Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN.

ISHAK
DENGAN DIAGNOSA MEDISDENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)
DI RUANG IRNA 1C RUMAH SAKIT “S”
TANGGAL09 JUNI 2020

I. PENGKAJIAN
Tanggal Masuk : 10Juni 2020
Jam Masuk :05.30 WITA
Tanggal Pengkajian :10 Juni 2020
Jam Pengkajian :08.00 WITA
Ruangan :C9
Rumah Sakit : Rumah Sakit “S”
No. RM : 367989
Diagnosa Medis :Dengue Haemoragic Fever

A. DATA BIOGRAFI
1. Identitas Pasien
a. Nama : An. Ishak Saputra
b. Umur : 5 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pekerjaan :-
f. Suku/Bangsa : Sasak/ Indonesia
g. Status Perkawinan :-
h. Alamat :Labuapi

2. Identitas Penanggung Jawab


a. Nama : Tn. Sayuti
b. Umur : 35 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki - laki
d. Agama : Islam
e. Pekerjaan : Wirausaha
f. Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
g. Status Perkawinan : Menikah
h. Alamat :Labuapi
i. Hub. Dengan Pasien : Anak Kandung Pasien

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama Masuk Rumah Sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya demam tinggi
2. Keluhan Saat Di Kaji
Ibu pasien mengatakan anaknya masih demam, rewel, tidak nafsu makan, mual dan
muntah 3x.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengatakan anakanya demam sejak 4 hariyang lalu, tidak ada nafsu
makan jika dipaksa makan maka akan merasa mual dan akhirnya muntah. Karena
keadaan pasien semakin memburuk maka pasien dibawa keluarga untuk periksa ke
RSUD Kota Mataram. Setelah mendapatkan pemeriksaan, maka pasien diminta
untuk di rawat inap di ruang IRNA IIID.
4. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah masuk rumah sakit dan tidak pernah di
rawat di rumah sakit
5. Upaya yang Telah Dilakukan
Keluarga mengatakan pasien langsung dibawa ke klinik “A” sebelum ke Rumah
Sakit “S”
6. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga mengatakan pasien tidak ada keluarganya yang memiliki penyakit seperti
yang dialami pasien saat ini
Genogram

= Laki – Laki = Garis Perkawinan = Tinggal Serumah


= Perempuan = Garis Keturunan
X = Meninggal = Pasien

7. Riwayat Kesehatan Lingkungan


Keluarga mengatakan pasien selalu membersihkan rumahnya secara rutin. Rumah
pasien memiliki ventilasi dan pasien serta keluarga selalu membuang sampah pada
tempatnya
8. Riwayat Kesehatan Lainnya
Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki alergi obat maupun makanan
C. KEBUTUHAN BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
1. Persepsi dan tatalaksana hidup sehat
a. Sebelum Sakit
Ibu pasien mengatakan selalu menjaga kesehatan anaknyadengan mengkonsumsi
makanan yang bergizi dan vitamin.
b. Saat Sakit
Ibu pasien mengatakan selama di rumah sakit slalu mematuhi prosedur yang
diberikan oleh dokter

2. Pola Nutrisi dan Metabolisme


a. Sebelum Sakit
Ibu pasien mengatakan pasien rutin makan 3 x sehari, pagi, siang , dan malam,
dengan porsi sedang dilengkapi lauk dan pauk serta sayuran. Minum kurang
lebih 7-8 gelas per hari dengan ukuran gelas 200 ml
b. Saat Sakit
Ibu pasien mengatakan pasien kurangnafsu makan, pasien merasa mual dan
muntah jika masuk makanan. Pasien hanya mengkonsumsi bubur 3-5 sendok per
1x makan dan menghabiskan 4 – 5 gelas sehari dengan ukuran gelas 200 ml.
Pasien mendapatkan diet sesuai dengan penyakit pasien

3. Pola Eliminasi
a. Sebelum Sakit
Keluarga mengatakan pasien BAB 1x sehari dengan konsisten lembek, warna
kuning, bau khas feses dan BAK 4-5 kali sehari berwarna kuning, bau khas urine
b. Saat Sakit
Keluarga mengatakan pasien BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek dan
berwarna kecokelatan. BAK 5 – 6 kali sehari berwarna kuning, bau khas urine
4. Pola Istirahat Tidur
a. Sebelum Tidur
Keluarga mengatakan pasien tidur 7-8 jam pada malam hari dari pukul 22.00-
05.00 wita, pasien mengatakan jarang tidur siang
b. Saat Sakit
Pasien mengatakan susah tidur pada malam hari tidur hanya selang waktu 1 jam
kemudian terbangun, pada siang hari tidur 1- 2 jam

5. Pola Aktivitas dan Latihan


a. Sebelum Sakit
Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki hambatan saat melakukan akitivitas
Sebagian aktivitasnya dibantu keluarga. Klien aktif bermain dengan sebayanya.
b. Saat Sakit
Keluarga mengatakan pasien lemas dan seluruh aktivitas di bantu oleh keluarga

6. Hubungan dan Peran


a. Sebelum Sakit
Keluarga mengatakan pasien aktif menjalin hubungan dan komunikasi dengan
keluaga, teman, seperti bermain dan bercanda
b. Saat Sakit
Keluarga mengatkan pasien lemas dan jarang berinteraksi dengan keluarga
maupun petugas kesehatan di rumah sakit.

