Disusun Oleh:
Rheza Hastry Gita Ramadhan
112019064
Pembimbing:
Dr. Danial, Sp.KJ
Puji dan syukur penulis hanturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat,
nikmat, serta hidayah-Nya dalam penulisan tugas long case ini. Tugas makalah long case
yang berjudul “ Episode Depresi Berat dengan Gejala Psikotik” dapat terselesaikan dengan
baik.
Terimakasih saya ucapkan kepada dr. Danial, Sp.KJ yang telah memberikan
kesempatan dan waktunya untuk menjadi pembimbing saya selama masa studi klinik di
Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan. Tentunya makalah ini saya sadari masih jauh dari
kata kesempurnaan dan tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikian, semoga long case ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya
maupun bagi saya, penulis yang sedang menempuh kegiatan kepaniteraan klinik Ilmu
Kesehatan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan.
Telah berhasil dipertahankan di hadapan pembimbing dan diterima sebagai syarat yang
diperlukan untuk ujian kepaniteraan klinik Psikiatri Program Studi Profesi Dokter Umum
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana.
Pembimbing,
Ditetapkan di : Jakarta
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R
Usia : 35 tahun
Agama : Islam
Bangsa/Suku : Jawa
Tanggal 10 September, pukul 16.30 WIB, di ruang bangsal Puri Nurani dr. Soeharto
Herdjan.
Alloanamnesis :
Tanggal 10 September 2020, pukul 15.00 WIB, di IGD Rumah Sakit Jiwa dr.
Soeharto Herdjan.
A. KELUHAN UTAMA
Pasien datang dibawa oleh keluarganya ke RS Jiwa dr. Soeharto Heerdjan karena
merusak barang-barang di rumah.
Pasien mengatakan jika dirinya tidak mengetahui mengapa di bawa ke RS dan ini
adalah kali pertama masuk RS. Saat ditanyakan keluhan hari ini pasien mengungkapkan
bahwa dirinya tidak memiliki keluhan saat ini, tetapi pernah mendengar suatu bisikan selama
dirawat di RS yang mengatakan kepada dirinya untuk mencari jalan keluar dari rumah sakit
agar dapat keluar. Selama di RS pasien tidak nafsu makan, hanya ingin pulang ke rumah.
Sebelum masuk RS, pasien merasa sedih dan tidak ingin melakukan aktivitas apapun hanya
ingin tiduran karena merasa cepat lelah.
Pasien mengatakan jika kadang berfikir dia tidak berguna sebab tidak mempunyai
pekerjaan yang tetap hanya membantu orang tua berdagang, pasien khawatir akan masa
depannya. Pasien juga mengatakan jika umurnya sudah tidak muda lagi tetapi masih belum
memiliki pasangan.
Pasien mengatakan pernah terjatuh dari motor tetapi tidak ada penurunan kesadaran
atau pingsan saat mengalami kecelakaan motor, hanya lecet di bagian kaki. Pasien
menyangkal adanya riwayat kejang.
Pasien adalah anak kedua dari tiga bersaudara, pasien termasuk anak yang
direncanakan dan diinginkan oleh orang tuanya. Saat ibu pasien mengandung pasien tidak
ada masalah. Pasien lahir spontan, lahir dalam keadaan sehat, langsung menangis dan berat
badan lahir tidak diketahui. Riwayat komplikasi kelahiran, trauma, dan cacat bawaan
disangkal. Keluhan serupa dalam keluarga disangkal.
Tidak terdapat kelainan, pasien diakui berkembang baik secara berat badan dan tinggi
badan menurut anak-anak seusianya.
Selama kehamilan, ibu dan janin dalam keadaan baik. Pasien lahir cukup bulan
dengan proses lahir normal. Pasien lahir dengan berat badan normal, sehat, tidak ada trauma,
tidak ada kelainan bawaan atau kelainan fisik. Pasien merupakan anak yang aktif, proses
tumbuh kembang sesuai dengan anak-anak seusianya.
Pasien merupakan anak yang pendiam, tidak memiliki banyak teman. Pasien tidak
mudah bergaul dan berkomunikasi dengan teman-teman dilingkungan sekitarnya. Pasien
tidak ada permasalahan dalam mengikuti pelajaran disekolah.
Pasien memiliki pendidikan terakhir sampai SMP kelas 1, pasien tidak memiliki
banyak teman dan tidak mudah bergaul.
4. Riwayat Pendidikan
5. Riwayat Pekerjaan
Pasien beragama Islam. Pasien bisa melakukan sholat dan mengaji, tetapi jarang
melaksanakannya.
7. Kehidupan perkawinan/psikoseksual
Pasien tidak pernah berurusan dengan aparat penegak hukum, dan tidak pernah terlibat
dalam proses peradilan yang terkait dengan hukum.
Pasien tinggal bersama orang tua dan saudaranya. Untuk biaya hidup, ditanggung oleh ke
dua orang pasien yang bekerja sebagai pedagang.
