Anda di halaman 1dari 5

Resume Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )

Nama : Karmila Saputri Zulhamli


NIM : 856224349
Kelas / Semester : A / 1
Prodi : S1 - PGSD BI
Pokjar : Lima Kaum
Modul 1 : Hakikat Penelitian Tindakan Kelas

KB 1. Pengertian dan karakteristik penelitian tindakan kelas

A. Pengertian PTK
Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu penelitian yang dengan sendirinya
mempunyai berbagai aturan dan langkah yang harus diikuti. Penelitian tindakan kelas merupakan
terjemahan dari Classroom Action Research yaitu satu Action Research yang dilakukan di kelas.
Action Research sesuai dengan arti katanya, diterjemahkan menjadi penelitian tindakan. Jika
dicermati dengan seksama, kita akan menemukan sejumlah ide pokok sebagai berikut :
1. Penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui
refleksi diri
2. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti
guru, siswa, atau kepala sekolah
3. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi social, termasuk situasi pendidikan
4. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki :
a. Dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik
b. Pemahaman terhadap praktik
c. Situasi atau lembaga tempat praktik dilakukan

Mills (2000) mendefinisikan penelitian tindakan sebagai “systematic inquiry” yang


dilakukan oleh guru, kepala sekolah atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi
tentang berbagai praktik yang dilakukannya. Informasi ini digunakan untuk meningkatkan
persepsi serta mengembangkan “reflective practice” yang berdampak positif dalam berbagai
praktik persekolahan, termasuk dapat mengkaji pengertian penelitian tindakan kelas ( PTK ) .
Dengan mengkaji pengertian diatas, Penelitian tindakan kelas (PTK) dapat diartikan sebagai
penelitan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjannya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa meningkat. 
B. KARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Karakteristik PTK adalah sebagai berikut:
1. An inquiry of practice from within
Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa
praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu
diselesaikan. Guru merasa bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam praktik
pembelajaran yang dilakukannya selama ini, dan perbaikan itu diprakarsai oleh guru itu
sendiri, bukan oleh orang dari luar.

2. Self reflective inquiry


Disebut juga penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri PTK yang paling esensial.
PTK mempersyaratkan guru mengumpulan data dari praktiknya sendiri melalui releksi
diri. Metodologi yang digunakan longgar, namun data dikumpulkan secara sistematik,
sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian dan rencana yang dibuat.

3. Focus penelitian berupa kegiatan pembelajaran.


PTK dilakukan di dalam kelas berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan
interaksi.

4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran


Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus-menerus, selama kegiatan penelitian
dilakukan, karena itu dalam PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan berpola :
Perencanaan – pelaksanaan – observasi – refleksi – revisi ( perencanaan ulang ).

C. PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENELITIAN KELAS


Perbandingan penelitian tindakan kelas ( PTK ) dan Penelitian kelas Non - PTK

No Aspek Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Non PTK


1 Peneliti Guru Orang luar
2 Rencana penelitian Oleh guru( mungkin dibantu Oleh peneliti
orang luar)
3 Munculnya Dirasakan oleh guru(mungkin Dirasakan oleh orang luar
masalah dengan dorongan orang luar)
4 Cirri utama Ada tindakan untuk perbaikan Belum tentu ada tindakan
yang berulang perbaikan
5 Peran guru Sebagai guru dan peneliti Sebagai guru ( objek
penelitian)
6 Tempat penelitian Kelas Kelas
7 Proses Oleh guru sendiri atau bantuan Oleh peneliti
pengumpulan data orang lain
8 Hasil penelitian Langsung dimanfaatkan oleh Menjadi milik peneliti,
guru dan dirasakan oeh kelas belum tentu dimanfaatkan
oleh guru.
Perbedaan Karakteristik PTK dengan Penelitian Formal menurut Raka Joni, Kardiawarman,
& Hadisubroto ( 1998 )

