Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum teman-teman. . . .

Perkenalkan, kami kelompok 1 LATSAR CPNS ANGKATAN XIX KAB. PASURUAN

Ijinkan kami membahas isu yang sedang marak saat ini ya teman- teman

Semoga video kami ini bermanfaat yaa. . .

Baru- baru ini public diramaikan dengan aksi terorisme yang terjadi di MABES POLRI,

Pelaku terduga terorisme adalah merupakan seorang perempuan muda, berinisial ZA, usia 25 tahun.

Sebelumnya juga sempat terjadi hal serupa di makasar,

Pelaku yang berinisial L berasal dari kalangan anak muda.

Wah miris ya, generasi muda sudah terpapar gerakan terorisme,

Kira-kira apasih penyebab dari kelompok ini bisa terpapar ide radikal dan terorisme?

Sebelum itu, kita mulai dengan pengertian radikal,

Menurut kamus besar bahasa inidonesia (depdiknas, 2007) Radikal adalah suatu pandangan, paham dan
gerakan yg menolak secara menyeluruh terhadap tatanan, tertib social dan paham politik yang ada
dengan cara perubahan atau perombakan secara besar-besaran melalui jalan kekerasan.

Radikalisme merupakan gejala umum yang bisa terjadi dalam masyarakat dengan motif beragam, baik
social, ekonomi, politik, budaya maupun agama. Yang ditandai dengan tindakan-tindakan keras, ekstrim
dan anarkis sebagai wujud penolakan terhadap gejala yang dihadapi.

Penyebab radikalisme menurut azyumardi(2012) terdapat beberapa factor, antara lain.

1.faktor social –politik

Ketidakeimbangan antara harapan rakyat pemilih dengan kinerja pemerintah dan dewan perwakilan
rakyat (DPR) menciptakan ketidakpercayaan public yang tinggi. Hal ini membuka peluang bagi upaya
destabilisasi politik melalui berbagai cara dan saluran termasuk media massa dan kelompok penekan
(preesure grub)

2. factor emosi keagamaan

Pemahaman keagamaan yang literal, sepotong-potong terhadap ayat AL-Quran.


Bacaan yang salah terhadap sejarah umat islam yang dikombinasikan dengan idealisasi berlebihan
terhadap umat islam pada masa tertentu.

3. factor cultural

Penduduk Indonesia adalah mayoritas beragama islam dan mengikuti berbagai aliran pemikiran serta
memiliki budaya yang majemuk. Oleh karena itu hal ini berpotensi untuk dieksploitasi dan dimanipulasi
oleh kelompok radikal

4. factor ideologis anti westernis

Kondisi politik pasca reformasi yang masih belum reformasi dan seimbang telah memberikan peluang
bagi proses pergeseran dan bahkan degradasi pemahaman ideologi anti westernis.

Westernisme sendiri adalah suatu pemikiran yang membahayakan muslim dalam mengaplikasikan
syariat islam.

5. factor kebijakan pemerintah

Ketidakmampuan pemerintah untuk bertindak tegas memperbaiki situasi . ketidaksiapan aparat


keamanan dalam koordinasi dengan para penegak hokum masih cukup mengkhawatirkan dalam hal
penanggulangan terorisme di waktu yang akan datang.

6. factor ekonimi – politik

Kemiskinan, pengangguran, kesenjangan antara kaya dan miskin, kesenjangan antara kota dan desa
serta antar daerah. Pengaruh ekonomi global yang belum kunjung pulih dan stabil membuat
ketidakpercayaan masyarakat terhadap terhadap pemerintah, sehingga ingin merubah ideology.

Anda mungkin juga menyukai