Karim NIM
:B0217327
Kelas : B
TUGASI
SDKI:
SLKI:
1. Pertukaran gas
Defenisi: oksigenasi dan/atau elimiansi karbondioksida pada membrane
alveolus-kapiler dalam batasnormal.
Setelah dilakukan perawatan selama 2 X 24 jam diharapkan pasien dapat
mengalami keseimbangan pertukaran gas.
Kriteriahasil:
Tingkat kesadaranmeningkat
Dispnuemenurun
Bunyi nafas tambahanmenurun
Pusingmenurun
Diaphoresismenurun
Gelisahmenurun
Nafas Cuping hidungmenurun
PO2membaik
PO2membaik
Takikardiamembaik
PH arterimembaik
Sianosismembaik
Pola nafasmembaik
Warna kulitmembaik
SIKI:
1. Pemantauan respirasi
Tindakan
Observasi:
Monitor frekuensi,irama, kedalaman dan upayanapas
Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi,
kussmaul, cheyne-stokes, biot,ataksik)
Monitor kemampuan batukefektif
Monitor adanya produksisputum
Monitor adanya sumbatan jalannapas
Palpasi kesimetrisan ekspensiparu
Auskultasi bunyinapas
Monitor saturasioksigen
Monitor nilaiAGD
Monitor hasil x-raytoraks
Terapeautik:
Alur, interval pemantauan respirasi sesuai kondisipasien
Dokumentasikan hasilpemantauan
Edukasi;
Jelaskan tujuan dan prosedurpemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jikaperlu
2. TerapiOksigen
Tindakan:
Observasi
Monitor kecepatan aliranoksigen
Mmonitor posisi alatoksigen
Monitor aliran oksigen secara periodic dan pastukan fraksi yang diberikan
cukup
Monitor efektifitas terapi oksigen (mis. Oksimetri, analisa gas darah) jikaperlu
Monitor kemampuan melepaskan oksigen saatmakan
Monitor tanda-tandahipoventilasi
Monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen danalektasis
Monitor tingkat kecemasan akibat terapioksigen
Monitor intergritas mukosa hidung akibat pemasanganoksigen
Terapeutik:
Bersihkan secret pada mulut, hidung dan trakea jikaaperlu
Pertahankan kepatenan jalannafas
Siapkan dan atur peralatan pemberianoksigen
Berikan 0ksigentambahan
Tetap berikan oksigen saat pasien ditransportasi
Gunakan perangkat oksigen yang sesuai dengan tingkat mobilitaspaasien
Edukasi:
Ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan oksigendirumah
Kolaborasi:
Kolaborasi penetuan dosisoksigen
Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas dan/atautidur
3. Dukunganventilasi
Observasi:
Identifikasi adanya kelelahan otot bantunafas
Identifikasi efek perubahan posisi terhadap statuspernafasan
Monitor status respirasi dan oksigenisasi (mis. Frekwensi dan kedalaman
nafas, penggunaan otot baantu nafas, bunyi nafas taambahan, saturasi
oksigen)
Terapeutik:
Pertahankan kepatenan jalannafas
Berikan posisi semi fowler ataufowler
Fasilitasi mengubah posisi senyamanmungkin
Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan (mis. Nasal canul, masker wajah,
masker rebreathing atau nonrebreathing)
Gunakan bag-valve mask, jikaperlu
Edukasi:
Ajarkan melakukan teknik relaksasi nafasdalam
Ajarkan mengubah posisi secaramandiri
Ajarkan teknik batukefektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronchodilator, jikaperlu
SDKI:
Dyspnea
objektif
penggunaan otot bantu nafasmeningkat
volume tidalmenurun
POC2meningkat
PO2menurun
SaO2menurun
Gejala dan tandaminor
Subjektif :-
Objektif:
Gelisa
Takikardia
Kondisi KlinisTerkait
1. Penyakit paru obstruktif
2. Asma
3. Cederakepala
4. Gagalnafas
5. Bedahjantung
6. ARDS
7. PPHN
8. Prematuritas
9. Infeksi salurannafas
SLKI:
1. Ventilasi spontan
KriteriaHasil
Volume tidalmeningkat
Dispnuemenurun
Penggunaan otot bantu nafasmenurun
Gelisamenurun
PCO2membaik
PO2membaik
Takikardiamembaik
SIKI:
1. Dukunganventilasi
Observasi:
Identifikasi adanya kelelahan otot bantunafas
Identifikasi efek perubahan posisi terhadap statuspernafasan
Monitor status respirasi dan oksigenisasi (mis. Frekwensi dan kedalaman
nafas, penggunaan otot baantu nafas, bunyi nafas taambahan, saturasi
oksigen)
Terapeutik
Pertahankan kepatenan jalannafas
Berikan posisi semi fowler ataufowler
Fasilitasi mengubah posisi senyamanmungkin
Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan (mis. Nasal canul, masker wajah,
masker rebreathing atau nonrebreathing)
Gunakan bag-valve mask, jikaperlu
