Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Miltiades Natalia Dahut

KELAS : IIA Keperawatan

NIM : 191111023

ASUHAN KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

1. Pengkajian
1.1 faktor teknologi
An Z mengeluh sakit sudah beberapa hari namun keluhan dari An Z tersebut
dianggap sebagai hal biasa. Gejala An Z bertambah disertai susah makan karena leher
dan pipinya membengkak. Ny X sebagai ibu memeriksakan anaknya ke mantri
terdekat dari rumahnya untuk mengetahui sakitnya tersebut.
1.2 Faktor agama dan falsafah hidup
Sang Nenek sehari-hari hanya berada dirumah dengan kegiatan memasak dan bersih-
bersih rumah, sedangkan Ny X bekerja sebagai pembantu rumah tangga di seorang
tetangganya. Keluarga Ny X mempunyai kebiasaan memasak sayur blendrang (sayur
lodeh). Di Desa tersebut warga desanya sudah turun temurun memasak dan
memakan sayur blendrang tersebut.
1.3 Faktor social dan keterikatan keluarga
Disebuah Desa di jawa timur terdapat sebuah keluarga berjumlah empat anggota
keluarga yang terdiri dari Nenek N. (60 tahun) Ny X (35 tahun), An. Z (12 tahun) dan
An. W (10 tahun). An. Z (12 tahun) kini sedang duduk dibangku sekolah dasar kelas
6, sedangkan An. W (10 tahun) sedang duduk dibangku sekolah dasar kelas 4. Sang
Nenek sehari-hari hanya berada dirumah dengan kegiatan memasak dan bersih-bersih
rumah, sedangkan Ny X bekerja sebagai pembantu rumah tangga di seorang
tetangganya. Keluarga Ny X mempunyai kebiasaan memasak sayur blendrang (sayur
lodeh).
1.4 Nilai-nilai budaya dan gaya hidup
Keluarga Ny X mempunyai kebiasaan memasak sayur blendrang (sayur lodeh). Di
Desa tersebut warga desanya sudah turun temurun memasak dan memakan sayur
blendrang tersebut. Sayur blendrang ini merupakan sayur yang sering dipanasi
berhari-hari hingga menimbulkan rasa gurih dan menjadi bubur. Setiap hari Nenek N
sering sekali memasak sayur blendrang tersebut. Keluarga tersebut tidak mengetahui
tentang dampak dari memasak sayur blendrang terlalu sering bisa menyebabkan
Penyakit gondongan akibat kekurangan yodium. Hal tersebut bisa terjadi karena
proses pengolahan makanan yang lama dan proses pemanasan berulang-ulang
membuat manfaat yodium dalam garam hilang. An. Z mengeluh sakit pada bagian
lehernya dan merasa lehernya mengalami bengkak disertai demam. An Z mengeluh
sakit sudah beberapa hari namun keluhan dari An Z tersebut dianggap sebagai hal
biasa. Gejala An Z bertambah disertai susah makan karena leher dan pipinya
membengkak.
1.5 Faktor kebijakan dan peraturan
Faktor ini dapat dikaji berdasarkan keluarga Ny. X yang mempunyai kebiasaan
memasak sayur blendrang. Dan didesa tersebut sudah terjadi secara turun temurun.
Yang sering mereka panasi berhari-hari tanpa mengetahui dampak yang terjadi.
1.6 Faktor Ekonomi
Faktor ini dapat dikaji berdasarkan ekonomi keluarga Ny. X yang tergolong cukup
dikarenakan Ny X bekerja sebagai pembantu rumah tangga di seorang tetangganya.
Ny. X yang menjadi tulang punggung pencaharian.
1.7 Faktor pendidikan
keluarga berjumlah empat anggota keluarga yang terdiri dari Nenek N. (60 tahun) Ny
X (35 tahun), An. Z (12 tahun) dan An. W (10 tahun). An. Z (12 tahun) kini sedang
duduk dibangku sekolah dasar kelas 6, sedangkan An. W (10 tahun) sedang duduk
dibangku sekolah dasar kelas 4. Sang Nenek sehari-hari hanya berada dirumah
dengan kegiatan memasak dan bersih-bersih rumah, sedangkan Ny X bekerja sebagai
pembantu rumah tangga di seorang tetangganya. Mereka mengikuti kebiasaan yang
selama ini dilakukan didesa tersebut. Hal ini mempengaruhi perilaku menjaga
kesehatan.

2. DIAGNOSA
Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan system nilai yang
diyakini.
3. RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan Intervensi


Ketidakpatuhan dalam pengobatan Negoisasi budaya
berhubungan dengan system nilai yang 1. Lakukan negoisasi dan kompromi
diyakini atau tradisi yang dianut. ketidakpatuhan yang dapat diterima
sesui dengan ilmu medis, keyakinan
pasien dan standard etik.
2. Berikan waktu untuk proses
informasi dan mengambil
keputusan.
3. Relax dan jangan tergesa-gesa saat
interaksi dengan pasien
Restrukturisasi budaya
1. Libatkan keluarga untuk membantu
ketaatan dari rencana yang telah
dibuat.
2. Fasilitasi interkasi antara budaya.
3. Sediakan informasi ke pasien
mengenai perawatan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai