Anda di halaman 1dari 16

PENGAMATAN STRUKTUR HEWAN

(Laporan Praktikum Biologi)

Oleh

Dinda Dwi Jessica


2014051003

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai
struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan
mereka mempunyai fungsi dan spesifik, misalnya otot-otot jantung yang bercabang
menghubungkan sel jantung yang lain. Tubuh terdiri atas banyak lapis sel,dan
dibedakan atas berbagai fungsi kegiatan hidup. Jumlah sel ribuan sampai
milyaran.Sel–sel yang memiliki bentuk, susunan dan fungsi yang sama disebut
jaringan (Wildan Yatim,1982).

Pada tubuh hewan sendiri terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang
mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Pada saat perkembangan embrio, lapisan
kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis)
menjadi empat macam jaringan utama yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat,
jaringan otot dan jaringan saraf. (Waluyo,2010)

Jaringan dewasa pada hewan meliputi jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot
an jaringan syaraf. Jaringan berkelompok dan bekerjasama melaksanakan fungsi
tertentu membentuk suatu organ., misal organ jantung, usus, hati, dan lain-lain.
Beberapa organ bekerja bersama-sama untuk melaksanakan fungsi tertentu dikenal
sebagai sistem organ. Contoh sistem organ adalah sistem pencernaan makanan,
sistem pernapasan, sistem rangka, sistem transportasi dan sistem reproduksi.
Oleh karena itu praktikum ini dilakukan untuk mengetahui dan mengenal lebih jauh
mengenai struktur tubuh hewan secara mikroskopis dan memahami fungsi jaringan
yang dimiliki oleh hewan pada struktur otot jantung, struktur paru-paru, struktur
organ reproduksi, struktur ginjal, struktur lambung, dan struktur lumen usus.

1.2 Tujuan

Tujuan diadakan praktikum pengamatan struktur hewan ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui struktur hewan secara mikroskopi
2. Memahami fungsi dari masing-masing jaringan yang diamati
II. METODOLOGI PERCOBAAN

2.1 Alat dan Bahan

Praktikum ini menggunakan alat sebagai berikut: Mikroskop, alat tulis, dan buku
catatan. Sedangkan bahan yang digunakan adalah sel otot jantung, sel paru-paru, sel
organ reproduksi, sel ginjal, sel lambung dan sel lumen usus.

2.2 Langkah Kerja

Prosedur praktikum ini disajikan dalam diagram alir sebagai berikut.

Disiapkan sampel yang akan dijadikan objek.

Diletakkan preparat diatas meja benda lalu diamati dengan perbesaran dari
yang paling kecil.

Diatur jarak fokus dengan memutar mikrometer hingga mendapatkan gambar


yang paling jelas

Digambar hasil pengamatan di log book dan diberi penjelasan bagian-bagiannya.


III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. 1 Hasil

Berikut hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut

N Nama Gambar Keterangan dan


O fungsi
1. Otot Jantung 1.Persimpangan
dua sel berfungsi
menghubungkan
sitoskeleton dua
sel yang
berdampingan.
2. Inti, berfungsi
menjaga integritas
gen dan
mengontrol
aktivitas sel.
3. Serat otot,
berfungsi
1 membentuk
2 3 jaringan otot yang
berperan dalam
pergerakan.
2. Struktur 1.Septum,
Paru-Paru berfungsi
memisahkan
2 alveoli yang
1 berdekatan di
jaringan paru-
paru.
2.Alveolus,
berfungsi tempat
terjadinya
1 2 pertukaran gas
pada respirasi.
3. Struktur 1.Sel basal,
Organ berfungsi
Reproduksi memproduksi sel
baru dan
membuang sel
lama.
2.Membran Basal,
1 berfungsi sebagai
tempat melekat
sel epitel.
3. Duktus
Epididimis,
berfungsi
membantu
5 4 3 2 spermatozoa dari
testikular yang
masih belum
matang menjadi
sel-sel yang
sepenuhnya fertil.
4. Epitel Silindris,
berfungsi
menghasilkan
lendir dan
mempermudah
penyerapan
makanan.
5. Jaringan Ikat,
mengikat dan
melekatkan satu
jaringan dengan
jaringan lainnya.
4. Struktur 2 1 1.Corpus
Ginjal Malpighi,
berfungsi
menyaring darah
dalam proses
filtrasi.
2. Glomerular
capillaries,
berfungsi
menyalurkan darah
pada proses
filtrasi.

