Anda di halaman 1dari 6

Kisah Nyata: ‘Sejak Saya

Mengamalkan 2 Dzikir Ini,


Rejeki Jadi Terbuka Seluas-
luasnya’
July 13, 2017byadmin94-55,497 views

loading...

Mau rezeki terus terbuka dan lancar? Berzikirlah ! Zikir itu adalah jalan pintas
atau jalan termudah untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Karena zikir tidak terbatas ruang dan waktu. Setiap saat kita bisa
melakukannya. Bukan hanya setelah shalat fardhu bahkan saat menunggu
maupun di sela-sela aktivitas kerja kita bisa berzikir.

Dzikir itu intinya adalah mengingat Allah setiap saat. Bukan hanya komat-
kamit membaca serangkaian kata-kata dalam bahasa Arab tapi hendaknya
harus mengerti arti atau maknanya.
Zikir yang terbaik adalah yang mengagungkan Allah seperti Asmaul Husna.
Kita mengenal ada 99 nama yang dimiliki Allah yang intinya mengagungkan
dan membesarkan nama-Nya.

Salah satu Asmaul Husna yang sering saya amalkan adalah Ya Fattah Ya
Razzaq.

Al-Fattah
Arti dari Asmaul Husna ini adalah pembuka. Jika diamalkan secara rutin bisa
membuka rezeki, membuka jodoh, membuka jalan usaha, membuka pikiran
yang tertutup, membuka langit, membuka ampunan.

Apa saja yang terasa tertutup dan kita ingin membukanya dengan izin Allah
maka zikir mengulang-ulang nama Allah Ya Fattah bisa dilakukan.

Bagi yang belum punya jodoh, zikir ini berarti memohon agar dibukakan
jodohnya, dipertemukan dengan orang tepat dan bisa membimbing dan
dibimbingnya menuju jalan Allah.

Bagi yang belum punya anak, zikir ini berarti memohon agar diberi
kesempatan memiliki buah hati dari rahim sendiri.

Bagi yang belum punya pekerjaan, zikir ini berarti memohon agar dibukakan
jalan menuju pekerjaan impian atau di bukakan jalan untuk memulai usaha
sendiri.

Bagi yang punya banyak dosa, zikir ini berarti memohon agar pintu ampunan
Allah dibukakan untuknya. Bagi yang punya banyak masalah, zikir ini berarti
memohon dibukakan jalan keluar dan solusi dari semua masalah yang
menimpa.

Bagi yang lagi sakit, zikir ini berarti memohon dibukakan jalan kesembuhan
baginya.

Ar-Razaq
Ya Razzaq adalah Maha Pemberi rezeki. Kita semua tahu bahwa Allah lah
yang memberi rezeki. Jika diamalkan secara rutin maka rezeki insya Allah
akan terus mengalir dan datang dari tempat yang tak disangka-sangka,
dibebaskan dari masalah keuangan dan sebagainya.

Bagi orang yang rezekinya seret, susah, mandek, terhambat bisa


mengamalkan zikir ini agar rezekinya lancar dan berkah.

Bagi yang memiliki anak, bisa membaca zikir ini agar anak yang
dikandungnya atau dididiknya menjadi anak saleh, tidak bandel, bermanfaat
dan bisa jadi tiket buat mengantar orangtuanya ke pintu surga.

Bagi suami isteri yang mengarungi bahtera rumah tangga yang bermasalah,
zikir ini bermanfaat untuk memohon rezeki rumah tangga yang sakinah dan
menyatukan dua hati yang berjarak.

Bagi yang sedang usaha dan ingin usahanya terus membawa rezeki, amalan
zikir bisa diamalkan. Bagi yang ingin naik haji dan umroh segera bisa
merutinkan bacaan zikir ini agar dimudahkan rezekinya menuju ke sana.

Bagi yang butuh biaya pendidikan, pengobatan, usaha dalam jumlah banyak
bisa mengamalkan zikir ini agar dimudahkan memperoleh biaya tersebut.

Cara Mengamalkan Ya Fattah Ya Razzaq


Banyak yang menyarankan agar membacanya sebanyak 111 kali setiap hari,
99 kali, 66 kali ataupun 33 kali. Bahkan kalau mampu bisa sampai 1000 kali
atau 300 kali. Semakin banyak semakin baik.

Hendaknya diamalkan dimana saja dan kapan saja, tidak mesti harus selesai
shalat fardhu saja. Kalau saya pribadi membaca Ya Fattah Ya Razzaq setiap
selesai shalat fardu 11 kali (disamping membaca tasbih, tahmid dan takbir).

Saya juga membacanya setelah selesai shalat sunat dhuha dan shalat sunat
tahajud. Setiap selesai dua rakaat shalat sunat tersebut sebelum
melanjutkannya ke dua rakaat selanjutnya saya sempatkan membaca Ya
Fattah Ya Razzaq sebanyak 11 kali.
Baru kemudian saya lanjutkan dua rakaat berikutnya, selesai salam kembali
membaca zikir tersebut sebanyak 11 kali. Begitu seterusnya. Karena
sekarang Ramadhan saya juga mengamalkannya diantara shalat tarawih,
agar puasa saya lebih berberkah dan dimudahkan.

Uztadz Yusuf Mansyur menyarankan membacanya minimal 12 kali, yaitu 5


kali setelah shalat fardu, 1 kali setelah dhuha, 1 kali setelah tahajud dan 5 kali
diantara azan dan iqamat.

