“ MASALAH KEPRIBADIAN”
DI SUSUN OLEH:
NAMA : HAERIL
NIM : B10120165
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah
memberika saya taufig dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah
ini yang berjudul “KEPRIBADIAN”. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya
yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang
benderang. Di dalam penyusunan makalah ini saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada ibu Dr. Hj. Rosmawaty, M.Si selaku dosen pembimbing kami beserta
semua pihak yang telah membantu di dalam proses penyusunan makalah ini.
Saya menyadari didalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu dengan rendah hati saya mengharapkan saran dan kritik yang
membangun. Dan saya mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat umumnya
bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR....................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 5
C. Tujuan................................................................................................................ 6
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepribadian.....................................................................................7-9
B. Ciri-ciri Kepribadian........................................................................................ 9-11
C. Teori Kepribadian dan Fungsinya....................................................................11
D. Faktor yang mempengaruhi Teori Kepribadian.............................................11-13
B. Perkembangan Kepribadian..............................................................................14
C. Teori kerpibadian behavior………………………………………………….15-16
D. Teori kepribadian humanistic……………………………………………….16-18
BAB VII PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................19
B. Saran................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori psikologi kepribadian bersifat deskriptif dalam wujud
penggambaran organisasi tingkah laku secara sistematis dan mudah
dipahami. Tidak ada tingkah laku yang terjadi begitu saja tanpa alasan, pasti
ada faktor-faktor anteseden, sebab-musabab, pendorong, motivator,
sasaran-tujuan, dan atau latar belakangnya.
2. Definisi-definisi Kepribadian
Banyak ahli yang telah merumuskan definisi kepribadian berdasarkan
paradigma yang merekla yakini dan focus analisis dari teori yang mereka
kembangkan. Dengan demikian akan dijumpai banyak variasi definisi
sebanyak ahli yang merumuskannya. Berikut ini dikemukakan beberapa
ahli yang definisinya dapat dipakai acuan dalam mempelajari kepribadian.
B. Ciri-Ciri Kepribadian
Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari yang
menunjukkan kepribadian yang sehat atau justru yang tidak sehat. Dalam hal ini,
Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat
dan tidak sehat, sebagai berikut :
-Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya
tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan
sebagainya.
-Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi
kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak
mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
-Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu
mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan
diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
-Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki
sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
b. Psikometrik
Psikometrik (pengukuran psikologi) digunakan untuk mengukur fungsi-
fungsi psikologis manusia seperti kecerdasan, bakat, minat, motif-motif dan trait-
trait kepribadian.
c. Behaviorisme
Behaviorisme adalah salah satu aliran dalam psikologi, didirikan pada tahun
1913 oleh John B. Watson (1878-1958).
Pengaruh atau peranan behaviorisme dalam pembentukan teori kepribadian
terletak pada upaya dan anjuran-anjurannya untuk memandang dan meneliti
tingkah laku secara objektif. Penelitian-penelitian yang digunakan oleh para
behavioris melalui penggunaan eksperimen sebagai metodenya dan menggunakan
hewan sebagai objek percobaannya. Hal tersebut menjadikan behaviorisme
tampil sebagai penyumbang yang besar bagi terciptanya konsep-konsep tentang
teori kepribadian yang bisa di uji ketepatannya secara empiris, juga menciptakan
teknik terapi baru yang dikenal dengan istilah behavior therapy.
d. Psikologi Gestalt
Psikologi gestalt adalah salah satu aliran psikologi yang didirikan pada tahun
1912 oleh Max Wertheimer (1880-1943) bersama-sama dengan Wolfgang Kohler
(1887-1967) dan Kurt Koffka (1886-1941). Yang mana ketiga tokoh tersebut
berasal dari Jerman.
Prinsip utama dari psikologi gestalt adalah prinsip bahwa suatu gejala atau
fenomena harus dan hanya bisa dimengerti sebagai suatu totalitas (keseluruhan).
Prinsip ini menentang elementalisme, yaitu paham yang mempelajari kesadaran
dan tingkah laku manusia dengan cara memecah-mecahnya ke dalam elemen-
elemen atau bagian-bagian. Prinsip gestalt ini dikenal dengan sebutan prinsip
holistik dengan para tokohnya yaitu Alfred Adler, Kurt Goldstein, Gordon Allport,
Abraham Maslow dan Carl Rogers.
Prinsip kedua dari psikologi gestalt adalah prinsip bahwa fenomena adalah data
yang mendasar bagi psikologi. Prinsip ini sejalan dengan prinsip filsafat dan
psikologi fenomenologi yang mengatakan bahwa fenomena harus dilihat apa
adanya, tanpa ada pengaruh atau campur tangan apapun dari pengamat. Implikasi
dari prinsip ini bisa ditemukan pada teori kepribadian dan teknik terapi Rogers.
Selain dua prinsip tersebut, masih banyak tema penting yang terdapat pada
psikologi gestalt yang menjadikan psikologi gestalt sebagai suatu aliran yang unik
dan berpengaruh. Tetapi dalam bab ini hanya dua prinsip yang dapat dan perlu
diungkapkan.
2. Faktor-faktor Kontemporer
Faktor-faktor kontemporer yang mempengaruhi teori kepribadian itu
berasal dari dalam maupun luar psikologi. Dari dalam psikologi faktor-faktor itu
muncul berupa perluasan dalam area atau bidang studi. Contohnya seperti
psikologi lintas budaya, studi tentang proses-proses kognitif, motivasi, dll.
Dari luar psikologi, faktor kontemporer yang berpengaruh tehadap teori
kepribadian sangatllah banyak. Sebagai contoh ialah pengaruh filsafat
eksistensialisme. Yaitu aliran filsafat yang menekankan kebebasan, penentuan diri
dan keberubahan manusia ini meninggalkan jejaknya yang nyata pada pemikiran
para teoris kepribadian yang berada dibawah payung eksistensial.
a. Faktor keturunan
Faktor keturunan (biologis) berpengaruh langsung dalam pembentukan
kepribadian seseorang. Beberapa factor biologis yang penting seperti system
syaraf, watak, seksual dan kelainan biologis, seperti penyakit-penyakit tertentu.
1. Fase Oral
Fase oral adalah fase pertama yang berlangsung pada perkembangan
kehidupan individu. pada fase ini, daerah erogen yang paling penting dan paling
peka adalah mulut yakni berkaitan dengan pemuasan kebutuhan dasar akan
makanan atau minuman. Stimulasi atau perangsangan atas mulut merupakan
tingkah laku yang menimbulkan kesenangan atau kepuasan.
2. Fase Anal
Fase anal dimulai dari tahun kedua sampai tahun ketiga kehidupan. Pada
fase ini energy liibidal dialihkan dari mulut ke daerah dubur,serta kesenangan dan
kepuasan diperoleh dengan tindakan mempermainkan atau menahan kotoran
(faeces). Pada fase ini pula, seorang anak diperkenalkan kepada aturan-aturan
kebersihan yang disebut toilet training.
3. Fase Falik
Fase falik ini berlangsung pada tahun keempat atau kelima, yakni suatu
fase ketika energi libido sasarannya dialihkan dari daerah dubur kedaerah alat
kelamin. Pada fase ini anak mulai tertarik pada alat kelaminnya sendiri dan
mempermainkannya dengan maksud untuk memperoleh kepuasan lainnya.
A. KEPRIBADIAN DALAM TEORI BEHAVIORSME.
Menurut maslow, bagi manusia kepuasan itu bersifat sementara. Jika suatu
kebutuhan telah terpuaskan, maka kebutuhan-kebutuhan lain akan menutut
pemuasa,. begitu setersunya. Berdasarkan ciri demikian, Maslow mengajukan
gagasan bahwa kebutuhan yang ada pada manusia adalah merupakan bawaan dan
tersusun menurut tingkatan (bertingkat). Kebutuhan yang tersusun bertingkat itu
dirinci kedalam lima tingkat kebutuhan, yaitu :
1. Kebutuhan-kebutuhan dasar fisiologis
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan akan cinta dan memiliki
4. Kebutuhan akan rasa harga diri, dan
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri.
Menurut Maslow, ke butuhan yang ada di tingkat dasar pemuasannya lebih
mendesak dari pada kebutuhan yang ada di atasnya. Susunan kebutuhan dasar yang
bertingkat itu merupakan organisasi yang mendasari manusia. Dengan melihat
kebutuhan individu tersebut, kita bisa melihat kualitas perkembangan kepribadian
individu tersebut. Semakin individu itu mampu memuaskan kebutuhannya yang
tinggi, maka individu itu akan semakin semakin mampu mencapai individualitas,
matang dan berjiwa sehat.
Maslow mengingatkan bahwa dalam pemuasan kebutuhan itu tidak sselalu
kebutuhan yang ada di bawah lebih penting atau didahulukan dari kebutuhan yang
ada diatasnya. Tetapi tentu saja hal tersebut merupakan suatu kekecualian, karena
secara umum kebutuhan yang lebih rendah pemuasannya lebih mendesak dari pada
kiebutuhan yang lebih tinggi.
A.KESIMPULAN
B. SARAN
http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/
http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/13/teori-bf-skinner/
http://belajarpsikologi.com/teori-pengembangan-kepribadian/
http://stikunsap.forumotion.net/t5-teori-perkembangan-kepribadian-sullivan
http://www.pinasthika.co.id/index.php/the-community/106-konsep-kepribadian-menurut-kurt-
lewin