Anda di halaman 1dari 7

FENOMENA KEMISKINAN DALAM MASYARAKAT

DILIHAT DARI KETERSEDIAAN SUMBER DAYA


ALAM DAN KEADAAN PENDUDUK

DISUSUN GUNA MENYELESAIKAN TUGAS INDIVIDU TUTORIAL ONLINE


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Oleh :

NAMA : MUHAMAD HERSI AL AZHAR


NIM : 041108478

UNIVERSITAS TERBUKA
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang mendasar yang dihadapi oleh Bangsa
Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan adanya berbagai kekurangan dan ketidakberdayaan diri.
Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena
menyangkut berbagai macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidika
n, pekerjaan, dan sebagainya.
Berbagai kekurangan dan ketidakberdayaan tersebut disebabkan baik faktor internal
maupun eksternal yang membelenggu, seperti adanya keterbatasan untuk memelihara dirinya
sendiri, tidak mampu memanfaatkan tenaga maupun fisiknya untuk memenuhi kebutuhan dll.
Dengan begitu, segala aktivitas yang mereka lakukan untuk meningkatkan hidupnya sangat sulit.
Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin
dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masa kini
mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan,dan kemudahan-kemudahan
lainnya yang tersedia pada zaman modern. Di Indonesia kemiskinan sudah terjadi sejak zaman
dahulu dimana Pemerintah Indonesia tidak dapat menekan angka kemiskinan dari tahun ke tahun
bahkan kemiskinan sudah menjadi pekerjaan yang serius untuk Pemerintah kita.

 
B. RUMUSAN MASALAH

Apa yang menjadi masalah dalam kemiskinan di Indonesia, faktor-faktor dan indicator apa
saja yang menjadi penyebab dari kemiskinan, serta bagaimana cara untuk menanggulangi
masalah kemiskinan.

C. TUJUAN PENULISAN

1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesia yang mampu dalam hal materi agar ikut
berperan serta untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia untuk menghadapi kemiskinan yang
merupakan tantangan global dunia ketiga.
3. Untuk mengetahui sejauh mana upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan
diIndonesia.

D. MANFAAT PENULISAN

Manfaat penulisan bagi pembaca yaitu untuk memberi pengetahuan tentang bagaimana cara
menanggulangi kemiskinan yang terjadi di Indonesia.
PUSTAKA

  Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya
kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya
mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai
upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan,
layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.

Definisi Kemiskinan Dilihat dari Pendapat Para Ahli:


1. Menurut Drewnowski
Menggunakan indikator-indiktor sosial untuk mengukur tingkat-tingkat kehidupan (the
levelof living index). Menurutnya terdapat tiga tingkatan kebutuhan untuk menentukan tingkat
kehidupan seseorang :
 Kehidupan fisik dasar (basic fisical needs), yang meliputi gizi/ nutrisi,
perlindungan/ perumahan (shelter/ housing) dan kesehatan. 
 Kebutuhan budaya dasar (basic cultural needs), yang meliputi pendidikan, penggunaan
waktu luang dan rekreasi dan jaminan sosial (social security).
 High income, yang meliputi pendapatan yang surplus atau melebihi takarannya.

2. Menurut Oscar Lewis


Orang-orang miskin adalah kelompok yang mempunyai budaya Kemiskinan sendiri yang
mencakup karakteristik psikologis sosial, dan ekonomi. Kaum liberal memandang bahwa
manusia sebagai makhluk yang baik tetapi sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Budaya
kemiskinan hanyalah semacam realistic and situational adaptation pada linkungan yang penuh
diskriminasi dan peluang yang sempit. Kaum radikal mengabaikan budaya kemiskinan, mereka
menekankan peranan struktur ekonomi, politik dan sosial, dan memandang bahwa manusia
adalah makhluk yang kooperatif, produktif dan kreatif.

3. Menurut Amartya Sen


Seseorang dikatakan miskin bila mengalami "capability deprivation" yaitu dimana seseorang
tersebut mengalami kekurangan kebebasan yang substantive.

4. Menurut Soerjono Soekanto


Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memlihara
dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan
tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
PEMBAHASAN

Kemiskinan memang adalah pekerjaan besar bagi pemerintah kita, tapi pekerjaan itu
tidak pernah di prioritaskan untuk mengurangi angka kemiskinan, berbagi cara telah di lakukan
tapi malah tidak dapat mengurus permasalahan ini. Kemiskinan merupakan masalah yang
ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan
dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya
mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi
kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan
kesempatan kerja dan sebagainya.
Berbagai upaya tersebut telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari
54,2 juta (40.1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5 juta (11.3%) pada tahun 1996. Namun, dengan
terjadinya krisis ekonomi sejak Juli 1997 dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi dan
tsunami pada Desember 2004 membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, yaitu
melemahnya kegiatan ekonomi, memburuknya pelayanan kesehatan dan pendidikan,
memburuknya kondisi sarana umum sehingga mengakibatkan bertambahnya
jumlah penduduk miskin menjadi 47,9 juta (23.4%) pada tahun 1999. Kemudian pada 5 tahun
terakhir terlihat penurunan tingkat kemiskinan secara terus menerus dan perlahan-lahan sampai
mencapai 36,1 juta (16.7%) di tahun 2004. Pemecahan masalah kemiskinan memerlukan
langkah-langkah dan program yang dirancang secara khusus dan terpadu oleh pemerintah dan
merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.

1.) Faktor Penyebab Kemiskinan


Ternyata kemiskinan itu tidak terjadi begitu saja melainkan memiliki faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya kemiskinan. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan
dapat dikategorikan dalam beberapa hal berikut ini:

A. Merosotnya Standar Perkembangan Pendapatan Perkapita secara Global.


Yang perlu digaris bawahi di sini adalah bahwa standar pendapatan per-kapita
bergerakseimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas
berangsur meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya,
seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan. Berikut
beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan per-kapita:
1.) Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
2.) Politik ekonomi yang tidak sehat.
3.) Faktor-faktor luar negeri, diantaranya:
 Rusaknya syarat-syarat perdagangan
 Beban hutang
 Kurangnya bantuan luar negeri, dan Perang
B. Menurunnya Etos Kerja dan Produktivitas Masyarakat.

Faktor ini sangat penting dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu,
untukmenaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan
SDMyang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggung jawabkan
dengan maksimal.

C. Biaya Kehidupan Yang Tinggi.

Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya
keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis
dari realita di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli dan
banyaknya pengangguran.

D. Pembagian  Subsidi Income Pemerintah yang Kurang Merata.

Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk
para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di
sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak Negara.

2.) Indikator Kemiskinan

Untuk menuju solusi kemiskinan penting bagi kita untuk menelusuri secara detail
indikator-indikator kemiskinan tersebut. Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di
kutipdari Badan Pusat Statistik, antara lain sebagi berikut :

 Ketidak mampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).


 Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, dll).
 Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan
dankeluarga).
 Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia dan terbatasnya Sumber Daya Alam.
 Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
 Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
3.) Penanggulangan Kemiskinan

Untuk mengatasi masalah kemiskinan, pemerintah memiliki peran yang besar.Namun


nyatanya program yang dijalankan oleh pemerintah belum mampu menyentuh pokok yang
menimbulkan masalah kemiskinan. Beberapa program pemerintah yang sudah dijalankan untuk
mengatasi masalah kemiskinan diantaranya adalah program Bantuan Langsung Tunai serta
bantuan dibidang kesehatan yaitu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Namun kedua
hal tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan, bahkan
beberapa pakar kebijakan Negara menganggap bahwa hal tersebut sudah seharusnya dilakukan
pemerintah. Untuk itu pemerintah perlu membuat ketegasan dan kebijakan dalam rangka
menyelesaikan masalah kemiskinan ini. Diantaranya yaitu :

 Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga
mengurangi pengangguran, karena pengangguran adalah salah satu sumber penyebab
kemiskinan terbesar di Indonesia.
 Memberikan subsidi pada kebutuhan pokok manusia sehingga setiap masyarakat bias
menikmati makanan yang berkualitas, hal ini akan berdampak pada meningkatnya angka
kesehatan masyarakat.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
disimpulkan bahwa masalah dasar pengentasan kemiskinan bermula dari sikap pemaknaan kita
terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan,
yang berarti bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka
kebutuhan pun akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya
kewajiban dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial
ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Ketika terjalin kerja
sama yang romantis baik dari pemerintah, non pemerintah dan semua lini masyarakat. Dengan
digalakkannya hal ini, kemungkinan kemiskinan akan mencapai hasil yang seminimal mungkin.

B. Saran

Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global diperlukan usaha-usaha yang lebih kreatif,
inovatif, dan eksploratif. Selain itu, globalisasi membuka peluang untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia yang unggul untuk
lebih eksploratif. Di dalam menghadapi zaman globalisasi ke depan mau tidak mau harus
meningkatkan kualitas SDM
dalam pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah standar
global.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai