asesmen biokimia, Ny. PI diketahui mengalami hiponatremia dan peningkatan kadar
ureum dalam darah.
Menurut data penggalian riwayat makan, Ny. PI sudah memiliki pola makan
yang cukup baik, yaitu dengan pola makan 3x makanan utama dan 1x makanan
selingan. Akan tetapi, secara kuantitas dan kualitas, makanan yang dikonsumsi oleh
Ny. PI masih belum memenuhi rekomendasi kebutuhan harian. Tingkat konsumsi
energi yang kurang ini disebabkan karena pasien tidak menghabiskan makanan yang
diberikan akibat adanya rasa mual dan sesak nafas yang dialami. Kondisi tersebut
dapat diketahui melalui hasil recall 24 jam Ny. PI yang belum memenuhi 80%
rekomendasi kebutuhan, dengan rincian pemenuhan energi 37,58%, protein 27,6%,
lemak 32,7%, dan karbohidrat 44,5% dari kebutuhan, sehingga dapat dikatakan bahwa
asupan makan Ny. PI masih kurang. Pengaturan asupan perlu diperhatikan untuk
mendorong penyembuhan pasien dengan diagnosis CHF seperti Ny PI. Asupan
karbohidrat dan protein dapat disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan energi
harian. Konsumsi karbohidrat dapat membantu proses penyembuhan dengan
peningkatan profil lipid (trigliserida dan LDL). Akan tetapi perlu adanya pembatasan
pada konsumsi lemak karena berpotensi meningkatkan keparahan kondisi penyakit
jantung yang diderita. Selain itu juga perlu adanya pembatasan konsumsi natrium agar
tidak memberikan dampak negatif terhadap keseimbangan cairan tubuh sehingga tidak
meningkatkan keparahan kondisi pasien (Rajab, 2021).
Berdasarkan proses assessment yang telah dilakukan, diagnosis gizi yang
ditegakkan adalah asupan oral inadekuat dan penurunan kebutuhan natrium.
Intervensi gizi yang direncanakan berdasarkan diagnosis gizi asupan oral inadekuat
adalah dengan melakukan modifikasi jenis dan jumlah diet. Jenis diet yang diberikan
untuk Ny. PI adalah diet jantung tipe II dengan tekstur lunak. Diet jantung tipe II
diberikan kepada Ny. PI karena Ny. PI sudah tidak memiliki keluhan berupa nyeri dada,
serta sebelumnya telah diberikan diet jantung tipe II ketika memiliki keluhan penyakit
yang sama dengan sekarang. Pertimbangan lain untuk memberikan diet jantung tipe II
adalah karena pasien CHF sangat rentan untuk menderita cachexia dimana terdapat
muscle wasting dan penurunan massa lemak selama masa sakit yang disebabkan
oleh asupan oral yang inadekuat (Rahmiyanti et al., 2020; Rajab, 2021). Diet jantung
tipe II yang bertekstur lunak mengandung lebih banyak energi dan zat gizi
dibandingkan dengan diet jantung tipe I yang bertekstur cair atau saring. Sehingga,
dengan pemberian diet jantung tipe II diharapkan asupan oral meningkat dan resiko
cachexia dapat diminimalkan.
Makanan diberikan dengan tekstur lunak untuk memudahkan Ny. PI yang
memiliki keluhan sesak nafas untuk mengonsumsi makanan. Keluarga pasien juga
disarankan untuk membantu meningkatkan kemiringan sudut tempat tidur ketika
pasien sedang makan untuk meminimalkan keluhan sesak nafas yang dimiliki. Selain
itu, intervensi lain yang dilakukan adalah dengan melakukan edukasi kepada pasien
dan keluarga pasien terkait tujuan pemberian diet serta peran gizi terhadap penyakit
CHF dan hipertensi dengan harapan asupan oral pasien dapat meningkat. Lalu juga
dilakukan kolaborasi dengan dokter terkait pemberian obat sehingga interaksi
obat-makanan yang kurang menguntungkan dapat diminimalkan. Kolaborasi juga
dilakukan dengan perawat untuk memantau asupan makanan harian, tanda - tanda
vital, berat badan, serta LILA pasien.
Intervensi gizi yang direncanakan untuk diagnosis gizi penurunan kebutuhan
natrium adalah memberikan diet dengan kandungan natrium <1500 mg. Penelitian
terdahulu menunjukkan bahwa lansia yang mengonsumsi natrium >1500 mg per hari
memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami hipertensi. Natrium diketahui 4,2 kali lipat
meningkatkan resiko hipertensi (Gautami dan Kumala, 2021; Rajab, 2021). Hipertensi
dapat memperparah penyakit jantung dan merupakan faktor resiko paling besar dalam
kejadian penyakit jantung (Darmawan et al., 2018; Rajab, 2021). Selain itu, kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain yaitu dokter untuk pemberian obat diuretik apabila
diperlukan dan perawat untuk memantau tanda edema dan tekanan darah juga
penting untuk dilakukan.
Berdasarkan hal tersebut, kami menyusun perencanaan menu yang
disesuaikan dengan kebutuhan Ny. PI. Kebutuhan energi Ny. PI dihitung menggunakan
acuan diet jantung, yaitu perhitungan energi sebanyak 25-30 kkal/kg BBI untuk wanita;
protein sebanyak 0,8-1,5 g/kg BBI; lemak sebanyak 20-25% dari kebutuhan energi;
dan karbohidrat dihitung dari sisa total energi (protein dan lemak) dengan kisaran
50-60% dari kebutuhan energi. Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh hasil yaitu
kebutuhan energi Ny. AB adalah 1.485 kkal. Perhitungan kebutuhan protein adalah
sebesar 1,2 gram/kg BBI, sehingga didapatkan kebutuhan protein adalah 59,4 gram
yang setara dengan 237,6 kkal. Perhitungan kebutuhan lemak adalah sebesar 25%
dari total kalori, sehingga didapatkan kebutuhan lemak adalah 41,25 gram yang setara
dengan 371,25 kkal. Perhitungan kebutuhan karbohidrat merupakan selisih antara
kebutuhan energi dikurangi dengan kebutuhan protein dan lemak, sehingga
didapatkan persen kebutuhan karbohidrat adalah 59% yaitu sebesar 219 gram yang
setara dengan 876,15 kkal. Berdasarkan AKG 2019 untuk perempuan usia 65-80
tahun, kebutuhan cairan Ny. PI adalah 1550 mL.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, perencanaan menu yang telah disusun
menggunakan Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP) memenuhi 104,3% kebutuhan
energi total, 109,4% kebutuhan protein, 94,5% kebutuhan lemak, dan 102,3%
kebutuhan karbohidrat. Jenis diet yang diberikan adalah Diet Jantung II 1500 kkal
dengan bentuk makanan lunak yang diberikan secara oral. Perencanaan menu yang
telah disusun yaitu meliputi 1) makan pagi: bubur nasi dengan sayur opor komplit; 2)
selingan pagi: pisang kukus dan minuman sari kacang hijau; 3) makan siang: bubur
nasi dengan sop bening dan tempe bacem; 4) selingan sore: fruits smoothies; dan 5)
makan malam: kentang tumbuk dengan tumis ayam sayur. Ny. PI juga perlu
mengonsumsi air putih sebanyak 1550 mL dalam sehari.
Menu makan pagi yang diberikan adalah bubur nasi dengan opor tahu telur dan
labu siam. Pemilihan tahu serta telur sebagai menu makan pagi dikarenakan telur
serta tahu merupakan sumber protein yang baik dan mudah ditemukan. Selain itu,
tahu dan telur rebus memiliki tekstur lunak dan lembut yang cocok diberikan untuk Ny.
PI yang sedang mengalami kesulitan makan akibat adanya sesak nafas. Seratus gram
telur ayam mengandung 154 kkal energi; 12,4 gram protein; 10,8 gram lemak; 86 mg
kalsium; 3 mg zat besi; serta 118,5 mg kalium. Sedangkan seratus gram tahu
mengandung 80 kkal energi; 10,9 gr protein; 4,7 gr lemak; 223 mg kalsium; 183 mg
fosfor; serta 3,4 mg zat besi. Lansia membutuhkan asupan protein yang lebih dari
asupan protein individu dewasa. Hal ini disebabkan karena lansia beresiko mengalami
defisiensi protein serta zat gizi mikro. Pada lansia telah terjadi perubahan komposisi
tubuh, di mana kadar nitrogen dalam tubuh menurun yang menyebabkan massa otot
berkurang. Asupan protein yang cukup dan memiliki daya cerna tinggi diperlukan untuk
mencegah kehilangan massa otot berlebihan serta untuk menjaga daya tahan tubuh
(Amisi et al., 2020). Susu skim digunakan sebagai pengganti santan pada opor untuk
meminimalkan kandungan lemak jenuh. Susu skim memiliki energi yang lebih rendah
dibandingkan susu biasa, karena bagian lemaknya telah dihilangkan. Penggunaan
susu skim sebagai pengganti santan pada makanan dapat menurunkan kandungan
lemak, total kalori, serta protein (Trisdayanti dan Putra, 2021). Labu siam memiliki
manfaat untuk menurunkan tekanan darah karena mengandung flavonoid. Flavonoid
dapat menghambat aktivitas enzim ACE dan memiliki fungsi sebagai diuretik.
Flavonoid juga bertindak seperti kalium dengan meningkatkan urinasi dan ekskresi
elektrolit serta menyerap ion - ion elektrolit seperti natrium dan mengalirkannya ke
tubulus ginjal (Nadila, 2014; Sijabat et al., 2019).
mengabsorbsi cairan ion-ion elektrolit seperti natrium yang ada di dalam
intraseluler darah menuju ekstraseluler memasuki tubulus ginjal (Nadila, 2014).
Menu selingan pagi yang disediakan meliputi pisang kukus dan minuman sari
kacang kedelai. Pisang diberikan karena merupakan buah yang sering dikonsumsi
oleh Ny. PI. Selain itu, pisang diberikan karena memiliki kandungan kalium yang tinggi
sehingga baik dikonsumsi oleh Ny. PI yang memiliki riwayat hipertensi stage 1. Satu
buah pisang kepok mengandung 300 mg kalium dan energi sebesar 109 kkal. Kalium
berperan sebagai pengatur tekanan darah dan pemelihara kesehatan otot, jantung,
serta sistem saraf. Kandungan kalium yang terlalu rendah dalam tubuh dapat
memberikan efek berupa peningkatan tekanan darah (Yulianti et al., 2019). Teknik
mengukus dipilih untuk memudahkan Ny. PI mengonsumsi pisang, karena teknik
pengukusan akan membuat pisang menjadi lebih lunak. Sari kacang hijau dipilih
karena mengandung kandungan kalium yang tinggi, yaitu sebesar 815.7 mg per 100
gramnya yang membantu mencegah peningkatan tekanan darah.
Menu makan siang yang diberikan yaitu bubur nasi dengan sup bening dan
tempe bacem. Pemilihan bubur nasi sebagai makanan pokok karena bubur adalah
salah satu alternatif karbohidrat pengganti nasi untuk orang yang menjalani diet
makanan lunak. Nasi putih sering berperan sebagai sumber energi utama karena
kandungan karbohidrat pada nasi putih sangat tinggi (Widhyasari et al.,2017). Sup
bening yang diberikan terdiri atas ikan patin, wortel, dan brokoli. Ikan patin
mengandung protein dan lemak tidak jenuh yang tinggi. Berdasarkan Depkes RI
(2001) dalam 100 gram ikan patin terdapat kandungan air 74,4%, protein 17%, lemak
6,6% dan abu 0,9%. Kandungan lemak tak jenuh pada ikan patin dapat mencapai 50%
dari total keseluruhan zat gizi yang terdapat dalam daging ikan patin. Kandungan
asam lemak tak jenuh omega-3 yang biasanya terdapat pada ikan juga memiliki
peranan dalam pencegahan dan penatalaksanaan hipertensi (Marbun et al., 2020).
Wortel digunakan dalam menu karena memiliki kandungan vitamin dan mineral yang
cukup lengkap, seperti vitamin C, B, kalium, dan fosfor. Wortel juga memiliki
kandungan pro-vitamin A dan beta karoten yang berperan dalam pertahanan jaringan
epitel agar tetap dalam keadaan sehat (Rahayu dan Asngad, 2016). Brokoli juga
digunakan dalam menu karena mengandung antioksidan, vitamin A, C, E, flavonoid,
dan karotenoid yang mampu menurunkan risiko terjadinya stres oksidatif dalam tubuh
sehingga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan (Jalasena dan Anjani,
2016). Tempe bacem ditambahkan dalam menu makan siang karena tempe
merupakan salah satu makanan yang kaya akan kandungan isoflavon. Isoflavon
merupakan kandungan yang cukup baik untuk dikonsumsi oleh penderita hipertensi.
Selain itu, kandungan isoflavon dalam tempe dapat membantu menurunkan kadar
lemak yang ada dalam darah (Yanita, 2022).
Menu selingan sore yang disediakan meliputi fruits smoothies dengan
perpaduan antara pisang susu, pepaya, dan susu rendah lemak. Pisang dan pepaya
karena melihat kebiasaan Ny. PI yang sering mengonsumsi buah pisang dan pepaya.
Selain itu, pepaya juga dapat menjadi salah satu alternatif makanan untuk membantu
menurunkan tekanan darah. Buah pepaya memiliki kandungan antioksidan dan serat
yang tinggi sehingga sangat bermanfaat bagi tubuh terutama untuk kesehatan
pembuluh darah. Tidak hanya itu, buah pepaya juga kaya akan vitamin dan mineral,
seperti vitamin A, vitamin C, enzim papain, dan kalium (Kasumayanti, 2017).
Pembuatan smoothies menggunakan susu rendah lemak karena susu jenis tersebut
dapat digunakan untuk membantu menurunkan tekanan darah. Susu rendah lemak
termasuk dalam salah satu jenis makanan yang sesuai dengan dietary approach to
stop hypertension (DASH) (Marbun et al., 2020).
Menu makan malam yang diberikan adalah kentang tumbuk dengan tumis
ayam sayur. Kentang dipilih karena merupakan sumber karbohidrat kompleks yang
kaya akan serat, cenderung mengandung lebih sedikit gula, dan sulit dicerna secara
cepat sehingga dianjurkan untuk penderita penyakit jantung karena membuat tubuh
memiliki energi dalam jangka waktu yang lebih lama dengan kadar gula dalam darah
cenderung stabil, membuat kadar kolesterol tetap terjaga, dan memberikan stimulus
serotonin pada tubuh yang mengontrol emosi dan nafsu makan (Maharani, 2020; Lutfi
& Hafriana, 2020). Ayam yang diberikan berupa filet ayam tanpa kulit sehingga
merupakan sumber lemak tidak jenuh dan protein hewani rendah lemak yang baik
untuk orang dengan penyakit jantung (Amin, 2018). Ayam kaya akan kandungan
vitamin B3 yang dapat menurunkan kolesterol dan menjaga fungsi sistem pencernaan,
serta B6 yang memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu menurunkan kadar
salah satu komponen penyebab risiko penyakit jantung yaitu homosistein. Selain itu,
daging ayam juga merupakan sumber zinc, selenium, fosfor, dan kalium (Norra, et al.,
2021). Sayur pada menu makan malam ada 2 jenis yaitu wortel dan brokoli. Pemilihan
ayam dan wortel juga dilakukan karena menyesuaikan dengan konsumsi sehari-hari
Ny. PI. Kedua bahan pangan tersebut juga merupakan sumber kalium yang membantu
mengontrol detak jantung dan menghilangkan air dan garam dari tubuh sehingga
mengurangi tekanan darah (Zuliawati, et al., 2021). Buncis disediakan karena kaya
akan vitamin dan merupakan sumber protein yang digemari masyarakat. Buncis
mengandung senyawa metabolit sekunder seperti saponin, fenol, alkaloid, flavonoid,
steroid, dan triterpenoid. Senyawa fenolik dalam buncis diketahui mempunyai
beberapa efek kesehatan yaitu antioksidan, antiinflamasi, antiproliferasi,
antimutagenik, antimikrobial, antikarsinogenik, dan pencegahan terhadap penyakit
jantung (Candra, et al., 2021).
4. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1) Berdasarkan antropometri, yaitu pengukuran LILA, status gizi Ny. PI tergolong
normal karena memiliki LILA lebih besar dari 22 cm yaitu 26,5 cm.
2) Berdasarkan biokimia, Ny. PI diketahui mengalami hiponatremia dan
peningkatan kadar ureum dalam darah.
3) Berdasarkan fisik-klinis, Ny. PI memiliki kesadaran yang baik dengan adanya
keluhan sesak napas, mual, batuk kering, dan tidak nafsu makan, serta
terdapat edema pada tungkai kaki.
4) Berdasarkan dietary, Ny. PI sudah memiliki pola makan yang cukup baik, yaitu
dengan pola makan 3x makanan utama dan 1x makanan selingan. Akan tetapi,
secara kuantitas dan kualitas, makanan yang dikonsumsi oleh Ny. PI masih
belum memenuhi rekomendasi kebutuhan harian.
5) Berdasarkan pemenuhan rekomendasi diet terhadap kebutuhan, diketahui
bahwa rekomendasi diet memenuhi 104,3% kebutuhan energi total, 109,4%
kebutuhan protein, 94,5% kebutuhan lemak, dan 102,3% kebutuhan
karbohidrat.
Saran
1) Untuk pasien, disarankan untuk memperbaiki asupan makanannya baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Ny. PI perlu menambah jumlah asupan makannya
dan mengonsumsi berbagai jenis makanan.
2) Untuk keluarga pasien, disarankan untuk mendukung keberlangsungan
intervensi yang diberikan dengan memberikan perhatian dan semangat untuk
memotivasi dan menguatkan Ny. PI dalam proses pemulihan. Keluarga perlu
mengetahui dan membantu menyiapkan dan mengingatkan diet atau asupan
makan yang baik demi meningkatkan status kesehatan pasien.
5. DAFTAR PUSTAKA

