Anda di halaman 1dari 4

Mengidentifikasi Perilaku Tidak Berpikir Ilmiah

1. Jelaskan apa perilakunya yang tidak sesuai budaya (tidak berpikir ilmuah)!
- Berpikir ilmiah adalah berpikir yang logis dan empiris. Kata lain Logis adalah masuk akal
sedangkan empiris adalah sebuah pemikiran atau fakta yang dapat dipertanggung jawabkan.
- Selain itu berpikir ilmiah didefinisikan menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan,
memutuskan, mengembangkan dsb. secara ilmu pengetahuan (berdasarkan prinsip-prinsip ilmu
pengethuan. Atau menggunakan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan
penjelasan kebenaran
- Perilaku yang menunjukkan sikap tidak berpikir ilmiah antara lain :
 berpikir tahayyul
 ikut-ikutan atau asal ikut,
 berpikir yang tidak masuk akal
 pikirannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.

2. Jelaskan mengapa perilaku tersebut kamu nilai tidak sesuai budaya?


- Karena pada dasarnya berpikir tahayyul atau tidak logis itu tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Budaya kita saja mengajarkan untuk berpikir ilmiah jadi segala sesuatu yang kita pikirkan harus
logis atau dapat dipahami secara logika.

3. Jelaskan dampaknya!
- Dampaknya bagi diri sendiri jika tidak berpikir ilmiah adalah kita akan senantiasa berpikir
tahayyul, bahkan hanya ikut-ikutan saja, hal itu terjadi karena kita tidak terbiasa bersikap
rasionaljika menerima suatu informasi
- Dampaknya bagi lingkungan adalah masyarakat kita tidak akan bias maju, karena ketika
menghadapi suatu permasalahan bukannya mencari tahu penyebab atau solusinya secara
rasional tetapi malah berpikir yang tidak-tidak.
Semisal : “Sawah itu gagal panen, pasti gara-gara kurang sesajen”
- Dampak bagi kesuksesan pesan dakwah
Dengan adanya orang-orang seperti itu (tidak berpikir ilmiah) tentu akan menghambat proses
dakwah kita. Karena pola piker yang asudah terbiasa tahayyul tentu akan sulit untuk diubah. Bisa
saja ilmu dakwah yang kita ajarkan ditolak mentah-mentah oleh mereka.

4. Saran kamu sebagai solusi dari perilaku tersebut


Untuk menghadapi permasalahan tersebut jangan jadikan itu sebagai hambatan tapi jadikan itu
sebagai tantangan, karena untuk membangun masyarakat yang seimbang tentunya tidak akan
mudah, diperlukan yaitu :
- Mental yang kuat
- Ilmu yang bermanfaat,
- ketrampilan dalam berbicara agar dapat berargumen dengan baik,
- dan yang paling penting adalah organisasi.
Terus sampaikan kebenaran meslipun itu pahit, dan tetap istiqomah untuk menjadi generasi yang
membangun masyarakat seimbang, berdakwah, dan mampu memberikan manfaat bagi orang lain.
Mengidentifikasi Perilaku Tidak Mencintai Kebenaran

1. Jelaskan apa perilakunya yang tidak sesuai budaya (Tidak mencintai kebenaran)
- Mencintai kebenaran adalah mencintai kepastian, kejujuran, dan segala hal yang tidak
menyimpang dari jalan kebenaran.
- Perilaku yang menunjukkan tidak mencintai kebenaran antara lain :
 Suka berbohong
 Tidak berbicara atau bersikap apa adanya
 Jika dikasih tahu yang benar ia malah menolaknya
 Dan lain-lain

2. Jelaskan mengapa perilaku tersebut kamu nilai tidak sesuai budaya


Karena kebohongan itu merupakan sesuatu yang jauh dari kebenaran, sekali saja kamu berbohong
maka kamu akan menutupi kebohongan itu dengan kebohongan lagi.
Budaya kita mengajarkan untuk selalu mencintai kebenaran, jadi sepahit apapun kebenarannya tetap
saja harus disampaikan.

3. Jelaskan dampaknya!
- Bagi diri sendiri
Dampak bagi diri sendiri jika tidak mencintai kebenaran adalah kita akan senantiasa menghindari
sebuah kebenaran dan menutupi kebenaran itu dengan kebohongan.
Senantiasa berusaha menampilkan kesan yang bukan sebenarnya dapat membuat kita tak
bahagia dan tidak tenang.
- Bagi lingkungan
Dampak bagi lingkungan adalah bias jadi ini merupakan sebuah kerusakan karena sesuatu yang
menyimpang dari kebenaran akan terus-menerus terjadi. Eperti kita ketahui ruang lingkup
lingkungan itu luas, jadi jika kita ingin menerapkan budaya mencintai kebenaran diperkan
organisasi.
- Bagi kesuksesan pesan dakwah
Dengan adanya orang-orang seperti itu (orang yang tidak mencintai kebenaran) tentunya akan
menjadi tantangan bagi kita untuk berdakwah di lingkunan yang mungkin tidak memiliki budaya
mencintai kebenaran. Diperlukan mental yang kuat untuk menghadapi permasalahan seperti itu
dan juga organisasi.

4. Saran kamu sebagai solusi dari perilaku tersebut .


Saran dan solusi yang dapat saya sampaikan untuk menghadapi permasalahan tersebut adalah
jangan menjadikan itu sebagai hambatan tetapi jadikan itu sebagai tantangan. Karena untuk
membangun masyarakat yang seimbang tentunya tidak mudahdab sangat memerlukan :
- Mental yang tangguh
- Ilmu yang mumpuni
- Ketrampilan dalam berbicara (agar dapat berargumen dengan baik)
- Dan yang paling penting adalah organisasi.
Terus sampaikan kebenaran meslipun itu pahit, dan tetap istiqomah untuk menjadi generasi yang
membangun masyarakat seimbang, berdakwah, dan mampu memberikan manfaat bagi orang lain.

Anda mungkin juga menyukai