Anda di halaman 1dari 14

“PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN”

ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

MAKALAH
Disusun oleh :
ASRIL
D10120694

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (YME)
yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga
kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah “Perkembangan Dan
Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)” dengan baik.
Makalah ini berisikan tentang Pengetahuan tentang objek dan fenomena
alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan yang
dilakukan dengan ketrampilan bereksperimen dengan menggunakan
metode ilmiah. Selain itu IPA sendiri dijelaskan perkembangannya dari
abad ke abad hingga muncul lah konsep-konsep ilmu pengetahuan ke
arah pemikiran yang modern. Kemudian Pengembangan IPA dibagi
menjadi IPA Klasik dan IPA Modern. Sehingga IPA mempunyai
banyak manfaat untuk lingkungan dan kehidupan kita sehari-hari. Kami
selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada kepada Bpk. Drs.
Setarno., M.Si selaku dosen pemberi tugas dan pembimbing kami, dan
seluruh teman-teman yang membantu dalam proses pembuatan makalah
ini.
Kami selaku penulis berharap, semoga makalah ini bermanfaat dan
dapat dijadikan sebagai acuan pembuatan makalah yang sama
dikemudian hari.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat
kelemahan dan kekurangan baik yang secara langsung kita sadari
maupun secara tidak langsung kita sadari, maka saran dan kritik yang
membangun sangat kami butuhkan dari semua pihak agar dalam
pembuatan makalah dikemudian hari dapat lebih baik.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
Bab 1 PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................... 1
Bab 2 PEMBAHASAN ..................................................................... 2
2.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam .................................... 2
2.2 Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam.............................. 2
2.3 Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam ............................ 2
2.4 Manfaat Ilmu Pengetahuan Alam....................................... 2
Bab 3 PENUTUP…………………………………………………… 3
3.1 Kesimpulan ........................................................................ 3
3.2 Saran .................................................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau dalam Bahasa Inggris dikenal
dengan istilah natural science merupakan istilah yang digunakan
untuk merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda -
benda alam dengan hukum - hukum yang pasti dan umum, berlaku
kapan pun dan dimana pun.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ?
2. Apa perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ?
3. Apa pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ?
4. Apa manfaat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ?

1.3 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menjabarkan apa
itu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), perkembangan Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA), pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan
manfaat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sehingga dengan adanya
makalah ini pembaca dapat menambah pengetahunnya mengenai
masalah Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ).
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikenal juga dengan istilah sains.
Kata sains ini berasal dari bahasa latin yaitu scienta yang berarti
“saya tahu”. Dalam bahasa inggris, kata sains berasal dari kata
science yang berarti “pengetahuan”. Science kemudian berkembang
menjadi social science yang dalam bahasa indonesia dikenal dengan
ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan natural science yang dalam
bahasa indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan alam (IPA).
Dalam kamus fowler (1951), natural science didefinisikan sebagai:
systematic and formulated knowledge dealing with material
phenomena and based mainly on observation and induction (yang
diartikan bahwa ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai:
pengetahuan yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan
gejala - gejala alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan pada
hasil pengamatan dan induksi). Sumber lain menyatakan bahwa
natural science didefinisikan sebagai piece of theoretical knowladge
atau sejenis pengetahuan teoritis.

IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek


dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan
penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan
bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Definisi ini
memberi pengertian bahwa IPA merupakan cabang pengetahuan
yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, dan
biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat
kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan
analisis data terhadap gejala - gejala alam. Dengan demikian, pada
hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam
yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji
kebenaranya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode
ilmiah.

IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam dan


segala sesuatu yang ada di alam. IPA mempunyai beberapa
pengertian berdasarkan cara pandang ilmuwan bersangkutan mulai
dari pengertian IPA itu sendiri, cara berfikir IPA , cara penyelidikan
IPA sampai objek kajian IPA. Adapun pengertian IPA menurut
Trowbridge and Bybee (1990) sains atau IPA merupakan
representasi dari hubungan dinamis yang mencakup tiga faktor utama
yaitu “the extant body of scientific knowledge, the values of science
and the method and procecces of science” yang artinya sains
merupakan produk dan proses, serta mengandung nilai - nilai. IPA
adalah hasil interpretasi tentang dunia kealaman. IPA sebagai proses
/ metode penyelidikan meliputi cara berpikir, sikap dan langkah -
langkah kegiatan scientis untuk memperoleh produk - produk IPA,
misalnya observasi, pengukuran, merumuskan, menguji hipotesa,
mengumpulkan data, bereksperimen dan prediksi.
Oleh karena itu IPA harus dipandang sebagai cara berpikir untuk
memahami alam, sebagai cara untuk melakukan penyelidikan dan
sebagai kumpulan pengetahuan. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh collete dan chiapetta (1994) “IPA harus
dipandang sebagai suatu cara berfikir dalam pencarian tentang
pengertian rahasia alam dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang
dihasilkan dari inquiry”. Dapat disimpulkan pada hakikatnya IPA
merupakan kumpulan pengetahuan atau IPA sebagai produk ilmiah,
cara atau jalan berfikir atau IPA sebagai produk ilmiah dan cara
untuk penyelidikan atau IPA sebagai proses ilmiah.

2.2 PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


Ilmu pengetahuan pada mulanya berkembang sangat lambat sampai
abad pertengahan (abad 15 - 16). Pengembangan tersebut sedikit
lebih pesat terutama setelah Copernicus yang kemudian diperkuat
oleh Galileo berdasarkan penemuannya mengubah konsep geosentris
menjadi heliosentris dan sekaligus mengubah kepercayaan penguasa
dan agama pada saat ini. Penemuan ini sangat dimungkinkan karena
berkembangnya alat bantu penelitian (teropong bintang) yang lebih
baik. Periode ini dikenal sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan
modern yang menetapkan suatu kebenaran berdasarkan induksi atau
eksperimen. Perubahan konsep ilmu yang radikal ini juga
mempengaruhi cara berpikir dan sekaligus memacu perkembangan
ilmu sampai terjadinya revolusi industri pada abad ke - 19. Sampai
mendekati abad pertengahan, perkembangan ilmu pengetahuan
belum begitu luas dan dalam sehingga seseorang yang mempunyai
cara berpikir tajam dan kritis akan sangat mungkin dapat menguasai
beberapa cabang ilmu sekaligus. Sebagai contoh adalah ahli pikir
Yunani, Pythagoras (+ 500 SM) dikenal sebagai seorang astronom
dan juga ahli matematika dan transmutasi unsur (dasar dari kimia).
Copernicus (1473 - 1543 M) dikenal sebagai ahli astronomi,
matematika dan pengobatan. Setelah itu perkembangan ilmu yang
relatif pesat dan mendalam sehingga tidak memungkinkan lagi
seseorang menguasai berbagai bidang ilmu dengan mendalam.
Perkembangan IPA sangat pesat terjadi setelah diperkenalkannya
konsep fisika kuantum dan relativtas pada awal abad ke - 20. Konsep
modern ini mempengaruhi konsep IPA keseluruhan sehingga dalam
beberapa hal perlu dilakukan revisi dan penyesuaian konsepsi ilmu
pengetahuan ke arah pemikiran modern. Dengan demikian terdapat
dua konsep IPA, yaitu IPA klasik yang telaahannya bersifat
makroskopik, dan IPA modern yang bersifat mikroskopik.

2.3 PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


Secara umum, pengertian IPA bukan hanya ditinjau dari satu disiplin
ilmu saja, namun IPA dapat dirinci lebih lanjut mengenai berbagai
disiplin ilmu. Pengembangan IPA secara umum digolongkan menjadi
dua, yaitu :
1. IPA Klasik
Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan
bahwa yang klasik umumnya bersifat tradisional berdasarkan
pengalaman, kebiasaan, atau naluri semata. Meskipun ada kreasi,
namun merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.

Pakar fisika membedakan antara Fisika Klasik dan Fisika Modern.


