Kuliah ini memberi bekal mahasiswa secara teoritis Mahasiswa memahami tentang struktur, tugas-tugas
dan praktik. Secara teoritis, mata kuliah ini hakim ketua dan tugas-tugas hakim serta tugastugas
membahas tentang Struktur/Skema Organisasi panitera, sekretaris Panitera Pengganti dan Jurusita
Pengadilan Negeri, Tugas-tugas Ketua/Wakil Ketua di Pengadilan Negeri serta mengerti proses
Pengadilan Negeri, Tugas-tugas hakim/Majelis hakim, persidangan perkara perdata dan pidana
Tugas-tugas Panitera, Sekretaris Panitera Pengganti
dan Jurusita, Beracara perkara perdata di Pengadilan
Negeri, Pra Peradilan, Beracara perkara pidana di METODE PEMBELAJARAN
Pengadilan Negeri, dan eksekusi perkara perdata.
a. CERAMAH
Secara praktik, dalam mata kuliah ini mahasiswa b. DISKUSI
berlatih peradilan semu pidana dan perdata, serta c. PRAKTIKUM
menyaksikan langsung persidangan perkara pidana
dan perdata di Pengadilan Negeri.
REFERENSI
KONTRAK BELAJAR & PENILAIAN Referensi Utama :
1. Bidara O. Hukum Acara Perdata, Jakarta PT Pradnya Paramita, 1987
1. Kedisiplinan waktu (syarat hadir kuliah) 2. Harahap, M Yahya, Ruang Lingkup Pelaksanaan Eksekusi Bidang
Perdata, Cet. 3, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 1994
2. Presensi kehadiran (syarat mengikuti ujian) 3. Subekti R Prof. DR. Hukum Acara Perdata Cet. 3, Bandung, Bina Cipta,
1989
3. UTS (bobot nilai 30%) 4. Sudikno Mertokusumo Prof. DR. Hukum Perdata Indonesia Edisi Revisi
4. UAS (bobot nilai 30%) 5. Supomo Prof. DR. Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri Cet. 9,
Jakarta, Pradnya Paramita, 1986
5. Praktikum (BOBOT NILAI 40%) 6. Sutantyo, Retno Wulan; Iskandar, Oerip Kartawinata, Hukum Acara
Tugas buku kuning jika tidak dikumpulkan Perdata dalam teori dan Praktek. Cet. 4, Mandar Maju 1989
7. Syahrani, Ridwan, SH Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilam
sesuai dengan yang diperintahkan maka aka Umum. Cet. 1, Jakarta, Sinar Grafika
kena pinalti 10 poin Referensi Anjuran :
8. HIR (Herzine Inlands Reglemen)
9. RBG (Reglemen Buityngeweston)
10. RV (Reglemen Recht Vordering)
11. Undang undang Kekuasaan Kehakiman
12. Undang undang Peradilan Umum
13. Undang undang Mahkamah Agung
1
KEKUASAAN KEHAKIMAN
Pasal 24 Undang Undang Dasar 1945
2
PENGERTIAN HUKUM ACARA PERDATA ASAS-ASAS HUKUM ACARA PERDATA
Peraturan Hukum yang menentukan bagaimana caranya 1. Audi et Alteram Partem (mendengar kedua belah pihak). Artinya kedua
belah pihak haruslah diperlakukan sama oleh hakim pemeriksa perkara,
menjamin pelaksanaan hukum perdata materiil dan lebih tidak memihak, dan harus mendengar keterangan dari kedua belah
konkrit dapat juga dikatakan hukum acara perdata pihak secara bersama-sama.
mengatur bagaimana caaranya mengajukan tuntutan hak, 2. Actor Sequitor Forum Rei, artinya gugatan diajukan ke pengadilan
negeri di tempat tinggal Tergugat. Dalam rangka melindungi
memeriksa serta memutusnya dan pelaksanaan dari kepentingan Tergugat.
putusannya, Tuntutan hak adalah tindakan yang bertujuan 3. Forum Rei Sitae, Gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri tempat obyek
memperoleh perlindungan hukum yang diberikan benda tetap yang menjadi obyek sengketa berada (Pasal 118 ayat (3)
HIR
pengadilan untuk 4. Nemo Judex Sine Actore / Judex Ne Procedat Ex Officio. Artinya Hakim
menvcegah “eigenrichting” (main hakim sendiri). Prof. menunggu datangnya perkara, tidak ada persidangan karena jabatan.
Kalau tidak ada perkara tidak ada persidangan.
Sudikno Mertokusumo. 5. Openbaarheid Van Rechtspraak, pada asasnya sidang pemeriksaan
perkara perdata harus terbuka untuk umum (pasal 19 ayat(1) UU No. 48
Himpunan peraturan yang mengatur bagaimana orang Tahun 2009)
6. Ne Bis In Idem, Perkara yang sama, dengan pihak-pihak yang sama,
harus bertindak di muka pengadilan dan bagaimana mengenai hal yang sama, tidak boleh diputus dua kali oleh pengadilan
pengadilan harus bertindak, satu sama lain, untuk yang sama atau sama tingkatannya.
melaksanakan berjalannya peraturan-peraturan hukum
perdata. Prof. Wirjono Prodjodikoro.
8.
memutus dari yang dituntut atau kurang dari yang dituntut.
Res Yudicata Pro Veritate Habetur, Putusan pengadilan harus selalu
Peradilan umum berwenang
dianggap benar, sampai dibatalkan oleh pengadilan yang lebih tinggi
tingkatannya. memeriksa, mengadili, dan memutus
9. Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan (Pasal 4 ayat (2) UU No. 48 Tahun
2009. perkara pidana dan perdata sesuai
10. Berperkara tidak harus diwakilkan, berperkara di pengadilan tidak harus
diwakili oleh ahli hukum/advokat, para pihak boleh beracara sendiri/maju dengan ketentuan peraturan
sendiri, sekalipun buta hukum ataupun buta huruf.
11. Berperkara dengan biaya, Berperkara di muka pengadilan harus
membayar biaya perkara.
perundang-undangan (Pasal 25 ayat
12. Putusan harus disertai alasan-alasan. Semua putusan pengadilan harus
memuat alasan-alasan hukum (ratio legis) putusan yang dijadikan dasar
(2) UU 48/2009 tentang Kekuasaan
untuk mengadili, sebagai pertanggunganjawab hakim atas apa yang
telah diputus baik kepada masyarakat, para pihak, pengadilan yang
Kehakiman)
lebih tinggi dan ilmu hukum
3
PERKARA VOLUNTAIR
PERKARA PERDATA (PERKARA PERMOHONAN)
Pengertian perkara perdata adalah “meliputi
baik perkara yang mengandung sengketa Perkara Tanpa Sengketa
(Contentius) maupun yang tidak
mengandung sengketa (Voluntair)”
Profesor Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H. Misal : pengangkatan anak angkat wali,
perubahan nama dan lain-lain
4
Lanjutan … PERBUATAN MELAWAN HUKUM
PASAL 1365 KUH PERDATA
Ad.2. Extra Yudicial Settlement of Dispute adalah penyelesaian
sengketa di luar pengadilan (Alternative Dipute Resolution-ADR) Tiap perbuatan melawan hukum yang membawa kerugian
dengan karakteristik :
a. Penyelesaian di luar pengadilan
kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya
b. Sifat penyelesaian kompromi/musyawarah menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.
c. Bersifat informal / tidak rinci / resmi Unsur-unsur PMH tersebut adalah
d. Tidak melibatkan Hakim Pengadilan 1. Adanya Perbuatan Melawan Hukum. Tidak hanya
e. Win-Win Solution bertentangan dengan Undang-Undang tetapi juga jika
berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang memenuhi
Bentuk-bentuk ADR yang paling vanyak digunakan : Negosiation, salah satu unsur berikut :
Mediation, Concililation, Arbitration.
a. Bertentangan dengan hak orang lain
Ad.3. Quasi Yudicial / Pseudo Yudicial adalah penyelesaian b. Bertentangan dengan kewajiban hukumannya
sengketa hukum oleh lembaga non yudisial yang mempunyai sendiri
kewenangan yudisial, misalnya KPPU, BPSK, KPAI, PPATK, c. Bertentangan dengan kesusilaan
Ombudsman RI d. Bertentangan dengan keharusan (kehati-hatian,
kepantasan, kepatutan) yang harus diindahkan
dalam pergaulan masyarakat mengenai orang lain
atau benda.
Lanjutan… Lanjutan…
2. Adanya Unsur Kesalahan. Unsur kesalahan artinya kerugian moril atau idiil-immateriil (yang sulit diukur),
adanya perbuatan dan akibat-akibat yang dapat yakni ketakutan, terkejut, sakit dan kehilangan
dipertanggungjawabkan kepada si pelaku. Syarat kesenangan hidup, cemas.
kesalahan ini dapat diukur secara :
a. Obyektif yaitu dengan dibuktikan bahwa dalam 4. Adanya hubungan sebab akibat. Unsur sebab akibat
keadaan seperti itu manusia yang normal dapat untuk meneliti hubungan kausal antara perbuatan
menduga kemungkinan timbulnya akibat dan melawan hukum dan kerugian yang ditimbulkan
kemungkinan ini akan mencegah manusia yang baik sehingga si pelaku dapat dipertanggungjawabkan.
untuk berbuat atau tidak berbuat. a. Condition sine qua non. Dimana menurut teori ini
b. Subyektif yaitu dengan dibuktikan bahwa apakah si orang yang melakukan perbuatan melawan hukum
pembuat berdasarkan keahlian yang ia miliki dapat selalu bertanggung jawab jika perbuatannya
menduga akan akibat dari perbuatannya. Condition sine qua non menimbulkan kerugian
3. Adanya kerugian. Yaitu kerugian yang timbul karena (yang dianggap sebagai sebab dari pada suatu
PMH. Tiap PMH tidak hanya dapat mengakibatkan perubahan adalah semua syarat-syarat yang harus
kerugian uang saja, tetapi juga dapat mengakibatkan ada untuk untuk timbulnya akibat)
Lanjutan… WANPRESTASI
Artinya adalah tidak terpenuhinya prestasi oleh Debitur
b. Adequate veroorzaking, dimana menurut teori ini si
karena kesalahannya baik karena kesengajaan atau
pembuat hanya bertanggung jawab untuk kerugian
kelalaian.
yang selayaknya dapat diharapkan sebagai akibat
dari pada perbuatan melawan hukum. Adapun wujud dari Wanprestasi adalah :
1. Tidak memenuhi kewajiban sama sekali
Terdapat hubungan causal jika kerugian menurut aturan 2. Melaksanakan/memenuhi tetapi terlambat
pengalaman secara layak merupakan akibat yang dapat 3. Melaksanakan kewajiban tetapi tidak seperti yang
diharapkan akan timbul dari perbuatan melawan hukum. diperjanjikan
4. Berbuat sesuatu yang tidak diperjanjikan
Adapun unsur-unsur wanprestasi adalah :
1. Timbul dari persetujuan dan atau harus ada perjanjian
terlebih dahulu (Pasal 1320 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata selanjutnya disebut KUH Perdata).
5
Lanjutan… Lanjutan…
Untuk seseorang dikatakan wanprestasi sebelumnya
Hal ini dapat dikesampingkan, jika dalam klausul
harus ada perjanjian, tanpa adanya perjanjian tidak
perjanjian, debitur dapat langsung dianggap lalai tanpa
mungkin seseorang dapat dikatakan wanprestasi,
somasi.
wanprestasi terhadap apa kalau perjanjian tidak ada.
2. Harus adanya pelanggaran. Pelanggaran yang
4. Ada kerugian yang diderita salah satu pihak. Biasanya
dilakukan oleh salah satu pihak terhadap kesepakatan
yang dirugikan adalah orang yang seharusnya
dalam perjanjian tersebut. Misalnya dalam perjanjian
menerima suatu prestasi tertentu tetapi pada
penyerahan barang, jika ternyata pihak yang diwajibkan
prakteknya ia tidak kunjung menerima suatu prestasi
menyerahkan barang tidak juga menyerahkan barang
tersebut. Tuntutan kerugian ini dihitung sejak saat
yang seharusnya ia serahkan sesuai dengan perjanjian
terjadinya kelalaian (Pasal 1237 KUH Perdata), serta
atau kesepakatan antara keduanya.
jenis dan jumlah ganti rugi telah diatur secara rinci
3. Terlebih dulu ada peringatan atau somasi. Terhadap
dalam Pasal 1246 KUH Perdata.
pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu pihak,
dilakukan peringatan atau somasi terlebih dahulu.
Lanjutan… Lanjutan…
yang diperkarakan justru tidak digugat, tetapi hanya 3. Petitum atau Tuntutan. Petitum adalah tuntutan,
meletakkan subyek tergugatnya terhadap orang yang permintaan atau harapan para pihak (penggugat)
dahulu menguasai harta tersebut sebelum dikuasai terhadap pihak lawannya (tergugat) yang dirumuskan
pihak ketiga (putusan Mahkamah Agung No. 602 secara jelas dan tegas yang nantinya diputuskan dalam
K/Sip/1975 tanggal 25 Mei 1977). Terhadap gugatan amar putusan hakim.
yang telah terdapat cacat berupa error in persona ini. Pasal 94 menentukan bahwa bila Pasal 8 RV tidak
Maka dapat mengakibatkan gugatan tidak dapat diikuti, maka akibatnya gugatan batal, bukan tidak dapat
diterima / NO diterima. Sedangkan gugatan yang tidak jelas, atau
2. Posita atau Fundamentum Petendi. Artinya bahwa tidak sempurna dapat mengakibatkan gugatan tersebut
dasar tuntutan yang terdiri dari dua bagian yang tidak dapat diterima. Gugatan yang obscuur libels
menjelaskan peristiwa, kejadian-kejadian, atau duduk adalah gugatan yang kabur, tidak jelas, karena berisi
perkara, dan bagian yang menjelaskan tentang pernyataan-pernyataan yang bertentangan satu sama
hukumnya, meliputi tentang adanya hak atau hubungan lain. Gugatan seperti ini dapat berakibat tidak
hukum yang menjadi dasar yuridis suatu gugatan. diterimanya gugatan oleh hakim.
Dengan demikian, posita memberikan gambaran
tentang kejadian materiil sebagai dasar tuntutan.
6
Lanjutan… SYARAT FORMAL GUGATAN
Suatu gugatan dikatakan obscuur libel yaitu jika :
Dalam praktek peradilan syarat formal gugatan yang lazim
1. Posita/Fundamentum Potendi tidak menjelaskan dasar
sebagai berikut :
Hukum (rechtground) dan kejadian yang mendasari
1. Tempat dan waktu surat gugatan yang dibuat oleh
gugatan
penggugat atau kuasa hukumnya
2. Tidak jelas obyek yang disengketakan yaitu misalnya :
2. Alamat kepada Ketua Pengadilan mana gugatan
a. Tidak menyebutkan letak dan lokasinya
tersebut diajukan
b. Tidak jelas batas, ukuran dan luas obyek sengketa
3. Titel gugatan
c. Tidak ditemukan adanya obyek sengketa
a. Dibuat secara singkat, jelas dan sinkron.
3. Penggabungan gugatan yang campur aduk
b. Menggunakan bahasa hukum
4. Terdapat pertentangan antara posita dan petitum
c. Menggambarkan isi gugatan
5. Petitum tidak terinci tetapi hanya berupa kompositur
4. Harus menyebut identitas para pihak lengkap dan jelas
atau ex aequo et bono
5. Posita/Fumdamentum Potendi
a. Pada prinsipnya petitum primer harus terinci
6. Petitum/tuntutan penggugat
b. Bila petitum primer sudah terinci boleh dibarengi
7. Surat gugatan harus menyebut nama
dengan petitum subsidair
Penggugat/kuasanya dan tanda tangan di atas meterai
7
PERDAMAIAN Lanjutan…
Perdamaian. Pasal 130 ayat (1) HIR/Pasal 154 ayat (1) Rbg,
hakim diwajibkan untuk mengusahakan perdamaian diantara berkekuatan hukum tetap dan apabila tidak dilaksanakan,
para pihak yang bersengketa. Dengan demikian, hakim eksekusi dapat dimintakan kepada Ketua Pengadilan Negeri
mempunyai peranan aktif mengusahakan penyelesaian yang bersangkutan. Terdahap putusan perdamaian tidak
perkara para pihak dengan perdamaian dalam perkara dapat diajukan upaya hukum banding. Jika usaha
perdata tidak hanya dalam sidang pertama kali digelar, perdamaian tidak berhasil, hal mana harus dicatat dalam
tetapi hakim tetap dapat mendamaikan pihak-pihak yang berita acara persidangan, maka pemeriksaan perkara
berperkara selama proses pemeriksaan perkara di dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan dalam
persidangan-persidangan. bahasa yang dimengerti oleh para pihak, jika perlu dengan
menggunakan penerjemah (Pasal 13 HIR).
Jika usaha perdamaian berhasil, maka dibuatkan akta
perdamaian yang harus dibacakan terlebih dahulu oleh
Hakim dihadapan para pihak, sebelum hakim menjatuhkan
putusan yang menghukum kedua belah pihak untuk menaati
isi perdamaian tersebut. Akta perdamaian mempunyai
kekuatan yang sama dengan putusan Hakim yang
Lanjutan…
MEDIASI
2. Biaya pemanggilan para pihak untuk menghadiri proses
Mediasi di Pengadilan. Peraturan Mahkamah Agung mediasi lebih dahulu dibebankan kepada pihak
(PERMA) Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediiasi di penggugat melalui uang panjar biaya perkara. Jika para
Pengadilan ini ditetapkan pada tanggal 31 Juli 2008. Melalui pihak berhasil mencapai kesepakatan, biaya
Mediasi di Pengadilan diharapkan tidak hanya mengurangi pemanggilan para pihak ditanggung bersama-sama
penumpukan perkara, tetapi yang terpenting tersedianya alat atau sesuai kesepakatan para pihak. Jika mediasi gagal
bagi masyarakat untuk menyelesaiakan sengketa tanpa menghasilkan kesepakatan, biaya pemanggilan para
harus berperkara di pengadilan (litigasi) yang umumnya pihak dalam proses mediasi dibebankan kepada pihak
berlangsung lama dan mahal. yang oleh hakim dihukum membayar biaya perkara.
Beberapa ketentuan di dalam PERMA Nomor 1 Tahun 2008, 3. Kecuali perkara yang diselesaikan melalui prosedur
diantaranya : pengadilan niaga, pengadilan hubungan industrial,
1. Tidak menempuh prosedur mediasi berdasarkan keberatan atas Badan Penyelesaian Sengketa
Peraturan ini merupakan pelanggaran terhadap Konsumen, dan keberatan atas putusan Komisi
ketentuan Pasal 130 HIR dan atau Pasal 154 Rbg yang Pengawas Persaingan Usaha, semua sengketa perdata
mengakibatkan putusan batal demi hukum. yang diajukan ke Pengadilan Tingkat pertama wajib
lebih dahulu diupayakan penyelesaian melalui
perdamaian dengan bantuan mediator.
Lanjutan… GUGATAN
4. Mediator dapat dipilih seorang atau lebih dari hakim A. GUGATAN
advokat atau akademisi hukum, profesi bukan hukum Tuntutan hak merupakan tindakan yang bertujuan
yang dianggap menguasai atau berpengalaman dalam memperoleh perlindungan hukum yang diberikan
pokok perkara. pengadilan untuk mencegah “eigenrichting”. Syarat
sebuah tuntutan hak (dalam Pasal 118 ayat (1) HIR
5. Proses mediasi pada asanya tertutup kecuali para pihak atau 142 ayat (1) RBg) disebut sebagai tuntutan perdata
menghendaki lain. (burgerlijke vordering) atau tuntutan hak yang
mengandung sengketa yang lazimnya disebut gugatan
adalah harus mempunyai kepentingan hukum.
8
FORMAT UMUM SURAT GUGATAN UPAYA MENJAMIN HAK YANG DITUNTUT
DALAM GUGATAN
Secara umum format surat gugatan meliputi :
1. Menurut tanggal gugatan dibuat Untuk kepentingan Penggugat agar terjamin haknya
2. Alamat kepada Ketua Pengadilan mana gugatan tersebut sekiranya gugatan dikabulkan Undang-undang menyediakan
diajukan upaya yang disebut dengan penyitaan, dapat dimihonkan
3. Titel gugatan bersama-sama dengan gugatan ataupun secara tersendiri
a. Dibuat secara singkat, jelas dan sinkron dengan isi dengan surat prmohonan untuk melakukan sita jaminan
gugatan terhadap barang-barang milik Tergugat.
b. Menggunakan bahasa hukum Sita jaminan dibagi dalam dua garis besar yaitu :
c. Menggambarkan isi gugatan 1. Sita jaminan terhadap barang milik Tergugat. Sita jaminan
4. Identitas para pihak ini paling sering dan banyak digunakan dalam praktek
a. Penggugat oleh Penggugat untuk menjamin gugatan agar yang
b. Tergugat dituntut dalam petitum dapat dilaksanakan, sehingga tidak
5. Posita/Fundamentum Potendi hanya menang di atas kertas saja. Dalam praktek disebut
6. Petitum/Tuntutan Penggugat sita Conservatoir (Conservatoir Beslag/CB).
7. Nama Penggugat/kuasanya serta tanda tangannya CB selain barang (bergerak/tidak bergerak) milik
Tergugat, juga milik Tergugat yang dikuasai pihak lain
atau pihak ketiga. Jika gugatan Penggugat dikabulkan ….
Lanjutan…
6. Apabila gugatan berupa obyek sengketa barang tetap, JAWABAN GUGATAN OLEH TERGUGAT
maka diajukan di PN di tempat barang tetap berada.
7. Apabila barang tetap jumlahnya lebih dari satu dan Jawaban Gugatan pada pokoknya merupakan bantahan
terletak di beberapa wilayah PN maka Penggugat dapat atau sangkalan terhadap hal-hal yang dituduhkan kepada
menentukan pilihannya di salah satu PN yang Tergugat. Jawaban Gugatan pada intinya berisi
menguntungkan Penggugat. penolakan semua dalil yang dikemukakan dala Gugatan
8. Domisili pilihan. Hal ini apabila telah ditentukan pilihan yang diajukan oleh Penggugat.
PN dalam suatu akta. Tetapi azas ini tidak mutlak, Tujuan pengajuan Jawaban Gugatan adalah untuk
melainkan Penggugat berhak mengajukan di PN tempat memberikan kepastian kepada Hakim bahwa Gugatan
tinggal Tergugat. penggugat adalah tidak benar, sehingga harus ditolak.
Prinsip Hukum yang sangat penting dalam membuat
KUMULASI GUGATAN Jawaban adalah bahwa segala sesuatu yang dianggap
Dalam sengketa perkara perdata dalam Praktek Peradilan tidak benar, harus dibantah, sebab apabila suatu dalil /
sering terjadi sekurang-kurangnya terdiri dari Penggugat tuduhan tidak disangkal / tidak dibantah, maka dalil /
lebih dari seorang melawan seorang Tergugat saja, atau tuduhan itu dianggap benar.
seorang Pengguat melawan beberapa Tergugat atau kedua Dalam menyusun jawaban, pertama-tama harus dikaji
pihak masing-masing terdiri lebih dari seorang yang disebut dulu kemungkinan mengajukan Eksepsi, selanjutnya
Kumulasi Subyektif (penggabungan subyek) adapun jawaban yang menyangkut materi / substansi pokok
Kumulasi Obyektif : mensyaratkan adanya hubungan erat perkaranya, kemudian, kita cermati kemungkinan
obyek yang satu dengan lainnya mengajukan Gugatan balik (Reconventie)
9
Lanjutan… Lanjutan…
1. EKSEPSI (Exceptie)
2. PRINSIPAL / POKOK PERKARA (Verweer ten
Jawaban/tangkisan yang tidak menyangkut pokok
Principale)
perkara/materi gugatan : Kewenangan Pengadilan
Jawaban yang menyangkut pokok / materi perkara
atau Kompetensi Absolut dan Kompetensi Relatif
Isi jawaban ini dapat berupa : pengakuan, bantahan
Ada beberapa macam eksepsi, yaitu
dan Referte
Eksepsi materiil terdiri dari :
Tolak atau bantah semua dalil / tuduhan yang tidak
Dillatoir→ gugatan harus ditunda
benar, kemudian kemukakan fakta yang sebenarnya.
Peremptoir→ gugatan terlambat/daluwarsa
Setiap dalil bantahan, usahakan dapat didukung
Exeptio plurium litis consortium → gugatan
dengan bukti-bukti
subyeknya tidak lengkap
Jika ada permohonan Sita Jaminan atau permohonan
Eksepsi Prosesual bertujuan menghentikan perkara :
Provisi, persoalkan dasar dan relevansi pengajuan
Obscuur libel → gugatan tidak jelas/samar-samar :
permohonan tersebut.
identitas, peristiwa hukum, tuntutan
3. REKONPENSI (Reconventie)
Declinatoir→ mempersoalkan kompetensi
Gugat balik/Gugat Balas, yaitu gugatan yang diajukan
Disqualificatoir→ penggugat tidak berkualitas
oleh Tergugat kepada penggugat, karena terdapat
Apabila Eksepsi diterima, maka Gugatan akan
hukum lain, di samping gugatan pokok.
dinyatakan : tidak dapat diterima (NO = Niet
Kalau Tergugat mengajukan Gugat Balik, maka
Onvankeleijke verklaard), terhadap kompetensi
kedudukannya menjadi Penggugat dalam
diputus dengan Putusan Sela.
Rekonpensi/Tergugat dalam Konpensi
REPLIK PEMBUKTIAN
Replik adalah jawaban atas jawaban Tergugat dalam Secara normatif pembuktian diatur dalam Pasal 1865
perkara perdata, meskipun tidak diatur dalam HIR / RBg KUHPerdata atau Pasal 163 HIR yang menyatakan bahwa :
namun diatur dalam Pasal 142 RR (Staatblad 1847-52 Jo. “Barang siapa mengatakan / mendalilkan bahwa ia
1849-63). mempunyai satu hak atau mengemukakan atas suatu
Replik biasanya berisi dalil-dalil atau hal-hal tambahan untuk perbuatan untuk meneguhkan haknya itu, atau untuk
menguatan dalil-dalil gugatan Penggugat, dengan mengikuti membantah hak orang lain, haruslah membuktikan adanya
poin-poin jawaban Tergugat dan dapat mengajukan hal baru hak itu atau adanya perbuatan itu”.
untuk menguatkan dalil gugatannya, meskipun dalam hal ini
tidak menjadi keharusan hukum, tetapi Replik ini merupakan Pembuktian merupakan tahap penting karena dikabulkan
penguat untuk memertahankan dalil gugatan dengan atau ditolaknya gugatan bergantung terbukti atau tidaknya
menambahkan argumentasi yang baru. gugatan di pengadilan sehingga Hakim mendengarkan /
memperhatikan secara cermat bukti-bukti dari kedua pihak
DUPLIK secara seimbang (asas audi at alteram partem) untuk
Duplik adalah jawaban Tergugat terhadap Replik mencari fakta peristiwa hukum mengenai kebenaran formil
Penggugat, frasa Duplik berasal dari dua kata du artinya suatu perkara.
dua dan pliek artinya jawaban, yang substansinya mengenai
Perihal peristiwa yang tidak perlu dibuktikan / diketahui
dalil untuk menguatkan jawaban Tergugat dengan
Hakim disebabkan karena :
mengemukakan dalil-dalil baru tentang bantahannya atau
1. Kebenaran peristiwa hukum tidak perlu dibuktikan
sekedar menguatkan dalil jawaban serta argumentasi baru
diantaranya :
Lanjutan …
a. Dalam hal putusan dijatuhkan dengan Verstek karena Lanjutan …
Tergugat tidak datang di muka persidangan,
meskipun Tergugat telah dipanggil secara patut. mengenal zamannya tanpa penelitian. Misalnya
b. Tergugat mengakui gugatan Penggugat yang berarti seseorang tidak akan mungkin berjalan kaki secara
peristiwanya dianggap terbukti, karena pengakuan wajar dari Jakarta sampai Surabaya ditempuh hanya
merupakan alat bukti yang kuat sehingga tidak perlu 1 (satu) hari saja.
pembuktian lebih lanjut. b. Peristiwa yang terjadi di persidangan dimuka Hakim
c. Sumpah decisuir yaitu sumpah yang bersifat yang memeriksa perkara kejadian prosesuil ini
menentukan, maka peristiwa yang menjadi sengketa dianggap diketahui oleh Hakim.
yang dimintakan sumpah dianggap terbukti dan tidak
perlu pembuktian lebih lanjut. 3. Pengetahuan tentang pengalaman yaitu kesimpulan
d. Telah menjadi pendapat umum bahwa bantahan berdasarkan pengetahuan umum, hal ini tidak termasuk
kurang cukup atau diajukan referte, maka tidak perlu hukum karena tidak bersifat normatif tetapi merupakan
pembuktian dan Hakim tidak boleh membebani para semata-mata.
pihak dengan pembuktian.
2. Hakim secara ex off sio dianggap mengenal peristiwanya
sehingga tidak perlu pembuktian lebih lanjut, karena :
a. Peristiwa notoir : kejadian / keadaan yang dianggap
harus diketahui oleh orang yang berpedidikan dan …
10
;;;;;;
Lanjutan … Lanjutan …
b. Saksi Sengaja. Maksudnya saksi yang pada waktu 3. Persangkaan.
perbuatan hukum itu dilakukan sengaja diminta untuk Dalam Pasal 173 HIR / 310 RBg / 1915 – 1922 BW,
menyaksikan, misalnya Kepala Desa, Notaris dll. memperingatkan Hakim agar menarik kesimpulan harus
Sebagaimana diatur dalam Pasal 139 HIR / 165 RBg, hati-hati dan waspada dan tidak boleh mendasarkan
perlu diperhatikan juga Pasal 169 HIR / 306 RBg putusannya pada satu persangkaan saja. Persangkaan
keterangan seorang saksi saja tanpa alat bukti lain ada 2 yaitu persangkaan Undang-Undang dan Hakim.
tidak dapat dipercaya dalam hukum, dikenal dengan Sebagai contoh Persangkaan Hakim adalah yang sudah
asas Unus Testis Nulus Testis : satu saksi bukanlah menjadi yurisprudensi tetap dalam perkara perceraian
saksi, sehingga minimal 2 orang saksi atau didukung beralasan perzinahan bahwa kalau dapat dibuktikan
alat bukti lain. seorang laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri
bersama-sama menginap dalam satu kamar dan hanya
Kesaksian yang didengar dari pihak lain atau bukan satu tempat tidur, maka dipersangkakan mereka telah
dilihat, didengar atau dialami sendiri disebut melakukan perzinahan. Juga jawaban yang mengelak
Testimonium De Auditu yang ini tidak diperkenankan dengan tidak tegas dan bersifat plin-plan dapat
sebagai alat bukti. Selain itu saksi harus bersumpah menimbulkan persangkaan bahwa dalil pihak lawan benar
atau berjanji menurut agamanya dan akan atau salah satu pihak tidak mau menunjukkan pembukuan
menerangkan dengan benar tidak lain dari pada yang perusahaan dapat menimbulkan persangkaan bahwa
sebenarnya, jika tidak bersumpah maka hanya pembukuan tidak beres dan tidak ada pertanggung
digunakan sebagai petunjuk saja. jawaban.
Lanjutan … Lanjutan …
Pengakuan merupakan keterangan baik tertulis maupun
Contoh persangkaan Undang-Undang antara lain :
lisan, yang membenarkan peristiwa, hak atau hubungan
- Terhadap benda bergerak, barang siapa menguasainya
hukum yang dikemukakan pihak lawan. Menurut Pasal
dianggap sebagai pemiliknya (Pasal 1977 ayat (1) BW
174 HIR / 311 RBg / 1925 BW merupakan bukti yang
- Tiap tembok yang dipakai sebagai tembok batas dua
sempurna terhadap siapa yang melakukannya baik sendiri
pekarangan, dianggap sebagai milik bersama pemilik
maupun perantaraan orang lain yang mendapat kuasa
pekarangan yang berbatasan kecuali ditunjukan
khusus untuk itu, adanya pengakuan Tergugat maka
sebaliknya (Pasal 633 BW).
perselisihan dianggap selesai sekalipun pengakuannya
- Tiap anak yang lahir dalam perkawinan, suami dari
tidak benar, namun Hakim tidak perlu meneliti
perempuan yang melahirkan adalah ayahnya (Pasal
kebenarannya (Putusan MA No. 858 K/Sip/1971 dan No.
250 BW)
496 K/Sip/1971)
- Adanya tiga surat tanda pembayaran (persewaan,
nafkah, bunga pinjaman, dan segala yang dibayar tiap 5. Sumpah
tahun / waktu tertentu) 3 (tiga) angsuran berturut-turut Diatur dalam Pasal 155 s/d 158 dan 177 HIR / 182 s/d
maka terbitlah persangkaan angsuran sebelumnya telah 185 dan 314 RBg / 1929 s/d 1945 BW.
dibayar lunas, kecuali dibuktikan sebaliknya (Pasal Sumpah pada umumnya adalah suatu pernyataan yang
1394 BW) khidmat diucapkan pada waktu memberi keterangan yang
4. Pengakuan tidak benar akan dihukum-Nya. Jadi hakekatnya sumpah
Diatur dalam Pasal 174 – 176 HIR / 311-313 RBg / 1923 – merupakan tindakan yang bersifat relegius yang
1928 BW) digunakan dalam peradilan.
11
Lanjutan …
.Dalam Hukum Acara Perdata ada 3 macam sumpah : PUTUSAN
a. Sumpah Pemutus (decissoir). Maksudnya sumpah Putusan (vonnis) adalah bentuk penyelesaian perkara dalam
yang dibebankan atas permintaan salah satu pihak peradilan Contentieus, sedangkan penyelesaian perkara
kepada pihak lawan untuk menggantungkan dalam peradilan Voluntair disebut dengan Penetapan.
pemutusan perkara, hal ini dapat dilakukan bila dalam Putusan adalah perbuatan hakim sebagai penguasa atau
perkara tersebut sama sekali tidak ada alat bukti pejabat negara yang dilakukan untuk memutuskan atau
lainnya (Pasal 1930 ayat (2) BW). Yang berinisiatif mengakhiri sengketa, sedangkan penetapan dibuat
membebani sumpah ini dan dialah yang menyusun berkaitan dengan adanya suatu permohonan, yang tidak
sumpahnya serta dianggap melepaskan haknya. berdasarkan pemeriksaan para pihak, misalnya dalam
b. Sumpah Penambah. Maksudnya sumpah yang pengangkatan wali, anak angkat dan lain-lain.
diperintahkan oleh Hakim karena jabatannya kepada
salah satu pihak untuk menambah pembuktian ISI PUTUSAN
peristiwa yang belum lengkap. Putusan MA 180 1. Kepala putusan
K/Sip/1954 tanggal 1-2-1956, 316 K/Sip/1974 tanggal Setiap putusan pengadilan harus mempunyai kepala
25-3-1976. putusan pada bagian atas putusan yang berbunyi “Demi
c. Sumpah Penaksiran (aestimatoir). Hal ini keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.
diperintahkan Hakim kepada Penggugat untuk Pencantuman Kepala ini dimaksudkan oleh pembuat
menentukan jumlah ganti rugi kecuali dengan taksiran undang-undang supaya hakim menginsyafi, bahwa
yang sempurna dan masih bisa bukti dari lawan. karena sumpah jabatannya dia tidak hanya bertanggung
jawab kepada hukum, diri sendiri dan rakyat, tetapi juga ..
Lanjutan … Lanjutan …
bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa yaitu pertimbangan tentang duduk perkaranya (feitelijke
(Penjelasan Umum angka 6 UU No. 14/1970. Kepala gronden) dan pertimbangan tentang hukumnya
putusan ini mempunyai kekuatan eksekutorial pada (rechtsgronden).
putusan. Apabila dalam kepala putusan tersebut tidak ada Pertimbangan tentang duduk perkaranya sebenarnya
kata-kata tersebut maka putusan pengadilan tersebut bukanlah pertimbangan dalam arti yang sebenarnya, oleh
tidak dapat dilaksanakan atau batal demi hukum. karena pertimbangan tentang duduk perkaranya hanyalah
2. Identitas para pihak yang berperkara menyebutkan apa yang terjadi di depan pengadilan.
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa dalam setiap
perkara perdata selalu ada dua pihak yang berhadapan Sering kali gugatan penggugat dan jawaban tergugat
yaitu penggugat dan tergugat, bahkan bisa ada pihak dikutip secara lengkap. Pertimbangan atau alasan-alasan
yang disebut dengan turut tergugat. Dalam putusan dalam arti yang sebenarnya adalah pertimbangan tentang
pengadilan identitas pihak-pihak yang berperkara ini hukumnya, pertimbangan tentang hukum inilah yang
harus dimuat secara jelas yaitu nama, alamat, pekerjaan menentukan nilai dari suatu putusan pengadilan, yang
dan sebagiannya serta nama kuasanya kalau yang penting diketahui oleh pihak-pihak yang berperkara dan
bersangkutan menguasakan kepada orang lain. hakim yang meninjau putusan tersebut dalam
3. Pertimbangan (alasan-alasan) pemeriksaan tingkat banding dan tingkat kasasi.
Pertimbangan atau alasan-alasan dalam putusan Karenanya para hakim harus memperhatikan betul-betul
pengadilan terhadap perkara perdata terdiri atas 2 bagian pertimbangan hukum ini secara cermat.
bagian,.
