Modul 9 (Sembilan)
Topik Distribusi Normal (lanjutan)
Sub Topik Distribusi Normal
1. Hubungan antara distribusi normal dengan distribusi
Materi binomial
2. Z-skor untuk pengujian hipotesis
3. Uji Normalitas
Mahasiswa memahami penerapan distribusi normal ke
dalam bentuk kasus studi pengujian hipotesis dan uji
Tujuan normalitas, serta mengetahui hubungan antara
distribusi normal dengan distribusi binomial dan
penerapannya dalam kasus studi
Distribusi binomial akan mendekati distribusi normal jika nilai p sama dengan
½ dan nilai n lebih besar. Namun dalam prakteknya, distribusi normal (kurva normal)
dapat digunakan untuk menyelesaikan kasus distribusi binomial (probabilitas
binomial), sekalipun p tidak sama dengan ½ dan n relatif kecil. Seperti diketahui,
distribusi binomial bervariabel diskret, sedangkan distribusi normal (kurva normal)
bervariabel kontinu (Lungan, 2006).
contoh 1 :
sebuah uang logam yang setimbang memiliki permukaan angka (A) dan gambar (G),
dilemparkan ke atas sebanyak 15 kali. Tentukan probabilitas untuk mendapatkan 10
kali permukaan gambar. Gunakan distribusi binomial dan kurva normal
Jawab :
1. Menggunakan distribusi binomial
n = 15 x = 10 p=½ q=½
P(X = x) = C n px . q n-x
x
Perbedaan hasil antara rumus binomial dan kurva normal sebesar 0.0001, sangat
kecil sehingga dapat diabaikan.
Untuk menentukan batas signifikansi hasil observasi dan uji statistik yaitu
diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis, ada ketentuan-ketentuan yang digunakan
yaitu taraf signifikansi (level of significance). Dalam statistik dasar penerimaan atau
penolakan hipotesis adalah teori probabilitas sebagaimana yang dibicarakan pada
bab sebelumnya. Prinsip probabilitas yang dimaksud berkaitan dengan pertanyaan
seberapa besarkah peluang atau kemungkinan munculnya suatu gejala atau
kejadian dalam kondisi tertentu. Sebuah hipotesis dinyatakan diterima atau ditolak,
jika gejala atau kejadian yang ingin diuji itu dapat muncul dalam hitungan jumlah
tertentu sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Jika frekuensi
kemungkinan kemunculan gejala itu memenuhi persyaratan yang telah ditentukan
dan hal itu didukung oleh bukti-bukti empiris hasil penelitian, maka hipotesis akan
diterima, dan apabila berlaku kebalikannya maka hipotesis yang diajukan akan
ditolak.
Oleh karena besar kecilnya nilai z-skor yang diperoleh dapat digunakan untuk
menentukan taraf signifikansi angka indeks hasil uji coba statistik. Misalnya uji
korelasi atau anova, pengujian hipotesis penelitian juga dapat dilakukan dengan
menghitung nilai Z tersebut. Hal itu merupakan alternatif lain sebab paada umumnya
hiSTTI NIIT I-TECH 5
Modul 9 – Distribusi Normal
uji signifikansi dilakukan dengan mengkonsultasikan pada nilai-nilai kritis yang telah
ditabelkan. Uji signifikansi menggunakan tabel jauh lebih mudah dan cepat daripada
menghitung nilai z.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk melakukan uji normalitas
data. Cara yang dimaksud adalah dengan menggunakan rumus model khi-kuadrat
dan Lilliefors. Uji normalitas menggunakan model khi-kuadrat dapat ditempuh
dengan dua cara yang berbeda dalam penghitungan frekuensi harapan (E,
expected) :
1. Dengan penghitungan luas daerah z-skor
2. Dengan penghitungan persentase
Rumus 9.2
hiSTTI NIIT I-TECH 6
Modul 9 – Distribusi Normal
Jadi dalam uji normalitas suatu data yang menggunakan rumus khi-kuadrat,
terlebih dahulu harus dihitung berapa nilai frekuensi harapan (E), sedangkan
frekuensi observasi (O) sudah dengan sendirinya tersedia. Selain itu, meskiupun
data yang ingin dilakukan uji normalitas adalah data yang berskala interval, yang
menjadi persoalan bukan besar kecilnya bilangan tiap data individual (X) yang ada,
melainkan frekuensi pemunculan tiap bilangan data. Dengan demikian data yang
diolah dalam uji normalitas adalah data nominal.
No Skor Frekuensi
1 80 – 84 2
2 75 – 79 7
3 70 – 74 10
4 65 – 69 14
5 60 – 64 12
6 55 – 59 7
7 50 – 54 3
Selanjutnya, data frekuensi harapan dan frekuensi observasi pada tabel di atas
dikalkulasikan menggunakan rumus 9.2
X2 = (3 – 1.8)2 + (7 – 7.68)2 + …….. + (3 – 2,36)2 = 0.775
1.8 7.68 2.36
TUGAS
1. Variabel acak X mempunyai distribusi normal dengan rata-rata 18 dan standar
deviasi 2.5, hitunglah :
a. P(X < 15)
b. P(17 < X < 21)
2. Dari pengiriman sebanyak 1000 rim kertas koran dengan berat 60 gr, diketahui
bahwa rata-rata tiap rimnya berisi 450 lembar dengan standar deviasi 10 lembar.
Jika distribusi jumlah kertas per rim tersebut berdistribusi normal, berapa persen
dari rim kertas itu yang berisi 455 lembar atau lebih