FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
ABSTRAK
Latar belakang: Efikasi diri adalah keyakinan seseorang dalam kemampuannya untuk
melakukan suatu bentuk kontrol terhadap keberfungsian orang itu sendiri dan kejadian
dalam lingkungan. Efikasi diri pada mahasiswa saat akan menghadapi ujian dapat
menjadi faktor penting dalam mengurangi kecemasan mahasiswa dalam menghadapi
ujian itu sendiri. Kecemasan merupakan suatu keadaan aprehensi atau keadaan
khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi.
Metode Penelitian:Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik observasional
dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 110 responden.
Cara pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Analisis bivariat
menggunakan uji statistik non parametrik Spearman’s.
Hasil penelitian: Dari jumlah populasi 154 diambil 110 sampel, nilai median
55.00(sedang), nilai min-max(29-71) untuk variabel efikasi diri, sedangkan median
15.00(rendah), nilai min-max(3-39) untuk tingkat kecemasan. Hasil analisis Bivariat uji
Spearman didapatkan nilai P Value 0.011 dan nilai r -0.161.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara efikasi diri dan tingkat kecemasan pada
mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati tahun 2019, dengan
kekuatan korelasi rendah dan arah korelasi negatif yaitu semakin tinggi efikasi diri
maka semakin rendah tingkat kecemasan mahasiswa.
ABSTRACT
2
juga sudah mulai menerapkan ujian mereka untuk melakukan suatu tugas
CBT pada mahasiswa semester atau belajar diberi informasi.
pertama. CBT merupakan metode Dengan demikian efikasi diri
ujian dengan soal jenis pilihan ganda pada mahasiswa saat akan
tipe A (one best answer) yang menghadapi ujian dapat menjadi
dilakukan dengan menggunakan faktor penting dalam mengurangi
program komputer, tujuanya adalah kecemasan mahasiswa dalam
untuk menilai kemampuan mahasiswa menghadapi ujian itu sendiri lebih
dalam penguasaan teori yang telah di lanjut. Efikasi diri akademis
pelajari (Ristekdikti,2016). Menurut berhubungan dengan keyakinan
Fitri Maiziani (2016). Ujian CBT mahasiswa akan kemampuanya
sendiri memiliki kelebihan seperti melakukan tugas-tugas, mengatur
pelaksanaan yang jujur dan bersih kegiatan belajar mereka sendiri, dan
dari kecurangan, waktu yang bisa hidup dengan harapan akademis
disesuaikan dengan kebutuhan, dapat mereka sendiri dan orang lain.
dilakukan pengacakan soal, dan juga Mengacu pada penelitian yang
mempermudah dalam mengoreksi dilakukan di Universitas Lampung oleh
jawaban. Walaupun didalamnya masih Siti Masruroh (2017), didapatkan
ada kekurangan dari ujian CBT sendiri bahwa efikasi diri dari 175
seperti system error yang mana bisa mahawasiswa yang menjadi
membuat jawaban tidak terdeteksi respondennsebnayak 73 (42.9%)
dengan baik oleh sistem yang ada. mahasiswa masuk pada kategori
Selain itu banyak faktor yang dapat sedang, kemudian sebanyak 54
mempengaruhi keberhasilan belajar (31.8%) mahasiswa lainya memiliki
mahasiswa, diantaranya adalah efikasi diri tinggi dan sebanyak 43
lamanya waktu belajar, lingkungan (25.3%) mahasiswa memiliki efikasi
tempat tinggal, SELF-EFFICACY- diri yang rendah.
(efikasi diri), dan masih banyak lagi. Berdasarkan data dari penelitian
Penelitian ini untuk meneliti dan juga penjelasan diatas
hubungan antara self-efficacy membuktikan bahwa efikasi diri
(keyakinan akan kemampuan diri) menjadi salah satu faktor kecemasan
dengan kecemasan dalam yang bisa menyebabkan penurunan
menghadapai ujian CBT pada kualitas akademis seorang
mahasiswa baru Fakultas Kedokteran mahasiswa, maka dari itu peneliti
Universitas Malahayati tahun 2019. tertarik untuk meneliti atau
Self-efficacy diartikan sebagai mengetahui hubungan antara efikasi
keyakinan seseorang mengenai diri dengan kecemasan pada
kemampuan dirinya dalam melakukan mahasiswa baru di Fakultas
tugas atau tindakan yang diperlukan Kedokteran Universitas Malahayati
untuk mencapai hasil tertentu. pada tahun 2019.
