Anda di halaman 1dari 14

Review Jurnal :

“Occupational Irritan Contact Dermatitis


Among Shipyard Workers in
Samarinda”.

Reviewer :
Dayank Ramadhany
1807101030099

Pembimbing :
dr. Cut Mustika, M.Si
DESKRIPSI
LATAR BELAKANG
Ø Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
atau lingkungan kerja, Penyakit kulit akibat kerja sebagian besar adalah
dermatitis kontak (92,5%), sekitar 5,4% karena infeksi kulit dan 2,1%
karena alasan lain. Di seluruh dunia, selama dua dekade terakhir kejadian
OCD berkisar antara 1,3 hingga 8,1 per 10.000 tenaga kerja per tahun.

Ø OCD adalah peradangan responsif pada kulit yang terjadi segera


setelah kontak dengan suatu zat, seperti senyawa kimia atau
biologis.

Ø Dermatitis kontak dapat disebabkan oleh iritasi langsung dari suatu


zat atau faktor yang memicu pelepasan mediator implamatori, yang
dikenal sebagai dermatitis kontak iritan (ICD) dan yang dikenal
dengan dermatitis kontak alergi (ACD).
Tujuan Penelitian
q Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi OCD pada
pekerja galangan kapal di Samarinda.

q Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dan menganalisis


faktor-faktor penyebab yang paling berpengaruh dengan
terjadinya dermatitis kontak.
Metode Penelitian

Jenis dan design : Penelitian Olah dan Analisa data :


ini merupakan penelitian Pengumpulan data :
Cross sectional, Penelitian Untuk mengetahui sebaran data
dilakukan pada bulan Data di ambil dari seluruh pekerja dilakukan dengan uji normalitas
Februari sampai April 2017. perusahaan yang mengalami Keluhan Shapiro Wilk, dan diperoleh data tidak
dan gejala klinis OICD dalam berdistribusi normal sehingga uji
penelitian ini adalah keluhan yang hipotesis menggunakan statistik non
dirasakan akibat peradangan pada parametrik (Phi Test). Untuk
Tekhnik Sampling : kulit akibat paparan bahan kimia di menganalisis variabel yang paling
Total Rando sampling , Dilakukan tempat kerja atau faktor lain selama berpengaruh digunakan uji regresi
penilaian Terhadap 32 sampel bekerja logistik Multiple, nilai p <0,05
pekerja pada perusahaan dianggap signifikan secara statistik.
galangan kapal di Samarinda.
DEFINISI OPERASIONAL

VARIABEL DEPENDENT VARIABEL DEPENDENT

Ø Umur (χ1) Ø Dermatitis kontak iritan akibat kerja (Y)


Ø lama kontak dengan bahan iritan (χ2)
Ø masa kerja (χ3)
Ø riwayat penyakit kulit (χ4)
Ø higene pribadi (χ5)
Ø Penggunaan alat pelindung diri (χ6)
Cara dan Alat Ukur

Diukur dengan menggunakan kuesioner skala Guttman yang disiapkan sendiri oleh
peneliti. Kuesioner telah diuji dan terbukti valid (koefisien korelasi = 0,444) dan
reliabel (cronbach alpha = 0,766). Penggunaan alat pelindung diri dalam penelitian ini
dipelajari dengan wawancara dan observasi langsung dengan alat observasi check list.
Hasil Penelitian

Ø Menunjukkan bahwa seluruh responden menderita OICD yang terdiri


dari 50% OICD ringan dan 50% OICD berat.

Ø Sebagian besar responden berusia di atas 30 tahun (65,5%),


kontak dengan bahan iritan lebih dari 8 jam dan memiliki masa kerja
lebih dari 2 tahun (81,2%).

Ø Sebagian besar responden tidak pernah memiliki riwayat penyakit


kulit (56,2%), kebersihan diri responden sebagian besar buruk
(56,2%) dan penggunaan alat pelindung diri sebagian besar tidak
lengkap (90,6%).
Hasil Penelitian

Ø Insiden OICD secara bermakna dikaitkan dengan


lama kontak dengan zat iritan (p = 0,001),
riwayat penyakit kulit (p = 0,004), hygene pribadi
(p = 0,003) dan penggunaan alat pelindung diri
(p = 0,053) ( lihat tabel 1).

Ø Sedangkan keluhan gejala dermatitis kontak iritan


yang dialami pekerja sebagian besar adalah gatal
(81,2%), kulit kemerahan (62,5%), kulit terbakar
(56,2%), kulit kering (56,2%), kulit pecah-pecah
(43,8%), dan kulit mengelupas. (43,8%).
Hasil Penelitian

q Dapat diketahui bahwa Negelkerke R Square = 0,365, artinya kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen sebesar 0,365 atau 36,5%, terdapat 63,5% faktor lain di luar model yang menjelaskan variabel dependen.

q Lemeshow Goodness of fit test (GoF) = 0.873 (p> 0.05), artinya model yang dibentuk sudah benar karena tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara model dengan nilai observasi. Persentase keseluruhan = 0.84, artinya ketelitian model
penelitian ini adalah 84%.
HASIL PENELITIAN
q Nilai signifikansi wald semua <0,05 artinya secara
parsial setiap variabel dependen memiliki Dari nilai B tersebut dapat dibuat model persamaan regresi
pengaruh yang signifikan terhadap variabel sebagai berikut:
independen.
Y = a+b1.X1+b2.X2+b3.X3+b4.X4+e.
q Besarnya kontribusi masing-masing variabel
dependen terhadap variabel dependen dapat Terjadinya OICD =1.686 + 0.343 * lama kontak + 1.1164 *
dilihat dari nilai B. riwayat penyakit kulit + 1.053 * kebersihan diri + 0.177 * APD.
q Variabel lama kontak sebesar 0,343, riwayat
penyakit kulit sebelumnya 1,164, personal hygene
1,05 dan penggunaan APD 0,177. Hasil Ini Melengkapi Kesimpulan Bahwa
Prevalensi Dermatitis Kontak Pada Pekerja
q Dapat disimpulkan bahwa variabel yang Meningkat Dengan Meningkatnya Penggunaan
memberikan kontribusi terbesar terhadap kejadian
Alergen Dan Zat Iritan Di Berbagai Industri.
dermatosis iritan kontak adalah riwayat penyakit
sebelumnya dan personal hygene.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
KELEBIHAN :

§ Tempat penelitian mendukung


dalam pengambilan sampel
KEKURANGAN :
dan data penelitian
§ Pada penelitian ini tidak
§ Hasil penelitian disajikan
menyebutkan bahan iritan apa
informatif dan mudah
yang dapat menyebabkan
dimengerti
terjadinya Dermatitis kontak.
§ Penelitian ini juga didukung
oleh beberapa penelitian yang
sebelumnya.
KESIMPULAN
§ Temuan kami menunjukkan semua responden menderita dermatitis kontak iritan akibat kerja (50% akut dan
50% kronis).

§ Gejala ICD yang paling umum adalah gatal-gatal (81,2%), kemerahan (62,5%), kulit terbakar (56,2%) dan kulit
kering (56,2%).

§ Kejadian OICD berhubungan dengan lama kontak dengan zat iritan (p = 0,001), riwayat penyakit kulit
sebelumnya (p = 0,004), personal hygene (p= 0,003) dan penggunaan APD (p = 0,05).

§ Variabel yang paling dominan mempengaruhi kejadian OICD adalah riwayat penyakit kulit (B = 1,116) dan
penggunaan APD (B = 1,053).

§ Pekerja disarankan untuk meningkatkan kebersihan diri dan pengelola K3 disarankan untuk memperketat
pengawasan penggunaan APD, meningkatkan upaya kesehatan seperti pemeriksaan kesehatan rutin dan
perawatan setiap pekerja.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai