2020/2021
2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur,atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Oleh karena itu, penulis berhasil menyusun sebuah
Makalah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Namun kami berharap
semoga laporan makalah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kritik dan saran
pembaca akan kami sambut dengan baik, demi kesempurnaan laporan makalah ini
Penulis
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL......................................................................................................... i
KATA PEGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 4
A. Thermodinamika.............................................................................. 4
B. Potensi Aksi .................................................................................... 4
C. Transfer Energy ............................................................................... 6
BAB III PENUTUP...................................................................................... 8
A. Kesimpulan...................................................................................... 8
B. Saran................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Termodinamika berasal dari dua kata yaitu thermal (yang berkenaan dengan
panas) dan dinamika (yang berkenaan dengan pergerakan).Termodinamika adalah kajian
mengenai hubungan,panas, kerja, dan energy dan secara khusus perubahan panas menjadi
kerja.Hukum termodinamika pertama dan kedua dirumuskan pada abad ke-19 oleh para
ilmuan mengenai peningkatan efisiensi mesin uap.Bagaimanapun hokum ini merupakan
dasar seperti hokum fisika lainnya.Mereka membatasi efisiensi amuba atauikan paus
seperti mereka membatasi efisiensi mobil atau tenaga nuklir tumbuhan.
B.Rumusan Masalah
1
C.Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Thermodinamika
Pecobaan menunjukan bahwa sifat dasar semua proses pendinginan adalah bahwa
semakin rendah temperatur yang dicapai, semakin sulit menurunkannya.hal yang sama
berlaku juga untuk efek magnetokalorik.dengan persyaratan demikian, penurunan medan
secara adiabat yang tak trhingga banyaknya diperlukan untuk mencapai temperatur nol
mutlak.
Rankine Cycle kadang-kadang dikenal sebagai suatu Daur Carnot praktis ketika
suatu turbin efisien digunakan, T diagram akan mulai untuk menyerupai Daur Carnot.
Perbedaan yang utama adalah bahwa suatu pompa digunakan untuk memberi tekanan
3
cairan sebagai penganti gas. Ini memerlukan sekitar 100 kali lebih sedikit energy
dibanding yang memampatkan suatu gas di dalam suatu penekan ( seperti di Daur
Carnot).
B.Potensi Aksi
Potensial Aksi adalah sinyal listrik yang melakukan perjalanan di seluruh neuron.
Neurotransmitter adalah mekanisme untuk mengirimkan sinyal antara neuron. Otak
terdiri dari dua jenis sel. Sel glial bertindak sebagai sel dukungan untuk neuron, sel-sel
yang bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal di otak. Potensial Aksi – sinyal listrik
yang melakukan perjalanan di seluruh neuron – merupakan sarana untuk menerima,
menganalisis, dan menyampaikan informasi didalam otak
Potensial aksi adalah ledakan aktivitas listrik yang dibuat oleh arus depolarisasi.
Ini berarti bahwa beberapa peristiwa (stimulus) menyebabkan potensial istirahat untuk
bergerak ke 0 mV. Ketika depolarisasi mencapai -55 mV, sebuah neuron akan
menembakkan potensial aksi. Ini ambangnya. Jika neuron tidak mencapai level ambang
kritis ini, maka tidak ada potensial aksi yang akan menyala.
Juga, ketika tingkat ambang tercapai, potensial aksi ukuran tetap akan selalu
menyala … untuk neuron tertentu, ukuran potensial aksi selalu sama. Tidak ada potensi
aksi besar atau kecil dalam satu sel saraf – semua potensi aksi berukuran sama. Oleh
4
karena itu, neuron tidak mencapai ambang batas atau potensial aksi penuh dilepaskan –
ini adalah prinsip “ALL OR NONE”.
Potensial aksi memiliki amplitudo sekitar 100 millivolt (mV) dan berlangsung
selama sekitar 1 milidetik (ms). Sebuah neuron terdiri dari empat bagian yang berbeda.
Badan sel berisi inti dan struktur sel lainnya. Dendrit bagian cabang keluar dari badan sel
seperti cabang-cabang di pohon, dan menerima informasi dari neuron lain. Akson adalah
ekstensi panjang pada satu sisi badan sel, mirip dengan batang pohon, dan berakhir di
terminal presinaptik.