Fisika Klasik atau fisika terbatas mempelajari komponen materi dan
interaksi antara komponen dengan perkembangan pengamatan.
a. Dinikmati langsung gerakan benda dalam mekanika.
b. Penglihatan dengan teori cahaya
c. Pendengaran dengan suara.
d. Indera rasa termodinamika.
e. Listrik magnet.
Dari sisi berkembangan pengetahuan tentang penjumlahan vektor
yang dipakai dalam computed tomografi (CT) atau penampang
lintang tubuh dengan sinar X,m magnetic resonance imaging (MRI)
untuk deteksi tumor. Di samping itu, juga teori momentum linear (p=
mv) yang selanjutnya dikembangkan dalam sistem terisolasi, muncul
hukum kekekalan momentum maupun kekekalan energi. Listrik
maupun magnet ditemukan dan berkembang dengan adanya
potensial dan energi potensial serta gaya energi listrik induksi.
IPA klasik secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan
ragi tempe dan juga ragi tapis; meskipun hanya berdasarkan
pengalaman petani, namun tanpa disadari petani tersebut telah
berkecimpung dalam bidang mikrobiologi, mikologi, dan tentu saja
tidak lepas dari ilmu fisika yang mendasarinya. Contoh lain,
pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika bersama - sama
kimia yang telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi, ikan
asin, rendang, dan telor asin adalah merupakan karya IPA klasik.
Petani pembuat / pengrajin sama sekali tidak mengetahui proses yang
terjadi dalam mewujudkan karyanya.
Demikian pula segala kegiatan yang merupakan larangan
berdasarkan kepercayaan. Dengan kata lain, dianggap tabu atau
pamali atau angker adalah merupakan usaha untuk mempertahankan
keseimbangan lingkungan, sebagai contoh tokek tidak boleh
dibunuh, ikan di suatu tempat angker tidak boleh dimakan. Mereka
tidak melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya berdasarkan
pengalaman dari nenek moyangnya.
2. IPA modern
IPA modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian
dan telah diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai
disiplin ilmu yang ada. Proses canning, pengalengan ikan, buah -
buahan, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fisika,
biologi, kimia, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil
perkembangan IPA yang telah dinikmati oleh manusia. Fisika
modern merintis dimulainya IPA modern yang dikaitkan dengan
diketemukannya teori relativitas dan kuantum yang
menggambarkan sifat atom, inti, dan partikel lain molekul zat
padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi
modern yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran,
trasnportasi, angkatan bersenjata, dan berbagai penelitian yang
berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.
IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah disertai pengujian berulang kali sehingga diperoleh
ilmu yang mantap, baik untuk terapan atau ilmu murni. Banyak
contoh kegiatan IPA modern, seperti pemanfaatan energi matahari
untuk kegiatan yang berkaitan dengan listrik untuk transportasi,
industri, rumah tangga adalah pemanfaatan foron untuk
menimbulkan aliran muatan listrik (elektron) karena perbedaan
panas, sehingga terbentuklah sel pembangkit listrik. Tungku sinar
matahari telah banyak digunakan yang hanya berprinsip pada titik
fokus lensa cekung. Dengan energi panas bumi dapat diperoleh
tenaga listrik. Dalam kaitannya dengan alam lingkungan, untuk
menciptakan suasana bersih timbul pemikiran pemanfaatan sampah
sisa organisme, seperti jerami, sisa tanam - tanaman lain, dan
kotoran hewan diproses dengan bantuan bakteri dalam kondisi
tertentu sehingga menghasilkan gas - gas yang ternyata dapat
dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar. Proses di atas sering
disebut sebagai energi biogas.
Dengan demikian penggolongan IPA klasik dan IPA modern sama
se kali bukan berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi
bidang ilmu. Penggolongan ini lebih mengacu kepada konsepsi
yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu
fenomena alam. Perkembangan ilmu yang sangat besar akhir -
akhir ini sangat ditunjang oleh perkembangan ilmu maupun
perangkat computer yang semakin cepat dan canggih.

Pengembangan ilmu yang terus menerus dan begitu cepatnya,


terutama mulai awal abad ke - 20 menyebabkan klasifikasi ilmu
berkembang ke arah disiplin ilmu yang lebih spesifik. Sebagai
contoh dalam displin ilmu kimia maka telah terjadi pemfokusan
menjadi berbagai sub - disiplin ilmu kimia antara lain : kimia teoritis,
kimia analisis, kimia anorganik, biokimia, kimia fisik, kimia organik.
Selanjutnya contoh adalah dalam sub - disiplin kimia organik maka
terdapat antara lain fokus kearah kimia organik sintesis dan kimia
bahan alam. Kimia bahan alam pun dapat terbagi lagi berdasarkan
kelompok senyawa kimianya. Berdasarkan pengembangan fokus
ilmu tersebut menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan berkembang
dengan pesatnya sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang dapat
menguasai ilmu dengan sempurna. Untuk dapat menguasai ilmunya
dengan baik, maka pada akhirnya seorang ahli akan lebih
memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu
fokus disiplin ilmu tertentu.
Dalam hal lain, perkembangan ilmu tidak hanya ke arah fokus
disiplin ilmu saja. Tetapi banyak ilmu baru yang tidak bisa dibahas
berdasarkan satu disiplin ilmu saja. Ilmu semacam ini disebut
sebagai multidisiplin ilmu. Contoh ilmu multidisiplin yang paling
popular adalah ilmu lingkungan . Pembahasan ilmu lingkungan dapat
dilihat dari disiplin ilmu sosial maupun IPA. Pendekatan IPA pun
dapat dilihat dari berbagai disiplin ilmu seperti kimia (kimia
lingkungan), fisika (fisika lingkungan), biologi (ekologi,
biodiversivitas), hidrologi (pencemaran air), geografi (pencemaran
udara, perubahan iklim), pertanian dan banyak lainnya.
Perkembangan multidisiplin IPA pun cukup banyak dan beberapa
ilmu multidisiplin saat ini berkembang dengan sangat pesat, sebagai
contoh adalah bioteknologi, rekayasa genetika, informatika/computer
dan ilmu material. Perkembangan tersebut sangat mempengaruhi
pola pandang dan kehidupan sosial manusia saat ini.

2.4 MANFAAT ILMU PENGETAHUAN ALAM


Manfaat Ilmu Pengetahuan Alam, antara lain :
1. Menanamkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap
lingkungan
2. Menanamkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains
yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan
lingkungan alam.
4. Menghargai ciptaan Tuhan akan lingkungan alam.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
IPA berkembang dengan sangat pesatnya sejalan dengan sifat
manusia yang mempunyai rasa ingin tahu atau curiousity yang juga
selalu berkembang (dinamis). Dengan sifat ini, dalam benak manusia
selalu bertanya karena keingintahuannya : apa sesungguhnya,
bagaimana mungkin bisa terjadi dan mengapa demikian.
Adanya kemampuan berfikir pada manusia tersebut yang
menyebabkan terus berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala
yang ada dialam semesta. Pengetahuan yang diperoleh dari alam
semesta ini selanjutnya merupakan dasar perkembangan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).
Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas dan mendalam sesuai
hasil – hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan
timbulnya cabang – cabang ilmu yang dikenal sebagai : Fisika,
Kimia, Biologi dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA).
3.2 SARAN
Dengan ini kita sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan
alam harus bisa menfaatkan dengan baik segala hal disekeliling kita,
mempelajari hal – hal yang berada di lingkungan. Dan tentunya
tanpa merusaknya dan senantiasa melestarikannya. Agar generasi
berikutnya juga dapat kesempatan yang sama dengan kita untuk bisa
merasakan, mempelajari dan ikut melestarikan seperti generasi kita
saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.marioatha.com/2014/04/definisi-IPA-atau-pengertian-
IPA-menurut-para-ahli.html

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_alamiah_dasar/bab
2-perkenalan_dengan_ilmu_pengetahuan_ala

http://murtisd21.blogspot.co.id/2012/03/perkembangan-ilmu-
pengetahuan-alam.html

Anda mungkin juga menyukai