Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH MODEL SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE

(SSCS) TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF


SISWA PADA MATERI IPA DI KELAS IV SDN 30 SILIT TAHUN
PELAJARAN 2020/2021

DISUSUN OLEH :

KATARINA APRILA

NIM : 1809061454

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSADA


KHALTULISTIWA SINTANG

2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hidayah-
Nya karena atas izin dan kuasa-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang
“pengaruh model search, solve, create, and share (SSCS) terhdadap kreativitas dan hasil
belaar kognitif siswa pada materi IPA kelas 4 SDN 30 Silit tahun pelajaran 2020/2021
meskipun dalam bentuk sederhana.

Tak sedikit kendala dan kesulitan yang saya hadapi dalam pembuatan makalah ini,
dalam berkat dan kerja keras dan motivasi maka segala permasalahan tersebut dapat teratasi.

Makalah ini masih mempunyai kekurangan dan kelemahan yang disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan peneliti dan referensi yang ada, namun demikian peneliti sudah
berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik. Untuk itu sifat dan sarannya
yang bersifat membangun diharapkan demi tercapainya laporan penelitian yang lebih baik.

ii
Daftar isi
BAB 1...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar belakang.........................................................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................................................2
C. Tujuan penelitian.....................................................................................................................2
D. Manfaat penelitian...................................................................................................................3
E. Definisi operasional.................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
LANDASAN TEORI...........................................................................................................................4
A. Kajian teoritik..........................................................................................................................4
B. Kajian penelitian yang relevan...............................................................................................6
C. Kerangka berpikir...................................................................................................................7
D. Hipotesis penelitian..................................................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................................9
METODOLOGI PENELITIAN.........................................................................................................9
A. Pendekatan Penelitian.............................................................................................................9
B. Metode Penelitian....................................................................................................................9
C. Populasi dan sampel................................................................................................................9
D. Variabel penelitian.................................................................................................................10
E. Teknik dan alat pengumpulan data......................................................................................10
F. Teknik analisis data...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Minimnya kualitas pendidikan di Indonesia khususnya pada mata pelajaran
sains atau pun IPA disebabkan oleh rendahnya kualitas pembelajaran IPA dilapangan.
Karena pembelajaran IPA selama ini masih menggunakan model pembelajaran
konvensional. Model ini menekankan pada fungsi guru sebagai pemberi informasi,
sedangkan para peserta didik hanya lebih diposisikan sebagai pendengar dan mencatat
segala jenis materi sesuai instruksi dari guru. Pada metode ini, tentunya guru sudah
merasakan mengajar dengan baik, tetapi siswanya tidak belajar maksimal. Hal ini
menimbulkan miskonseptual antara pemahaman guru dalam mengajar dengan target
dan misi dari pendidikan IPA itu sendiri.
Setelah wawancara kepada guru mata pelajaran IPA, dapat diperoleh bahwa
faktor yang menjadi pemicu rendahnya hasil belajar IPA siswa secara garis besar
yaitu, pertama guru kurang menguasai cara mengembangkan model pembelajaran
yang inovatif, kedua guru lebih berpedoman pada produk dan standar hasil perolehan
siswa sesuai dengan kesepakatan sehingga berdampak pada siswa lebih cenderung
menghafal materi daripada memahami materi yang membuatnya mengingat secara
sementara dan tidak permanen. Dari pemaparan diatas penyebab rendahnya hasil
belajar IPA salah satu nya yaitu model inovatif yang dapat digunakan untuk
memperbaiki proses pembelajaran agar menjadi lebih bermakna adalah dengna
menggunakan model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS).
Menurut Irwan (2022:1) model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share
(SSCS) adalah salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa dan dapat meningkatkan keterampilan siswa untuk bertanya. Sedangkan
menurut Utami (2011:39), menyatakan bahwa model pembelajaran (SSCS) ini terdiri
atas empat fase, yaitu pertama fase search yang bertujuan untuk mengidentifikasi
masalah, kedua fase solve yang bertujuan untuk merencanakan penyelesaian masalah,
ketiga fase create yang bertujuan untuk melaksanakan penyelesaian masalah, dan

