Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SENGGAMA TERPUTUS (COITUS INTERUPTUS)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah skill lab Maternitas II oleh dosen

Novi D.I,M.Kep

Di susun oleh :
SelviAlfiani
R.19.01.069
Keperawatan 4A

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN

YAYASAN YASINDA

SEKOLAH TINGGI ILM KESEHATAN ( STIKes ) INDRAMAYU

Jl. WirapatiSindangIndramayuTelp.(0234)272020 Fax. (0234)272558

2021

STIKesIndramayu PPN- IX 2016


SATUAN ACARA PENYULUHAN
SENGGAMA TERPUTUS

1. Topik : Coitus Interuptus (senggamaTerputus)


2. Sub-Topik : Metode kontrasepsi Senggama Terputus
3. Sasaran : Masyarakat khususnya Sepasang Suamiistri
4. Waktu : 50 Menit
5. Tempat : Balai Desa Plumbon
6. Penyuluh : Selvi Alfiani
A. Latar Belakang
B. Analisa Situasi
C. Tujuan :
1. Tujuan Umum : Terlampir
2. Tujuan Khusus : Terlampir
A. Materi : Terlampir
B. Metode : Ceramah dan Diskusi
C. Media : Lembar balik, Laptop.

D. Kegiatan Penyuluhan : Terlampir


E. Evaluasi : Terlampir
F. Lampiran Materi : Terlampir
G. Daftar Pustaka : Terlampir

Indramayu, 16 April 2021

STIKesIndramayu PPN- IX 2016


SelviAlfiani

SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP)


COITUS INTERRUPTUS (SENGGAMA TERPUTUS)

Topik : Coitus Interuptus (senggamaterputus)


Sub Pokok Bahasan : Metode kontrasepsi Senggama Terputus
Sasaran : Pasangan Subur (Pasangan Suami Istri)
Tempat : Balai Desa Plumbon
Waktu : 50 Menit
Penyuluh : Selvi Alfiani

A. Latar belakang
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu
diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana
merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita.
Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya
karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-
metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan
nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk
memperoleh kontrasepsi

B. Analisa Situasi
1.      Jumlah peserta 8 orang, umur rata-rata 25- 30 tahun
2.      Kelas/Ruangan
a.      Ukuran Balai Desa : 15x12 mm
b.      Keadaan penerangan dan ventilasi : Baik
c.      Prasarana yang tersedia : Kursi dan Meja

STIKesIndramayu PPN- IX 2016


C. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan dan mendapatkan penjelasan tentang
Senggaman Terputus, peserta diharapkan memahami tentang coitus
interuptus dan hal-hal yang terkait lainnya

2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu:
a. Menjelaskan pengertian Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
b. Menjelaskan manfaat Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
c. Menjelaskan cara kerja Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
d. Menjelaskan Keuntungan Dan Kerugian Coitus Interuptus (Senggama
Terputus)
e. Menjelaskan tentang Efek Samping Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)

D. Materi
1.   Pengertian Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
2.   Manfaat Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
3.   Cara kerja Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
4.   Keuntungan Dan Kerugian Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
5. Efek Samping Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)

E. Metode
1.   Ceramah
2.   Diskusi
3. Tanya jawab

F. Media
1. Laptop

STIKesIndramayu PPN- IX 2016


2. Lembar balik

STIKesIndramayu PPN- IX 2016


G. Kegiatan Penyuluhan

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN


PESERTA
1.       1 5 Menit Pembukaan:
- Mengucapkansalam - Menjawab
- Memperkenalkan Dari Salam
- Menjelaskan Maksud dan tujuan - Mendengarkan
- Menyebut materi yang akan di - Memperhatikan
sampaikan
- Memperhatikan

2.        30 Menit Pelaksanaan:


- Menjelaskan pengertian Coitus - Memperhatikan
interruptus
- Menyebutkan Manfaat coitus - Memperhatikan
interruptus
- Menjelaskan Cara Kerja coitus - Memperhatikan
interruptus
- Menjelaskan Keuntungan dan - Bertanyadan
Kerugian coitus interruptus menjawab
- Menjelaskan Efek Samping pertanyaan yang
Coitus Interuptus diajukan
3.        10 Menit Evaluasi:
- Menanyakan kepada peserta -    Menjawab
tentang materi yang telah pertanyaan
disampaikan kepada
masyarakat pasangan suami
istri
4.        5 Menit Penutup :
- Mengucapkan terimakasih atas -  Mendengarkan
peran peserta

STIKesIndramayu PPN- IX 2016


-     Mengucapkan salam penutup -   Menjawab Salam

H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a.      Peserta sudah hadir ditempat penyuluhan
b.      Penyelenggaraan penyuluhan sudah berada di Balai desa Plumbon
c.      Pengkordinasian penyelenggara dilakukan setelah peserta penyuluhan
seleksi
2. Evaluasi Proses
a.     Masyarakat Bersemangat terhadap materi yang di berikan
b.     Masyarakat mengikuti penyuluhan sampai selesai
c.     Masyarakat mampu memahami materi yang kita berikan
3. Evaluasi Hasil
a.  Masyarakat mengetahui pengertian Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
b.  Masyarakat mengetahui Manfaat Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
c.   Masyarakat mengetahui Cara kerja Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
d.  Masyarakat mengetahui Keuntungan dan kerugian coitus interruptus
(Senggama Terputus)
e. Masyarakat mengetahui Efek samping Coitus interruptus (Senggama
Terputus)

STIKesIndramayu PPN- IX 2016


MATERI COITUS INTERUPTUS

A. Pengertian Metode Coitus Interruptus


Coitus interuptus adalah kontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum
terjadi ejakulasi intravagina. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna.
Efektifitas bila dilaksanakan dengan benar. Efektifitas tergantung pada
kesediaan pasangan untuk melakukan senggama terputus setiap
melaksanakannya (Angk akegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan
pertahun) efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak
ejukulasi masih melekat pada penis.

B. Manfaat
Manfaat dari coitus interuptus (senggama terputus) yaitu:
1. Kontrasepsi
- Efektif bila digunakan dengan benar.
- Tidak mengganggu produksi ASI.
- Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya.
- Tidak ada efek samping.
- Dapat digunakan setiap waktu
2. Non kontrasepsi
- Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana.
- Untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian
yang sangat dalam.

C. Cara Kerja
Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, di mana
alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak
masuk kedalam vagina dan kehamilan dapat dicegah. Metode ini dianjurkan
untuk tidak dilakukan pada masa subur, karena jika dilakukan tidak pada
masa subur, maka risiko hamil pada istri itu nihil

STIKesIndramayu PPN- IX 2016


D. Keuntungan dan Kerugian
1. Keuntungan
- Penerapan metode ini bebas hormone dan praktis.

- Tidak membutuhkan biaya sama sekali

. - Ejakulasi di luar efektif jika ada komitmen dari kedua pihak

2. Kerugian
- Menggunakan metode ini membutuhkan kemahiran pengendalian diri.
- Tidak dapat memastikan kapan akan ejakulasi karena ejakulasi adalah
reflek spontan.

E. Efek Samping

Sering kali terjadi cairan sperma cepat keluar, bahkan sebelum laki-laki
yang bersangkutan merasa telah terjadi ejakulasi, atau juga pria yang tidak
tahu pasti kapan dia mengalami ejakulasi sehingga bila ada tetess perma/
air mani yang masuk kedalam vagina. Ada kemungkinan tertularnya HIV/
AIDS (pada seks bebas). Jadi, dapat disimpulkan bahwa keterbatasan dari
metode ini adalah :

1. Efektifitas bergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan senggama


terputus setiap melaksanakannya (angka kegagalan 4 – 18 kehamilan per 100
perempuan per tahun).
2. Efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi
masih melekat pada penis.

STIKesIndramayu PPN- IX 2016


DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2005. ProfilkesehatanIndonesiaTahun 2005


Affandi, B, .Panduanpraktispelayanankontrasepsi, Jakarta
Soepardan,S.2007. KonsepKebidanan, Jakarta : EGC
Manuaba I. 1998 Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga
berencana Pusat Rihama, Yogyakarta.

STIKesIndramayu PPN- IX 2016

Anda mungkin juga menyukai