Anda di halaman 1dari 4

Perjalanan Ruh Sejak Keluar dari

Jasad Sampai Selesai Menjawab


Pertanyaan Kubur
Penulis
 Riski Maulana Fadli
 -
21 Oktober 2020
BincangSyariah.Com – Kematian adalah hal yang pasti dialami oleh seluruh mahluk hidup
di dunia. Setiap denyut nafas kehidupan pasti akan merasakan kematian sesuai waktu
yang telah ditentukan. Hal ini berdasarkan firman Allah surah Ali Imran ayat 185 yang
berbunyi:

ِ ‫س َذائِقَةُ ْال َم ْو‬


‫ت‬ ٍ ‫ُكلُّ نَ ْف‬
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati”

Lantas bagaimana keadaan ruh sejak keluar dari jasad? Berikut ini adalah ilustrasi tentang
keluarnya ruh dari badan manusia yang digambarkan dalam kitab Daqaiq al-Akhbar karya
Abdur Rahīm bin Ahmad al-Qadi.

Ketika anak adam mengalami naza’ (sekarat) kematian, maka datanglah kepadanya empat


malaikat, salah satunya adalah malaikat ajal. Malaikat ajal berkata, “Aku telah mencarimu
ke arah timur dan barat, waktumu tidak bisa ditunda lagi.” Kemudian masuklah
malaikat Kiraman Katibin dari sisi kanan dan kiri, lalu berkata malaikat yang berada di sisi
kanan “assalamu alaika, aku ditugaskan atas amal kebaikanmu.”

Setelah berkata demikian, malaikat tersebut mengeluarkan lembaran yang berwarna putih
lalu dibentangkan di hadapan ruh seraya berkata, “Lihatlah amal perbuatanmu.” Ketika
ruh tersebut melihat amal perbuatannya, ia gembira. Kemudian malaikat yang berada di
sisi kiri berkata “assalamu alaika, aku ditugaskan atas amal kejelekanmu.” Lalu malaikat itu
mengeluarkan lembaran yang berwarna hitam seraya berkata, “Lihatlah amal
perbuatanmu.”

Tatkala ruh anak Adam itu melihat lembaran hitam tersebut, mengalirlah keringatnya,
kemudian ruh itu menengok ke kanan dan kiri lantaran takut membaca isi lembaran hitam
miliknya. Setelah itu, malaikat tersebut menggenggam lembaran hitam itu lalu melempar
ke bantal (sandaran) si ruh dan kemudian pergi.

Berselang kemudian setelah kepergian malaikat Kiraman Katibin, lalu masuklah malaikat


maut, dari sisi kanan merupakan malaikat  rahmat sementara di sisi kiri adalah malaikat
azab. Sewaktu ruh sudah mencapai tenggorokan, inilah waktunya malaikat maut
menjalankan tugasnya. Jikalau ruh tersebut termasuk golongan orang yang selamat maka
yang mencabutnya adalah malaikat rahmat, sementara kalau sebaliknya maka yang
mengambil ruh tersebut adalah malaikat azab. (Baca: Bisakah Ruh Seseorang Kembali
Menemui yang Masih Hidup?)

Baca Juga :  Benarkah Menanam Tumbuhan di Kubur Dapat Meringankan Siksa


Kubur?

Setelah ruh anak Adam itu keluar dari tubuhnya, ia akan dibawa naik menghadap Rabb
al-‘Alamin manakala ruh tersebut termasuk golongan orang yang selamat. Hal ini
dikuatkan dengan sabda Rasulullah Saw. sebagaimana berikut :

