Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

SATUAN ACARA PENYULUHAN

STUNTING

DISUSUN OLEH :

MUSRIFA ARDANI P00331019021

PRODI DIII GIZI TINGKAT 2A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

T.A 2021\2022
Satuan Acara Penyuluhan

Pokok bahasan : Stunting


Sub pokok bahasan : Stunting Pada Anak
Sasaran : Masyarakat
Hari / tanggal : Senin, 29 Februari 2021
Tempat : puskesmas batu putih
Pukul : 10.30 – selesai

a. Tujuan :
1. Tujuan umum : memberi pengetahuan tentang stunting pada anak dan
cara mencegahnya.
2. Tujuan khusus :
 Menjelaskan tentang pengertian Stunting
 Mengerti penyebab Stunting
 Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
 Mengerti pengaruh stunting pada anak
 Mengerti pencegahan stunting pada anak
 Mengerti penanggulangan stunting pada anak

b. Materi

1. Pengertian stunting

Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau
keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain
seusianya (MCN, 2009). Stunted ditandai dengan terlambatnya pertumbuhan anak
yang mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal dan sehat
sesuai usia anak. Stunted merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan
pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk
gizi kurang pada anak.

2. Penyebab Stunting Pada Anak

Menurut beberapa penelitian, kejadian stunted pada anak merupakan suatu proses
kumulatif yang terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak dan sepanjang siklus
kehidupan. Pada masa ini merupakan proses terjadinya stunted pada anak dan
peluang peningkatan stunted terjadi dalam 2 tahun pertama kehidupan.

a) Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab tidaklangsung yang
memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu hamil
dengan gizi kurang akan menyebabkan janin mengalami intrauterine growth retardation
(IUGR), sehingga bayi akan lahir dengan kurang gizi, dan mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan.
b) Anak-anak yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan disebabkan kurangnya
asupan makanan yang memadai dan penyakit infeksi yang berulang, dan meningkatnya
kebutuhan metabolic serta mengurangi nafsu makan, sehingga meningkatnya
kekurangan gizi pada anak.
c) banyak kebiasaan buruk dan persepsi salah yang masih dilakukan oleh
masyarakat di lingkungannya. "Antara lain tak memberikan ASI eksklusif
pada bayinya.
d) Menurut UNICEF, penyebab utama gizi buruk dan stunting adalah
kemiskinan.
e) Anak stunting juga dikaitkan dengan budaya dan pengetahuan
masyarakat akan gizi. Namun kedua faktor ini masih belum menjadi faktor
penyebab utama kemiskinan.
f) Pemenuhan gizi yang kurang pada masyarakat dengan kemiskinan
merupakan salah satu biang kerok munculnya anak stunting. Karena pola
makan sering kali seiring dengan kondisi kesejahteraan. Konsumsi ikan
laut masyarakat masih rendah, padahal protein dan omega yang dikandung
sangat bermanfaat bagi anak. Sangat ironis memang, karena Indonesia
merupakan negara bahari.

3. Ciri-Ciri Stunting Pada Anak

a. Anak Yang Stunted, Pada Usia 8-10 tahun lebih terkekang/tertekan (lebih
pendiam, tidak banyak melakukan eye-contact) dibandingkan dengan anak
non-stunted jika ditempatkan dalam situasi penuh tekanan.
b. Anak dengan kekurangan protein dan energi kronis (stunting) menampilkan
performa yang buruk pada tes perhatian dan memori belajar, tetapi masih
baik dalam koordinasi dan kecepatan gerak.
c. Pertumbuhan melambat, batas bawah kecepatan tumbuh adalah 5cm/tahun
decimal
d. Tanda tanda pubertas terlambat (payudara, menarche, rambut pubis, rambut
ketiak,
e. Wajah tampak lebih muda dari umurnya

f. Pertumbuhan gigi yang terlambat


3. Pemeriksaan Dan Diagnosis
Riwayat Antenatal, Natal dan Postnatal, adanya keterlambatan pertumbuhan
dan masurasi dalam keluarga (pendek, menarche), penyakit infeksi
kongential, KMK (kecil masa kehamilan), penyakit kronis pada organ-organ
(saluran cerna, kaardiovaskular, organ pernafasan dan ginjal)

