STUNTING
DISUSUN OLEH :
T.A 2021\2022
Satuan Acara Penyuluhan
a. Tujuan :
1. Tujuan umum : memberi pengetahuan tentang stunting pada anak dan
cara mencegahnya.
2. Tujuan khusus :
Menjelaskan tentang pengertian Stunting
Mengerti penyebab Stunting
Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
Mengerti pengaruh stunting pada anak
Mengerti pencegahan stunting pada anak
Mengerti penanggulangan stunting pada anak
b. Materi
1. Pengertian stunting
Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau
keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain
seusianya (MCN, 2009). Stunted ditandai dengan terlambatnya pertumbuhan anak
yang mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal dan sehat
sesuai usia anak. Stunted merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan
pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk
gizi kurang pada anak.
Menurut beberapa penelitian, kejadian stunted pada anak merupakan suatu proses
kumulatif yang terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak dan sepanjang siklus
kehidupan. Pada masa ini merupakan proses terjadinya stunted pada anak dan
peluang peningkatan stunted terjadi dalam 2 tahun pertama kehidupan.
a) Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab tidaklangsung yang
memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu hamil
dengan gizi kurang akan menyebabkan janin mengalami intrauterine growth retardation
(IUGR), sehingga bayi akan lahir dengan kurang gizi, dan mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan.
b) Anak-anak yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan disebabkan kurangnya
asupan makanan yang memadai dan penyakit infeksi yang berulang, dan meningkatnya
kebutuhan metabolic serta mengurangi nafsu makan, sehingga meningkatnya
kekurangan gizi pada anak.
c) banyak kebiasaan buruk dan persepsi salah yang masih dilakukan oleh
masyarakat di lingkungannya. "Antara lain tak memberikan ASI eksklusif
pada bayinya.
d) Menurut UNICEF, penyebab utama gizi buruk dan stunting adalah
kemiskinan.
e) Anak stunting juga dikaitkan dengan budaya dan pengetahuan
masyarakat akan gizi. Namun kedua faktor ini masih belum menjadi faktor
penyebab utama kemiskinan.
f) Pemenuhan gizi yang kurang pada masyarakat dengan kemiskinan
merupakan salah satu biang kerok munculnya anak stunting. Karena pola
makan sering kali seiring dengan kondisi kesejahteraan. Konsumsi ikan
laut masyarakat masih rendah, padahal protein dan omega yang dikandung
sangat bermanfaat bagi anak. Sangat ironis memang, karena Indonesia
merupakan negara bahari.
a. Anak Yang Stunted, Pada Usia 8-10 tahun lebih terkekang/tertekan (lebih
pendiam, tidak banyak melakukan eye-contact) dibandingkan dengan anak
non-stunted jika ditempatkan dalam situasi penuh tekanan.
b. Anak dengan kekurangan protein dan energi kronis (stunting) menampilkan
performa yang buruk pada tes perhatian dan memori belajar, tetapi masih
baik dalam koordinasi dan kecepatan gerak.
c. Pertumbuhan melambat, batas bawah kecepatan tumbuh adalah 5cm/tahun
decimal
d. Tanda tanda pubertas terlambat (payudara, menarche, rambut pubis, rambut
ketiak,
e. Wajah tampak lebih muda dari umurnya
5. Pencegahan
a) Pemberian ASI secara baik dan tepat disertai dengan pengawasan berat
badan secara teratur dan terus menerus
b) Menghindari pemberian makanan buatan kepada anak untuk mengganti
ASI sepanjang ibu masih mampu menghasilkan ASI, terutama pada usia
dibawah empat bulan
c) Meningkatkan pendapatan keluarga yang dapat dilakukan dengan upaya
mengikutsertakan para anggota keluarga yang sudah cukup umur untuk
bekerja dengan diimbangi dengan penggunaan uang yang terarah dan
efisien. Cara lain yang dapat ditempuh ialah pemberdayaan melalui
peningkatan keterampilan dan kewirausahaan
d) Meningkatkan intensitas komunikasi informasi edukasi (KIE) kepada
masyarakaat, terutama para ibu mengenai pentingnya konsumsi zat besi
yang diatur sesuai kebutuhan. Hal ini dapat dikoordinasikan dengan
kegiatan posyandu.
7. Penanggulangan
a) Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan cara terbaik dalam
mengatasi stunting. Ibu hamil perlu mendapat makanan yang baik,
sehingga apabila ibu hamil dalam keadaan sangat kurus atau telah
mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), maka perlu diberikan makanan
tambahan kepada ibu hamil tersebut.
b) Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal 90 tablet
selama kehamilan.
c) Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit
a) Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu bayi lahir
melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
b) Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja (ASI
Eksklusif)
a) Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI). Pemberian ASI terus dilakukan sampai bayi berumur 2 tahun atau
lebih. Bayi dan anak memperoleh kapsul vitamin A, taburia, imunisasi
dasar lengkap.
b) Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap
rumah tangga.
c. proses penyuluhan
no waktu Kegiatan penyuluhan Respon peserta
1 5menit 1.Pembukaan
08.00- - Salam -Menjawab salam
08.05
- Perkenalan tim penyuluhn -Memperhatikan dengan
seksama
3 20 menit 3. Penutupan
08.40- - Sesi tanya jawab - Menjawab
09.00 pertanyaan
yang
diberikan
oleh penyiar
d. Metode
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
e. alat peraga
power point
pengeras suara
brosur
f. Evaluasi
g. sumber pustaka
laporan tahunan unicef indonesia. 2012 ringkasan kajian kesehatan unisef indonesia oktober
2012.
Laporan tahunan indonesia 2013 penyajian pokok-pokok hasil riset kesehatan dasar 2013.