PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan baung (Mystus nemurus) merupakan salah satu ikan asli yang terdapat di
Indonesia. Ikan ini merupakan salah satu komoditas ikan di perairan umum yang mempunyai
prospek untuk dibudidayakan baik di kolam maupun di sistem keramba jaring apung, karena
ikan ini merupakan ikan yang sangat cepat untuk menyesuaikan diri pada pakan buatan.
Semakin tingginya penangkapan ikan di perairan umum akan berdampak pada penurunan
hasil perikanan tangkap sehingga mengganggu keadaan persediaan dan populasi ikan. Dalam
memenuhi kebutuhan konsumsi dan konservasi maka harus diimbangi dengan kegiatan
budidaya. Selain itu juga usaha budidaya ikan akan baik dengan ditunjang beberapa
komponen. Salah satu komponennya ialah stok benih ikan baung dengan kualitas yang baik.
Stok benih yang handal para pembudidaya berasal dari hasil pembenihan. Benih ikan hasil
pembenihan tentu akan lebih memungkinkan dalam penyediaan stok benih yang
berkelanjutan.
Pembenihan ikan baung ini masih sangat terbatas dilakukan oleh para pembudidaya, hal
ini karena ketidakmampuan ikan untuk berkembang biak secara alamiah di penangkaran,
penyediaan benih untuk pembesaran pun sebagian besar masih mengandalkan tangkapan dari
alam. Benih ikan baung yang unggul dalam kualitas dan kuantitas tidak lepas dari peranan
kegiatan pembenihan. Dalam kegiatan pembenihan ini ditujukan untuk mendapat benih
secara kontinu yang memenuhi permintaan pasar, sehingga dapat menghasilkan keuntungan
dari segi ekonomi. Tanpa pembenihan, subsistem yang lain tidak akan dapat berjalan karena
kegiatan pendederan dan pembesaran sangat memerlukan benih yang merupakan produk dari
kegiatan pembenihan. Proses pembesaran benih juga memerlukan penanganan yang baik agar
benih ikan baung yang dihasilkan dapat tumbuh dengan optimal, sehingga dapat memenuhi
standar penjualan.
Penyediaan benih berkualitas tinggi dalam usaha budidaya perikanan jumlah yang
cukup dan harga yang terjangkau sangat diperlukan oleh petani ikan. Sementara itu,
ketersediaan benih ikan merupakan salah satu indikator penting dalam keberhasilan usaha
budidaya. Minimnya usaha pembenihan ikan baung yang dilakukan begitu pula dengan
sumberdaya manusianya menjadi salah satu latar belakang pengadaan proposal ini dilakukan,
untuk menunjang dan mengadakan benih ikan baung ini agar tetap sedia dan mudah untuk
didapatkan kedepannya.
B. Tujuan
Pengajuan Proposal ini bertujuan untuk :
1. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi lahan yang ada untuk budidaya perikanan.
2. Menyerap tenaga kerja dan memperluas kesempatan berusaha.
3. Mengembangkan kewirausahaan melalui kegiatan pembudidayaan ikan yang dikelola
dalam manejemen kelompok secara produktif dan berkelanjutan.
4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
E. Wadah budidaya
Pada budidaya ikan baung ini wadah yang akan digunakan untuk budidaya ada
beberapa jenis wadah diantaranya iala :
1. Akuarium (Penetasan telur)
2. Kolam tanah (kolam induk dan pembesaran)
3. Kolam semen (kolam untuk pendederan)
BAB II
ANGGARAN YANG DIGUNAKAN
Anggaraan dana ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
yang dilingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam hal untuk pemuliaan ikan lokal
atau pun ikan endemik untuk kelestarian dan kontinu akan produksi ikan baung. Mengingat
ikan baung yang merupakan ikan asli perairan indonesia.