4. Pengaruh Stunting Pada Anak


Menurut laporan UNICEF (1998) beberapa fakta terkait stunted dan
pengaruhnya adalah sebagai berikut:
 Anak-anak yang mengalami stunted lebih awal yaitu sebelum usia enam
bulan, akan mengalami stunted lebih berat menjelang usia dua tahun.
Stunted yang parah pada anak- anak akan terjadi deficitjangka
panjang dalam perkembangan fisik dan mental sehingga tidak mampu
untuk belajar secara optimal di sekolah, dibandingkan anak- anak dengan
tinggi badan normal. Anak-anak dengan stunted cenderung lebih lama
masuk sekolah dan lebih sering absen dari sekolah dibandingkan anak-anak
dengan status gizi baik. Hal ini memberikan konsekuensi terhadap
kesuksesan anak dalam kehidupannya dimasa yang akan datang.
 Stunted akan sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembanangan anak.
Faktor dasar yang menyebabkan stunted dapat mengganggu pertumbuhan
dan perkembangan intelektual. Penyebab dari stunted adalah bayi berat
lahir rendah, ASI yang tidak memadai, makanan tambahan yang tidak
sesuai, diare berulang, dan infeksi pernapasan. Berdasarkan penelitian
sebagian besar anak-anak dengan stunted mengkonsumsi makanan yang
berada di bawah ketentuan rekomendasi kadar gizi, berasal dari keluarga
miskin dengan jumlah keluarga banyak, bertempat tinggal di wilayah
pinggiran kota dan komunitas pedesaan.
 Pengaruh gizi pada anak usia dini yang mengalami stunted dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang kurang. Anak
stunted pada usia lima tahun cenderung menetapsepanjang hidup,
kegagalan pertumbuhan anak usia dini berlanjut pada masa remaja dan
kemudian tumbuh menjadi wanita dewasa yang stunted dan mempengaruhi
secara langsung pada kesehatan dan produktivitas, sehingga meningkatkan
peluang melahirkan anak dengan BBLR. Stunted terutama berbahaya pada
perempuan, karena lebih cenderung menghambat dalam proses
pertumbuhan dan berisiko lebih besar meninggal saat melahirkan.

5. Pencegahan

a) Pemberian ASI secara baik dan tepat disertai dengan pengawasan berat
badan secara teratur dan terus menerus
b) Menghindari pemberian makanan buatan kepada anak untuk mengganti
ASI sepanjang ibu masih mampu menghasilkan ASI, terutama pada usia
dibawah empat bulan
c) Meningkatkan pendapatan keluarga yang dapat dilakukan dengan upaya
mengikutsertakan para anggota keluarga yang sudah cukup umur untuk
bekerja dengan diimbangi dengan penggunaan uang yang terarah dan
efisien. Cara lain yang dapat ditempuh ialah pemberdayaan melalui
peningkatan keterampilan dan kewirausahaan
d) Meningkatkan intensitas komunikasi informasi edukasi (KIE) kepada
masyarakaat, terutama para ibu mengenai pentingnya konsumsi zat besi
yang diatur sesuai kebutuhan. Hal ini dapat dikoordinasikan dengan
kegiatan posyandu.

7. Penanggulangan

 Periode yang paling kritis dalam penanggulangan stunting dimulai sejak


janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun yang disebut dengan
periode emas (seribu hari pertama kehidupan). Oleh karena itu perbaikan
gizi diprioritaskan pada usia seribu hari pertama kehidupan yaitu 270 hari
selama kehamilannya dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi yang
dilahirkannya.
 Secara langsung masalah gizi disebabkan oleh rendahnya asupan gizi dan
masalah kesehatan. Selain itu asupan gizi dan masalah kesehatan
merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Adapun pengaruh tidak
langsung adalah ketersediaan makanan, pola asuh dan ketersediaan air
minum (bersih), sanitasi dan pelayanan kesehatan. Seluruh faktor penyebab
ini dipengaruhi oleh beberapa akar masalah yaitu kelembagaan, politik dan
ideologi, kebijakan ekonomi, dan sumberdaya, lingkungan, teknologi, serta
kependudukan.
 Berdasarkan faktor penyebab masalah gizi tersebut, maka perbaikan gizi
dilakukan dengan dua pendekatan yaitu secara langsung (kegiatan spesifik)
dan secara tidak langsung (kegiatan sensitif). Kegiatan spesifik umumnya
dilakukan oleh sektor kesehatan seperti PMT ibu hamil KEK, pemberian
tablet tambah darah, pemeriksaan kehamilan, imunisasi TT, pemberian
vitamin A pada ibu nifas. Untuk bayi dan balita dimulai dengan inisiasi
menyusu dini (IMD), ASI eksklusif, pemberian vitamin A, pemantauan
pertumbuhan, imunisasi dasar, pemberian MP-ASI. Sedangkan kegiatan
yang sensitif melibatkan sektor terkait seperti penanggulangan kemiskinan,
penyediaan pangan, penyediaan lapangan kerja, perbaikan infrastruktur
(perbaikan jalan, pasar), dll.
 Kegiatan perbaikan gizi dimaksudkan untuk mencapai pertumbuhan yang
optimal. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Multicentre Growth
Reference Study (MGRS) Tahun 2005 yang kemudian menjadi dasar
standar pertumbuhan internasional, pertumbuhan anak sangat ditentukan
oleh kondisi sosial ekonomi, riwayat kesehatan, pemberian ASI dan MP-
ASI.
 Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada seribu hari
pertama kehidupan, meliputi :

1. Pada ibu hamil

a) Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan cara terbaik dalam
mengatasi stunting. Ibu hamil perlu mendapat makanan yang baik,
sehingga apabila ibu hamil dalam keadaan sangat kurus atau telah
mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), maka perlu diberikan makanan
tambahan kepada ibu hamil tersebut.
b) Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal 90 tablet
selama kehamilan.
c) Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit

2. Pada saat bayi lahir

a) Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu bayi lahir
melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
b) Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja (ASI
Eksklusif)

3. Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun

a) Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI). Pemberian ASI terus dilakukan sampai bayi berumur 2 tahun atau
lebih. Bayi dan anak memperoleh kapsul vitamin A, taburia, imunisasi
dasar lengkap.
b) Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap
rumah tangga.

c. proses penyuluhan
no waktu Kegiatan penyuluhan Respon peserta
1 5menit 1.Pembukaan
08.00- - Salam -Menjawab salam
08.05
- Perkenalan tim penyuluhn -Memperhatikan dengan
seksama

2 35 menit 2. Penyampaian materi oleh


08.05- penyuluh
08.40 -metode ceramah -materi
meliputi :
a. Menjelaskan tentang
pengertian Stunting Audience
b. Mengerti penyebab mendengarkan
Stunting
c. Mengerti tentang ciri
anak dengan Stunting
d. Mengerti pengaruh
stunting pada anak
e. Mengerti pencegahan
stunting pada anak
f. Mengerti
penanggulangan stunting
pada anak

3 20 menit 3. Penutupan
08.40- - Sesi tanya jawab - Menjawab
09.00 pertanyaan
yang
diberikan
oleh penyiar

d. Metode
 Ceramah
 Diskusi
 Tanya jawab

e. alat peraga
 power point
 pengeras suara
 brosur

f. Evaluasi

a. Menjelaskan tentang pengertian Stunting


b. Mengerti penyebab Stunting
c. Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
d. Mengerti pengaruh stunting pada anak
e. Mengerti pencegahan stunting pada anak
f. Mengerti penanggulangan stunting pada anak

g. sumber pustaka

adinda.2014.masalah gizi penyebab stunting

laporan tahunan unicef indonesia. 2012 ringkasan kajian kesehatan unisef indonesia oktober
2012.

Laporan tahunan indonesia 2013 penyajian pokok-pokok hasil riset kesehatan dasar 2013.

Rizma.2016 8,8 juta anak indinesia bertubuh kerdil

Anda mungkin juga menyukai