KEPERAWATAN MATERNITAS
( 2013-2017)
DISUSUN
OLEH
NAMA : BASTIAN
NIM : PO 5303203191064
TINGKAT : 2A
TAHUN 2020/2021
A. ANGKA KEMATIAN IBU DARI LIMA TAHUN TERAKHIR (2013-2017)
Pada tahun 2014, kasus kematian ibu tercatat ada 711 kasus. Jumlah tersebut terus
menurun pada 2015 sebanyak 619 kasus dan 2016 sebanyak 602 kasus kematian ibu. Tahun
ini hingga 30 Juni 2017 tercatat ada 215 kasus kematian ibu.
Kasus kematian bayi juga ikut turun. Pada 2013 kematian bayi pertahun berjumlah
5865 kasus. Tahun 2014 turun jadi 5666 kasus, pada 2015 menjadi 5571, dan 2016 jadi 5485
kasus. Tahun 2017 hingga Juni tercatat 2.182 kasus. Begitu juga dengan persentase balita gizi
buruk di Jawa Tengah yang bisa ditekan menjadi 0,03 persen dari jumlah populasi.
Tahun ini juga menurun dibandingkan tahun (periode) sebelumnya menurun sekitar
25 persen. Tapi ini kan belum sampai akhir tahun. Rata-rata sejak 2014 sampai sekarang
menurunnya 14 persen rata-rata per tahun,” kata Yulianto, Jumat (24/11/2017). Menurutnya,
banyak faktor yang menyebabkan turunnya AKI dan AKB. Antara lain meningkatnya
kesadaran masyarakat dalam memperhatikan kesehatan ibu. Selain itu utamanya yakni
gerakan 5 NG yakni Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang dicanangkan Gubernur
Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Surakarta pada Juli 2016 lalu.
DAFTAR PUSTAKA
Aeni, Nurul. (2013). “Faktor Risiko Kematian Ibu”, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional,
Vol. 7, No. 10, hal. 453-454.
Rahmi, Fifien Luthfia. (2016). “Implementasi Program EMAS (Expanding Maternal and
Neonatal Survival) sebagai Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di
Kabupaten Tegal”. Semarang: Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP
Sumarmi, Sri. (2017). “Model Sosio Ekologi Perilaku Kesehatan dan Pendekatan Continuum
of Care untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu”. The Indonesian Journal of Public Health,
Vol. 12, No. 1, hal. 129–141.
RESUME
MATERNITAS
TINGKAT IIA
Disusun Oleh :
BASTIAN
PO5303203191064
1. Pengertian
3. Peran Perawat
Pelaksana
Perawat yang bekerja member asuhan keperawatan di tempat pelayanan
kesehatan.
Pendidik
Pendidik disini dapat sebagai dosen bagi pasien maupun perawat
memberikan pendidikan kepada klien.
Konselor
Perawat sebagai seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan
konseling kepada klien, konselor bertanggung jawab memberikan layanan
dan konseling
Rolemodel bagi para ibu Panutan bagi para ibu-ibu yang sedang menjalankan
keperawatan maternitas.
Role model bagi teman sejawat Panutan sesama perawat atau saling bekerja
sama antar paerawat.
Perumus masalah Mengetahui masalah-masalah yang muncul pada pasien
dan merumuskan masalah tersebut.
Ahli keperawatan Perawt harus ahli dalam melaksanakan tugas
keperawatan.
1). Manusia
d. Memiliki kehidupan yang seimbang sebagai sarana pertahanan diri dan upaya
mengurangi kecemasan akibat kebutuhan yang tak terpenuhi.
2). Lingkungan
3). Sehat
7. Karakteristik
1. Rumah Sakit
2. Puskesmas
3. Rumah bersalin
4. Komunitas
5. Polindes
Trend dan Issue Keperawatan Maternitas
a. Masalah
1. Penyebab angka kematian bayi masih tinggi
kematian pada bayi disebabkan oleh penyakit menular seperti radang paru-
paru, diare dan malaria, Penyakit yang merenggut paling banyak korban
jiwa adalah radang paru-paru 18 persen, atau sebanyak 1,58 juta anak diare
(15 persen, 1,34 juta) dan malaria 8 persen, 0.73 juta anak.
2. Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi
Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi adalah pelayanan
kesehatanyang semakin meningkat, kurangnya pengetahuan masyarakat
progam KB.
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal oleh
sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes
RI,Dirjen Binkesmas,2004). Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat
digolongkan atas faktor- factor reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan
kesehatan dan sosio-ekonomi. Penyebab komplikasi obstetrik langsung telah
banyak diketahui dan dapat ditangani, meskipun pencegahannya terbukti
sulit. Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan
antepartum dan perdarahan postpartum.
Kiat Keperawatan
Kemampuan perawat memberikan asuhan keperawatan secara konprhensif dengan
cara / pendekatan tertentu dalam upaya memberikan kepuasan dan kenyamanan
pada klien :
Menyusi yang peduli
Menyusui berbagi
Menyusui tertawa
Menyusui cryng
Menyusui adalah menyuntuh
Menyusui membantu
Keperawatan adalah beliefing pada orang lain
Keperawatan adalah diri belieping
Keperawatan adalah percaya
Keperawatan adalah belajar
Keperawatan adalah menghormati
Keperawatan mendengarkan
Keperawatan lakukan
Keperawatan adalah perasaan
Keperawatan adalah menerima
Kebijakan Pelayanan Keperawatan Maternitas
Memberikan pelayanan tenaga terlatih
Meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat
Meningkatkan penerimaan gerakan KB
Memberikan pendidikan dukun beranak
Meningkatkan system
Peranan Perawat Dalam Keperawatan Maternitas
Suatu perilaku yang diharapkan, yang dikaitkan dengan standar, merefleksikan
tujuan dan nilai yang dilaksanakan pada situasi tertentu.
A. Pengkajian Data
Tanggal Pengkajian : 5 Juli 2020
1. Data subyektif
a. Biodata
Istri/Suami
Nama : Ny. A/Tn. R
Umur : 31 tahun /33 tahun
Agama : Islam /Islam
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Silaut
Pendidikan : SMA
Dx : G3P2A0H2
HPHT : 15-3-2018
b. Alasan Masuk
Klien masuk dengan keluhan hamil trimester II, mengeluh pusing, mual,
badan terasa lemas, nafsu makan berkurang, suhu : 37,5 0C, TD : 110/80 mmHg,
konjungtiva sedikit anemis.
c. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan yang lalu Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
menular. Ibu juga tidak pernah memderita penyakit menahun dengan gejala
seperti sesak nafas, mengi (asma), sering pusing, mudah lelah, dan wajah pucat
(Anemia).
2) Riwayat kesehatan sekarang Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit
menular, klien mengatakan matanya berkunang-kunang, klien tampak pucat
3) Pengobatan yang sedang/ pernah dialami Ibu mengatakan tidak sedang / tidak
pernah menjalani pengobatan tertentu, Ibu mengatakan tidak pernah dirawat di
rumah sakit.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat keturunan kembar,
tidak ada yang menderita cacat bawaan.
e. Riwayat kebidanan
1) Haid
Ibu mengatakan pertama kali haid saat usia 14 tahun, siklus 28 – 30 hari,
teratur, lamanya 7 hari. Warna darah haid merah segar, hari pertama biasanya
agak bergumpal dan selanjutnya encer. Pada hari 1 sampai hari ke 3 ganti
pembalut 2 – 3 kali sehari. Selanjutnya hanya ganti 2 kali. Saat haid tidak
mengeluh nyeri, tidak pusing, tetapi kadang-kadang nyeri pinggang. Tidak
terjadi keputihan sebelum haid.
2) Keluarga berencana
Ibu mengatakan belum pernah KB dan merencanakan akan memilih KB
apa setelah persalinan nanti.
3) Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan hamil ketiga usia 5 bulan. Ini adalah kali ke 2 ibu
memeriksakan kehamilannya. Ibu mendapatkan imunisasi TT. Ibu merasakan
pergerakan janin tepat setelah mengetahui bahwa ibu hamil. Ibu telah
mendapatkan tablet Fe dan Kalk dan diminum rutin setiap hari, Ibu juga
mendapatkan penyuluhan tentang gizi dan pola aktivitas selama hamil. Ibu
mengatakan mual dan muntah, cepat lelah, lemah, nafsu makan berkurang dan
sering pusing.
1) Nutrisi
Sebelum hamil : Ibu makan 3 kali sehari, komposisi nasi, sayur (bayam, kacang
panjang, wortel, kol, sawi, kangkung, dll), lauk (tahu, tempe, telur, ikan), buah
(papaya, jeruk, pisang, dll) dan air putih 8 gelas sehari.
Selama hamil : Ibu makan 3 kali sehari komposisi nasi, sayur (bayam, kacang
panjang, wortel, kol, sawi, kangkung, dll), lauk (tahu, tempe, telur, ikan), buah
(papaya, jeruk, pisang, dll) dan air putih 6 – 8 gelas sehari.
2) Eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1 kali sehari pada pagi hari bangun tidur, konsistensi
lunak, warna kuning trengguli, tidak ada keluhan. BAK 6-7 kali sehari , tidak ada
keluhan, warna kuning jernih.
Selama hamil : BAB 1 kali sehari pada pagi hari bangun tidur, konsistensi lunak,
warna kuning trengguli, tidak ada keluhan. BAK 4x pada siang hari. Malam hari
2-3x, warna kuning jernih dan tidak ada keluhan.
3) Istirahat
Sebelum hamil : Ibu tidur sekitar 10 jam sehari. Tidak ada keluhan.
Selama hamil : Ibu tidur malam 8 jam sehari. Ibu merasa terganggu karena sering
kencing, dan setelah kencing ibu langsung bisa tidur kembali. Ibu tidur siang
mulai pukul 11.00-13.00 WIB dan tidak ada keluhan
Ibu mengatakan dalam keluarga ibu tidak ada kebiasaan periksa dan pijat
perut ke dukun, minum jamu-jamuan, minum ramuan, dan pantang terhadap
makanan tertentu. Tidak ada kebiasaan minum ramuan seperti rumput fatimah untuk
mempercepat proses persalinan, tidak ada kebiasaan memberi ramuan pada pusar
bayi setelah bayi lahir.
i.Psikologis
Klien tampak tenang dengan penyakitnya, klien tidak tampak cemas dengan
penyakitnya yang dideritanya, klien tampak bersahaja untuk mengobati sakitnya.
j. Spiritual
Klien tampak rajin shalat dan berdoa untuk kesembuhannya, klien yakin
bahwa akan sembuh dan melahirkan dengan selamat.
k. Data penunjang
TD=110/80mmHg
Hb=8 gr/dl
S=37,5 0C
l. Data pengobatan
Tablet Fe
Vit C
m. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Compos Mentis
BB/TB : 70 Kg/165 cm
TTV :
TD=110/80 mmHg, N=80x/i, P=22x/i, S=37,5 0C
– Kepala
Rambut : Bersih, kulit tidak berketombe, tidak ada luka, tidak ada kutu,
rambut tidak mudah rontok.
Kulit : Bersih, tidak ada luka
Muka : Tidak sembab, tidak ada cloasma gravidarum, tidak pucat.
Mata : Sklera putih, tidak ada kekeruhan pada retina, konjungtiva sedikit
anemis, kelopak mata tidak oedema.