7. Pola Kognitif dan Sensori


a. Sebelum sakit
Keluarga mengatakanpasien tidak memiliki masalah dengan panca inderanya
b. Saat Sakit
Keluarga mengatakan walaupun sakit pasien tidak memiliki masalah dalam
panca inderanya
8. Pola Konsep Diri dan Persepsi
a. Sebelum Sakit
Keluarga mengatakan pasien merasa percaya diri saat melakukan aktivitasnya
b. Saat Sakit
Keluarga mengatakan pasien rewel dan lemas. Seluruh aktivitasnya di bantu
oleh keluarga

9. Pola Seksual dan Reproduksi


a. Sebelum Sakit
Pasien berjenis kelalin laki - laki
b. Saat Sakit
Pasien berjenis kelalin laki - laki

10. Mekanisme / Penanggulangan Stress dan Koping


a. Sebelum Sakit
Keluarga mengatakan jika pasien merasa tidak nyaman ia akan menangis.
b. Saat Sakit
Keluarga mengatakan selama dirawat pasien merasa tidak nyaman sehingga
rewel dan sering menangis.

11. Pola Nilai dan Kepercayaan


a. Sebelum Sakit
Pasienberagama Islam dan mulai belajar meniru gerakan sholat
b. Saat Sakit
Keluarga mengatakan pasien lemas, dan selalu mendoakan untuk kesembuhan
pasien.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Status Generalis
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4V5M6
TTV
- Tekanan Darah :
- Nadi / Heart Rate : 102x/menit
- Respiration Rate : 22x/menit
- Suhu : 39,9oC
Antropometri

- TB : 115 cm
- BB : 23 kg
2. Pemeriksaan Head to Toe

N
Bagian Tubuh Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
O
1 Kepala Bentuk Kepala Tidak ada nyeri Tidak terkaji Tidak terkaji
Simetris, tekan dan tidak
rambut dan benjolan
kulit kepala
tampak bersih
2 Wajah Tampak pucat, Tidak Terkaji Tidak Terkaji Tidak Terkaji
Tidak ada lesi,
Tidak ada
benjolan
3 Mata Bentuk simetris, Tidak ada nyeri Tidak terkaji Tidak terkaji
pipil isokor tekan
reaksi pupil +/+
ka/ki ada respon
pada cahaya,
sclera ikterik,
konjugtiva
anemis
tidak ada lesi
disekitar mata
4 Hidung Bentuk simetris, Tidak ada Tidak terkaji Tidak terkaji
tidak ada lesi benjolan, tidak
ada nyeri tekan

5 Mulut Mukosa bibir Tidak ada Tidak terkaji Tidak terkaji


kering, bibir benjolan
bersih, tidak ada
lesi di mulut
6 Telinga Bentuk simetris, Tidak ada nyeri Tidak terkaji Tidak terkaji
tidak ada lesi, tekan
tidak ada
serumen
7 Leher Tidak ada lesi, Tidak ada nyeri Tidak terkaji Tidak terkaji
tidak ada tekan
distensi vena
jugularis, tidak
ada pembesaran
kelenjar tiroid
8 Thoraks Tampak Tidak ada nyeri Terdengar suara Terdengar suara
(Dada) pengembangan tekan dan sonor vesikuler
paru kiri dan benjolan
kanan simetris

Jantung Tidak tampak Tidak terdapat Terdengar suara Terdengar


iktus kordis, benjolan pekak dan batas bunyi jantung 1
tidak ada lesi jantung idak “lub” tunggal
melebar dan bunyi
jantung 2 “dub”
tunggal
9 Abdomen Bentuk Tidak ada Terdengar suara Terdengar suara
permukaan kulit benjolan dan timpani di bising usus
sekitar perut terdapat nyeri daerah lambung 13x/menit
normal dan tekan dan pekak di
tidak ada lesi daerah hepar

10 Ekstermitas Terpasang infus Tidak ada nyeri Tidak terkaji Tidak terkaji
Atas disebelah kiri tekan. Teraba
NS 0.9 %. hangat
Tampak adanya
ptecie