‫ُجي أَيَّتُهَا‬ ِ ‫اخر‬ ْ : ‫ قَالُوا‬، ‫صالِحًا‬ َ ‫ فَإِ َذا َكانَ ال َّر ُج ُل‬، ُ‫ض ُرهُ ْال َمالَئِ َكة‬ ُ ْ‫ِّت تَح‬ُ ‫ ْال َمي‬: ‫ قَا َل‬، ‫صلَّى هللا عَل ْي ِه و َسلَّ َم‬ َ ‫ ع َِن النَّبِ ِّي‬، َ‫ع َْن أَبِي هُ َر ْي َرة‬
َ ِ‫ فَالَ يَزَا ُل يُقَا ُل لَهَا َذل‬، َ‫ َو َربٍّ َغي ِْر غَضْ بَان‬، ‫ان‬
‫ك‬ ٍ ‫ح َو َر ْي َح‬ ٍ ْ‫ َوأَب ِْش ِري بِ َرو‬، ً‫ُجي َح ِمي َدة‬ ِ ‫اخر‬ْ ،‫ب‬ ِ ِّ‫َت ِفي ْال َج َس ِد الطَّي‬ ْ ‫ َكان‬، ُ‫النَّ ْفسُ الطَّيِّبَة‬
ْ
‫ َكانَت فِي‬، ‫س الطيِّبَ ِة‬َّ ِ ‫ َمرْ َحبًا بِالنف‬: ‫ فيُقا ُل‬، ‫ فالَ ٌن‬: َ‫ َم ْن هَذا ؟ فيَقولون‬: ‫ فيُقا ُل‬، ‫ فيُفتَ ُح لهَا‬، ‫ ثُ َّم يُ ْع َر ُج بِهَا إِلى ال َّس َما ِء‬، ‫َحتَّى ت َْخ ُر َج‬
ْ َّ َ َ ُ ُ ُ َ َ َ َ َ ْ َ َ
‫ك َحتَّى يُ ْنتَهَى بِهَا إِلَى ال َّس َما ِء‬ َ ِ‫ فَالَ يَزَا ُل يُقَا ُل لَهَا َذل‬، ‫ان‬ Zَ َ‫ َو َربٍّ َغي ِْر غَضْ ب‬، ‫ان‬ ٍ ‫ح َو َر ْي َح‬ ٍ ْ‫ َوأَب ِْش ِري بِ َرو‬، ً‫ ا ْد ُخلِي َح ِمي َدة‬، ‫ب‬ ِ ِّ‫ْال َج َس ِد الطَّي‬
، ً‫ُجي َذ ِمي َمة‬ ْ ،‫ث‬
ِ ‫اخر‬ ِ ‫َت فِي ْال َج َس ِد ْال َخبِي‬ ْ ‫ َكان‬، ُ‫ُجي أَيَّتُهَا النَّ ْفسُ ْال َخبِيثَة‬ ِ ‫اخر‬ ْ : ‫ قَا َل‬، ‫ َوإِ َذا َكانَ ال َّر ُج ُل السُّو ُء‬، ‫الَّتِي فِيهَا هَّللا ُ َع َّز َو َج َّل‬
َ ْ َ َ َ ُ
، ‫ فال يُفتَ ُح لهَا‬، ‫ ث َّم يُ ْع َر ُج بِهَا إِلى ال َّس َما ِء‬، ‫ك َحتى تَخ ُر َج‬ ْ َّ َ ِ‫ فَالَ يَزَا ُل يُقا ُل لهَا ذل‬، ‫ َوآ َخ َر ِم ْن َش ْكلِ ِه أَ ْز َوا ٌج‬، ‫ق‬
َ َ َ ٍ ‫ َو َغسَّا‬، ‫َوأَب ِْش ِري بِ َح ِم ٍيم‬
ْ
‫ فَإِنَّهَا الَ تُفتَ ُح لَ ِك‬، ً‫ ارْ ِج ِعي َذ ِمي َمة‬، ‫ث‬ ْ ْ
ِ ‫َت فِي ال َج َس ِد ال َخبِي‬ ْ
ْ ‫ َكان‬، ‫س ال َخبِيثَ ِة‬ ْ
ِ ‫ الَ َمرْ َحبًا بِالنَّف‬: ‫ فَيُقَا ُل‬، ‫ فُالَ ٌن‬: ‫ َم ْن هَ َذا ؟ فَيُقَا ُل‬: ‫فَيُقَا ُل‬
‫َصي ُر إِلَى ْالقَب ِْر‬ ِ ‫ ثُ َّم ت‬، ‫ فَيُرْ َس ُل بِهَا ِمنَ ال َّس َما ِء‬، ‫أَ ْب َوابُ ال َّس َما ِء‬

Artinya :

Dari Abu Hurairah dari Nabi Saw. beliau bersabda, “Malaikat datang kepada mayyit, jikalau si
mayyit tersebut merupakan orang saleh, maka malaikat berkata, “Keluarlah wahai jiwa yang
baik dari jasad yang baik pula, keluarlah dalam keadaan terpuji serta berbahagialah dengan
kebahahagiaan dan wewangian dan tuhanmu tidak sedang marah.”

Perkaatan malaikat tadi diulang terus menerus sampai ruh tersebut keluar dari jasadnya.
Kemudian, ruh tersebut dibawa naik ke langit, lalu dibukakan langit untuknya seraya ada
suara berkata, “siapa ini?” Malaikat menjawab, “Fulan.”

Kemudian dikatakan kepada ruh fulan itu, “Selamat datang wahai jiwa yang baik dari jasad
yang baik, masuklah dalam keadaan terpuji serta berbahagialah dengan kebahahagiaan dan
wewangian dan Tuhanmu tidak sedang marah.” Hal ini dikatakan berulang kali kepada ruh
fulan itu sampai langit terakhir dimana Allah berada.

Namun, jika mayyit itu termasuk golongan orang yang buruk, maka malaikat berkata,
“Keluarlah wahai jiwa yang buruk dari jasad yang buruk, keluarlah dalam keadaan tercela
serta berbahagialah dengan panas dan busuk, dari sisi lain bentuk ruh tersebut bermacam-
macam.”

Hal ini dikatakan berulang kali sampai ruh tersebut keluar dari jasadnya. Kemudian ruh  itu
dibawa ke langit, namun pintu langit tidak dibuka untuknya, seraya ada suara berkata “Siapa
ini?” dijawab, “Fulan”. Kemudian dikatakan kepada ruh Fulan tersebut, “Tidak disambut
engkau wahai jiwa yang buruk dari jasad yang buruk, keluarlah dalam keadaan tercela,
sesungguhnya pintu langit tidak dibuka untukmu”, lalu diusirlah ruh tersebut dari langit dan
kemudian kembali ke kuburannya.  (Sunan Ibnu Majah, jus 5, hal 325)

Baca Juga :  Empat Hal yang Menjadi Penerang dalam Kubur

Selepas ruh tersebut menghadap, Allah  berfirman, “Wahai malaikat, kembalikanlah ruh
tersebut kepada jasadnya sampai ruh tersebut melihat apa yang terjadi pada tubuhnya.”
Kemudian malaikat itu turun bersama ruh anak adam tersebut, lalu sang malaikat
meletakkan ruh anak adam itu di tengah-tengah rumahnya. Ruh tersebut bisa melihat
orang yang berduka atas kepergiannya serta yang tidak berduka, sementara ia sendiri
tidak bisa berbicara.

Kemudian, tibalah saat di mana jenazah milik ruh itu diiringi untuk dimakamkan di
peristirahatan terakhirnya. Lalu, Allah memerintahkan ruh itu kembali ke jasadnya
sebagaimana saat di dunia. Tak lama kemudian setelah para pelayat meninggalkan pusara,
datanglah malaikat Munkar dan Nakir guna melaksanakan tugasnya memberi pertanyaan
kepada ahli kubur.

“Siapakah Tuhanmu?”

“Apa agamamu?”

“Siapa nabimu?”

“Apa kiblatmu?”

“Siapa saudaramu?”

“Apa imammu?”

Jika ruh anak Adam itu termasuk golongan orang yang selamat (baik), maka ia dengan
percaya diri akan menjawab, “Allah itu Tuhanku, Islam itu agamaku, Muhammad itu
nabiku, Kakbah itu kiblatku, orang-orang mukmin itu saudaraku, serta al-Qur’an itu
imamku.”

Setelah ruh tersebut menjawab pertanyaan dengan benar, malaikat Munkar dan Nakir
berkata “Tidurlah seperti tidurnya pengantin” lalu si malaikat membuka semacam lubang
yang ada di kepala ruh anak adam itu, sehingga ia dapat melihat tempat tinggalnya di
surga. Wallahu a’lam

 LABEL

 alam kubur

 Azab kubur

 pertanyaan kubur

 ruh sejak keluar dari jasad

Anda mungkin juga menyukai