Hidung : Lubang hidung bersih, secret tidak berlebihan
Mulut: Bibir lembab, sedikit pucat, keadaan mulut bersih, tonsil tidak
membesar, tidak ada stomatitis, lidah bersih, gusi tidak berdarah
Gigi : Tidak ada karies gigi
- Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan limfe, tidak ada bendungan
vena jugularis
Paru-paru : Pernafasan teratur, tidak ada retraksi otot intercosta, tidak ada
wheezing dan ronchi
Jantung : Irama denyut jantung teratur
Aksila : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe
Mammae : Payudara bersih, pembesaran kedua payudara simetris, papilla
mammae menonjol, terdapat hiperpigmentasi papilla dan areola mammae,
tidak terdapat benjolan abnormal, colostrum sudah keluar saat dipencet
areola mammae.
-Abdomen
- Ekstremitas
2 DS :
Klien mengeluh nafsu Perubahan nutrisi Peningkatan asam
makan berkurang kurang dari lambung
Klien mengeluh badan kebutuhan tubuh
terasa lemas
DO :
Nafsu makan klien
berkurang
Konjungtiva sedikit
animis
Hb : 8 g/dl
Terapi yang diperoleh
Tablet Fe 1x1, vit C
3x50 mg
TD= 110/80 mmHg,
N=80x/1
P=22x/1
S=37,5 oC
3 DS :
Klien mengeluh pusing Resiko Injury Disfungsi sensorik
Klien mengeluh matanya
berkunang-kunang
DO :
Klein tampak pusing
Mata klien berkunang
-kunang
TD=110/80x1,
N=80x/1,
P=22x/1,
S=37,5Oc
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Mual berhubungan dengan distensi gaster
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan peningkatan asam
lambung
3. Resiko injury berhubungan dengan Disfungsi sensorik
D. INTERVENSI
o Hemoglobin konstipasi
o Ajarkan pasien
o Total iron binding
bagaimana
capacity
membuat catatan
o Jumlah limfosit
makanan harian
o Monitor adanya
penurunan bb dan
gula darah
o Monitor selama
makan
o Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan tidak
selama jam makan
o Monitor turgor
kulit
o Monitor
kekeringan ,
rambut kusam,
total protein, hb
dan kadar ht
o Monitor mual dan
muntah
o Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
o Monitor intake
nutrisi
o Informasikan pada
klien dan keluarga
tentang manfaat
nutrisi
o Kaloborasi dengan
dokter tentang
kebutuhan
suplemen
makanan seperti
ngt/tpn sehingga
intake cairan yang
adekuat dapat
dipertahankan
aturan posisi semi
fowler atau folwer
tinggi
o Kelola pemberan
anti emetic
o Anjurkan banyak
minum
o Pertahankan terapi
iv line
Risiko anjury Risk control immune status Environmrnt
Berhubungan dengan Safety behaviour Management
disfusi sensorik Setelah dilakukan tindakan (menajemen lingkungan)
keperawatan selama klien o Sediakan
tidak mengalami injury lingkungan yang
dengan kriterial hasil ; aman untuk pasien
o Klien terbebas dari o Identifikasi
cedera kebutuhan
o Klien mampu keamanan pasien,
menjelaskan sesuaikan dengan
cara/metode untuk kondisi fisik dan
mencegah fungsi kognitif
injury/cedera pasien dan riwayat
o Klien mampu penyakit terlebih
menjelaskan factor dahulu
risiko dari o Menghindari
lingkungan/perilaku lingkungan yang
personal berbahaya
o Mampumemodifikasi (misalnya
gaya hidup untuk memindahkan
mencegah injury perobatan)
o Menggunakan o Memasang side
fasilitas kesehatan rail tempat tidur
yang ada o Menyediakan
o Mampu menganali tempat tidur yang
perubahan status nyaman dan bersih
kesehatan o Menemptkan
saklar lampu
ditempat yang
mudah dijangkau
pasien
o Membatasi
pengunjung
o Memberikan
penerangan yang
cukup
o Menganjurkan
keluarga untuk
menemani pasien
o Mengontrol
lingkungan dari
kebersihan
o Memindahkan
barang-barang
yang dapat
membahayakan
o Berikan penjelasan
pada pasien dan
keluarga atau
pengunjung adanya
perubahan status
kesehatan dan
penyebeb penyakit