5. Struktur 1.Epitel silindris


Lambung selapis, berfungsi
2 menghasilkan
lendir yang
1 berperan dalam
mempermudah
3 penyerapan
makanan.
2. Parietal Sel.
Berfungsi
memproduksi
lendir untuk
menjaga lapisn
terluar sel dari
asam lambung.
3. Jaringan saraf,
berfungsi
menerima dan
meneruskan
rangsangan serta
mengatur berbagai
macam fungsi
tubuh.

6. Struktur 1.Membran Basal,


Lumen Usus berfungsi sebagai
tempat melekat sel
epitel.
2. Epitel Silindris,
berfungsi
menghasilkan
lendir dan
mempermudah
penyerapan
makanan.
3. Lumen,
berfungsi
1 2 3 menyimpan zat
makanan oleh sel.

3.2 Pembahasan

Sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama disebut jaringan. Secara umum, ,
jaringan hewan dibagi menjadi empat kelompok : 1. Jaringan epitel : susunannya rapat sehingga
tidak terdapat ruang antar sel . Berdasarkan bentuk dan sususnannya, jaringan epitel terdiri atas :
a) epitel pipih selapis, b) epitel kubus selapis, c) epitel kolumner (memanjang) 2. Jaringan ikat :
letak selnya berjauhan Berdasarkan strukturnya, jaringan ikat dibedakan menjadi : a) Jaringan
ikat longgar b) Jaringan ikat padat c) Jaringan lemak d) Jaringan rawan e) Tulang f) Darah 3.
Jaringan otot : selnya memanjang berbentuk serabut Macam – macam jaringan otot : a) Otot
polos b) Otot bergaris melintang c) Otot jantung , 4. Jaringan saraf : terdiri atas neuron dan
neuroglia.

Jaringan epitel adalah jaringan yang menutupi permukaan tubuh dengan menyusun bagian luar
organ. Jaringan ini terusun atas sel-sel yang sangat rapat dengan sedikit bahan antar sel. Jaringan
ini berfungsi untuk melindungi tubuh dati pengaruh luar dan zat-zat dari luar yang masuk dalam
tubuh, Proses penyerapan zat dalam lapisan saluran pencernaan, membantu regulasi dan ekskresi
zat kimia pada jaringan dibawahnya dan tubuh, sekresi hormon dalam sistem pembuluh darah,
pengeluaran keringat, enzim, lendir dan produk lainnya yang dihasilkan melalui kelenjar epitel.
Mendeteksi sensasi yang dirasakan kulit.
Jaringan epitel dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan pipih. Jaringan ini
menjalankan berbagai fungsi. Dalam setiap kasus fungsi-fungsi ini mencerminkan kenyataan
bahwa epitel selalu terdapat di perbatasan antara massa sel dan rongga atau ruang. Misalnya
epitel kulit melindungi jaringan di bawahnya terhadap kerusakan karena gesekan mekanis,
radiasi sinar ultraviolet dan beragam bakteri. Seperti jaringan epidermis pada tumbuhan, jaringan
epitel berperan sebagai pelapis organ dan rongga tubuh bagian luar. Jaringan ini dapat ditemukan
pada permukaan tubuh yang membatasi organ tubuh dengan lingkungan luarnya. Jaringan epitel
yang melapisi permukaan tubuh atau lapisan luar tubuh dinamakan epitelium. Sedangkan
jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh dinamakan mesotelium, misalnya perikardium
yang melapisi organ jantung, pleura yang melapisi organ paru-paru, dan peritonium. Kemudian,
jaringan yang membatasi organ tubuh dinamakan endotelium.

Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi epitel pipih selapis berfungsi untuk
melewatkan zat-zat melalui difusi, penyaringan dan mengeluarkan zat pelumas untuk
memperlancar kerja organ, epitel kubus selapis berfungsi untuk sekresi (mengeluarkan) zat dan
melakukan proses absorbsi (penyerapan), epitel selapis silindris berfungsi penyaringan zat yang
masuk pada tubuh dan juga berperan dalam mengeluarkan produk berupa lendir dan enzim,
epitel pipih berlapis  berfungsi untuk melindungi jaringaan dibawahnya dari gesekan, epitel
kubus berlapis berfungsi untuk melindungi jaringan dan sel dibawahnya serta melancarkan
proses sekresi pada tubuh, epitel silindris berlapis berfungsi untuk melindungi jaringan dan sel
dibawahnya serta melancarkan proses sekresi pada tubuh., epitel kolumnar pseudostratifikasi
berfungsi memungkinkan terjadinya sekresi dan memperlancar pergerakan lendir, epitel
transisional yang berfungsi untuk mengembang dan merengangkan organ kemih saat
penampungan urin. 

Jaringan ikat merupakan jaringan yang mengikat dan menyokong antar jaringan atau antar organ.
Jaringan ikat berfungsi sebagai penyokong, pengikat, pengisi, pembungkus, penyimpanan,
pertahanan, perbaikan, transportasi dan nutrisi pada berbagai jenis hewan. Komponen jaringan
ikat adalah fibroblast, makrofag, sel plasma, mast cell, sel lemak, leukosit, sel pigmen. Ada tiga
jenis serabut jaringan ikat yaitu serabut kolagen, serabut elastik, dan serabut retikuler. Ketiga
jenis serabut tersebut didistribusi secara seimbang diantara berbagai jenis jaringan penyambung.

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh.
Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat
berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan
memendek. Sel otot dapat berkontraksi karena mengandung protein kontraktif yang di sebut
miofibril. Miofibril terbuat dari protein kontraktil aktin dan miosin. Serabut otot tersusun
menjadi berkas paralel yang kemudian membentuk otot. Pada vertebrata, ada tiga jenis jaringan
otot yaitu Otot polos, Otot lurik dan Otot jantung.

Perbedaan ketiga otot ini adalah sebagai berikut.Otot lurik letaknya menyususn otot yang
melekat pada rangka, bentuk sel bulat memanjang, bekerja secara sadar, reaksi cepat dan cepat
lelah. Otot polos letaknya meyususn alat dalam seperti dinding usus dan pembuluh darah, ujung
sel meruncing, inti berjumlah satu di tengah , bekerja secara tak sadar, reaksi lambat dan tidak
cepat lelah. Sedangkan otot jantung letaknya menyusun otot pada dinding jantung,bentuk bulat
memanjang dengan ujung bercabang, ada banyak inti sel terletak di tengah, bekerja secara tidak
sadar, reaksi lambat dan tidak cepat lelah.

Jaringan saraf terdiri atas neuron (sel-sel saraf), beberapa diantaranya dapat mencapai semester
panjangnya. Jaringan saraf berfungsi membentuk sistem saraf untuk menerima dan menyalurkan
rangsanagan serta mengaturberbagai fungsi tubuh. Impuls saraf bergerak dari badan sel neuron
melalui akson-nya dan menuju badan sel neuron melalui salah satu dendrit-nya. Neuron sensoris
seringkali sangat terspesialisasi untuk memberikan respon terhadap rangsangan yang spesifik
(sentuhan, suara, baud an lain-lain). Neuron motoris berperan dalam mengaktifkan respon otot
dan biasanya berkoordinasi dengan neutron sensorin melalui neuron asosiasi. Jaringan saraf
ditemukan diseluruh tubuh, terutama di otak dan urat saraf tulang belakang.

Struktur otot jantung pada hewan tersusun oleh sel-sel yang panjang yang disebut serabut otot.
Serabut otot ini mampu menggerakkan tulang dan memiliki kemampuan untuk berkontraksi,
karena terdapat protein kontraktil yang disebut miofibril. Miofibril tersusun oleh aktin dan
miosin. Otot adalah jaringan terbanyak pada sebagian besar hewan. Kontraksi otot dilakukan
pada kerja seluler oleh hewan yang aktif. Terlebih saat melakukan kerja berat. Jaringan otot
jantung merupakan penyusun jantung dan vena kava yang menuju jantung.