Amin, FM. 2018. ‘Identifikasi Citra Daging Ayam Berformalin Menggunakan Metode
Fitur Tekstur Dan K-Nearest Neighbor (K-NN)’. Jurnal Matematika “Mantik”,
4(1): 68-74.
Amisi, M.D., Sanggelorang, Y. dan Rahman, A., 2020. ‘Korelasi Antara Asupan Energi
Dan Protein Dengan Indeks Massa Tubuh Penduduk Lansia’. Jurnal Ilmiah
Manusia Dan Kesehatan, 3(1): 114-121.
Candra, LMM, Andayani, Y, dan Wirasisya, DG. 2021. ‘Pengaruh Metode Ekstraksi
Terhadap Kandungan Fenolik Total Dan Flavonoid Total Pada Ekstrak Etanol
Buncis (Phaseolus vulgaris L.)’. Jurnal Pijar MIPA, 16(3): 397-405.
Depkes RI, 2001. Komposisi Zat Gizi Makanan Indonesia. Bogor: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi.
Jalasena, R. A., & Anjani, G. 2016. Aktivitas Antioksidan, Sifat Fisik, dan Tingkat
Penerimaan Permen Marshmallow dengan Penambahan Brokoli (Doctoral
dissertation, Diponegoro University).
Kasumayanti, E. 2017. ‘Efektivitas Pemberian Terapi Jus Pepaya Dalam Menurunkan
Tekanan Darah Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Piring
Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2016’. Jurnal Ners, 1(1).
Lutfi, dan Hafriana, DU. 2020. ‘Analisis Kadar Glukosa pada Kentang Rebus (Solanum
Uberosum) sebagai Pengganti Nasi Bagi Penderita Diabetes Melitus dengan
menggunakan Spektrofotometri’. Archives, 10(1): 26-32.
Maharani, WAD. 2020. Karbohidrat dalam Tubuh: Manfaat dan Dampak Defisiensi
Karbohidrat. Jakarta: UNJ.
Marbun, A. S., Sipayung, R. R., Sidomuncul, L., Rex, D., & Dharma, S. 2020. ‘DIET
SEHAT DAN GIZI SEIMBANG PADA PENDERITA HIPERTENSI’. Jurnal
Abdimas Mutiara, 1(1), 184-190.
Norra, BI, Hendrika, TP, Rohmah, AA, dan Nabinya, I. 2021. ‘Identifikasi Pemahaman
Umum Ayam (Gallus Gallus) Dan Ikan Mujair (Oreochromis Mossambicus)
Pada Mahasiswa Uin Walisongo Semarang’. Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan
Biologi, 8(1): 29-36.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2019. Penuntun Diet dan Terapi Gizi Edisi 4. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Rahayu, D., & Asngad, A. 2016. Penambaham Tepung Daun Kelor Dalam Pembuatan
Mie Sebagai Sumber Gizi Dengan Penambahan Ekstrak Umbi Wortel Sebagai
Pengawet Alami (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Rajab, A.A., 2021. ‘Keterkaitan Zat Gizi Makro dan Natrium dalam Terapi Pasien
Congestive Heart Failure’. Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas, 2(2), pp.18-26.
Sijabat, F., Barus, D.J. and Sitorus, M.E.J., 2019. Pengaruh Kukusan Labu Siam
Terhadap Mean Arteri Pressure Lansia Penderita Hipertensi Di UPT Pelayanan
Sosial Lanjut Usia Di Wilayah Binjai Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Dan Lingkungan Hidup, 4(2), pp.18-25.
Trisdayanti, P.E. dan Putra, I.M.A.K., 2021. ‘PERBANDINGAN KANDUNGAN GIZI
GULAI KAMBING MENGGUNAKAN SANTAN DAN SUSU BUBUK SKIM’.
Jurnal Gastronomi Indonesia, 9(1): 8-18.
Widhyasari, L. M., Putri, N. L. N. D. D., dan Parwati, P. A. 2017. ‘Determination
carbohydrate level of white rice in the rice cooker heating process with time
variation’. J. Bali Medika. 4(2): 115- 125
Yanita, N. I. S. 2022. Berdamai dengan hipertensi. Jakarta: Bumi Medika.
Yulianti, I., Prameswari, V.E. dan Wahyuningrum, T., 2019. ‘Pengaruh pemberian
pisang ambon terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi’. Jurnal
Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 6(1): 070-076.
Zuliawati, Hariati, Rosaulina, M, Marlina, S, dan Tumanggor, LS. 2021. ‘Penyuluhan
Tentang Pemanfaatan Jus Wortel pada Lansia dengan Hipertensi’. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Putri Hijau, 1(4).
6. BON BELANJA

DAFTAR BELANJA
PRAKTIKUM DIETETIK DAN PENYAKIT 2
ACARA 1
TATA LAKSANA DIET PADA PASIEN
CHF DAN HIPERTENSI

KELOMPOK :7
CP KELOMPOK : Yolanda Ruth F S
ASISTEN INSTRUKTUR PRAKTIKUM : Aprillanna Lucky Mahartie, S.Gz

N WAKTU MENU BAHAN JUMLAH HARGA HARGA KETERA


O MAKAN SATUAN NGAN
URT gram

1 Makan Bubur Nasi 1 ctg 100 Rp2000 Rp2000 Nasi


Pagi Nasi gr yang
sudah
dimasak

Air 2 gls 500 Rp1500 Rp3000 Air


ml mineral

Daun 1 lbr 2 gr Rp200 Rp200 Daun


salam salam
segar

Serai 1 btg 5 gr Rp200 Rp200 Serai


ukuran
sedang

Garam ½ sdt 1 gr Rp100 Rp100 Garam


dapur

Lada ¼ sdt 0,5 Rp200 Rp200 Lada


bubuk gr putih
bubuk

Kaldu ½ 1 gr Rp600 Rp600 Kaldu


jamur/ay sdt jamur/
am ayam non
msg

Sayur Telur 1 55 gr Rp2000 Rp2000 Telur


Opor ayam butir ayam
Komplit yang
masih
baru agar
kulitnya
lebih
mudah
dikupas
setelah
direbus

Tahu 1 biji 110 Rp1000 Rp1000 Tahu


putih bsr gr putih
ukuran
besar

Labu ½ bh 100 Rp2000 Rp1000 Labu


siam bsr gr siam
segar

Susu 1 gls 200 Rp7000 Rp7000 Minuman


skim cair gr susu
skim cair
kemasan

Air 2 500 Rp1500 Rp3000 Air


gelas ml mineral

Kunyit 2 cm 4 gr Rp100 Rp200 Kunyit


segar

Bawang 3 21 gr Rp100 Rp300 Bawang


merah siung merah
ukuran
sedang

Bawang 2 12 gr Rp100 Rp200 Bawang


putih siung putih
ukuran
sedang

Jahe 1 cm 2 gr Rp200 Rp200 Jahe


segar

Kemiri 1 btr 2 gr Rp200 Rp200 kemiri

Lengkua 1 cm 2 gr Rp200 Rp200 Lengkuas


s segar

Daun 1 lbr 2 gr Rp200 Rp200 Daun


salam salam
segar

Serai 1 btg 5 gr Rp200 Rp200 Serai


segar
ukuran
sedang

Gula ½ sdt 1 gr Rp200 Rp200 Gula


pasir pasir

Garam 1 sdt 2 gr Rp200 Rp200 Garam


dapur

Lada ½ sdt 1 gr Rp400 Rp400 Lada


bubuk putih
bubuk

Kaldu ½ sdt 1 gr Rp600 Rp600 Kaldu


jamur/ay jamur/
am ayam non
msg

Minyak 1 5 gr Rp1000 Rp1000 Minyak


jagung sdm bening
dan jernih

Total Rp24.400,-

2 Selingan Pisang Pisang 1 50 gr Rp1500 Rp1500 Pisang


Pagi Kukus Kepok buah kepok
yang
sudah
matang
sehingga
tidak
keras

Air 1 gls 250 Rp2500 Rp2500 Air


ml mineral

Sari Sari 1 gls 250 Rp6000 Rp6000 Minuman


Kacang kacang ml kemasan
Hijau hijau

Total Rp10.000,-

3 Makan Bubur Nasi 1 ctg 100 Rp2000 Rp2000 Nasi


Siang Nasi gr yang
sudah
dimasak

Air 2 gls 500 Rp1500 Rp3000 Air


ml mineral

Daun 1 lbr 2 gr Rp200 Rp200 Daun


salam salam
segar
Serai 1 btg 5 gr Rp200 Rp200 Serai
ukuran
sedang

Garam ½ sdt 1 gr Rp100 Rp100 Garam


dapur

Lada ¼ sdt 0,5 Rp200 Rp200 Lada


bubuk gr putih
bubuk

Kaldu ½ sdt 0,5 Rp600 Rp600 Kaldu


jamur/ay gr jamur/
am ayam non
msg

Sup Ikan 1/3 55 gr Rp4500 Rp4500 Ikan patin


Bening Patin ekor bukan
sdg bagian
kepala

Wortel 1 bh 50 gr Rp1000 Rp1000 Wortel


sdg segar

Brokoli ½ btg 50 gr Rp5000 Rp2500 Brokoli


sdg segar
masih
hijau

Tomat 1 bh 50 gr Rp1000 Rp1000 Tomat


kcl ukuran
kecil

Air 2 gls 500 Rp1500 Rp3000 Air


ml mineral

Jeruk 1 btr 15 gr Rp1000 Rp1000 Jeruk


nipis nipis
ukuran
sedang

Bawang 3 21 gr Rp100 Rp300 Bawang


merah siung merah
ukuran
sedang

Bawang 2 12 gr Rp100 Rp200 Bawang


putih siung putih
ukuran
sedang

Jahe 1 cm 2 gr Rp200 Rp200 Jahe


segar
Lengkua 2 cm 4 gr Rp200 Rp400 Lengkuas
s segar

Serai 1 btg 5 gr Rp200 Rp200 Serai


ukuran
sedang

Daun 2 lbr 4 gr Rp200 Rp400 Daun


Salam salam
segar

Daun 3 lbr 5 gr Rp100 Rp300 Daun


jeruk jeruk
purut

Gula ½ sdt 1 gr Rp200 Rp200 Gula


pasir pasir

Garam 1 sdt 2 gr Rp200 Rp200 Garam


dapur

Lada ½ sdt 1 gr Rp400 Rp400 Lada


bubuk putih
bubuk

Kaldu ½ sdt 1 gr Rp600 Rp600 Kaldu


jamur/ay jamur/
am ayam non
msg

Minyak 1 5 gr Rp1000 Rp1000 Minyak


jagung sdm bening
dan jernih

Tempe Tempe 2 ptg 50 gr Rp750 Rp1500 Tempe


Bacem sdg bungkus
daun/
plastik
bentuk
persegi

Air 1 gls 250 Rp1500 Rp1500 Air


ml mineral

Bawang 2 14 gr Rp100 Rp200 Bawang


merah siung merah
ukuran
sedang

Bawang 1 6 gr Rp100 Rp100 Bawang


putih siung putih
ukuran
sedang
Kemiri 1 btr 2 gr Rp200 Rp200 kemiri

Ketumb ¼ 3 gr Rp200 Rp200 Ketumbar


ar sdt

Daun 1 lbr 2 gr Rp200 Rp200 Daun


salam salam
segar

Lengkua 1 cm 2 gr Rp200 Rp200 Lengkuas


s segar

Garam ½ sdt 1 gr Rp100 Rp100 Garam


dapur

Gula 1 13 gr Rp1000 Rp1000 Gula


merah sdm merah

Kecap 1 10 gr Rp1000 Rp1000 Kecap


manis sdm manis
bango

Total Rp29.900,-

4 Selingan Fruits Pisang 1 50 gr Rp1000 Rp1000 Pisang


Sore Smoothi susu buah yang
es sudah
matang

Pepaya 1 ptg 110 Rp2000 Rp2000 Pepaya


bsr gr yang
matang

Susu 1 gls 250 Rp7000 Rp7000 Minuman


sapi ml susu
rendah low-fat
lemak kemasan

Total Rp10.000,-

5 Makan Kentang Kentang 2 bj 210 Rp2500 Rp5000 Kentang


Malam Tumbuk sdg gr terlihat
segar,
tidak ada
lubang di
permuka
annya.

Air 2 gls 500 Rp2500 Rp5000 Air


ml mineral

Garam ½ sdt 1 gr Rp100 Rp100 Garam


dapur
Tumis Filet 1 ptg 40 gr Rp3000 Rp3000 Daging
Ayam ayam padat
Sayur tanpa dan
kulit segar

Jeruk 1 ptg 5 gr Rp400 Rp400 Jeruk


nipis nipis
yang
kulitnya
tipis

Wortel ½ gls 50 gr Rp500 Rp500 Wortel


berwarna
cerah
dan tidak
retak

Buncis ½ gls 50 gr Rp1000 Rp1000 Buncis


segar

Bawang 3 18 gr Rp900 Rp900 Segar


putih siung dan tidak
busuk

Bawang 3 18 gr Rp900 Rp900 Segar


merah siung dan tidak
busuk

Bawang ⅙ 25 gr Rp900 Rp900 Segar


bombay siung dan tidak
busuk

Garam 1 sdt 2 gr Rp200 Rp200 Garam


dapur

Saus 3 15 gr Rp3000 Rp3000 Warna


tiram sdm dan rasa
tidak
berubah

Minyak 1 5 gr Rp2000 Rp2000 Minyak


jagung sdm bening
dan jernih

Merica 1 sdt 2 gr Rp200 Rp200 Lada

Total Rp23.100,-

TOTAL Rp97.400,-
7. RESEP

1. Makan Pagi

Makanan Pokok: Bubur Nasi

Bahan: Berat: Cara Membuat:

Nasi 100 gram 1. Memasukan 100 gram nasi dengan 500


Air 500 ml ml air ke dalam panci. Kemudian rebus
Daun Salam 2 gram hingga mendidih menggunakan api
Serai 5 gram sedang sambil tetap diaduk agar tidak
Garam 1 gram ada kerak nasi di bagian bawah panci.
Lada bubuk 0,5 gram 2. Menambahkan daun salam dan serai
Kaldu jamur/ayam 0,5 gram yang sudah di geprek ke dalam panci
dan aduk terus secara perlahan
3. Setelah kadar air sudah cukup
berkurang tambahkan garam, lada
bubuk, dan kaldu jamur/ayam untuk
menambahkan rasa.
4. Aduk terus secara perlahan sampai
diperoleh konsistensi bubur sesuai
keinginan. Kemudian bubur dapat
diangkat dan disajikan.

Lauk Hewani, Lauk Nabati, Sayuran: Sayur Opor Komplit

Bahan: Berat: Cara Membuat

Telur Ayam 55 gram 1. Merebus telur ayam hingga matang


Tahu Putih 110 gram kemudian dikupas bagian kulitnya
Labu Siam 100 gram 2. Mempersiapkan bumbu halus berupa
Susu skim cair 200 gram kunyit, bawang merah, bawang putih,
Air 500 ml jahe, dan kemiri. Bakar terlebih dahulu
Kunyit 4 gram kunyit dan jahe yang akan digunakan
Bawang merah 21 gram kemudian haluskan semua bumbu
Bawang putih 12 gram 3. Memotong tahu putih menjadi bagian
Jahe 2 gram yang lebih kecil dan labu siam
Kemiri 2 gram membentuk persegi panjang
Lengkuas 2 gram 4. Menumis bumbu halus menggunakan
Daun salam 2 gram api kecil hingga harum kemudian
Serai 5 gram tambahkan air dan tunggu hingga
Gula Pasir 1 gram mendidih
Garam 2 gram 5. Setelah mendidih, masukkan daun
Lada bubuk 1 gram salam, serai, dan lengkuas yang sudah
Kaldu ayam/jamur 1 gram di geprek ke dalam panci
Minyak 5 gram 6. Masukkan labu siam yang sudah
dipotong, tahu, dan telur ayam rebus.
7. Setelah labu siam sedikit layu,
tambahkan susu skim cair dan beri rasa
dengan menambahkan garam, gula,
lada bubuk, dan kaldu ayam/jamur.
8. Masak hingga semua komponen
matang. Kemudian sayur opor siap
disajikan

2. Selingan Pagi

Menu Selingan: Pisang Kepok Kukus dan Minuman Sari Kacang Hijau

Bahan: Berat: Cara Membuat:

Pisang kepok 50 gram 1. Memanaskan 250 ml air hingga


Air 250 ml mendidih menggunakan panci
Sari Kacang Hijau 250 ml pengukus.
2. Memasukkan 1 buah pisang kepok ke
dalam panci pengukus.
3. Tunggu sekitar 10 menit atau hingga
pisang empuk merata.
4. Menyisihkan pisang yang sudah
dikukus, tunggu hangat, dan kuliti.
5. Pisang kukus siap disajikan bersama
minuman sari kacang hijau kemasan.

3. Makan Siang

Makanan Pokok: Bubur Nasi

Bahan: Berat: Cara Membuat:

Nasi 100 gram 1. Memasukan 100 gram nasi dengan 500


Air 500 ml ml air ke dalam panci. Kemudian rebus
Daun Salam 2 gram hingga mendidih menggunakan api
Serai 5 gram sedang sambil tetap diaduk agar tidak
Garam 1 gram ada kerak nasi di bagian bawah panci.
Lada bubuk 0,5 gram 2. Menambahkan daun salam dan serai
Kaldu jamur/ayam 0,5 gram yang sudah di geprek ke dalam panci
dan aduk terus secara perlahan
3. Setelah kadar air sudah cukup
berkurang tambahkan garam, lada
bubuk, dan kaldu jamur/ayam untuk
menambahkan rasa.
4. Aduk terus secara perlahan sampai
diperoleh konsistensi bubur sesuai
keinginan. Kemudian bubur dapat
diangkat dan disajikan.

Lauk Hewani dan Sayuran: Sup Bening

Bahan Berat Cara Membuat

Ikan Patin 55 gram 1. Melumuri ikan pati dengan perasan


Wortel 50 gran jeruk nipis dan sedikit garam dan lada
Brokoli 50 gram agar tidak amis dan diamkan selama
Tomat 50 gram beberapa menit
Air 500 ml 2. Memotong tomat menjadi 4 bagian,
Jeruk nipis 15 gram wortel menjadi bentuk kotak dadu, dan
Bawang merah 21 gram brokoli menjadi bagian yang lebih kecil
Bawang putih 12 gram 3. Memanaskan minyak dengan api kecil
Jahe 2 gram untuk menumis bawang merah dan
Lengkuas 4 gram bawang putih yang sudah diiris
Serai 5 gram 4. Setelah bawang sedikit layu, masukkan
Daun salam 4 gram jahe, lengkuas, dan serai yang sudah
Daun jeruk 5 gram digeprek, serta daun salam dan daun
Gula Pasir 1 gram jeruk. Tumis hingga wangi
Garam 2 gram 5. Menambahkan air dan masak hingga
Lada bubuk 1 gram mendidih
Kaldu jamur/ayam 1 gram 6. Memasukkan ikan patin yang sudah
Minyak 5 gram dimarinasi
7. Memasukkan wortel dan Brokoli. Masak
Hingga sayuran agak matang.
8. Menambahkan gula, garam, lada bubuk,
dan kaldu jamur/ayam untuk
memberikan rasa
9. Memasukkan tomat ke dalam panci.
Tunggu hingga tomat agak layu.
Makanan siap dihidangkan

Lauk Nabati: Tempe Bacem

Bahan Berat Cara Membuat

Tempe 50 gram 1. Mempersiapkan bumbu halus berupa


Air 250 ml bawang merah, bawang putih, kemiri,
Bawang merah 14 gram dan ketumbar.
Bawang putih 6 gram 2. Memanaskan panci dan memasukkan
Kemiri 2 gram bumbu halus, daun salam, lengkuas,
Ketumbar 3 gram garam, dan gula merah. Masak hingga
Daun Salam 2 gram mendidih
Lengkuas 2 gram 3. Memasukkan tempe yang sudah
Garam 1 gram dipotong kedalam panci dan masak
Gula Merah 4 gram dengan api kecil hingga bumbu
Kecap manis 10 gram meresap
4. Setelah bumbu meresap sempurna
tempe bacem siap untuk dihidangkan
4. Selingan Sore

Menu Selingan: Fruits Smoothies

Bahan: Berat: Cara Membuat:

Pisang susu 50 gram 1. Menguliti dan memotong pisang susu


Pepaya 110 gram dan pepaya.
Susu sapi rendah 250 ml 2. Memasukkan pisang, pepaya, dan susu
lemak ke dalam blender.
3. Menyalakan blender hingga ketiga
bahan menyatu dengan sempurna.
4. Menuang smoothies ke dalam gelas
saji.

5. Makan Malam

Makanan Pokok: Kentang Tumbuk

Bahan: Berat: Cara Membuat:

Kentang 210 gram 1. Memanaskan 500 ml air hingga


Air 500 ml mendidih menggunakan panci
Garam 1 gram pengukus.
2. Menguliti dan memotong dadu kentang.
3. Memasukkan potongan kentang ke
dalam panci pengukus.
4. Tunggu sekitar 15 menit atau hingga
kentang matang dan empuk merata.
5. Mengangkat kentang yang sudah
dikukus, tunggu hangat, dan hancurkan.
6. Menambahkan ½ sdt garam dan diaduk
rata.
7. Kentang tumbuk siap disajikan.

Lauk Hewani dan Sayuran: Tumis Ayam Sayur


Bahan: Berat: Cara Membuat:

Filet ayam tanpa 40 gram 1. Memberi perasan jeruk nipis ke fillet


kulit ayam, aduk, dan didiamkan selama 5
Jeruk nipis 5 gram menit.
Wortel 50 gram 2. Memotong dadu filet ayam.
Buncis 50 gram 3. Merebus ayam di dalam air hingga
Bawang putih 18 gram matang, lalu disisihkan.
Bawang merah 18 gram 4. Menguliti dan merajang bawang putih,
Bawang bombay 25 gram bawang merah, dan bawang bombay.
Garam 2 gram 5. Mencuci, menguliti, dan memotong
Saus tiram 15 gram panjang wortel.
Minyak jagung 5 gram 6. Mencuci dan memotong panjang buncis.
Merica 2 gram 7. Menumis bawang menggunakan minyak
jagung di atas wajan hingga wangi
tumisan bawang tercium.
8. Memasukkan wortel, lalu tunggu hingga
setengah matang sambil diaduk rata.
9. Memasukkan buncis, lalu tunggu hingga
setengah matang sambil diaduk rata.
10. Memasukkan filet ayam rebus.
11. Menambahkan garam, saus tiram, dan
merica, lalu mengaduk rata masakan
dan tunggu hingga matang.
12. Tumis ayam sayur siap disajikan.

Anda mungkin juga menyukai