No Dimensi PTK Penelitian Formal


1 Motivasi Tindakan Kebenaran
2 Sumber Masalah Diagnosis status Induktif-Deduktif
3 Tujuan Memperbaiki praktik, Verifikasi & menemukan
sekarang dan disini pengetahuan yang dapat
digeneralisasikan
4 Peneliti yang Pelaku dari dalam (guru) Orang luar yang berminat
terlibat
5 Sampel Kasus khusus Sampel yang representatif
6 Metodologi Longgar tetapi berusaha Baku dengan objektivitas
objektif-jujur-tidak dan ketidakmemihakkan
memihak (impartiatily) yang terintegrasi (build-in
objectivity & impartiatily)
7 Penafsiran hasil Untuk memahami praktik Mendeskripsikan,
penelitian melalui refleksi diri oleh menabstraksi, serta
praktisi yang membangun menyimpulkan dan
membentuk teori oleh
ilmuwan
8 Hasil akhir Siswa belajar lebih baik Pengetahuan, prosedur, atau
(proses dan produk) materi yang teruji

D. MENGAPA PTK PERLU DILAKUKAN OLEG GURU?

Hopkins (1993, 34-42) mengemukakan alasan mengapa guru melakukan PTK:


1. Guru memiliki otonomi dalam melakukan penilaian professional.
2. Hasil penelitian tradisional sering sukar diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran
 
Faktor lain yang memperkuat alasan guru melakukan PTK adalah keterlibatan guru dalam
berbagai kegiatan pengembangan di sekolahnya dan di tingkat yang lebih luas, sehingga mampu
melakukan review terhadap kinerjanya sendiri, dan selanjutnya dapat dipakai sebagai masukan
dalam mereview kinerja sekolah.
KB 2. Manfaat, Keterbatasan, dan Persyaratan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )

A. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas


Manfaat PTK bagi Guru
a) Guru dapat memperbaiki pembelajaran yang dikelola.
b) Guru dapat berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan bahwa ia
mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
c) PTK membuat guru lebih percaya diri.
d) Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan sendiri.

Manfaat PTK bagi pembelajaran/siswa


Kemampuan guru melakukan PTK akan berdampak positif bagi hasil belajar
siswa. Tentu saja ini akan terjadi jika guru mampu dan mau melakukannya. Tanpa kedua
faktor tersebut, kemampuan melakukan PTK tidak akan berarti apa-apa. PTK yang
dilaksanakan guru menjadi model bagi siswa. Guru yang terampil melaksanakan PTK
akan selalu kritis terhadap hasil belajar siswa, sehingga siswa merasa mendapat perhatian
khusus dari guru. Sikap kritis ini dapat menjadi model bagi siwa untuk menyikapi
kinerjanya dengan melakukan analisis seperti yang dilakukan oleh gurunya.
Manfaat PTK bagi sekolah
Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada diri guru telah berhasil pula
meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswa. Sekolah yang gurunya sudah mampu
membuat perubahan/perbaikan mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang
pesat.
B. Keterbatasan Penelitian Tindakan Kelas
Ada dua keterbatasa yaitu masalah Validitas dan Generalisasi
1. Validitas PTK
Validitas PTK sebagai prnrlitian ilmiah masih sering dipertanyakan. Metodologi yang
agak longgar yang lebih bersifat informal meskipun keobjektifannya masih
menimbulkan keraguan.
2. Generalisasi
PTK merupakan penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri untuk
memperbaiki aspek pembelajaran tertentu yang terjadi dikelas tersebut. Meskipun
demikian, hasil penelitian tersebut tentu dapat dicobakan oleh guru lain denga
mempertimbangjan berbagai modifikasi sesuai dengan kondisi kelasnya.
C. Kondisi Yang Dipersyaratkan Dalam PTK
1. Sekolah memberi kebebasan bagi guru untuk melakukan PTK, berkolaborasi dengan
teman guru lain, dapat meminta bantuan teman ujtuk menjadi pengamat bagi
kelasnya, dan juga bebas berdiskusi untuk kemajuan kelasnya.
2. Kolaborasi atau kerjasama yang saling menguntungkan, serta pengambilan keputusan
secara bersama.
3. PTK sebagai sebagai bentuk inovasi disekolah akan tumbuh subur, dan kegiatan PTK
akan menjadi kegiatan rutin bagi guru.
4. Keterbukaan dari semua staf sekolah untuk membahas masalah yang dihadapi tanpa
rasa khawatir akan dicemoohkan.
5. Sikap kepala sekolah dan staf administrasi harus menunjang terjadinya pembaruan.
6. Guru dan siswa harus mempuyai rasa percaya diri yang tinggi bahwa sedang
melakukan pembaruan yang didukung oleh kepala sekolah dan orang tua.
7. Guru harus siap menghadapi berbagai konflik karena yang biasanya mendapat
perhatian lebih daripada yang lama.

Anda mungkin juga menyukai