Anda di halaman 1dari 2

PEMBAYARAN & PENYETORAN PAJAK

 Dasar Hukum :
1. UU KUP No. 28 Tahun 2007
2. PMK No.242/PMK.03/2014
 Utang Pajak
Saat terutang pajak :
1. Pendapat Material
Utang Pajak timbul bukan karena penetapan oleh Fiskus, melainkan karena
Undang-Undang
2. Pendapat Formal
Utang Pajak timbul karena telah dikeluarkan ketetapan pajak oleh Fiskus

Wajib Pajak wajib membayar atau menyetor pajak yang terutang dengan
mengguakan Surat Setoran Pajak (SSP) ke Kas Negara melalui tempat pembayaran.

 Tempat dan Sarana Pembayaran dan Penyetoran Pajak :


1. Layanan pada loket/teller (over the counter); dan/atau
2. Layanan dengan menggunakan Sistem Elektronik lainnya
Pajak yang dicakup di atas meliputi PPh, PPN, PPnBM, Bea Materai, dan PBB.

Pembayaran dan penyetoran pajak dilakukan dengan menggunakan SSP atau


sarana administrasi lain yang disamakan dengan SSP, yaitu :
1. BPN (Bukti Penerimaan Negara) atas pembayaran dan penyetoran pajak melalui
system pembayaran pajak secara elektronik atau dengan dating langsung ke
Bank Persepsi;
2. SSPCP (Surat Setoran Pabean, Cukai, dan Pajak) atas pembayaran dan
penyetoran Bea Masuk, Bea Keluar, Cukai, PPh Pasal 22 impor, PPN impor, dan
PPnBM impor serta PPN hasil tembakau buatan dalam negeri;
3. Bukti Pemindahbukuan (Pbk) atas pembayaran dan penyetoran pajak melalui
Pbk; atau
4. Bukti penerimaan pajak lainnya sesuai ketentuan yang berlaku
 SSP atau sarana administrasi lain tersebut dinyatakan sah jika telah divalidasi
dengan NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara), yaitu nomor bukti transaksi
penerimaan yang diterbitkan melalui MPN (Modul Penerimaan Negara).

 MPN (Modul Penerimaan Negara) merupakan modul penerimaan yang memuat


serangkaian prosedur mulai dari penerimaan, penyetoran, pengumpulan data,
pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan yang berhubungan dengan
penerimaan Negara dan merupakan bagian dari system penerimaan Negara dan
anggaran Negara.

 Khusus untuk Bukti Pbk, bukti tersebut dinyatakan sah dalam hal telah
ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang untuk menerbitkan Bukti Pbk.

 Surat Setoran Pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah
dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke
kas negara melalui tempat pembayaran yang meliputi :
1. Kantor Pos, atau
2. Bank BUMN atau BUMD, atau
3. Tempat pembayaran lainnya yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan sebagai
penerima pembayaran atau penyetoran pajak (Peraturan Dirjen Pajak No. Per-
38/PJ/2009)

Anda mungkin juga menyukai