Jenis sel yang terpolarisasi, artinya muatan listrik di dalam neuron yang berbeda
dari muatan di luar sel. Dendrit menerima sinyal dari neuron lain yang dapat mengubah
muatan dalam sel. Sebuah neuron saat istirahat bermuatan lebih negatif daripada daerah
sekitarnya. Potensial postsinaptik membawa muatan lebih dekat ke nol, dan potensi
postsinaptik menghambat membuat muatan yang lebih negatif. Semakin jauh dari bukit
akson memiliki efek potensial lebih kurang. Semakin panjang potensial berlangsung,
semakin banyak efeknya pada bukit akson.
Jika muatan rata-rata dari potensi postsynaptic mencapai batas tertentu, potensial
aksi akan dihasilkan. Potensial postsynaptic memiliki ukuran yang berbeda tergantung
pada sinyal yang diterima oleh dendrit, tetapi potensial aksi beroperasi pada prinsipnya
semua-atau-tidak, artinya tidak ada gradien – baik ada satu atau tidak ada.
Potensial aksi adalah sinyal listrik yang bergerak ke bawah akson neuron. Akson
dilapisi dalam selubung mielin, yang, mirip dengan isolasi pada kabel listrik,
memungkinkan sinyal untuk melakukan perjalanan lebih cepat. Ini membawa sinyal
listrik ke terminal presynaptic, yang kemudian berkomunikasi dengan neuron lain.
Hubungan Olahraga sepak takraw dengan potensi aksi adalah sinyal listrik yang
melakukan perjalanan di seluruh neuron. Neurotransmitter adalah mekanisme untuk
mengirimkan sinyal antara neuron. Otak terdiri dari dua jenis sel. Sel glial bertindak
sebagai sel dukungan untuk neuron, sel-sel yang bertanggung jawab untuk mengirimkan
sinyal di otak. Potensial Aksi – sinyal listrik yang melakukan perjalanan di seluruh
5
neuron – merupakan sarana untuk menerima, menganalisis, dan menyampaikan informasi
didalam otak jadi sama halnya jika melakukan sebuah pertandingan tiap pemain strategi
dan taktik seperti jika dalam lapangan atau dalam pertandingan mata melihat kejadin apa
yang terjadi di lapangan sehingga mengirim ke otak untuk olah dan berpikir seperti pada
pengertian potensi aksi itu sendiri .
C.Transfer Energi
6
Transfer energi ini adalah kemampuan suatu sistem untuk menghasilkan suatu
kerja yang pengaruh/berguna bagi kebutuhan manusia secara positif. Jadi energi adalah
suatu kuantitas yang kekal, dapat berubah bentuk, dan dapat pindah dari satu sistem ke
sistem yang lain, akan tetapi jumlah keseluruhannya adalah tetap.
Hubungan transfer energi pada olahraga sepak takraw adalah Pada olahraga
sepak takraw terjadi sebuah transfer energi yang sumber energi itu sendiri ada pada diri
pemain dan ia pindahkan energi ke bola dan bola menerima energy itu dan melakukan
sebuah tendangan atau tembakan smash
7
BAB III
KESIMPULAN
A.Kesimpulan
Potensial Aksi adalah sinyal listrik yang melakukan perjalanan di seluruh neuron.
Neurotransmitter adalah mekanisme untuk mengirimkan sinyal antara neuron. Otak
terdiri dari dua jenis sel. Sel glial bertindak sebagai sel dukungan untuk neuron, sel-sel
yang bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal di otak. Potensial Aksi – sinyal listrik
yang melakukan perjalanan di seluruh neuron – merupakan sarana untuk menerima,
menganalisis, dan menyampaikan informasi didalam otak
Transfer energi ini adalah kemampuan suatu sistem untuk menghasilkan suatu
kerja yang pengaruh/berguna bagi kebutuhan manusia secara positif. Jadi energi adalah
suatu kuantitas yang kekal, dapat berubah bentuk, dan dapat pindah dari satu sistem ke
sistem yang lain, akan tetapi jumlah keseluruhannya adalah tetap.
B.Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
http://juliussecret.blogspot.co.id/2013/04/sistem-konversi-energi-feul-cell.html
https://chellme.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-konversi-energi.html