No :35
Kelas :XII MIPA 1
RELATIVASI
1. Teori Relativitas
Teori relativitas adalah teori yang membahas mengenai kecepatan dan percepatan yang
diukur secara berbeda melalui kerangka acuan. Konsep dasar dari teori relativitas
disusun oleh Albert Einstein menjadi dua jenis, yaitu teori relativitas khusus dan teori
relativitas umum.[1] Kedua teori ini diciptakan untuk menjelaskan bahwa gelombang
elektromagnetik tidak sesuai dengan teori gerakan Newton. Gelombang
elektromagnetik dibuktikan bergerak pada kecepatan yang konstan, tanpa dipengaruhi
gerakan sang pengamat. Inti pemikiran dari kedua teori ini adalah bahwa dua pengamat
yang bergerak relatif terhadap masing-masing akan mendapatkan waktu dan interval
ruang yang berbeda untuk kejadian yang sama, tetapi isi hukum fisika akan terlihat
sama oleh keduanya.
Kedua pengamat mengukur nilai numerik yang sama untuk kecepatan cahaya,
meskipun pengamat di sebelah kiri bergerak relatif terhadap
2. Relativitas khusus
Teori relativitas khusus adalah teori mengenai struktur ruang-waktu. Diperkenalkan
oleh Einstein melalui karyanya tahun 1905, Tentang Elektrodinamika Benda
Bergerak (untuk kontribusi fisikawan lainnya lihat Sejarah relativitas khusus).
Relativitas khusus menunjukkan bahwa jika dua pengamat berada dalam kerangka
acuan lembam dan bergerak dengan kecepatan sama relatif terhadap pengamat lain,
maka kedua pengamat tersebut tidak dapat melakukan percobaan untuk menentukan
apakah mereka bergerak atau diam. Bayangkan ini seperti saat Anda berada dalam
sebuah kapal selam yang bergerak dengan kecepatan tetap. Anda tidak akan dapat
mengatakan apakah kapal selam tengah bergerak atau diam. Teori relativitas khusus
disandarkan pada postulat bahwa kecepatan cahaya akan sama terhadap semua
pengamat yang berada dalam kerangka acuan lembam.
Postulat lain yang mendasari teori relativitas khusus adalah bahwa hukum fisika
memiliki bentuk matematis yang sama dalam kerangka acuan lembam manapun.
Dalam teori relativitas umum, postulat ini diperluas untuk mencakup tidak
hanya kerangka acuan lembam, tetapi menjadi semua kerangka acuan.
Energi total benda yang bermassa dapat diperoleh dengan rumus berikut.
E = E0 + Ek , di mana E0 adalah energi diam (E = m0c2)
Berdasarkan penjabaran di atas, benda yang memiliki massa m memunyai energi
sebesar:
E=mc2
Persamaan tersebut merupakan salah satu rumus yang paling dikenal hingga saat ini.
Rumus ini pulalah yang menjadi dasar bagi pengembangan bom nuklir karena massa
diasumsikan sebagai bentuk energi yang terkonsentrasi, sehingga dapat berubah bentuk,
terutama dengan reaksi berantai nuklir (nuclear chain reaction).
3. Relativitas umum
Relativitas umum adalah teori gravitasi yang dikembangkan oleh Einstein pada tahun
1907-1915. Pengembangan relativitas umum dimulai dengan asas ekivalensi, saat
keadaan gerak dipercepat dan diam pada sebuah medan gravitasi (contohnya, ketika
berada pada pada permukaan bumi) yang identik secara fisik. Hasilnya adalah jatuh
bebas adalah gerak inersia: objek yang sedang jatuh bebas akan jatuh karena itulah
bagaimana objek bergerak ketika tidak ada gaya yang diberikan pada benda tersebut,
bukan akibat gaya gravitasi seperti pada kasus mekanika klasik. Maka hal ini tidak
cocok dengan mekanika klasik dan relativitas khusus karena pada teori ini objek yang
bergerak inersia tidak dapat mempercepat terhadap satu sama lain, tetapi objek yang
jatuh bebas dapat. Untuk menyelesaikan masalah ini, Einstein mengajukan bahwa
ruang-waktu adalah kelengkungan. Tahun 1915, ia merancang persamaan medan
Einstein yang menghubungkan kelengkungan ruang-waktu terhadap massa, energi, dan
momentum.
Beberapa akibat relativitas umum adalah:
a. Jam akan bergerak semakin lambat pada lubang gravitasi yang makin dalam. Hal
ini disebut dilatasi waktu gravitasi.
b. Presesi orbit dengan cara yang tidak sama dengan teori gravitasi Newton. (Hal ini
telah diamati pada orbit Merkurius dan binary pulsar).
c. Sinar cahaya berbelok dengan adanya medan gravitasi.
d. Massa berotasi "menyeret" sepanjang ruang-waktu di sekitarnya, fenomena yang
dikenal dengan "frame-dragging".
e. Meluasnya alam semesta, dan bagian yang jauh bergerak dari kita lebih cepat dari
kecepatan cahaya.
RADIASI BENDA HITAM
1. Radiasi benda-hitam
Radiasi benda hitam adalah salah satu jenis radiasi elektromagnetik termal yang
terjadi di dalam atau di sekitar benda dalam keadaan kesetimbangan
termodinamika dengan lingkungannya atau saat ada proses pelepasan dari benda
hitam. Benda hitam merupakan benda yang buram dan tidak memantulkan cahaya.
Diasumsikan demi perhitungan dan teori berada pada suhu konstan dan seragam.
Radiasi ini memiliki spektrum dan intensitas spesifik yang bergantung hanya benda
temperatur benda.
Seiring temperatur turun, puncak kurva radiasi benda-hitam akan turun juga
intensitasnya dengan panjang gelombang naik. Grafik radiasi benda-hitam juga
dibandingkan dengan model klasik Rayleigh dan Jeans.
Warna (kromatisitas) radiasi benda-hitam tergantung dari suhu benda
hitam; lokus warnanya ditunjukkan disini di CIE 1931 x,y space, dikenal
dengan Lokus Planck.
Radiasi panas yang dilepaskan spontan oleh banyak benda dapat diperkirakan
sebagai radiasi benda hitam. Sebuah daerah terinsulasi sempurna yang berada pada
kesetimbangan termal secara internal berisi radiasi benda-hitam dan akan
melepaskannya melalui lubang yang dibuat pada dinding, lubang dibuat kecil
sehingga tidak berpengaruh pada kesetimbangan.
Benda-hitam pada suhu ruang terlihat hitam, karena semua energi yang ia
radiasikan adalah inframerah dan tak dapat dilihat mata manusia. Karena mata
manusia tak dapat melihat warna pada intensitas cahaya sangat rendah, sebuah
benda hitam jika dilihat dalam gelap terlihat berwarna abu-abu (namun ini hanya
karena mata manusia hanya sensitif terhadap hitam dan putih pada intensitas
cahaya sangat rendah- pada kenyataanya, frekuensi cahaya pada range terlihat
tetaplah berwarna merah), meski spektrum puncaknya berada pada kisaran
inframerah Jika sedikit dipanaskan, warnanya terlihat merah tua. Jika temperatur
dinaikkan terus maka menjadi biru-putih.
Meski planet dan bintang tidak berada pada kesetimbangan termal dengan
sekitarnya dan juga bukanlah benda hitam sempurna, radiasi benda-hitam
digunakan pertama kali sebagai perkiraan untuk energi yang mereka lepasLubang
hitam adalah benda hitam yang mendekati sempurna, karena ia menyerap semua
radiasi yang datang padanya. Telah diajukan bahwa mereka melepas radiasi benda
hitam (disebut radiasi Hawking), dengan suhu tergantung massa lubang hitam.
Istilah benda hitam pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Kirchhoff tahun 1860.
Radiasi benda-hitam memiliki karakteristik yaitu spektrum frekuensi kontinu yang
bergantung hanya pada suhu benda disebut spektrum Planck atau Hukum Planck.
Spektrum ini berpuncak pada frekuensi karakteristik yang bergeser ke frekuensi
tinggi jika suhu naik, dan pada suhu kamar sebagian besar emisinya berada pada
daerah inframerah pada spektrum elektromagnetikPada temperatur melewati 500
derajat Celsius, benda hitam mulai melepas cahaya dalam jumlah besar sehingga
dapat terlihat. Jika dilihat dalam gelap, sinar yang pertama terlihat seperti abu-abu.
Jika suhu terus dinaikkan, cahaya menjadi merah gelap, kemudian kuning, dan
akhirnya menjadi biru-putih. Ketika benda terlihat putih, ia melepas sebagian
energinya sebagai radiasi ultraviolet. Matahari, dengan suhu efektif sekitar 5800
K, adalah benda hitam dengan puncak spektrum emisi di tengah (warna kuning-
hijau) pada spektrum terlihat, tetapi kekuatannya di ultraviolet juga besar.
Radiasi benda-hitam memberikan pencerahan kepada keadaan kesetimbangan
termodinamika dari radiasi rongga. Jika setiap mode Fourier dari radiasi
kesetimbangan pada rongga kosong dengan dinding yang memantul sempurna
dianggap sebagai derajat kebebasan dimana energi dapat berpindah, maka
menurut teorema ekuipartisi di fisika klasik, akan ada jumlah energi yang sama di
tiap mode. Karena jumlah mode-nya tak terbatas maka berakibat pada kapasitas
panas tak terbatas (energi tak terbatas pada suhu tidak nol berapapun), begitu juga
dengan spektrum radiasi terlepas yang naik tanpa hubungan dengan naiknya
frekuensi, masalah yang dikenal dengan bencana ultraungu. Namun, pada teori
kuantum bilangan okupasi mode dikuantisasi, memotong spektrum pada frekuensi
tinggi sesuai dengan pengamatan eksperimen dan menyelesaikan masalah. Studi
mengenai hukum benda hitam dan kegagalan fisika klasik untuk menjelaskannya
menjadi dasar bagi mekanika kuantum.
benda-hitam disebut juga radiasi sempurna atau radiasi temperatur atau radiasi
termal.