Anda di halaman 1dari 2

Ini adalah kisah seorang anak petani yang ingin berkarya di bumi pertiwi dan ingin menjadi

pendidikan,tapi prihal kata lain dia hanya seorng anak petani kecil,yang bercita cita ingin menjadi
seorang yang bisa memberi lebih kepada orang di bawah nya atau kata lain yang tidak mampu dan
bagaimana dia bisa menolong seolah dia saja tidak bercukupan.

Masuk dalam bagian cerita dia ingin menjadi seorang prajurit TNI pada masa itu tahun 2017 tapi tugas
yang di berikan tuhan pada saat itu bukan pengabdian kepada negra melainkan kata lain dia harus rela
dengan cita2 nya dari kecil karena gagal.

Dan kemudian dia bekerja serabutan di salah satu provinsi di nusantara Indonesia,tetapi hal itu tidak
mengurung kan niat nya untuk mencari ilmu pendidikan,karena dia berpikir berkeja dan dan mendapat
kan uang hidup ini bukan tentang kerja dan uang tapi bagi nya kehidupan ini butuh pendidikan dan
wawasan yang luas di era modrn ini,tapi bagai mana bisa dia ingin sekolah lagi,bagaimana juga mnecari
uang untuk sekolah, usaha tidak mengkhianati hasil mungkin itu kata yang tepat untuk perjuangan
anaka ini .

Tahun bulan tlah berlalu akhir 2017 masuk tahun baru dan pikiran menjadi realistis dan logis untuk ke
depan nya, dia mencoba mecari uang untuk berniat sekolah di salah satu perguruan tinggi .

Sesudah lebaran dia mengurungkan niat nya untuk resain dari slah satu pekerjaan nya di salah satu
perusahaan suasta dan mencari kampus untuk di singahi dan menimba ilmu,dia tidak pernah bilang
kepada orang tua kalau dian ingin sekolah karna dia tau bahawa orang tua tidak bakal mampu kalau dia
bilang pada orang tua nya dan dia mumutuskn niat nya untuk sekolah dan mncari uang sendiri

Dia cuman pernah bilang kepada orang tua nya,pak buk gimana kalau saya sekolah cman ibu dan bapak
nya pernah ngomong kami tidak melarang kami tidak mencegah itu yang terbaik untuk mu silahakan nak
kami melepas mu,tapi untuk sekolah mu kamu pikir sendiri keadaan kita,dan akhir nya niat yang kuat
tekad itu terbangun daru tulang yang keras dan hati yang tabah dan bukan uang yang tuhan berikan
lebih tapi hati dan tulang yang keras.

Bermodal kan tekad nak ini pergi kek kota dan mencari pekerjaan tahun dan bulan kembali berlalu di
slah sau universitas swatsa di Bengkulu yakni UMB dia mencoba mendaftar karena itu kampus terakhir
yang dia datanggi,yang menurut nya murah dalam dompet hanya ada uang 1,5jt unag ini tabngan dia
bekerja selama bbrapa bulanan ini dan memutus kan untuk mendaftar dengan uang muka hanya 1jt
rupiah ,tapi tanggung jawab nya masih besar dia harus mencari uang kurang lebih 5jtan dan itu di butuh
kan pada desmber tgl 19-20 2018, niat dan tekad takdir memberi dia jalan keluar dari tukang juru parker
steam gallon dan pekerjaan yang halal lain nya dia kerj kan untuk mencukupi hidup di kota dan untuk
biaya kulyah nya.

Di suatu hari nelp orang tua dari desa menayakan kabar “bagaimana kabar mu kenapa gak pernah
pulang kerjaan mu gi mana?” orang tua tidak pernah tau bahwa dia ini kulyah di kota sana aku tidak tau
apa kah niat nya baikk atau buruk yang tidak mengatakan kepda org tua nya bahwa dia sekolah lagi,tapi
menurut saya itu hal yang wajar di lakukan oleh laki2 karena calon tulang punggung dari kelurga kelak.
Dia mengatakan “alhamdulilah,gi mana kabar nya pak buk,saya belum bisa mengirikan uang untuk biaya
adik sekolah mungkin bulanan depan insyaallah”

Anda mungkin juga menyukai