Jaringan otot ini tersusun oleh serabut-serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling
berhubungan. Inti selnya terletak di tengah dan dapat berjumlah lebih dari satu. Jaringan otot
jantung memiliki diskus interkalaris yaitu pertemuan antara dua sel otot. Kontraksinya tidak di
bawah kesadaran. Beberapa jaringan dalam otot jantung adalah, Persimpangan dua sel yang
berfungsi menghubungkan sitoskeleton dua sel yang berdampingan. Inti, berfungsi menjaga
integritas gen dan mengontrol aktivitas sel. Serat otot, berfungsi membentuk jaringan otot yang
berperan dalam pergerakan.

Paru-paru pada hewan merupakan organ penting yang digunakan saat proses resprasi hewan.
Paru-paru terletak di dalam kantong pleura, dondong kantong pleura melekat di sebelah lateral ke
costae membentuk pleura costalis, di sebelah caudal ke diafragma membentuk pleura
diafragmatika, di sebelah medial ke organ di dalam mediastinum atau ke kantung pleura lain
membentuk pleura mediastinalis. Warna paru-paru hewan tergantung dari jumlah darah yang
mengalirinya.

Struktur mikro paru-paru, seperti kelenjar besar, tersusun atas jalinan jaringan interstitialis atau
stroma dan jaringan parenkim. Jaringan intersitialis atau stroma adalah jaringan ikat elastis yang
membantu paru-paru untuk mengembang dan mengempis saat respirasi. Melalui kontraksi otot-
otot inspirasi akan meningkatkan volume cavum thoraks sehingga tekanan di dalamnya menjadi
negatif dan udara masuk ke dalam paru-paru. Jaringan parenkim paru-paru menyerupai glandula
tubuloalveolaris. Untuk menjamin pengaliran udara yang tetap, dinding bronkus, seperti trakea,
mengandung cincin kartilago hialin yang tidak komplit. .Septum, berfungsi memisahkan alveoli
yang berdekatan di jaringan paru-paru. Alveolus, berfungsi tempat terjadinya pertukaran gas
pada respirasi.

Organ reproduksi pada hewan merupakan ‘alat’ yang digunakan untuk melakukan reproduksi.
Tujuan dari reproduksi adalah untuk menghasilkan keturunan guna mempertahankan jenisnya
dan melestarikan jenis agar tidak punah. Dalam organ reproduksi hewan ini memiliki jaringan-
jaringan di dalamnya. Beberapa jaringan yang ada di dalam organ reproduksi adalah sel basal,
epitel silindris berlapis banyak bersilia, jaringan ikat, dan duktus epididimis.

Sel basal adalah sel yang berfungsi memproduksi sel baru dan membuang sel lama. Sel ini
letaknya berdekatan dengan membran basal. Membran basal terletak diantara jaringan epitel
termasuk mesothelium dan endotel. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat melekat sel epitel.
Duktus Epididimis memiliki bentuk panjang dan berlipat-lipat yang menghubungkan duktus
eferen dan duktus deferens, berfungsi membantu spermatozoa dari testikular yang masih belum
matang menjadi sel-sel yang sepenuhnya fertil. Epitel Silindris adalah jaringan yang terletak
pada saluran reproduksi, berfungsi menghasilkan lendir dan mempermudah penyerapan
makanan. Jaringan Ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat dan melekatkan satu jaringan
dengan jaringan lainnya. Jaringan ikat umumnya terdiri dari sel-sel yang terpisah dan sebagian
terisi matriks ekstraseluler.

Ginjal adalah organ sekresi yang digunakan untuk menyaring dan membuang zat-zat yang tidak
diperlukan pada tubuh hewan. Ginjal tersusun dari beberapa jaringan, diantaranya adalah corpus
malpighi dan glomerulus. Glomerulus adalah gulungan pembuluh kapiler, berfungsi
menyalurkan darah pada proses filtrasi. Sedangkan korpus malpighi terdiri dari kapsula bowman
dan glomerulus. Corpus Malpighi, berfungsi menyaring darah dalam proses filtrasi.