E. RIWAYAT KELUARGA
Keterangan:
: Laki-laki
:Gangguan
: Perempuan
: Sudah meninggal
III. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Seorang pria, berpakaian lengkap, cukup bersih dan rapi, tidak tampak adanya kecacatan, cara
jalan normal, tampak dengan seusianya, dan rambut hitam.
2. Kesadaran
5. Pembicaraan
Spontan, artikulasi jelas, intonasi dan volume jelas. Tidak terdapaat hendaya atau gangguan
berbicara.
B. ALAM PERASAAN
1. Mood : hipotym
2. Afek : menyempit
3. Keserasian : serasi
C. GANGGUAN PERSEPSI
D. FUNGSI INTELEKTUAL
1. Taraf pendidikan : SMP
4. Orientasi
a) Waktu : Baik (pasien dapat membedakan pagi, siang, dan malam hari)
c) Orang : Baik (pasien mengetahui sedang diwawancarai oleh dokter muda dan
mengenal pasien lain yang berada di ruang Puri Nurani)
5. Daya ingat :
b) Jangka pendek : Baik (pasien mengingat apa yang dikerjakan tadi pagi)
E. PROSES PIKIR
a. Arus pikir
b) Kontinuitas : Koheren
b. Isi pikir
c. RTA : Baik
G. PENGENDALIAN IMPULS :
Tidak terganggu, saat dilakukan wawancara oleh pemeriksa pasien tampak tenang, tidak
adanya tindakan impulsive, berbicara sendiri atau tampak agitasi.
H. TILIKAN : Derajat 1
A. STATUS INTERNUS
Status generalis
Kulit : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), turgor baik, kelembaban
normal
Kepala : Normosefal, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik-/-, edema
palpebral (–)
Mata : Pupil bulat, isokor, simetris, refleks cahaya +/+, konjungtiva anemis
-/-, sklera ikterik -/-
Hidung : Cavum nasi lapang, sekret (-), konka edema/hipertrofi-/-,
epistaksis (-)
Telinga : Kelainan pre dan post aurikuler-/-, keluar cairan -/-
Mulut : Mukosa pucat (-), gusi berdarah (-), faring hiperemis (-), tonsil T1/T1
detritus (-), membran (-)
Leher : Pembesaran KGB -/-
Paru : Pergerakan dada spontan simetris, massa (-,) jejas(-), nyeri tekan (-),
sonor, vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Jantung : Kardiomegali (-), BJ I dan II + normal, mur-mur (-), gallop (-)
Abdomen : Buncit (-), nyeri tekan (-), timpani, BU (+) normal
Ekstremitas: Akral hangat, edema -/-, deformitas -/-
B. STATUS NEUROLOGIK
Motorik : Baik
Sensibilitas : Baik
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
VI. RESUME
Pasien datang dibawa oleh keluarga ke IGD RS Jiwa dr. Soeharto Herdjan karena merusak barang-
barang yang ada di rumah sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluarga mengatakan sebelum di
bawa ke RS pasien tampak berbicara sendiri seolah-olah memiliki lawan bicara. Pasien juga sesekali
marah-marah tanpa alasan yang jelas, kadang saat merusak barang pasien marah-marah dan kadang
hanya merusak saja tanpa marah. Menurut keluarga pasien mulai merusak barang-barang di rumah sejak
2 tahun lalu dan puncaknya pada tahun 2019 saat pemilu. Sebelum pasien berprilaku seperti ini, pasien
memiliki pacar lalu putus kemudia pacar baru dan putus lagi.
Pasien tidak mengetahui mengapa dibawa ke RSJSH dan ini adalah kali pertama bagi pasien. Pasien
mengungkapkan bahwa dirinya pernah mendengar bisikan selama dirawat di RS untuk mencari jalan
keluar dari RS agar dapat keluar dan pualng ke rumah. Sebelum masuk RS, pasien merasa sedih dan
tidak ingin melakukan aktivitas apapun hanya ingin tiduran karena merasa cepat lelah. Pasien kadang
berfikir bahwa dirinya tidak berguna sebab tidak mempunyai pekerjaan yang tetap, pasien khawatir
mengenai masa depannya dan saat ini pasien usianya sudah tidak muda lagi tetapi belum memiliki
pasangan.
Keluarga menjelaskan bahwa sebelum di bawa ke RS, pasien di bawa ke tenpat alternatif seperti ke
uztad sampai di dukun dan kemudian disarankan untuk dibawa ke rumah sakit.
a) Organobiologi : Tidak ditemukan kelainan organik pada pasien dan tidak ditemukan
faktor herediter pada pasien.
b) Psikologik : Terdapat adanya halusinasi auditorik, mood hypotim, afek menyempit
c) Sosiologik : Adanya masalah pekerjaan dan ekonomi yang dapat menjadi stressor
IX. PENATALAKSANAAN
a. Rawat Inap
Dengan indikasi:
b. Psikoterapi
2. Psikoedukasi
c. Psikofarmaka
1. Fluoxetine 1x20mg
2. Risperidon 2x2mg
d. Sosioterapi
X. PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia bonam