Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah skill lab Maternitas II oleh dosen
Novi D.I,M.Kep
Di susun oleh :
SelviAlfiani
R.19.01.069
Keperawatan 4A
YAYASAN YASINDA
2021
A. Latar belakang
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu
diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana
merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita.
Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya
karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-
metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan
nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk
memperoleh kontrasepsi
B. Analisa Situasi
1. Jumlah peserta 8 orang, umur rata-rata 25- 30 tahun
2. Kelas/Ruangan
a. Ukuran Balai Desa : 15x12 mm
b. Keadaan penerangan dan ventilasi : Baik
c. Prasarana yang tersedia : Kursi dan Meja
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu:
a. Menjelaskan pengertian Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
b. Menjelaskan manfaat Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
c. Menjelaskan cara kerja Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
d. Menjelaskan Keuntungan Dan Kerugian Coitus Interuptus (Senggama
Terputus)
e. Menjelaskan tentang Efek Samping Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
D. Materi
1. Pengertian Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
2. Manfaat Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
3. Cara kerja Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
4. Keuntungan Dan Kerugian Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
5. Efek Samping Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
F. Media
1. Laptop
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta sudah hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan sudah berada di Balai desa Plumbon
c. Pengkordinasian penyelenggara dilakukan setelah peserta penyuluhan
seleksi
2. Evaluasi Proses
a. Masyarakat Bersemangat terhadap materi yang di berikan
b. Masyarakat mengikuti penyuluhan sampai selesai
c. Masyarakat mampu memahami materi yang kita berikan
3. Evaluasi Hasil
a. Masyarakat mengetahui pengertian Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
b. Masyarakat mengetahui Manfaat Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
c. Masyarakat mengetahui Cara kerja Coitus Interuptus (SenggamaTerputus)
d. Masyarakat mengetahui Keuntungan dan kerugian coitus interruptus
(Senggama Terputus)
e. Masyarakat mengetahui Efek samping Coitus interruptus (Senggama
Terputus)
B. Manfaat
Manfaat dari coitus interuptus (senggama terputus) yaitu:
1. Kontrasepsi
- Efektif bila digunakan dengan benar.
- Tidak mengganggu produksi ASI.
- Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya.
- Tidak ada efek samping.
- Dapat digunakan setiap waktu
2. Non kontrasepsi
- Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana.
- Untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian
yang sangat dalam.
C. Cara Kerja
Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, di mana
alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak
masuk kedalam vagina dan kehamilan dapat dicegah. Metode ini dianjurkan
untuk tidak dilakukan pada masa subur, karena jika dilakukan tidak pada
masa subur, maka risiko hamil pada istri itu nihil
2. Kerugian
- Menggunakan metode ini membutuhkan kemahiran pengendalian diri.
- Tidak dapat memastikan kapan akan ejakulasi karena ejakulasi adalah
reflek spontan.
E. Efek Samping
Sering kali terjadi cairan sperma cepat keluar, bahkan sebelum laki-laki
yang bersangkutan merasa telah terjadi ejakulasi, atau juga pria yang tidak
tahu pasti kapan dia mengalami ejakulasi sehingga bila ada tetess perma/
air mani yang masuk kedalam vagina. Ada kemungkinan tertularnya HIV/
AIDS (pada seks bebas). Jadi, dapat disimpulkan bahwa keterbatasan dari
metode ini adalah :