Individu yang memiliki efikasi diri
yang tinggi akan mengarahkan METODOLOGI
seseorang pada prestasi yang lebih Jenis penelitian ini adalah
baik dalam berbagai bidang karena kuantitatif dengan metode analitik
efikasi diri akan mengaktifkan observasional dengan menggunakan
perubahan psikologi yang mengurangi pendekatan cross sectional dan
rasa sakit dan lebih dapat mentolerir menggunakan metode sampel
stress, Self-efficacy sebagai purposive sampling Dengan maksud
kepercayaan akan kemampuan untuk melihat apakah terdapat
seseorang dalam skenario tertentu hubungan antara efikasi diri dengan
seperti percaya kepada kemampuan kecemasan dalam menghadapi ujian
CBT. pengumpulan data baik variabel
4
PEMBAHASAN
Distribusi Frekuensi Umur usia peserta ujian CBT pada mahasiswa baru di
Universitas Malahayati tahun 2019
Hasil Uji Bivariat Hubungan efikasi diri dan tingkat kecemasan pada
Mahasiswa baru di Fakultas kedokteran Universitas Malahayati tahun
2019.
Variabel Median P value Nilai r
(Min-Max)
Efikasi diri 54.00 0.011 -0.161
(29-71)
Kecemasan 15.00
(3-39)
antisosial karena tidak sesuai dengan perilaku agresif ini berupa menyerang
norma sosial, individu dengan kontrol secara fisik, mudah meluapkan emosi,
diri tinggi memiliki nilai maupun emosi sulit untuk dikendalikan,
prinsip yang sesuai dengan norma dalam hal ini peneliti tidak me-
sosial. Sedangkan perilaku agresi nemukan siswa yang mem-perlihat-
merupakan perilaku yang tidak sesuai kan perilaku agresif tinggi secara
dengan norma sosial. Selain itu objektif, kemungkinan di-karenakan
kontrol diri yang tinggi akan membuat faktor peraturan masing-masing
individu menyadari perubahan sekolah yang me-nekankan terhadap
perilaku pada dirinya dan mampu siswa untuk selalu tertib baik didalam
merubah respon yang akan maupun diluar lingkungan sekolah.
dimunculkan. Dengan kemampuan ini,
individu mampu menekan atau Didapatkan rata-rata siswa
mengurangi perilaku agresif yang SMA Negeri 1 Trimurjo Kabupaten
akan muncul (Baumeister, 2002; Lampung Tengah memiliki perilaku
2013 dalam permatasari, 2016). agresif tingkat sedang, perilaku yang
terjadi adalah perilaku menyerang
Dari pernyataan diatas dapat suatu objek, menyerang secara
disimpulkan bahwa kontrol diri dapat verbal atau simbolis, serta me-
menekan munculnya perilaku agresif langgar benda hak milik orang lain.
dalam diri sesorang, semakin tinggi Kejadian ini disebabkan karena salah
kontrol diri semakin rendah perilaku satu faktor yang memperngaruhi
agresif. perilaku agresif yaitu kontrol diri,
dimana rata-rata kemampuan kontrol
Menurut hasil penelitian pada diri siswa SMA Negeri 1 Trimurjo
Siswa SMA Negeri 1 Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah dengan
Kabupaten Lampung Tengah, di kemampuan sedang.
dapatkan 28 siswa (13,7%) dengan
perilaku agresif dengan tingkat Faktor tersebut didukung oleh
rendah, 169 siswa (82,4%) dengan pendapat Geen (dalam
perilaku agresif tingkat sedang, Taylor,E.S.,Peplau,A.L.,dan
serta8 siswa (3,9%) dengan perilaku Sears,O.D, 2015) bahwa perilaku
agresif tingkat tinggi. Didapatkan nilai agresif ini muncul disebabkan karena
Median 79.00, Nilai minimum 43 dan kurangnya kemampuan mengontrol
nilai maksimum 99. Dengan hasil diri yang mengakibatkan ketidak-
penelitian tersebut, disebutkan mampuan sesorang untuk meng-
bahwa rata-rata siswa SMA Negeri 1 hargai serta berempati terhadap
Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah orang lain.Hal ini sependapat
memiliki perilaku agresif tingkat dengan pernyataan (Chen, dalam
sedang. Hal ini bisa diartikan bahwa Situmorang Z.N, Pratiwi Y, dan Agung
perilaku agresif siswa SMA Negeri 1 P.D, 2018) bahwa perilaku agresif
Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah adalah bentuk perilaku yang
masih cukup banyak.Perilaku agresif dimaksudkan untuk menyakiti atau
rendah ditemukan pada siswa SMA melukai orang lain. Pada kalangan
Negeri 1 Trimurjo Kabupaten Lam- remaja bentuk perilaku agresif yang
pung Tengah dengan jumlah 28 terjadi biasanya dalam bentuk
siswa (13,7%), artinya Siswa tersebut perilaku agresif fisik dan verbal,
masih bisa mengontrol diri dengan contoh dari perilaku agresif verbal
hanya sesekali merasa kesal ketika biasanya pelajar melontarkan kata-
ada hal yang membuatnya emosi. kata kasar dan bersikap seakan-akan
Sedangkan perilaku agresif tinggi, dirinyalah yang paling benar,
ditemukan sebesar 8 siswa (3,9%), menyindir sesama teman sebaya
8
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M dan Asrori,M. (2014).Psikologi Gunado, A.(2019).Hubungan
remaja: Perkembangan peserta Intensitas Bermain Game Online
didik.Jakarta: PT Bumi Aksara dengan Perilaku Agresif Pada
Auliya, M., & AULIYA, M. (2015). Siswa SMP di Bandar Lampung
Hubungan Kontrol Diri Dengan Tahun 2019.Universitas
Perilaku Agresi Pada Siswa Sma Malahayati: Bandar Lampung
Negeri 1 Padangan Illahi, U., Neviyarni, N., Said, A., &
Bojonegoro. Character: Jurnal Ardi, Z. (2018). Hubungan
Penelitian Psikologi., 2(3) antara kecerdasan emosi
Di kutip dari www.bankdata.kpai.go.id dengan perilaku agresif remaja
, data anak sebagai pelaku dan implikasinya dalam
tindak pidana, di akses tanggal bimbingan dan konseling. JRTI
21 agustus 2017 pada pukul (Jurnal Riset Tindakan
20.00.WIB Indonesia), 3(2), 68-74.
Dikutip dari http://radarlampung.co.id Nadifa Andriani, D. (2014). Hubungan
, pelajar SMKN 1 Metro terlibat antara persepsi menggunakan
tawuran,di akses tanggal 23 Juli handphone dengan kontrol diri
pada pukul 11.57.WIB siswa Mts Sunan Kalijogo
Fitriana, Y., Sutanto, A. V., & Karang Besuki Malang (Doctoral
Nugraha, D. P. (2018). Faktor dissertation, Universitas Islam
yang berkontribusi terhadap Negeri Maulana Malik Ibrahim).
perilaku agresif pada remaja Novarianto, W., Raharjo, E., &
berbeda antara SMA negeri dan Fathonah, R. (2018). Upaya
SMA swasta. Jurnal Kebidanan Penanggulangan Terjadinya
dan Keperawatan Tawuran Antar Pelajar (Studi
Aisyiyah, 14(2), 168-176. Kasus Di Wilayah Kota Bandar
Fitrianisa Andani,(2018). Identifikasi Lampung).Jurnal Poenale, 6(1).
Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Permatasari, N. P. (2016). Hubungan
Agresif Siswa SMK Piri 3 Antara Kontrol Diri dan Perilaku
Yogyakarta.Yogyakarta: Agresi Pada Remaja. Universitas
Program Studi Bimbingan Dan Sanata Dharma: Yogyakarta.
Konseling Fakultas Ilmu Pujawati, Z. (2016). Hubungan
Pendidikan UNY. kontrol diri dan dukungan orang
Fikriyah, M. Z. (2014). Analisa konsep tua dan perilaku disiplin pada
kontrol diri umat beragama: santri di pondok pesantren
Studi komparasi penganut darussa’adah
agama islam, kristen, dan samarinda. Ejournal Psikologi, 4
hindu (Doctoral dissertation, (2) 2016: 227,236.
Universitas Islam Negeri Ramadani, V. K., Yusmansyah, Y., &
Maulana Malik Ibrahim). Widiastuti, R. (2018). Hubungan
Ghufron, M. N., & Risnawita, R. Antara Self Control Dengan
(2012). Teori-teori Perilaku Agresif Pada Siswa
psikologi.Yogyakarta: Ar-Ruzz Kelas XI IPS. ALIBKIN (Jurnal
Media. Bimbingan Konseling),6(3).
1
2