Disamping membacanya tetap berusaha seperti biasa, yang kerja tetap kerja
yang dagang tetap dagang, jangan berhenti.

Yakin bahwa Allah akan mengabulkan hajat kita, membuka apa yang tertutup
dan melancarkan apa yang tersendat termasuk rezeki kita.

Menyuburkan amalan-amalan pendorong doa, amal saleh dan sebisanya


hindari maksiat. Setiap saat bisa diamalkan kemudian dilanjutkan doa
sesudahnya, memohonkan hajat kita.

Bahkan saat nyetir pun bisa baca zikir tersebut ketimbang mendengarkan
lantunan lagu-lagu dari CD atau turut pusing mendengarkan berita dari radio
mobil.

Pengalaman Saya Setelah Mengamalakn Dzikir Ya Fattah Ya Razza


Saya akui bahwa saya orang yang tidak terlalu religius. Ilmu saya masih
sedikit dan menjalankan agama sesuai dengan ilmu yang sedikit itu.

Dzikir ini memang saya amalkan setelah membaca tauziah Uztaz Yusuf
Mansyur mengenai percepatan rezeki dengan zikir Asmaul Husna termasuk
Ya Fattah Ya Razzaq.

Sebisa mungkin saya berusaha untuk tidak meninggalkan shalat sunat rezeki
yaitu shalat dhuha sebanyak 6 rakaat setiap harinya. Saya usahakan untuk
shalat tahajud meskipun cuma 2 rakaat (meski terus terang lebih banyak
tidurnya hehehe..).
Setelah rutin mengamalkan dengan cara di atas tadi saya tidak pernah
merasakan masalah keuangan yang berarti.

Pekerjaan saya sebagai PNS golongan III di sebuah instansi pemerintah


bergaji tetap setiap bulannya tapi Alhamdulillah saya hidup merasa tak pernah
kekurangan. Setiap saya ingin membeli sesuatu uangnya pasti tersedia.

Ada-ada saja jalannya, bisa lewat saya ataupun lewat suami yang juga
pegawai negeri, Saya membuat fikiran saya fokus pada keberlimpahan dan
kebersyukuran atas rezeki yang saya miliki dan menepis jauh-jauh perasaan
kurang dan tidak punya.

Saya tidak pernah mengatakan tidak punya uang (pada diri saya) meskipun
kenyataannya uang di kantong saya memang tidak ada dan tabungan saya
menipis. Saya selalu berfikir bahwa saya punya cukup banyak untuk
dibelanjakan dan disyukuri.

Jika uang saya sedikit, sedikit juga yang saya belanjakan dan syukurnya yang
diperbanyak. Jika uang saya berlebih, saya belanjakan sesuai kebutuhan
disertai syukur karena bisa berbelanja lebih dari biasanya.

Saya juga berusaha semampunya berbuat baik pada kedua orang tua
terutama ibu saya dan mertua. Karena kebetulan berbeda kota, setiap orang
tua/mertua mengunjungi kami tak pernah lupa untuk memberi sangu (ongkos)
sekedarnya sebelum mereka pulang, berapa kalipun mereka datang dalam
sebulan.

Saya sangat paham pentingnya berbakti pada orang tua. Kepada anak kecil
seperti ponakan yang berumur SD bahkan sampai yang kuliah sekedar
memberi uang jajan 10 ribu untuk yang kecil sampai 50 ribu untuk yang besar
tak lupa saya lakukan.

Saya senang melihat mereka tersenyum dapat uang jajan/uang celengan dari
saya. Terbayang waktu saya kecil bagaimana senangnya saat ada paman/bibi
yang datang dan memberi uang jajan pada saya.
Alhamdulillah sejak saya mulai mengamalkan hal-hal tersebut di atas mulai
sekitar tahun 2011 sampai saya menulis tulisan ini di awal Juli 2015 belum
pernah saya merasakan kesulitan yang berarti dalam rezeki saya.

Padahal sebelumnya saya juga sering mengalami masalah, seperti rumah


kemalingan beberapa kali, emas, uang, dan harta benda melayang digondol
orang, kecelakaan meskipun tidak parah dan sering merasa kekurangan
uang.

Saat ini meskipun kami tidak kaya berlimpah harta tapi yang peling penting
kami selalu merasa cukup. Kami bisa makan, berpakaian, punya rumah yang
layak dan bisa berbagi dengan orang lain itu lebih dari cukup.

Saya menuliskan ini real dari pengalaman saya pribadi, insya Allah tidak ada
perasaan riya atau ingin dipuji tapi semata-mata saya niatkan buat
pembelajaran untuk kita semua.

Bahwa rezeki Allah itu fenomena yang tidak dapat dikalkulasi dengan
hitungan matematika karena sifatnya yang abstrak. Bukan wewenang kita
untuk menentukan berapa banyak rezeki yang kita terima, tapi itu adalah
wilayahnya Allah. Kita hanya meminta dan memantaskan diri untuk menerima.

Saya tutup tulisan ini dengan penekanan bahwa ibadah yang baik itu bukan
yang jumlahnya banyak tapi yang rutin dilakukan biar jumlahnya sedikit.

Demikain pula dengan zikir ini, bukan berapa kali hitungannya dalam sehari
tapi kontinuitasnya. Biar cuma 1 kali sehari tapi jika rutin itu lebih baik
dibanding 1000 kali tapi cuma sekali selama setahun. Semoga Allah
merahmati kita semua. Wallahu alam.

Sumber: islamituindah.com.my

Anda mungkin juga menyukai