Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 1

KONSEP SEHAT DAN SAKIT


PERCOBAAN UJI FUNGSI MATA DAN PARU-PARU

Nama : Aminatun Rizkiyah


NIM : 1913016114
Kelas : B - S1 Farmasi 2019
Asisten : Dellaitgilbert Farrelin/1713015164

PRAKTIKUM BIOMEDIS
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
A. Hasil Pengamatan
1. Pemeriksaan buta warna

No Hasil yang Normal Defisiensi Buta Hasil


Plate terbaca Red-Green warna analisa
total
1 12 12 12 12 Normal
2 8 8 3 - Normal
3 29 29 70 - Normal
4 5 5 2 - Normal
10 5 5 Tidak - Normal
terlihat
11 7 7 Tidak - Normal
terlihat
12 16 16 Tidak - Normal
terlihat
18 Garis merah Garis merah Terlihat - Normal
dan ungu dan ungu garis ungu
19 Tidak Tidak Terlihat - Normal
terlihat terlihat garis
22 Garis hijau Garis hijau Terlihat - Normal
biru dan biru dan garis hijau
kuning hijau kuning hijau biru saja
atau garis
kuning hijau
saja
23 Garis ungu Garis ungu Terlihat - Normal
dan oranye dan oranye garis biru
hijau dan
ungu
24 Garis oranye Garis Garis oranye Garis Normal
oranye oranye
26 Garis ungu Garis ungu Garis ungu - Normal
dan merah dan merah saja atau
merah saja
28 Tidak ada Tidak ada Terlihat - Normal
garis

2. Volume Pernafasan
Nama Volume Tidal Volume Cadangan Volume
Sukarelawan Inspirasi Ekspirasi Inspirasi Cadangan
Ekspirasi
Dinda Hariyanti 380 mL 450 mL 300 mL 650 mL
Jovina Cecilia H 250 mL 500 mL 350 mL 750 mL
Marina V1 = 500 mL 400 mL V1 = 300 mL 400 mL
V2 = 200 mL V2 = 100 mL
500-200 = 300 mL 300-100 = 200 mL
Vina Desiani V1 = 250 mL 2100 mL V1 = 270 mL 325 mL
V2 = 125 mL V2 = 90 mL
250-125 = 125 mL 270-90 = 180 mL
Dhea Natasya V1 = 170 mL 570 mL V1 = 400 mL 720 mL
V2 = 160 mL V2 = 70 mL
170-160 = 10 mL 400-70 = 330 mL

a. Dinda Hariyanti
1. Kapasitas inspirasi = 380 mL + 300 mL = 680 mL
2. Kapasitas ekspirasi = 450 mL + 650 mL = 1100 mL
3. Kapasitas sisa fungsional = 650mL + 1200 mL = 1850 mL
350  500
Vol. Tidal = = 415 mL
2
4. Kapasitas vital = 300 mL + 415 mL + 650 mL = 1.365 mL
5. Kapasitas total = 415 mL + 300 mL + 650 mL + 1200 mL = 2565
mL
b. Jovina Cecilia H
1. Kapasitas inspirasi = 250 mL + 350 mL = 600 mL
2. Kapasitas ekspirasi = 750 mL + 1400 mL = 2150 mL
3. Kapasitas sisa fungsional = 750 mL + 1200 mL = 1950 mL
500  250
Vol. Tidal = = 375 mL
2
4. Kapasitas vital = 350 mL + 375 mL + 750 mL = 1475 mL
5. Kapasitas total = 375 mL + 750 mL + 1200 mL + 350 mL = 2675
mL
c. Marina
1. Kapasitas inspirasi = 300 mL + 200 mL = 500 mL
2. Kapasitas ekspirasi = 400 mL + 400 mL = 800 mL
3. Kapasitas sisa fungsional = 400 mL + 1200 mL = 1600 mL
4. Kapasitas vital = 200 mL + 500 mL + 400 mL = 1100 mL
5. Kapasitas total = 500 mL + 200 mL + 400 mL + 1200 mL = 2300
mL
d. Vina Desiani
1. Kapasitas inspirasi = 125 mL + 180 mL = 305 mL
2. Kapasitas ekspirasi = 400 mL + 325 mL = 735 mL
3. Kapasitas sisa fungsional = 325 mL + 1200 mL = 1525 mL
4. Kapasitas Vital =180 mL + 262,5 mL + 325 ml + 1200 mL = 1967
mL
5. Kapasitas total = 125 mL + 180 mL + 325 mL + 1200 mL = 1830
mL
e. Dhea Natasya
1. Kapasitas inspirasi = 10 mL + 330 mL = 340 mL
2. Kapasitas ekspirasi = 570 mL + 720 mL = 1290 mL
3. Kapasitas sisa fungsional =720 mL + 1200 ml = 1920 mL
4. Kapasitas Vital =330 mL + 720 mL + 290 mL = 1340 mL
5. Kapasitas total = 290 mL + 330 mL + 720 mL + 1200 mL = 2540
mL

B. Pembahasan
Penglihatan warna merupakan salah satu fungsi penglihatan yang
penting dalam kehidupan sehari-hari. Pekerjaan tertentu sangat membutuhkan
kemampuan pembeda warna yang baik. Akan tetapi, tidak semua orang
dikaruniai kemampuan penglihatan warna yang normal. Salah satunya adalah
penderita defisiensi penglihatan warna atau lebih dikenal dengan istilah buta
warna. Buta warna adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak dapat
membedakan warna tertentu yang bisa dibedakan oleh orang lain dengan mata
normal. Biasanya seseorang dengan buta warna masih dapat mengenal warna,
buta warna merupakan kelainan genetik atau bawaan yang diturunkan dari
orang tua kepada anaknya.
(Octaviano, A. 2017)
Pernapasan ada dua jenis yaitu pernapasan dada dan pernapasan
perut. Pernapasan dada terjadi karena otot antar tulang rusuk
berkontraksi sehingga rusuk terangkat, akibatnya volume rongga dada
membesar. Membesarnya rongga dada membuat tekanan dalam dada
mengecil dan paru-paru mengembang. Pada saat paruparu
mengembang, tekanan udara diluar lebih besar daripada di dalam paru-
paru, akibatnya udara masuk. Sebaliknya, saat otot antar tulang rusuk
berkontraksi, tulang rusuk turun. Akibatnya, volume rongga dada
mengecil sehingga tekanan di dalamnya pun naik. Pada keadaan ini
paru-paru mengempis sehingga udara kelurar. Pada pernapasan perut
terjadi karena karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma
berkontraksi, rongga dada membersar dan paru-paru mengembang.
Akibatnya, udara masuk ke dalam paru-paru. Saat otot diafragma
relaksasi, diafragma kembali ke keadaaan semula. Saat itu rongga dada
menyempit, mengorong paru-paru sehingga mengempis. Selanjutnya
udara dari paru-paru akan keluar.
(Majumder, N. 2015)

C. Post Test
1. Apa perbedaan pembacaan buku ishihara pada orang nomal dan tidak
normal.
Jawab :
Perbedaannya adalah orang normal dapat melihat tabel warna khusus
berupa lembaran pseudoisokromatik (plate) yang disusun oleh titik-titik
dengan kepadatan warna berbeda, sedangkan mata yang mengalami
defisiensi sebagian warna tidak bisa melihatnya. Plate adalah warna
primer dengan dasar warna yang hampir sama atau abu-abu.
(Octaviano, A. 2017)
Orang buta warna tidak akan melihat perbedaan warna seperti yang
dilihat orang normal (pseudo-isochromaticism).
a. Pada penderita buta warna parsial plate no. 1, 2, 3, 4, 10, 11, dan 12
hanya terbaca 4 plate atau kurang, sedangkan pada orang normal
akan terbaca semua.
b. Pada penderita buta warna parsial terbaca angka-angka pada plate no.
18 dan 19 lebih mudah atau lebih jelas dibandingkan dengan plate
no. 10.
c. Menunjuk arah alur pada plate no. 22, 23, 24 dan 26. Untuk orang
normal bisa menunjuk alur secara benar sedangkan untuk buta warna
parsial dapat menunjukkan adanya alur dari satu sisi yang lainnya.
d. Pada plate no. 28, untuk orang normal, tidak bisa menunjukkan
adanya alur, sedangkan untuk penderita buta warna parsial dapat
menunjukkan adanya alur dari satu sisi ke sisi yang lainnya.
(Widianingsih, R. 2016)
2. Jelaskan mekanisme yang mendasari perbedaan pembacaan buku
ishihara pada orang buta warna.
Jawab :
Tes metode Ishihara adalah tes yang digunakan untuk mendeteksi
gangguan persepsi warna, berupa tabel warna khusus berupa lembaran
pseudoisokromatik (plate) yang disusun oleh titik-titik dengan
kepadatan warna berbeda yang dapat dilihat dengan mata normal, tapi
tidak bisa dilihat oleh mata yang mengalami defisiensi sebagian warna.
Plate adalah warna primer dengan dasar warna yang hampir sama atau
abu-abu. Tes Ishihara secara relative dapat dipercaya dalam
membedakan antara defisit (lemah) warna merah dan defisit (lemah)
warna hijau.
(Octaviano, A. 2017)
Tes buta warna Ishihara terdiri dari lembaran yang didalamnya terdapat
titik-titik dengan berbagai warna dan ukuran. Titik berwarna tersebut
disusun sehingga membentuk lingkaran. Warna titik itu dibuat
sedemikian rupa sehingga orang buta warna tidak akan melihat
perbedaan warna seperti yang dilihat orang normal (pseudo-
isochromaticism).
(Widianingsih, R. 2016)
3. Jelaskan bagaimana kondisi irama pernapasan dan volume pernapasan
pada kondisi sehat dan kondisi sakit
Sehat :
Pada kondisi sehat irama penapasannya dalam satu siklus pernapasan
terjadi satu kali menghirup udara (inspirasi) dan satu kali proses
menghembuskan udara (ekspirasi).
(Slamet Prawirohartono. 2013)
a. Volume tidal
Banyaknya udara yang keluar masuk paru-paru masih dalam fase
normal, yakni sekitar 500 mL.
b. Volume cadangan ekspirasi
Sisa volume udara yang masih bisa dikeluarkan setelah melakukan
ekshalasi normal. Kapasitasnya sebanyak kisaran 1.500 mL.
c. Volume cadangan inspirasi
Banyaknya udara yang masih bisa masuk ke paru-paru setelah
menjalankan proses inhalasi normal, kapasitasnya kurang lebih 1.500
mL.
d. Volume residu
Sisa terakhir udara di paru-paru yang telah mengeluarkan seluruh
udara (ekshalasi maksimal), banyaknya sekitar 1.000 mL.
e. Kapasitas vital paru-paru
Volumenya sekitar 3.500 mL dan merupakan penjumlahan dari
volume tidal, cadangan ekspirasi, dan volume cadangan inspirasi di
paru-paru.
f. Kapasitas total paru-paru
Jumlah maksimal yang dapat ditampung oleh paru-paru berkat
penjumlahan kapasital vital paru-paru dengan volume residu.
Kapasitasnya sekitar 4.500 mL.
(Slamet Prawirohartono. 2013)
Sakit :
Pada kondisi sakit pasokan oksigen ke paru-paru yang tidak terpenuhi
menyebabkan irama pernapasan pernapasan menjadi cepat, pendek, dan
dangkal. Sedangkan volume pernapasannya menjadi berkurang
dibandingkan dengan volume pernapasan orang normal.
(Soemantri,2008)
4. Jelaskan mengapa terjadi perbedaan pada irama pernafasan dan volume
pernafasan tersebut.
Sistem kardiovaskuler dan pernapasan pada orang yang sehat mampu
menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan. Namun,
adanya penyakit pada sistem tersebut berakibat terganggunya
pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh, sehingga berpengaruh pula pada
frekuensi pernapasan.
(Slamet Prawirohartono. 2013)

D. Daftar Pustaka
Majumder, N. (2015). Physiology of Respiration. IOSR Journal of Sports
and Physical Education, 2(3), pp.16-17.
Octaviano, A., & Umbari, A. 2017. Penerapan Metode Ishihara Untuk
Mendeteksi Buta Warna Sejak Dini Berbasis Android. Jurnal
Informatika Universitas Pamulang, 2(1), 42-50.
Slamet Prawirohartono. 2013. Biologi kelas XI. Jakarta : Bumi Aksara
Soemantri, Irman. 2008. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan
Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernapasan.
Salemba Merdeka. Jakarta.
Widianingsih, R., Kridalaksana, A. H., & Hakim, A. R. (2016). Aplikasi
Tes Buta Warna Dengan Metode Ishihara Berbasis
Komputer. Informatika Mulawarman: Jurnal Ilmiah Ilmu
Komputer, 5(1), 36-41.

Anda mungkin juga menyukai