Anda di halaman 1dari 2

Ucapkan Kalimat Ini, 30 Malaikat Berebut

Mencatat
Oleh
 Muchlisin BK

shalat jamaah (Hidayatullah.or.id)


Kalimat ini luar biasa. Singkat, namun keutamaannya sangat besar sehingga
seketika mengundang puluhan malaikat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam menyaksikan 30 malaikat datang dan berbebut mencatat untuk
orang yang membacanya.

Peristiwa itu terjadi ketika Rasulullah dan para sahabat sedang shalat
berjamaah. Ketika i’tidal, Rasulullah sebagai imam membaca:

ُ‫َس ِم َع هَّللا ُ لِ َمنْ َح ِمدَ ه‬


Allah Maha Menengar orang yang memuji-Nya

Umumnya, sahabat akan melanjutkan doa Rasulullah tersebut dengan


ucapan

‫ك ْال َحمْ ُد‬


َ ‫َر َّب َنا َل‬
Ya Tuhan kami, segala puji hanyalah bagi-Mu

Namun, ada salah seorang sahabat yang membaca doa:

َ ‫ َحمْ ًدا َك ِثيرً ا َط ِّيبًا ُم َب‬، ‫ك ْال َح ْم ُد‬


‫ار ًكا ِفي ِه‬ َ ‫َر َّب َنا َو َل‬
Ya Tuhan kami, segala puji hanyalah bagi-Mu. Aku memuji-Mu dengan
pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah

Ketika shalat telah selesai, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya,


“siapa yang membaca doa tadi?”

Seorang sahabat menjawab, “Saya, ya Rasulullah”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lantas bersabda:


‫ أَ ُّي ُه ْم َي ْك ُت ُب َها أَ َّو ُل‬، ‫ين َم َل ًكا َي ْب َت ِدرُو َن َها‬ ُ ‫َرأَي‬
َ ‫ْت ِبضْ َع ًة َو َثالَ ِث‬
“Aku melihat lebih dari 30 malaikat saling berebut siapa di antara mereka
yang mencatatnya terlebih dahulu”

Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari ini menjelaskan betapa luar biasa
keutamaan doa tersebut. Maka doa itu pun menjadi salah satu alternatif doa
i’tidal yang perlu dibaca makmum setelah imam mengucapkan “sami’allahu
liman hamidah.”

Mungkin ada yang bertanya, mengapa Rasulullah bisa tahu ada puluhan
malaikat yang berebut mencatat padahal beliau sedang menjadi imam yang
posisinya paling depan? Itulah mukjizat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dalam hadits yang lain kita mendapatkan penjelasan bahwa Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wasallam bisa melihat orang yang berada di belakangnya,
dengan izin Allah.

‫س َع ِن ال َّن ِبىِّ – صلى هللا عليه وسلم – َقا َل أَ ِقيمُوا‬ ٍ ‫َعنْ أَ َن‬
‫ان أَ َح ُد َنا ي ُْل ِز ُق‬
َ ‫ َو َك‬. ‫صفُو َف ُك ْم َفإِ ِّنى أَ َرا ُك ْم ِمنْ َو َرا ِء َظه ِْرى‬ ُ
‫صا ِح ِب ِه َو َق َد َم ُه ِب َق َد ِم ِه‬ ِ ‫َم ْن ِك َب ُه ِب َم ْن ِك‬
َ ‫ب‬
“Dari Anas, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
”Luruskanlah shaf kalian, aku melihat kalian dari belakang punggungku.”
Lantas salah seorang di antara kami melekatkan pundaknya pada pundak
temannya, lalu kakinya pada kaki temannya.” (HR. Bukhari)

Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Bersamadakwah]

Anda mungkin juga menyukai