1
yang terakhir fase share yang bertujuan untuk mensosialisasikan penyelesaian
masalah yang dilakukan.
Pengaruh hasil belajar yang signifikan antara kelompok siswa yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran SSCS dan kelompok siswa yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional disebebkan oleh beberapa
faktor. Dengan demikian, tahapan pada model pembelajaran SSCS akan membantu
siswa untuk belajar dengan cara yang menarik dan bermakna sehingga hasil
belajarnya menjadi lebih baik. Temuan ini sejalan dengan pernyataan dari Ekantara
(2011) adanya perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol karena penerapan SSCS mampu meningkatkan
aktivitas dan antusiasme siswa dalam belajar. Model pembelajaran SSCS memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman sekelompoknya dalam
menyelesaikan masalah, dan juga melibatkan siswa dalam menyelidiki sesuatu,
membangkitkan minat bertanya. Dengan demikian siswa memperoleh berbagai
manfaat dan pengaruh yang positif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah yang dimaksud dengan model Search, Solve, Create, and Share
(SSCS) terhadap aktivitas dan belajar kognitif siswa pada materi IPA di kelas IV
SDN 30 Silit tahun pelajaran 2020/2021?
2. Bagaimanakah pengaruh model Search, Solve, Create, and Share (SSCS) terhadap
aktivitas dan belajar kognitif siswa pada materi IPA kelas IV SD di kelas IV SDN
30 Silit tahun pelajaran 2020/2021?
3. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan model
Search, Solve, Create, and Share (SSCS) terhadap aktivitas dan belajar kognitif
siswa pada materi IPA di kelas IV SDN 30 Silit Tahun Pelajaran 2020/2021?

C. Tujuan penelitian
1. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model Search, Solve, Create, and Share
(SSCS) terhadap hasil belajar siswa pada materi IPA kelas IV SD.
2. Mengetahui tentang bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran dengan
menggunakan model Search, Solve, Create, and Share (SSCS).

2
3. Mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan
model Search, Solve, Create, and share (SSCS).
D. Manfaat penelitian
1. Meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Mengembangkan model Search, Solve, Create, and Share (SSCS) agar lebih
.nprofesional pada bidangnya.

E. Definisi operasional
Agat tidak terjadi kesalahan dalam mengartkan istilah yang digunakan didalam
penelitian ini, penelitia akan menjelaskan beberapa istilah atau pun definisi
operasional yaitu :
1. Kreativitas dan hasil belajar kognitif siswa pada materi IPA
Kreativitas merupakan sebuah kemampuan untuk menyelesaikan masalah
pada IPA sehingga menciptakan jawaban yang baru dan inovatif dengan
mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Proses pembelajaran yang
dimaksud antara lain mencakup pengaturan stimulus yanng diterima dan terbentuk
di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman-pengalaman
sebelumya.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian teoritik
Model SSCS merupakan model yang mengajarkan suatu proses pemecahan
masalah (dalam Rahmawati, 2013:9). Model pembelajaran Search, Solve, Create, and
Share (SSCS) merupakan sebuah model pembelajaran yang praktis dan sederhana
untuk diterapkan dalam pembelajaran karena dapat melibatkan siswa secara aktif
dalam setiap tahap-tahapnya atau dalam proses pembelajarannya untuk terbiasa
melakukan berpikir tingkat tinggi. SSCS merupakan model pembelajaran yang
memakai pendekatan problem solving, didesain untuk mengembangkan keterampilan
berpikir kritis dan meningkatkan pemahaman terhadap konsep ilmu. Model SSCS
juga merupakan model pembelajaran yang dapat diaplikasikan secara nyata dalam
pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013.

Model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) adalah model
pembelajaran yang didesain oleh Pizzini pada tahun 1987, Pizzini mengenalkan
model pembelajaran problem Solving, Search, Solve Create, and Share (SSCS) dalam
pengembangan pembelajaran IPA yang didesain untuk memperluas pengetahuan
konsep sains dan penerapanya dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari.
Model SSCS mengacu kepada empat langkah penyelesaian masalah yang urutannya
dimulai pada penyelidikan masalah (Search), merencanakan pemecahan masalah
(Solve), mengontruksi pemecahan masalah (Create), dan terakhir adalah
mengkomunikasikan penyelesaian yang diperoleh (Share) (dalam Irwan, 2011 : 4).

