Anda di halaman 1dari 5

HOME › ARTIKEL

Cara Menghadirkan Rasa Khusyu’ di Dalam Shalat

By admin331 Friday, March 12, 2021


KONTENISLAM.COM - Shalat merupakan salah satu amalan yang paling agung. Bahkan ia
merupakan tiang yang menopang tegaknya agama Islam. Ia juga merupakan tolak ukur baik
tidaknya amalan seseorang. Karena segala sesuatu akan ditimbang terlebih dahulu melalui
shalatnya. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
bersabda,

ْ‫ص مِن‬ َ ‫ َفإِ ِن ا ْن َت َق‬، ‫اب َو َخسِ َر‬


َ ‫ َف َق ْد َخ‬، ‫َت‬ ْ ‫ َوإنْ َف َسد‬، ‫ َف َق ْد أ ْفلَ َح وأَ ْن َج َح‬، ‫ت‬ ْ ‫صلُ َح‬
َ ْ‫ َفإن‬، ‫صالَ ُت ُه‬َ ‫الع ْب ُد َي ْو َم القِ َيا َم ِة مِنْ َع َملِ ِه‬ َ ‫إنَّ أَ َّو َل َما ي َُح‬
َ ‫اسبُ ِب ِه‬
‫ض ِة ؟ ُث َّم َت ُكونُ َسا ِئ ُر أعْ َمالِ ِه‬َ ‫ص م َِن ال َف ِري‬َ ‫ َف ُي َك َّم ُل ِم ْن َها َما ا ْن َت َق‬، ‫ظرُوا َه ْل ل َِع ْبدِي مِنْ َت َط ُّو ٍع‬ُ ‫ ا ُ ْن‬: – ‫ َقا َل الرَّ بُ – َع َّز َو َج َّل‬، ‫يض ِت ِه َشيْ ٌء‬ َ ‫َف ِر‬
َ‫َعلَى َهذا‬

Artinya : “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat
adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika
shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya,
maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka
disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh
amalnya.” (HR Tirmidzi no. 413, ia mengatakan hadits tersebut hasan.)
Baca Juga
Dimanakah Ruh Setelah Kematian?
Nabi Tidak Shalat Isya?
Isra Miraj: Apa itu Buraq?

Shalat juga merupakan salah satu amal dari amalan-amalan penghapus dosa. Akan tetapi,
untuk menjadikan shalat sebagai amalan penghapus dosa, terdapat syarat yang harus
dipenuhi. Syarat tersebut adalah menghadirkan sifat khusyu’ di dalam pelaksanaanya. Hal ini
sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ,

‫ِيه َما َن ْف َس ُه ُغف َِر لَ ُه َما َت َق َّد َم مِنْ َذ ْن ِب ِه‬


ِ ‫ثف‬ُ ‫ْن الَ ي َُح ِّد‬ َ ‫َمنْ َت َوضَّأ َ َنحْ َو وُ ضُوئِى َه َذا ُث َّم‬
ِ ‫صلَّى َر ْك َع َتي‬

Artinya: “Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian dia melaksanakan shalat
dan pikirannya tidak melayang-layang (khusyu’) , maka dosanya yang telah berlalu akan
diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)

Khusyu’ sendiri merupakan salah satu sifat yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang
beriman. Hal ini lantaran khusyu’ merupakan salah satu ciri bahwa hati seorang hamba itu baik
dan bersih. Tidak tercampur dengan penyakit-penyakit hati dan tidak pula teracuni oleh syahwat
dunia. Allah berfirman,

َ ‫صاَل ت ِِه ْم َخاشِ ع‬


‫ُون‬ َ ‫ِين ُه ْم فِي‬ َ ‫َق ْد أَ ْفلَ َح ْالم ُْؤ ِم ُن‬
َ ‫ون الَّذ‬

Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (yaitu) orang-orang yang


khusyu’ dalam shalatnya.” (Al-Mu’minun)

Untuk memperoleh kekhusu’an di dalam shalat, seseorang dapat mengupayakannya dengan


beberapa hal sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Al-Mawardi di dalam kitabnya Al-Hawiy
Al-Kabir, di antaranya adalah;

Pertama, berhenti berbicara dengan diri sendiri dan memikirkan dunia, yaitu dengan
memfokuskan pikiran pada shalat.

Kedua, meletakkan pandangan pada tempat sujud pada saat berdiri mengerjakan shalat, dan
meletakkan pandangan pada ujung kukunya ketika ia sedang duduk, baik duduk tasyahud
maupun duduk di antara dua sujud.

Ketiga, tidak memakai pakaian yang menyebabkan seseorang, baik dirinya maupun orang lain
kehilangan kekhusyuan di dalam shalat. Dan lebih mengutamakan memakai baju berwarna
putih sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah Radhiyallahu anha bahwa beliau
berkata,

ْ ‫ ْاذ َهبُوا ب َها إلى أَبي َجهْم‬،‫ َش َغلَ ْتنِي أَعْ اَل ُم هذِه‬:‫ َفقا َل‬،‫ص ٍة لَ َها أَعْ اَل ٌم‬
‫وأ ُتونِي بأ َ ْن ِب َجا ِنيَّة‬ َ ‫صلَّى في َخمِي‬
َ -‫صلَّى هللاُ عليه وسلَّ َم‬
َ - َّ‫أنَّ النبي‬
ٍ ِ

Artinya: “Bahwasannya Nabi Muhammad melaksanakan shalat menggunakan pakaian


bercorak. Kemudian beliau bersabda, “Corak dalam pakaian ini telah membuatku lalai (tidak
kusyu’). Pergilah kepada Abu Jahm dan tukarkan pakaian ini dengan ambijaniyah (pakaian dari
wol yang paling kasar dan paling rendah mutunya)” (HR Bukhari no. 752)

