Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERTEMUAN III DAN IV

CRITICAL APRAISAL JURNAL AKDR DAN ASUHAN


KEBIDANAN PADA AKSEPTOR AKDR DI PUSKESMAS

Oleh :
Dian Hosiana Pangaribuan
NIM 012023243011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021

CRITICAL APRAISAL
Judul: Accuracy of Information about the Intrauterine Device on the Internet
Tahun: 2016
Penerbit: Journal Obstet Gynecol doi:10.1016/j.ajog.2015.10.928
Penulis: Tessa Madden, Kimberly A.Kaphingst, Sarah Cortez, Marie Kuzemchak,
dan Mary C. Politi

1. Penelitian ini menjelaskan secara fokus dan tepat pada isu yang diangkut
Penelitian ini mengangkat masalah tentang keakuratan informasi tentang IUD
diinternet. Populasi yang dipelajari adalah websites yang berisi informasi tentang
informasi IUD. Penelitian ini tidak melakukan intevensi dan membandingkan
antar sampelnya, hanya website dilakukan scoring dengan instrumen yang berisi
56 item berdasarkan guidelines terbaru dan studi tentang laporan umum tentang
miskosepsi penggunaan IUD. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai keakuratan
informasi tentang IUD yang beredar di internet.
2. Sampel penelitian ini diambil secara purposive sampling
Penelitian ini mencari websites yang berisi tentang informasi IUD di google
search engine dan menemukan 2000 websites (dalam berbahasa inggris),
kemudian disaring lagi sesuai kriteria eksklusi (eg: untuk provider kesehatan,
berisi promosi/iklan, dll) yang telah ditentukan, sehingga total sampel berjumlah
108 websites. Websites yang tidak memiliki informasi yang tepat tidak
diberitahukan untuk menjamin kerahasiaan.
3. Sampel penelitian ini tidak mengetahui bahwa “ia” sedang diteliti, peneliti tidak
melakukan coding secara langsung
Sampel dalam hal ini websites tidak mengetahui jika mereka sedang dinilai
keakuratan informasinya. Websites hanya diberikan insial, baru kemudian
dikirimkan asiten peneliti untuk melakukan coding sehingga ada “blind”
informasi pada asisten dan peneliti utama untuk mengurangi subjektivitas.
4. Semua sampel dilakukan penilaian secara adil
Dengan adanya “blind” pada asisten dan peneliti tadi, diharapkan mengurangi
subjetivitas sehingga scoring dapat berlangsung dengan adil.

5. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan di Indonesia


Penggunaan IUD di Indonesia masih sangat sedikit karena masih banyak ibu
yang takut untuk memakai IUD akibat masih banyak informasi salah yang
beredar di masyarakat. Terutama dengan majunya teknologi, sekarang informasi
mudah diakses dimana saja.
6. Hasil penelitian ini penting untuk dijadikan pertimbangan
Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa informasi penting yang dapat kita
pertimbangkan untuk melakukan pengawasan di websites penyedia informasi
kesehatan dalam hal ini IUD seperti hanya 30% websites yang menjelaskan
bahwa IUD aman digunakan secara ekplisit, dan ada beberapa yang menunjukkan
misinformasi.
7. Hasil penelitian ini sangat menguntungkan bagi kaum wanita
Penelitian ini tidak ada membahayakan atau merugikan kaum tertentu,
bahkan untuk penyedia informasi kesehatan di internet sekalipun. Dengan
memperbaiki/menulis informasi berdasarkan evidence yang benar, hal ini akan
meningkatkan kepercayaan pada websites tersebut dan dapat meningkatkan
income. Dan yang terpenting untuk wanita sendiri, dengan adanya informasi yang
reliebel, akan memudahkan mereka untuk menentukan kontrasepsi apa yang
sesuai untuk mereka secara mandiri.

Berdasarkan hasil critical apraisal diatas, penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
pengambilan keputusan

Evidance based yang dapat diambil pada penelitian ini adalah:


Informasi tentang AKDR yang beredar di internet bervariasi keakuratannya, masih
banyak misinformasi sehingga dapat menyebabkan ketakutan pada wanita untuk
memilih kontrasepsi ini, sehingga sebaiknya klien dianjurkan untuk ke tenaga
kesehatan jika ingin mengkonsultasikan metode yang tepat.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. A AKSEPTOR AKDR DI POLI KIA DAN
KB PUSKESMAS BAHAGIA SEJAHTERA

Tanggal pengkajian : 16 Maret 2021


Waktu pengkajian : 09.00 WITA
Nama pengkaji : Bd Dian Hosiana
No Register : 15xxxx

IDENTITAS
Ibu Suami
Nama Ny. A Tn. N
Umur 37th 40th
Alamat Jl. Jeruk 3 Jl. Jeruk 3
Pendidikan SMA DIII
Pekerjaan IRT Swasta
Agama Islam Islam

Prolog
Ibu datang ke Puskesmas untuk kunjungan ulang IUD dan mengeluh tidak haid
selama 4 bulan atau sejak pemasangan IUD. Saat ini ibu mempunyai 3 anak hidup,
tidak pernah keguguran dan anak terakhir berumur 3th. Sebelum memakai IUD ibu
pernah memakai suntik KB depo progestine selama 2th dengan keluhan tidak haid
dan KB suntik 1 bulan selama 1 th tanpa ada masalah. Ibu tidak memiliki riwayat
penyakit anemia berat, gangguan koagulasi darah, serta penyakit jantung reumatik,
serta tidak ada riwayat penyakit ginekologi seperti kista, kanker serviks, kanker
ovarium, sifilis, gonorrhea dan radang panggul. Suami dan keluarga menyetujui klien
memakai kontrasepsi ini

Data Subjektif
Ingin kontrol IUD dan mengeluh tidak haid selama 4 bulan/sejak pemasangan,
aktivitas seksual berjalan baik, suami sudah tidak merasakan benangnya lagi,
mengganti celana dalam tiap mandi atau 2x sehari, belum pernah cek benang secara
mandiri.

Data Objektif
KU baik, BB 58 kg, TD 120/80 mmHg, R 20x/menit, N 84x/menit, S 36,3oC.
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik. Abdomen tidak ada pembesaran
uterus, tidak teraba massa, tidak terdapat nyeri tekan. Genitalia tidak keputihan,
vulva vagina tidak oedema, tidak varises, tidak ada pembesaran dan nyeri tekan
kelenjar skene maupun bartholini, dan inspekulo terlihat benang berada 2cm depan
portio. PP test (-)

Analisa
P3Ao akseptor IUD follow up 4 bulan
Masalah: amenorhea
Masalah potensial: terjadi kehamilan
Kebutuhan segera: melakukan PP test untuk menepis kehamilan

Penatalaksanaan
1. Menjelaskan pada ibu bahwa kondisi ibu baik, IUD masih berada dalam rahim,
dan penyebab amenorea bukan karena kehamilan. Ibu mengerti
2. Menjelaskan pada ibu bahwa amenorea adalah salah satu efek samping dari
penggunaan IUD sehingga ibu tidak perlu khawatir. Pemakaian IUD dapat
dipantau untuk beberapa bulan berikutnya, apabila tetap tidak haid namun ibu
ingin mendapatkan haid ibu dapat mengganti alat kontrasepsinya. Ibu mengerti
dan menerima efek samping amenorea.
3. Menjelaskan ulang efek samping penggunaan AKDR selain amenorea adalah
spotting, nyeri dan kejang perut, siklus haid tidak normal, haid lebih banyak dan
terjadi lebih dari delapan hari, keputihan, dan perdarahan post seksual. Ibu
mengerti dan dapat menjelaskan ulang
4. Mengajak klien agar mau mencek benang AKDR secara mandiri untuk
mendeteksi secara dini terjadinya ekspulsi dengan cara cuci tangan, posisi boleh
duduk/jongkok, kemudian memasukkan jari kedalam vagina hingga meraba
benang. Pengecekan benang dapat dilakukan tiap sebulan sekali sehabis haid.
Jika benang teraba lebih panjang dari biasanya, meraba bukan benang/IUDnya,
atau bahkan tidak ada anjurkan ibu untuk melakukan kontrol ulang. Ibu bersedia
untuk cek benang AKDR secara mandiri dan dapat menjelaskan ulang caranya
5. Menjelaskan tanda-tanda lain yang perlu dilakukan kunjungan ulang seperti
perdarahan hebat, tanda-tanda anemia (pusing, berkunang-kunang, letih),
nyeri/kram perut hebat yang mengganggu aktivitas, tanda-tanda infeksi,
keputihan berbau. Anjurkan ibu untuk kontrol ulang jika menemukan tanda-tanda
diatas. Ibu mengerti
6. Mengajarkan ibu personal hygiene yang benar, klien sudah betul mengganti
pakaian dalam tiap mandi/2x sehari, bidan menambahkan klien dapat mengganti
juga jika pakaian dalam sudah basah, mengajarkan cara membersihkan genitalia
yang benar. Ibu mengerti dan dapat mengulangi
7. Menjadwalkan kontrol ulang 6 bulan berikutnya atau klien dapat datang lebih
awal jika ada keluhan. Ibu mengerti
8. Melakukan pendokumentasian pada kartu Kb klien, rekam medis, dan buku
registrasi.

Anda mungkin juga menyukai