Edukasi:
Ajarkan melakukan teknik relaksasi nafasdalam
Ajarkan mengubah posisi secaramandiri
Ajarkan teknik batukefektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronchodilator, jikaperlu
2. Pemantauan Respirasi
Tindakan
Observasi
Monitor frekwensi, irama, kedalaman, dan upayanafas
Monitor polanafas
Monitor kemampuan batukefektif
Monitor adanya produksisputum
Monitor adanya sumbatan jalannafas
Palpasi kesimetrisan ekspansiparu
Auskultasi bunyinafas
Monitor saturasioksigen
Monitor nilaiAGD
Monitor hasil X-raytoraks
Terapeutik
Atur interval pemantauan respiraasi sesuai kondisipasien
Dokumentasikan hasilpemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jikaperlu
3. Perawatan TiraBaring
Tindakan:
Obsevasi
Monitor kondisikulit
Monitor kompluikasi tirah baring ( mis. Kehilangan massa otot, sakit
punggung, konstipasi, stress, depresi, kebingungan, perubahan irama tidur,
infeksi saluran kemih, sulit buang air kecil,pneumonia)
Terapeutik
Tempatkan pada kasur terapeutik, jikaperlu
Posisikan senyamanmungkin
Pertahankan sepray tetap kering dan tidakkusut
Pasangsiderails
Posisikan tempat tidur dekat dengan nurse station, jikaperlu
Dekatkan posisi meja tempattidur
Berikan latihan gerak aktif danpasif
Pertahankan kebersihanpasien
Fasilitasi pemenuhan kebutuhansehari-hari
Ubah posisi setip 2jam
Edukasi
Jelaskan tujuan dilakukan tirahbaring
SDKI:
Faktor resiko
1. Penurunan tingkatkesadaran
2. Penurunan refleks muntah ataubatuk
3. Gangguanmenelan
4. Disfagia
5. Kerusakan mobilitasfisik
6. Peningkatan residulambung
7. Peningkatan tekananintragastrik
8. Penurunan mobilitasgastrointestinal
9. Perlambatan pengosonganlambung
10. Terpasang selangnasogatik
11. Terpasang trakeostomi efek agenfarmakaologis
12. Ketidakmatangan koordinasi menghisap, menelan danbernafas
Kondisi klinisterkait
1. Cederakepala
2. Stroke
3. Cedera medullaspinalis
4. Penyekit Parkinson
5. Keracunan obat danalcohol
6. Pembesaranuterus
7. Miesteniagrafis
8. Fistulatrakeosofagus
9. Sclerosismultiple
10. Atresiaesophagus
11. Laringomalasia
12. Prematuritas
SLKI:
1. TingkatAspirasi
Defenisi : kondisi masuknya partikel cairan atau padat kedalam paru-paru
Setelah dilakukan perawatan 2 X 24 jam diharapkan pasien mampu mengatasi
kondisi masuknya partikel cairan atau padat kedalam paru-paru
Kriteriahasil:
1. Tingkat kesadaranmeningkat
2. Kemampuan menelan meningkat
3. Kebersihan mulutmeningkat
4. Dispnuemenurun
5. Kelemahan ototmenurun
6. Akumulasi sektretmenurun
7. Wheezingmenurun
8. Batukmenurun
9. Penggunaan otot aksesorismenurun
10. Sianosismenurun
11. Gelisamenurun
12. Frekwensi nafasmembaik
SIKI:
1. Manajemen JalanNafas
Defenisi : mengidentifikasi dan mengolah kepatenan jalan nafas
Tindakan
Observasi:
Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usahanapas)
Monitor bunyi napas tambahan (mis, gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
kering)
Monitor sputum(jumlah,warna,aroma)
Terapeautik:
Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-
thurst jika curiga traumaservikal)
Posisikan semifowler
Biarkan minum airhangat
Lakukan fisoterapi dada, jikaperlu
Lakukan penghisapan lendir, kurang dari 15menit
Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapanendotrakeal
Keluarkan sumbatan benda padat dengan porselMcGill
Berikan oksigen jikaperlu
Edukasi:
Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidakkontraindikasi
Ajarkan teknik batukefektif
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jikaperlu
2. Pencegahanaspirasi
Tindakan:
Obsevasi
1. Monitor tingkat kesadaran, batuk, muntah, dan kemampuanmenelan
2. Monitor statuspernafasan
3. Monitor bunyi nafas, terutama setelahmakan/minum
4. Periksa residu gaster sebelum memberi asupanoral
5. Perikasa kepatenan selang nasogatrik sebelum memberi asupanoral
Terapeutik:
1. Posisikan semi fowler (30-45 derajad) 30 menit sebelum memberi asupan
oral
2. Pertahankan posisi semi powler (30-45 derajad) pada pasien tidaksadar
3. Pertahankan kepatenan jalannafas
4. Pertahankan pengembangan balon endotrakealtube
5. Lakukan penghisapan jalan nafas, jika produksi secretmeningkat
6. Sediakan suctiondiruangan
7. Hindari memberi makanan melalui selang gastrointestinal, jika residu
banyak
8. Berikan makanan dengan ukuran kecil danlunak
9. Berikan obat oral dalam bentukcair
10. Anjurkan makan secaraperlahan
11. Ajarkan strategi mencegahspirasi
12. Ajarkan teknik menguyah atau menelan, jikaperlu
TUGAS II
Penyebab:
Hiperglikemia
1. Disfungsipankreas
2. Resistensiinsulin
3. Gangguan toleransi glukosadarah
4. Gangguan glukosa darahpuasa
Tanda dan gejalamayor
Subjektif:
Objektif:
1. Mulut kering
2. Hausmeningkat
Subjektif
1. Jumlah urinemeningkat
Kondisi klinisterkait:
1. Diabetesmellitus
2. Ketoasidosisdiabetic
3. Hipoglikemia
4. Hiperglikemia
5. Diabetesgestasional
6. Penggunaankorticosteroid
7. Nutrisi parenteraltotal
SIKI:
1. ManajemenHiperglikemia
Tindakan:
Observasi
Identifikasi kemungkinan penyebabhiperglikemia
Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat ( mis.
Penyekit kekambuhan)
Monitor kadar gluosa darah, jikaperlu
Monitor tanda dan gejalahhiperglikemia
Monitor intake dan outputcairan
Monitor keton urine, kadar analisa gaas darah, elektrolit, tekanan darah,
ortostatik dan frekwensinadi
Terapeutik
Berikan asupan cairanoral
Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejalah hiperglikemia tetap ada
ataumemburuk
Fasilitaasi ambulasi jika ada hipotensiortostatik
Edukasi:
Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250
mg/dl
Anjurkan monitor kadar glukosa darah secaramandiri
Anjurkan kepatuhan terhadap diet danolahraga
Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urine, jikaperlu
Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. Pengguaan insulin, obat oral, monitor
asupan cairan, penggantian karbohidrat dan bantuan profesional
kesehatan)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberianinsulin
Kolaborasi pemberian cairanIV
Kolaborasi pemberiankallum
2. Edukasi Diet
Tindakan:
Observasi:
Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerimainformasi
Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini dan masalalu
Identifikasi persepsi pasien dan keluarga tentang diet yang
diprogramkan
Identifikasi ketebatasan finansial untuk menyediakanmakanan
Terapeutik:
Persiapkan materi, media dan alatperaga
Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikankesehataan
Berikan kesempatan pasien dan keluargabertanya
Sediakan rencana makan tertulis, jikaperlu
Edukasi:
Jelaskan tujuan keptuhaan diet terhadapkesehatan
Informasikan makanan yang diperbolehkan dandilarang
Informasikan kemungkinan interaksi obat dan makanan, jikaperlu
Anjurkan mempertahankan posisi semi fowler (30-45 derajad) 20-30
menit setelahmakan
Anjurkan mengganti bahan makanan sesuai dengan diet yang
diprogaramkan
Anjurkan melakukan olahraga sesuaitoleransi
Ajarkkan cara membaca label dan memilih makanan yangsesuai
Ajarkan cara merencanakan makanan yang sesuaiprogram
Rekomendasikan resep makanan yang sesuai dengan diet, jikaperlu
Kolaborasi:
Rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga, jikaperlu
SLKI:
Kriteriahasil:
1. koordinasi kesdaranmeningkat
2. mengantukmenurun
3. pusingmenurun
4. keluhan laparmenurun
5. gemetarmenurun
6. berkeringat menurun
7. mulut keringmembaik
8. rasa hausmenurun
9. kesulitan berbicaramenurun
10. kadar glukosa darahmembaik
11. palpitasimembaik
12. perilakumembaik
13. jumlah urine dalam keadaannormal
SDKI:
SIKI:
fenisi: beresiko mengalami asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme
B. Re
si
ko Factorresiko:
De a. Ketidakmampuan menelanmakanan
fis b. Ketidakmampuan mencarnamakanan
itN c. Ketidakmampuan mengabsorbsinutrient
utr d. Peningkatan kebutuhanmetabolisme
isi e. Factor ekonomi (mis. Finansial tidakmencukupi)
De f. Factor psikologis (mis. Stress, keengganan untukmakan)
1. Manajemen gangguanmakan
Defenisi: mengidentifikasi dan mengelola diet yang buruk, olahraga
berlebihan dan/atau pengeluaran cairan secaraberlebihan
TIndakan
Observasi
Monitor masukan dan keluarnya makanan dan cairan serta kebutuhankalori.
Terapeutik
Timbang BB secararutin
Lakukan kontrak perilaku ( mis. Target BB, tanggungjawabperilaku)
Diskusikan perilaku makanan dan jumlah aktivitaas fisik (termsuk olahraga
yangsesuai)
Damping ke kamar mandi untuk pengamatan perilaku memuntahkan kembali
makanan
Berikan penguatan positif terhadap keberhasilan target dan perubahan
perilaku
Berikan konsekuensi jika tidak mencapai target sesuaikontrak
Rencanakan program pengobatan untuk perawatandirumah
Edukasi
Aanjurkan membuat catatan harian tentang perasaan dan situasi pemicu
pengeluaranmakanan
Ajarkan pengaturan diet yangtepat
Ajarkan keterampilan koping untuk penyelesaian masalah perilaakumakan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentaang target BB, kebutuhan kalori dan
pemilihanmakanan
2. ManajemenNutrisi
Defenisi: mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi yang seimbaang
Tindakan
Observasi
Identifikasi statusnutrisi
Identifikasi alergi dan intoleransimakanan
Identifikasi makanan ynagdisukai
Identifikasi kebutuhan kalori dan jenisnutrient
Identifikasi perlunya penggunaan selangnasogetrik
Monitor asupanmakanan
MonitorBB
Monitor hasil pemeriksaanlab.
Terapeutik
Lakukan oralhygen sebelum makan, jikaperlu
Fasilitasi menentukan pedomandiet
Sajikan makan secara menarik dan suhu yangsesuai
Berikan makanan tinggi serat untuk mencegahkonstipasi
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggiprotein
Berikan suplemen makanan, jikaperlu
Hentkan pemberian makanan melalui selang nasogetrik jika asupan oral
dapat ditoleransi
Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jikaperlu
Ajarkan diet yangdiprogramkan
Kolaborasi
Kolaborsi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri,
antimetik), jikaaperlu
Kolaborasi dengan ahli gizi menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi
yang dibutuhkan jikaperlu
SLKI:
a. Status Nutrisi
Defenisi : keadekuatan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
Setelah dilakukan perawatan selama 2 X 24 jam diharapkkan kebutuhan
metabolisme tubuh pasien dapat terpenuhi
Kriteria hasil
Porsi makan yang dihabiskanmeningkat
Kekuatan otot menguyahmeningkat
Verbalisasi keinginan untuk meningkatkan nutrisimembaik
Pengetahuan tentang standar nutrisi yang tepatmeningkat
Sikap terhadap makanan/minuman sesuai dengan tujuan kesehatan
meningkat
Perasaan cpat kenyangmenurun
Nyeri abdomenmenurun
Rambut rontok berkurang
Diaremenurun
BBmembaik
IMTmembaik
Nafsu makanmembaik
Bising ususmembaik
Membrane mukosamembaik
TUGAS III
SDKI:
a. Dx. Ketidakstabilan Kadar GlukosaDarah
Defenisi: variasi kadar glukosa darah naik/turun dari rentang normal
Penyebab:
Penggunaan insulin atau obat glikemikoral
Hiperinsulinemia
Disfungsihati
Disfungsi ginjalkronik
Efek agenfarmakologis
Tindakan pembedahanneoplasma
Gangguan metabolicbawaan
Gejalah dan tandamayor
Subjektif
Mengantuk
Pusing
Objektif
Gangguankoordinasi
Kadar glukosa dalamdarah/urine
Tanda dan gejalahminor
Subjektif
Palpitasi
Mengeluhlapar
Objektif
Gemetar
Kesadaranmenurun
Perilakuaneh
Sulit berbicara
Berkeringat
Kondisi klinisterkait
SIKI:
Diabetesmellitus
Ketoasidosisdiabetic
Hipoglikemia
Hiperglikemia
Diabetesgestasional
Penggunaankorticosteroid
Nutrisi parenteraltotal
a. ManajemenHipoglikemia