Keempat, mentadaburi makna dari ayat-ayat Al-Qur’an yang dibaca di dalam shalat, apalagi
surat Al-Fathihah. Hal tersebut lantaran di dalam Al-Qur’an terdapat hal-hal yang dapat
menggerakan hati menuju kekhusyu’an, seperti indahnya surga, mengerikannya neraka dan
dekatnya kematian. Allah berfirman,

ِ ‫ك اأْل َ ْم َثا ُل َنضْ ِر ُب َها لِل َّن‬


َ ‫اس َل َعلَّ ُه ْم َي َت َف َّكر‬
‫ُون‬ َ ‫آن َعلَى َج َب ٍل لَّ َرأَ ْي َت ُه َخاشِ عً اـ ُّم َت‬
َ ‫صدِّعً ا مِّنْ َخ ْش َي ِة اللَّـ ِه َوت ِْل‬ َ َ‫لَ ْو أ‬
َ ْ‫نز ْل َنا َهـ َذا ْالقُر‬

Artinya: “Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan
melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-
perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.”

Kelima, merasa rendah dihadapan Allah ketika ruku’. Yaitu dengan menundukkan punggung
dan kepala sembari memikirkan kebesaran Allah, karunia-Nya, dan nikmat-nikmat yang telah
dianugerahkan-Nya. Dan juga memikirkan betapa lemahnya kita, betapa butuhnya kita kepada-
Nya, dan betapa besarnya dosa kita kepada-Nya. Kemudia berdo’a di dalam ruku’ dengan
melafadzkan,

َ ‫ َو َع‬،‫ َو َع ْظمِي‬،‫ َوم ُِّخي‬،‫ص ِري‬


‫ص ِبي‬ ُ ‫ك أَسْ لَم‬
َ ‫ َخ َش َع‬،‫ْت‬
َ ‫ َو َب‬،‫لك َس ْمعِي‬ ُ ‫ك آ َم ْن‬
َ َ‫ َول‬،‫ت‬ َ ‫اللَّ ُه َّم‬
ُ ْ‫لك َر َكع‬
َ ‫ َو ِب‬،‫ت‬

Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku ruku’, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri.
Khusyu’ kepada-Mu pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulangku, dan sarafku.” (HR
Muslim 771)

Keenam, menghadirkan rasa kedekatan kepada Allah Ta’ala ketika melaksanakan sujud.
Karena sujud adalah waktu dikabulkannya do’a, diangkatnya dosa, dan dinaikkannya derajat
seseorang. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam,

‫ فأكثروا الدعا َء‬،‫أقربُ ما يكونُ العب ُد من ربِّه و هو ساج ٌد‬

Arinya: “Keadaan paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang
bersujud, maka perbanyaklah do’a.” (HR Muslim no. 482)

Ketujuh, tenang dan tidak banyak bergerak. Diriwayatkan dari Mujahid, bahwasannya dia
berkata, “Ketika Zubair sedang melaksanakan shalat, seolah-olah dia menyerupai pohon.” (HR
Baihaqi dengan sanad yang shahih)

Kedelapan, memperbanyak istighfar, taubat, dan bersunguh-sungguh ketika melaksanakan


shalat malam.

Kesembilan, memperbanyak shalat sunnah, karena itu bisa mengantarkan kecintaan kepada
Rabb.

Kesepuluh, ikhlas dan jujur kepada Allah Ta’ala.

Wallahu ‘alam

Diterjemahkan dari :

https://mawdoo3.com/

http://www.saaid.net/

sumber: alislamu.com

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam | Ikuti Kami di Facebook: Berita


Indonesia | Flow Twitter Kami: @kontenislam_com
Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?
id=com.cleova.android.kontenislam

KONTEN PROMOSI



Uang Selalu Datang Melimpah, jika Benda Ini Ada Dirumah
Money Amulet

Saya Lari dari Istri ketika Tahu bahwa Dia Berusia 64 Tahun
Cellarin

Bagaimana Rata-rata Siswa Jakarta Menjadi Jutawan dalam 6 Bulan?
Mindlab
SHARE THIS POST


Newer Post Older Post


IKUTI KAMI

POPULAR POSTS
Peserta KLB Demokrat Marah Tak Dapat Uang Sesuai Janji, Diimingi 100 Juta Cuma Dikasih 5
Juta
Habib Rizieq Gelar Isra Miraj di Penjara, Aziz Klaim Banyak Non Muslim Ikut, Rutan Bareskrim
Berubah jadi Pesantren
Gadis Pelajar Muslim AS Dipukuli Oleh Perempuan Rasis Kulit Putih, Kejadian Berikutnya Si
Rasis Kena Batunya
Alhamdulillah permohonannya Pak Anies dikabulkan MA, MA Cabut Izin Reklamasi Pulau I
Jakarta!
Amien Rais Ingatkan Jokowi, Membunuh Mukmin Ancamannya Neraka Jahanam
HEBOH Fenomena Mr. Hu Membunuh UMKM Indonesia
Cuplikan Narasi Fahri Hamzah Yang Kini Terbukti: Negara Ini Bukan Negara Hukum, Tapi
Negara Preman
Kalau Moedoko Berhasil Kudeta Demokrat, Rakyat juga Bisa Ambil Alih Kekuasaan Pemerintah
Habib Rizieq yang Membuat Suasana Rutan Bareskrim Bak Pesantren
Moeldoko Dinilai Lakukan Blunder Politik, Pengamat: Tidak Bermoral dan Tidak Berkelas


About Contact Join Telegram
Copyright 2018 Konten Islam

Anda mungkin juga menyukai