Pizzini (dalam Lestari, 2013 : 9) secara lebih rinci menjelaskan kegiatan pada
setiap tahapan model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) sebagai
berikut :

a. Search

4
Pada langkah penyelidikan masalah (Search), kegiatan yang dilakukan pada
tahapan ini yaitu menggali pengetahuan awal berupa menuliskan informasi yang
diketahui dan hubungan dengan situasi yang diberikan, kemudian mengamati dan
menganalisa informasi yang diketahui, menyimpulkan masalah dengan membuat
pertanyaan, kemudian menggeneralisasikan informasi sehingga timbul ide-ide
yang mungkin digunakan untuk menyelesaikan masalah.
b. Solve
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu menentukan kriteria akan digunakan
dalam memilih beberapa alternatif, membuat dugaan mengenai beberapa solusi
yang dapat digunakan, memikirkan segala kemungkinan yang terjadi saat
menggunakan solusi tersebut, dan membuat perencanaan penyelesaian masalah
didalamnya termsuk menentukan solusi yang akan digunakan).
c. Create
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu menyelesaikan masalah sesuai
rencana yang telah dibuat sebelumya, meyakinkan diri dengan menguji kembali
solusi yang telah didapat, menggambarkan proses penyelesaian maslah, dan
menyiapkan apa yang akan dibuat untuk dipresentasikan
d. Share
Pada tahap ini kegiatan yang dlakukan yaitu menyajikan solusi kepada teman-
teman yang lain, mempromosikan solusi yang dibuat, mengevaluasi tanggapan
dari teman yang lain, dan merefleksi keaktifan sebagai problem solver setelah
menerima umpan balik dari guru dan teman yang lain.
Dari beberapa penjelasan yang telah diuraikan dapat kita simpulkan bahwa
siswa dibimbing untuk dapat memahami masalah dan mencari apa yang mereka
butuhkan dalam menyelesaikan masalah serta memperluas pengetahuan mereka
endiri sehingga mengalami proses pembelajaran bermakna.

5
B. Kajian penelitian yang relevan
Padapenelitian ini, penulis merujuk pada hasil penelitain-penelitian terdahulu yang
relevan, dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan adalah sebagai berikut :
a. Ni Kd Warmini, dkk. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran SSCS Berbanduan
Media Visual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV. Sampel dua
kelas, yaitu kelompok eksperimen N = 31 siswa dan kelompok kontrol N = 32
siswa. Dianalisis secara statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji-t).
Kesimpulan penelitian ini meenyatakan bahwa model pembelajaran SSCS
berbantuan media visual berpengaruh terhadap hasil belajar matematika.
b. Irwan, (2011). Pengaruh Pendekatan Problem Posing Model Search, Solve, Create
and Share (SSCS) dalam upaya meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis
Mahasiswa Matematika. Sampel dua kelas, yaitu eksperimen N=40 mahasiswa dan
kelas kontrol N=36 mahasiswa. Dianalisis ssecara deskriptif kualitatif, uji beda
rata-rata dan uji-t. Kesimpulan penelitian ini adalah secara kemampuan penalaran
matematis mahasiswa yang mendapat pendekatan problem posiing model SSCS
lebih tinggi daripada mahasiswa yang mendapat pembelajaran konvensional.
c. Adanya peningkatan hasil belajar peserta didik serta keterampilan generatik sains
setelah siswa mendapatkan proses pembelajaran menggunakan model SSCS dan
adanya hubungan antara keterampilan generik sains dengan hasil belajar kognitif
siswa kecuali pada aspek komunikasi

6
C. Kerangka berpikir
Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan satu kelas saja sebagai objek
penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Search, Solve, Create and Share
(SSCS) . adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini seperti yang disajikan pada
gambar dibawaah ini
Masalah yang ditemukan disekolah

Hasil belajar rendah karena rendahnya kualitas pembelajaran IPA di lapangan


Penggunaan metode belajar yang kurang tepat, dengan menekankan fungsi guru
sebagai pemberi informasi sementara peserta didik lebih diposisikan sebagai
pendengar dan mencatat materi sesuai arahan guru

Digunakan pendekatan problem solving

Model SSCS

1. Fase Search (Mendefinisikan masalah)


2. Fase Solve (Mendesain solusi)
3. Fase Create (Memformulasikan hasil)
4. Fase Share (Mengkounikasikan hasil)

 Sangat efektif, dan dapat dipraktekkan, serta mudah untuk digunakan

7
 Merangsang kemampuan berpikir yang tinggi

1. Siswa akan lebih aktif dalam proses


pembelajaran karena dituntuk untuk berpikir
2. Meningkatkan hasil belajar siswa

D. Hipotesis penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah penelitian yang perlu fiuji
melalui pengumpulan data dan analisis data
Jadi hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap masalah penelitian yang akan
diuji kebenarannya, sehingga hipotesis penelitian tersebut dapat diterima atau ditolak
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengajukan hipotesis analisisnya sebagai
berikut :
Terdapat pengaruh hasil belajar IPA yang signifikan pada siswa yang dibelajarkan
dengan model pembelajaran SSCS

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka seabgai alat menganalisis keterangan mengenai apa
yang ingin diketahui (Kasiram (2018 : 149) dalam bukunya Metodologi Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif). Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini
karena data-data yang dikumpulkan dinyatakan dalam bentuk angka.

B. Metode Penelitian
Metode penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah metode
penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu tindakan atau
perlakuan yang sengaja digunakan untuk mengetahui pengaruh tindakan tersebut
terhadap suatu kondisi tertentu.
Sebelum diberi perlakuan atau trearment pada kelas eksperimen diberikan
pretest dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal kelas tersebut.
Setelah dilakukan pretest selanjutnya akan diberikan perlakuan atau treatnebt yaitu
pembelajaran dengan model Search, Solve, Create, and Share (SSCS) .

C. Populasi dan sampel

9
Polulasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswa di SDN no 30 Silit
tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 83 orang. Adapun sampel yang di ambil
dalam penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas IV SD yang mengikuti mata pelajaran
IPA denagan jumlah siswa 18 orang.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik porposive
sampling. Porpose sampling merupakan penetapan rresponden sebagai sampel karena
berdasarkan adanya tujuan tertentu atau kriteria-kriteria tertentu, bukan berdasarkan
atas random dan strata.
Adapun yang menjadi asalan ataupun pertimbangan dalam proses penelitian
ini yaitu melihaat kemampuan akademik para peserta didik kelas IV SD yang akan
dijadikan sampel memiliki staf kesetaraan.

D. Variabel penelitian

Variabel bebas Pengaruh model search, solve, create, and share (SSCS)
Variabel terikat Kreativitas dan hasil belajar
Variabel moderator

E. Teknik dan alat pengumpulan data


Teknik pengmpulan data merupakan langkah utama yang penting dalam
melakukan penelitian untuk mendapatkan data yang memenuhi kriteria atau standar
yang telah diterapkan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini yaitu : 1)Teknik komunikasi secara tidak langsung, 2)Teknik observasi
langsung, 3)Teknik pengukuran.
Teknik komunikasi secara tidak langsung yaitu proses komunikasi yang
dilakukan dengan menggunakan media perantara sebagai media komunikasi untuk
dapat berkomunikasi dan menyampaikan ataupun mendapatkan pesan atau informasi.
Teknik observasi langsung yaitu observasi yang dilakukan dimana observer
melakukan pengamatan secara langsung terhadap suatu objek atau berada bersama
objek yang diselidiki. Teknik pengukuran yaitu proses pengumpulan data yang
dilakukan dengan melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang
relevan dengan tujuan yang telah ditentukan.

10
Adapun instrumen ataupun alat pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini yaitu :
1. Tes pilihan ganda (objektif) dengan satu jawaban benar
Tes pillihan ganda ini digunakan untuk mengukur hasilbelajar siswa pada mata
pelajaran IPA. Tes pilihan ganda ini dapat mengukur tingkat pengetahuan yang
luas dengan tingkat domain yang bervariasi serta terdapat soal yang termasuk
tingkat pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Dalam
tes pilihan ganda ini, bentuk soal tes terdiri dari pernyataan (pokok soal), alternatif
jawaban yang mencakup kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Soal yang
dijawab benar bernilai 1 sedangkan soal yang dijawab salah bernilai 0.
2. Instrumen Non tes
Instrumen yang digunakan berupa angket. Angket merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan kepada responden untuk dijawab. Angket yang digunakan pada
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajran
menggunakan model Search, Solve, Create, and Share (SSCS). Model angket yang
digunakan adalah angket skala likert yang berbentuk chek list. Siswa dapat
memberi respon terhadap pertanyaan-pertanyaan dengan pilihan jawaban, yaitu :
STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), C (Cukup), S (Setuju), SS (Sangat
Setuju).

F. Teknik analisis data


Data kuantitaif pada penelitian ini adalah hasil tes peserta didik pada siklus.
Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisa pengaruh model Search, Solve,
Create and Share terhadap kreativitas dan hasil belajar kognitif siswa pada materi
IPA.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dian Prawindaswari, Putu, Made Suarjana, dan Wayan Widiana. 2015. “PENGARUH
MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, COLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS)
TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR”
https://ejournal.undiksha.ac.id

12

Anda mungkin juga menyukai