Tindakan:
Observasi:
1. Identifikasi tanda dan gejalahhipoglikemia
2. Identifikasi kemungkinan penyebabhipoglikemia
Terapeutik:
1. Berikan karbohidrat sederhana, jikaperlu
2. Berikan glucagon, jikaperlu
3. Berikan karbohidrat kompleks dan protein sesuaidiet
4. Pertahankaan kepatenan jalannafas
5. Pertahankan akses IV, jikaperlu
6. Hubungi layananan medis darurat, jikaperlu
Edukasi:
1. Anjurkan membawwa karbohidrat sederhana setiapsaat
2. Anjurkan memakai identitas darurat yangtepat
3. Anjurkan monitor kadar glukosadarah
4. Anjurkan berdiskusi dengan tim perawatan diabetes tentang
penyesuaian programpengobatan
SLKI:
Kriteriahasil:
koordinasi kesdaranmeningkat
mengantukmenurun
pusingmenurun
keluhan laparmenurun
gemetarmenurun
berkeringat menurun
mulut keringmembaik
rasa hausmenurun
kesulitan berbicaramenurun
kadar glukosa darahmembaik
palpitasimembaik
perilakumembaik
jumlah urine dalam keadaannormal
SDKI:
Objektif
Objektif
Pernapasanpursed-lip
Pernapasan cupinghidung
Diameter toraks posterior-anteriormeningkat
Ventilasi semenitmenurun
Kapasitas vitalmenurun
Tekanan ekspirsimenurun
Tekanan inspirasimenurun
Ekskursi dadaberubah
Kondisi klinisterkait
Depresi sistem sarafpusat
Cederakepala
Trouma thoraks
Stroke
Kuadriplegia
Intoksikasialcohol
SIKI:
a. Manajemen JalanNafas
Defenisi : mengidentifikasi dan mengolah kepatenan jalan nafas
Tindakan
Observasi:
Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usahanapas)
Monitor bunyi napas tambahan (mis, gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
kering)
Monitor sputum(jumlah,warna,aroma)
Terapeautik:
Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-
thurst jika curiga traumaservikal)
Posisikan semifowler
Biarkan minum airhangat
Lakukan fisoterapi dada, jikaperlu
Lakukan penghisapan lendir, kurang dari 15menit
Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapanendotrakeal
Keluarkan sumbatan benda padat dengan porselMcGill
Berikan oksigen jikaperlu
Edukasi:
Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidakkontraindikasi
Ajarkan teknik batukefektif
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jikaperlu
b. Pemantauan Respirasi
Defenisi : mengumpulkan dan menganalisis data untuk memastikan kepatenan jalan
nafas dan keefektifan pertukaran gas
Tindakan:
Observasi
Monitor frekwensi, irama, kedalaman, dan upayanafas
Monitor polanafas
Monitor kemampuan batukefektif
Monitor adanya produksi sputum
Monitor adanya sumbatan jalannafas
Palpasi kesimetrisan ekspansiparu
Auskultasi bunyinafas
Monitor saturasioksigen
Monitor nilaiAGD
Monitor hasil X-raytoraks
Terapeutik
Atur interval pemantauan respiraasi sesuai kondisipasien
Dokumentasikan hasilpemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jikaperlu
SLKI:
a. Pola nafas
Defenisi : inspirasi/atau ekspirasi yang memberikan ventilasi yang adekuat
Setelah dilakukan keperawatan selama 2 X 24 jam, diharapkan pola nafa
pasien dapat adekuat
Kriteriahasil
Ventilasi sement meningkat
Kapasitas vitalmeningkat
Tekanan ekspirasimembaik
Tekanan inspirasimembaik
Dispneamenurun
Penggunaan otot bantu nafasmenurun
Pemanjangan fase ekspirasimenurun
Pernapasan cuping hidungmeurun
Frekwensi nafasmembaik
Kedalam nafasmembaik
Ekskursi dadamembaik