Critical Apraisal Dian Hosiana - Transimisi HIV Asi
Critical Apraisal Dian Hosiana - Transimisi HIV Asi
Oleh :
Dian Hosiana Pangaribuan
NIM 012023243011
2. Apakah studi-studi yang dilibatkan dalam review dan meta analisis menggunakan
desain yang sesuai untuk menjawab pertanyaan yang diajukan?
Jawaban: Ya
Komentar: Studi-studi yang dilibatkan dalam review ini menggunakan penelitian
experimental seperti RCT dan observasional seperti case control dan kohort. Pada
penelitian eksperimental, studi berguna untuk menilai efektivitas pemberian ART pada
ibu hamil dalam menurunkan transimisi HIV-1 melalui ASI. Sedangkan pada
penelitian observasional, studi melihat/memantau penggunaan ART ibu hamil dalam
menurunkan transimisi HIV-1 melalui ASI
4. Apakah dilakukan penilaian terhadap kualitas studi-studi yang dilibatkan dalam review
dan meta analisis?
Jawaban: Ya
Komentar: Penilaian terhadap kualitas studi-studi dapat dilihat di metode bagian
“Assessment of study quality”. Penilaian kualitas studi menggunakan Newcastle-
Ottawa Scale (NOS) yang dimodifikasi oleh para penulis. Sistem skoringnya: studi
dapat mendapatkan skor maksimal 5 bintang atas; keterwakilan populasi penelitian,
kepastian pajanan terhadap ART dan menyusui, laporan kepatuhan ibu terhadap ART,
serta feeding modality. Kemudian dilanjutkan dengan GRADE (Grading of
Recommendations Assessment, Development and Evaluation system) untuk
mempertimbangkan keterbatasan penelitian, hasil yang konsisten,
keterusterangan/jelas, ketidaktepatan dan bias pelaporan. Studi diseleksi oleh dua
reviewer dan dilakukan review abstrak, full-text review dilakukan oleh reviewer ketiga
karena adanya ketidaksama-pahaman antara dua reviewer
Relevensi
1. Kesamaan populasi studi dengan populasi lokal: populasi dalam sampel ini diambil
dari berbagai negara dengan jenis yang berbeda-beda sehingga dapat digenaralisirkan
ke negara lain
2. Keuntungan dan kerugian: apabila evidence ini diberikan ke pasien sangat
menguntungkan pasien karena dapat mengobati HIV pada dirinya, menurunkan
kejadian transmisi ke bayinya, serta meningkatkan kualitas hidup. Kerugian yang dapat
terjadi mungkin waktu, karena harus mengkonsumsi ART seumur hidup.
3. Pilihan pasien: konsumsi ART harus memiliki kedisplinan pasien untuk
mengkonsumsi tiap hari, pada pasien HIV peran suami juga sangat penting terutama
kerjasama dalam penggunaan kontrasepsi dan juga kepatuhan minum ART bila ikut
tertular
4. Ketersediaan: di Indonesia ketersedian ART sepertinya sudah tersebar melihat disetiap
puskesmas sudah ada pemeriksaaan HIV pada ibu hamil. Sehingga tinggal bagaimana
cakupan ibu hamil HIV yang diberikan ART
5. Biaya: konsumsi ART seumur akan cukup menghabiskan biaya, sepertinya jaminan
kesehatan nasional terapi HIV sudah masuk kedalam sini, sehingga tinggal cakupan
pasien HIV untuk menggunakan jaminan kesehatan nasional