Ekstermitas Tidak ada lesi Tidak ada nyeri Tidak terkaji Tidak terkaji
Bawah tekan. Akral
teraba dingin

11 Genitalia Tidak terpasang Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji


urine kateter

12 Integumen Terdapat lesi CRT < 2 detik,


akibat tidak ada
pemasangan edema. Turgor
infus, kulit kembali <
2 detik
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium Darah Lengkap
Nama : An. Ishak Tgl Pemeriksaan : 10 Juni 2020
No. RM : 367989 Alamat :Labuapi

PARAMETER HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN


HEMATOLOGI
Hematologi Lengkap
Hemoglobine 12,3 g/dL 14.0- 17,5
MCV,MCH,MCHC
MCV 92.0 fL 00.0-96.0
MCH 31.1 Pg 26.0-32
MCHC 24.1 g/dL 32.0-36.0
Jumlah lekosit 11,2 10^3/uL 4.50-11.50
Jumlah Eritrosit 2.01 106/mm3 4.00 – 5.00
HITUNG JENIS
Neutrofil % 70,8 % 50.0-70.0
Limfosit % 19,1 % 10.0-42.0
Monosit % 9.1 % 2.0-11.0
Jumlah Trombosit 82.000 /mm3 150.000 - 400.000

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal


Kimia Darah :
- SGOT H 291 u/l 0-35
- SGPT H 384 u/l 0-35

Imunologi :
Anti Dengue Ig G & IgM
Anti Dengue Ig M Negatif Negatif
Anti Dengue Ig G Positif Negatif
F. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
1. Pemeriksaan Thorax
Nama : An. Ishak Tgl Pemeriksaan : 10 Juni 2020
No. RM : 367989 Alamat : Labuapi

Kesan :
Tidak tampak TB Paru aktif maupun pneumonia. Cor normal

dr. Dewi Anjarwati Sp. Rad

G. TERAPI PEMBERIAN OBAT


Tanggal: 10 Juni 2020
1. Terapi Intra Vena
a. Infus Ringer Laktat Mikro 14 tpm
b. Ondansentron 2x8 mg (IV)
Ondansetron adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati
mual dan muntah yang disebabkan oleh efek samping kemoterapi,
radioterapi atau operasi. Mual dan muntah disebabkan oleh senyawa alami
tubuh yang bernama serotonin. Jumlah serotonin dalam tubuh akan
meningkat ketika kita menjalani kemoterapi, radioterapi, dan operasi.
Seretonin akan bereaksi terhadap reseptor 5HT3 yang berada di usus kecil
dan otak, dan membuat kita merasa mual. Ondansetron akan menghambat
serotonin bereaksi pada receptor 5HT3 sehingga membuat kita tidak mual
dan berhenti muntah.
c. Omeprazole 1x40 mg (IV)
Omeprazole adalah obat yang mampu menurunkan kadar asam yang
diproduksi di dalam lambung.  Obat yang masuk ke dalam jenis
penghambat pompa proton ini mengobati beberapa kondisi, yaitu nyeri ulu
hati, penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease
(GERD), dan infeksi H. Pylori yang menyebabkan tukak lambung. Selain
itu, omeprazole juga dapat digunakan untuk mengobati sindrom Zollinger-
Elision.
2. Terapi Oral

No Nama obat Golongan Dosis Indikasi Kontra indikasi Efek samping Mekanisme kerja
1. Sanmol Analgetik 3x1 Meredakan rasa sakit Alergi parasetamol Ruam atau menghambat kerja enzim
dan pada keadaan sakit gigi, atau acetaminophen, pembengkakan cyclooxygenase (COX).
antipiretik sakit kepala, dan nyeri Gangguan fungsi hati – ini bisa Enzim ini berperan pada
ringan lainnya. dan penyakit hati, menjadi tanda pembentukan
Sanmol juga Gangguan Fungsi dari reaksi alergi prostaglandin yaitu
diindikasikan untuk Ginjal Serius, Shock Hipotensi senyawa penyebab nyeri.
menurunkan demam. Overdosis (tekanan darah Dengan dihambatnya kerja
Acetaminophen, Gizi rendah) ketika enzim COX, maka jumlah
Buruk Dosis diberikan di prostaglandin pada sistem
Parasetamol. rumah sakit saraf pusat menjadi
dengan infus. berkurang sehingga respon
Kerusakan hati tubuh terhadap nyeri
dan ginjal, berkurang.
ketika diambil
pada dosis lebih
tinggi dari yang
direkomendasik
an (overdosis).
Pertanyaan ..
1. Silahkan kelompokkan Data subyektif dan data Obyektif
2. Buat diagnose Keperawatan minimal 3 diagnosa keperawatan
3. Setiap diagnose nuat minimal 5 intervensi lengkap dengan rasionalnya

Anda mungkin juga menyukai