Lambung merupakan organ pencernaan yang digunakan untuk mencerna makanan. Struktur
lambung jika dilihat secara mikroskopis terdiri dari beberapa jaringan penyusun. Diantara
jaringan penyusun tersebut adalah .Epitel silindris selapis, parietal sel dan jaringan saraf. Epitel
silindris selapis berciri mempunyai silia kecil hampir mirip dan berfungsi menghasilkan lendir
yang berperan dalam mempermudah penyerapan makanan. Parietal Sel berfungsi memproduksi
lendir untuk menjaga lapisn terluar sel dari asam lambung. Jaringan saraf , berfungsi menerima
dan meneruskan rangsangan serta mengatur berbagai macam fungsi tubuh.

Lumen usus adalah organ yang berada di struktur tubular yang ada dalam usus. Biasanya tampak
seperti ruangan kecil dan dikenal juga sebagai volume. Jaringan penyusun lumen usus ini
diantaranya adalah epitel silindris, membran basal, dan lumen. Membran Basal, berfungsi
sebagai tempat melekat sel epitel. Epitel Silindris, berfungsi menghasilkan lendir dan
mempermudah penyerapan makanan. Lumen, berfungsi menyimpan zat makanan oleh sel.
IV. KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil praktikum ini adalah sebagai berikut.


1). organ tubuh hewan jika dilihat secara mikroskopis terdiri dari beberapa jaringan
penyusunnya. Pada otot jantung hewan diantaranya terdiri dari serat otot, inti sel, dan
persimpangan antara sel. Pada struktur paru-paru terdiri atas septum dan alveolus. Pada organ
reproduksi terdiri dari sel basal, duktus epididimis, jaringan ikat, dan epitel silindris. Pada stuktur
ginjal diantaranya tersusun atas korpus malpighi dan kapiler glomerulus. Lambung tersusun atas
epitel silindris selapis, sel parietal dan submucosa. Sedangkan struktur lumen usus terdiri dari
epitel silindris, membran basal, dan lumen.
2). Organ pada hewan memiliki struktur jaringan yang berbeda sesuai dengan kegunaan, peran
dan letaknya masing-masing. Jaringan utama pada hewan dibagi menjadi 4 yakni jaringan epitel
berfungsi untuk melindungi tubuh dati pengaruh luar dan zat-zat dari luar yang masuk dalam
tubuh, Jaringan ikat berfungsi sebagai penyokong, pengikat, pengisi, pembungkus, penyimpanan,
pertahanan, perbaikan, transportasi dan nutrisi pada berbagai jenis hewan. Jaringan otot tersusun
atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organorgan tubuh, jaringan saraf berfungsi
membentuk jaringan komunikasi dari sistem saraf dengan menerima dan meneruskan rangsangan
serta mengatur berbagai macam fungsi tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul, F., Berata, K dan Kardena, M., 2015. Perbandingan Autolisis Organ Jantung
dan Ginjal Sapi. Universitas Udayana. Bali

Aisyah, S., Balqis, U dan Karunia, E., 2014. Histopatologi Jantung Tikus Putih
Akibat Pemberian Minyak Jelantah. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh

Faisal. 2012. Pengamatan Jaringan Dasar Vertebrata. Universiras Negeri Makassar.


Makassar.

Paramanandi, D., 2020. Sistem Reproduksi Jantan. Universitas Brawijaya. Malang.

Subagiartha, M., 2018. Sel Struktur Fungsi Dan Regulasi. Universitas Udayana. Bali

Sugihartini, N., Fajri, A., 2016. Gambaran Histopatologi Organ Hati dan Ginjal
Mencit Setelah Pemberian Krim Ekstrak Teh Hijau. Universitas Ahmad
Dahlan. Yogyakarta

Surya, S., 2017. Sistem Respirasi. Universitas Udayana. Bali.

Wijiningsih, A., Harjana, T., dan Sukiya. 2016. Analisis Miskonsepsi Materi Struktur
dan Fungsi Jaringan Hewan. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai