(NUT329)
DISUSUN OLEH
KHAIRIZKA CITRA PALUPI, S.Gz, M.S, RD
Studi Kasus
Seorang wanita Ny A usia 40 tahun, pendiidkan S1, bekerja di bagian
administrasi suatu perusahaan makanan ringan. Berat badan saat ini 74 Kg dan
tinggi badan 155 cm. Ia sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak yang sudah
remaja. Suaminya bekerja sebagai akuntan di suatu bank. Kegiatan fisik Ny A
termasuk ringan karena lebih banyak duduk di depan komputer dengan 8 jam
kerja/hari. Akhir-akhir ini ia sering mengeluh sesak napas setelah beraktivitas.
Ny A melakukan pemeriksaan ke dokter, diketahui ia tidak mempunyai
riwayat penyakit sebelumnya. Hasil pemeriksaan tekanan darah 120/80 mmHg
dan kadar kolesterol total 189 mg/dl. Dokter menganjurkan Ny A untuk
menurunkan berat badan dan merujuknya kepada Ahli Gizi agar dilakukan
konseling gizi.
Hasil anamnesa gizi diketahui Ny A biasa makan 3 kali sehari makanan
utama dan 2-3 kali makanan selingan sehari. Konsumsi sayur atau buah: 2-3
kali/minggu. Sehari-hari ia memilih jenis makanan siap saji karena lebih
praktis. Makanan selingan yang disukai berupa kue-kue manis, roti isi manis
dan jus buah. Kebiasaan malam hari menjelang tidur, Ny A masih
mengonsumsi roti atau kue manis dan segelas teh manis. Hasil recall 1x24 jam
didapatkan asupan energi total = 2858,0 kkal.
Mari kita ikuti tahapan cara penyelesaian kasus obesitas dewasa pada
praktik kali ini, diawali dengan membaca kasus secara teliti.
1) Membaca kasus obesitas dewasa dengan teliti.
Setelah saudara membaca kasus di atas dengan teliti, mulailah
mengingat kembali materi yang sudah disampaikan sebelumnya
tentang langkah-langkah asuhan gizi terstandar, mulai dari asesmen
gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi dan monitoring & evaluasi. Kita
akan menerapkan penyelesaian kasus menggunakan langkah-langkah
PAGT tersebut.
2) Membuat asesmen gizi dari kasus tersebut
Mari kita mulai melakukan asesmen gizi. Pada langkah asesmen gizi
ini terdapat 5 komponen (domain) yang akan kita kumpulkan datanya
dan dikelompokkan menjadi data riwayat terkait gizi dan makanan,
antropometri, biokimia, data fisik klinis terkait gizi dan data riwayat
klien. Saudara dapat menggunakan buku terminologi gizi dan uraian
terminologi gizi yang disusun oleh teman-teman ahli gizi RSUP dr.
Hasan Sadikin Bandung untuk memudahkan pengelompokan data pada
asesmen gizi.
Saudara baru saja menyelesaikan asesmen data riwayat terkait gizi dan
makanan (FH), selanjutnya saudara akan melakukan asesmen untuk data
antropometri (AD). Data antropometri (AD):
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan : 74 kg
2
IMT : 74 / 1,55 = 30,83 (IMT normal : 18,5 – 29,9). Interpretasi data IMT kasus
adalah termasuk kategori obesitas karena lebih dari 30. Setelah selesai melakukan
data antropometri, selanjutnya saudara melakukan asesmen terhadap data
biokimia (BD), sebagai berikut:
Kemudian kita akan menghitung kebutuhan energi dan zat gizi lainnya. Pada
standar pembanding di bagian asesmen gizi, sebenarnya kita sudah menghitung
kebutuhan energi sehari untuk kasus yaitu 2158 kkal, tetapi belum dilanjutkan
dengan menghitung kebutuhan zat gizi makro lainnya yaitu protein, lemak dan
karbohidrat. Oleh karena itu, mari kita selesaikan bersama.
Kebutuhan energi yang sudah dihitung sebesar 2266,23 kkal. Kita akan
mengurangi asupan energi secara bertahap 500 kkal / hari, sehingga kebutuhan
energi sehari untuk kasus = 2266,23 kkal – 500 kkal = 1766,23 kkal atau
dibulatkan menjadi 1700 kkal. Kebutuhan protein = 15% x 1700 kkal = 255 kkal :
4 (konversi ke berat protein) = 63,75 gram. Kebutuhan lemak = 20% x 1700 kkal
= 340 kkal : 9 (konversi ke berat lemak) = 37,77 gram Kebutuhan karbohidrat =
65% x 1700 kkal = 1105 kkal : 4 (konversi ke berat karbohidrat) = 276,25 gram.
Selanjutnya, merujuk pada strategi intervensi gizi yang sudah kita tetapkan di
atas, mari kita buat preskripsi dietnya agar lebih jelas dalam implementasi
intervensi gizi. Preskripsi diet:
Energi = 1700 kkal
Protein = 63 gram
Lemak = 37 gram
Karbohidrat = 276 gram
Vitamin dan mineral diberikan cukup sesuai AKG
Serat = 25 gram
Cairan = 8-10 gelas / hari
Bentuk makanan : biasa
Frekuensi makan : 6 kali pemberian (3 kali makanan utama, 3 kali
snack)
Rute pemberian : oral
Latihan
1) Sebutkan dan jelaskan tujuan memberikan terapi diet?
2) Sebutkan dan jelaskan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam terapi
diet?
3) Sebutkan dan jelaskan prinsip mengatur diet pasien/pasien!