Lanjutan …
Lanjutan …
Pasal 184 HIR /195 RBg dan Pasal 23 UU No. 14/1970
menentukan, bahwa setiap putusan pengadilan dalam Konpensi maupun dalam rekonpensi. Kalau
perkara perdata harus memuat ringkasan gugatan dan
jawaban dengan jelas, alasan dan dasar dari putusan, tidak maka putusan tersebut harus dibatalkan
Pasal-pasal serta hukum tidak tertulis, pokok perkara, (MA No. 104 K/Sip/1968). Namun hakim
biaya perkara, serta hadir tidaknya pihak-pihak yang dilarang menjatuhkan putusan terhadap
berperkara pada waktu putusan pengadilan diucapkan. sesuatu yang tidak dituntut atau mengabulkan
Namun dalam praktik peradilan dalam putusan perkara
perdata tidak jarang terjadi, seluruh gugatan dan jawaban lebih dari pada yang dituntut (Pasal 178
tersebut dimuat dalam putusan. HIR/189 RBg, MA No. 339 K/Sip/1969 tanggal
4. Amar Putusan 21-2-1970 dan No. 46 K/Sip/1969 tanggal 19-
Sebagaimana telah diterangkan bahwa dalam gugatan 6-1971). Mengabulkan lebih dari pada petitum
penggugat ada petitum yakni apa yang dituntut atau
diminta supaya diputuskan oleh hakim. Amar (diktum) hanya dapat dibenarkan asal saja tidak
putusan pengadilan merupakan jawaban terhadap petitum menyimpang dari posita (MA No. 425
didalam gugatan penggugat tersebut. K/Sip/1975 tanggal 15-7-1975 dan No. 1245
Dalam hukum acara perdata ditentukan bahwa hakim K/Sip/1974 tanggal 9-11-1976).
wajib mengadili semua bagian dari tuntutan, baik dalam ...
12
SIFAT PUTUSAN KEKUATAN PUTUSAN
1. Constitutif (pengaturan) 1. Kekuatan mengikat.
Putusan konstitutif adalah yang menciptakan, Artinya bahwa suatu putusan pengadilan dimaksudkan
meniadakan mengenai sesuatu, seolah-olah membuat untuk menyelesaikan suatu perkara atau sengketa dan
suatu kaidah/ketentuan baru, misalnya putusan yang untuk menetapkan hak atau hukumnya. Kalau pihak
menetapkan tentang batas-batas tanah, pengangkatan yang bersengketa menyerahkan sengketanya kepada
wali dll. pengadilan atau hakim untuk diperiksa atau diadii maka
hal ini mengandung arti bahwa pihak-pihak yang
2. Declaratoir (pernyataan) bersengketa akan tunduk dan patuh pada putusan yang
Putusan declaratoir adalah putusan yang memberi dijatuhkan. Putusan yang telah dijatuhkan oleh hakim
menerangkan, menyatakan mengenai sesuatu, haruslah dihormati oleh para pihak. Salah satu pihak
misalnya bahwa seseorang adalah dilahirkan pada tidak boleh bertindak bertentangan dengan putusan
tanggal tertentu. yang telah dijatuhkan tersebut.
3. Condemnatoir (menghukum)
Putusan condemnatoir adalah putusan yang isinya 2. Kekuatan pembuktian.
menghukum kepada pihak untuk memenuhi prestasi, Putusan hakim yang dituangkan dalam bentuk tertulis
misalnya menghukum Tergugat untuk membayar merupakan akta otentik yang bertujuan untuk digunakan
hutangnya sebesar Rp. 5 Juta kepada Penggugat. sebagai alat bukti bagi para pihak, yang mungkin akan
dipergunakan untuk mengajukan banding, kasasi atau.
Lanjutan … Lanjutan …
2. Putusan akhir.
Pelaksanaanya. Dengan putusan tersebut telah a. Niet Onvankelijk Verklaart/tidak dapat diterima,
diperoleh suatu kepastian tentang sesuatu. karena : gugatan tidak berdasarkan hukum, tidak
patut, bertentangan dengan kesusilaan/ketertiban
3. Kekuatan eksektorial atau kekuatan untuk dilaksankan. umum, salah, kabur, tidak memenuhi persyaratan,
Putusan hakim mempunyai kekuatan eksekutorial yaitu obyek gugatan tidak jelas dan subyek gugatan tidak
kekuatan untuk dilaksanakan apa yang ditetapkan lengkap
dalam putusan itu secara paksa oleh alat-alat negara. b. Tidak berwenang mengadili : baik kompetensi absolut
maupun relatif
JENIS PUTUSAN c. Gugatan dikabulkan : gugatan terbukti kebenarannya
1. Putusan Sela maka dikabulkan seluruhnya atau sebagian
a. Provisional : mendahului putusan akhir tentang pokok d. Gugatan ditolak : gugatan tidak terbukti kebenarannya
perkara karena adanya alasan mendesak untuk itu maka gugatan ditolak sebagian atau seluruhnya.
b. Preparatoir : mempersiapkan putusan akhir, dengan
menolak / mengabulkan pengunduran sidang karena UPAYA HUKUM
alasan yang tidak tepat / tidak dapat diterima. 1. Biasa
c. Insidentil : diambil secara insidentil misalnya karena a. Verzet / Perlawanan : karena Tergugat tidak pernah
kematian kuasa dari salah satu pihak. hadir dipersidangan meskipun dipanggil secara patut.
13
FORMAT SURAT DALAM PRAKTEK PERADILAN PERDATA
KHUSUS
Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa :
1. Menyusun dan mengajukan gugatan kepada nama ……………………………………..
pekerjaan …………….. alamat ………….. di Pengadilan Negeri ……. (Kalau
berkedudukan sebagai Kuasa PENGGUGAT).
2. Mewakili sebagai Tergugat dalam perkara nomor …../Pdt.G/2006/PN …….. melawan :
nama …….. pekerjaan ……… alamat ……..dalam sengketa ……… di Pengadilan Negeri
………. (Kalau berkedudukan sebagi Kuasa TERGUGAT)
Selanjutnya Penerima Kuasa berhak untuk menghadap dan menghadiri semua persidangan,
menghadap pejabat, instansi, hakim-hakim, menerima, membalas dan menandatangani surat-
surat/akta-akta, melihat dan mempelajari berkas perkara, meminta dan mengangkat Sita Jaminan
(Conservatoir Beslag), mengajukan dan menolak saksi-saksi, melakukan mediasi, meminta dan
memberikan segala keterangan yang diperlukan, meminta dihentikan atau dilaksanakan Putusan
Hakim (eksekusi), mengambil segala tindakan yang dianggap penting guna pembelaan perkara.
Surat Kuasa ini diberikan dengan Hak Melimpahkan (Substitusi) kepada orang lain.
meterai
_____________ _____________
14
CONTOH FORMAT SURAT KUASA LIMPAHAN
Surakarta, …….................
Untuk itu penerima kuasa substitusi berhak atas kekuasaan yang diperoleh penerima kuasa
meterai
_____________ _____________
15
CONTOH FORMAT SURAT GUGATAN CERAI
Surakarta, …..….......................
Hal : Gugatan Cerai
KEPADA :
Ketua Pengadilan Negeri ..........
Jl. Keadilan Nomor
Di ………………………………....
Dengan hormat,
Yang bertanda di bawah ini, ……….., advokat, berkantor di ……, berdasarkan Surat Kuasa
tertanggal, …… bertindak untuk dan atas nama, Klien kami :
Nama ……………….., Umur ………… Tahun, Pekerjaan : …………………., Alamat ……………
Selanjutnya mohon disebut sebagai PENGGUGAT ………………………………………………………
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada pengadilan Negeri ……….
Untuk memeriksa dan memutus perkara ini sebagai berikut :
PRIMER :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan menurut hukum, perkawinan antara Penggugat denga Tergugat putus karena
cerai dengan segala akibat hukumnya (mutlak)
3. Menyatakan bahwa Penggugat sebagai wali dari anak bernama ………
4. Menghukum Tergugat untuk memberikan nafkah dan biaya pendidikan anak sebesar
………………………………………………….
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.
SUBSIDER :
Memutus perkara ini dengan seadil-adilnya.
Homat saya
Penggugat
16
CONTOH FORMAT SURAT GUGATAN WANPRESTASI
Surakarta, …..….......................
Hal : Gugatan Wanprestasi
KEPADA :
Ketua Pengadilan Negeri ..........
Jl. Pahlawan No. ………………
Di ………………………………....
Dengan hormat,
Yang bertanda di bawah ini, ……….., advokat, berkantor di ……, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal, …… bertindak untuk dan atas nama, Klien kami :
Nama ……………….., Umur ………… Tahun, Pekerjaan : …………………., Alamat ……………
Selanjutnya mohon disebut sebagai PENGGUGAT……………………………………………………….
Homat saya
Penggugat
17
CONTOH FORMAT SURAT GUGATAN PMH
Surakarta, …..….......................
Hal : Gugatan Perbutan
Melawan Hukum KEPADA :
Ketua Pengadilan Negeri ..........
Jl. ………..………………………
Di ………………………………....
Dengan hormat,
Yang bertanda di bawah ini :
Nama ……………….., Umur ………… Tahun, Pekerjaan : …………………., Alamat ……………
Selanjutnya mohon disebut sebagai PENGGUGAT; ……………………………………………………..
4. Bahwa …………………………………………………………………………………………………
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada pengadilan Negeri ……….
Berkenan untuk memeriksa dan memutus perkara ini sebagai berikut :
PRIMER :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan yang telah dilaksanakan.
3. Menyatakan menurut hukum, bahwa Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan
hukum (onrechtsmatigedaad)
4. Menghukum Para Tergugat untuk ……………………………………………………….
5. Menghukum Para Tergugat untuk ……………………………………………………….
6. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan lebih dahulu sekalipun ada upaya hukum
Verzet, Banding atau Kasasi (Uitvoebaar bij Voorraad)
7. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.
SUBSIDER :
Memutus perkara ini dengan seadil-adilnya.
Homat saya
Kuasa Hukum
Para Penggugat
18
CONTOH FORMAT SURAT GUGATAN WARISAN
Surakarta, ………..….......................
Hal : Gugatan Warisan
KEPADA :
Ketua Pengadilan Negeri …............
Jl. ………..……………………………
Di …………………………….……....
Dengan hormat,
Yang bertanda di bawah ini, ……….., advokat, berkantor di ……, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal, …… bertindak untuk dan atas nama, Klien kami :
1. nama ……………….., pekerjaan : …………………., bertempat tinggal di ……………………..………
Sebagai PENGGUGAT - 1; …………………………………………………………………………………………..
2. nama ……………….., pekerjaan : …………………., bertempat tinggal di ……………………..………
Sebagai PENGGUGAT - 2; …………………………………………………………………………………………..
Dalam hal ini telah memilih tempatkediaman hukum (Domicilie) di Kantor Kuasanya tersebut di atas, hendak
menandatangani dan mengajukan Surat Gugatan ini, selanjutnya mohon disebut PARA PENGGUGAT.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada pengadilan Negeri ………. Berkenan
untuk memeriksa dan memutus perkara ini sebagai berikut :
PRIMER :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan yang telah dilaksanakan.
3. Menyatakan menurut hukum, bahwa Penggugat adalah ahli waris dari almarhum ………..
4. Menyatakan menurut hukum tanah sengketa adalah barang warisan yang belum dibagi.
5. Menghukum Para Tergugat untuk membagi barang warisan, dengan bagian masing-nasing
Penggugat separo bagian ….dst
6. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan lebih dahulu sekalipun ada upaya hukum Verzet,
Banding atau Kasasi (Uitvoebaar bij Voorraad)
7. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.
SUBSIDER :
Memutus perkara ini dengan seadil-adilnya.
Homat saya
Penggugat
19
CONTOH FORMAT SURAT JAWABAN GUGATAN
Surakarta, ………..….......................
Hal : Jawaban Gugatan
Kepada yang Terhormat : Majelis
Hakim Pemeriksaan Perkara Nomor :
………./Pdt.G/2006/PN …………..
Di …………………………….……....
Dengan hormat,
Yang bertanda di bawah ini, ……….., advokat, berkantor di ……, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal, …… bertindak untuk dan atas nama, Klien kami : nama ……………….., , bertempat tinggal di
……………………..… dalam hal ini telah memilih tempat kediaman hukum (Domicilie) di Kantor Kuasanya
tersebut di atas Gugatan Penggugat dalam Perkara Nomor : ……/Pdt.G/2006/PN ………Sebagai berikut :
DALAM KONPENSI
DALAM EKSEPSI
1. Bahwa gugatan Penggugat telah secara keliru diajukan ke Pengadilan Negeri Semarang, seharusnya
Gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri Surakarta, sebab saat gugatan ini diajukan Tergugat
bertempat tinggal di Jl. ….. Surakarta, sehingga menurut ketentuan Pasal 118 HIR, Gugatan harus
diajukan ke Pengadilan Negeri dimana tempat Tergugat bertempat tinggal.
2. Bahwa oleh karena itu, maka Pengadilan Negeri Semarang tidak berwenang untuk memeriksa dan
mengadili perkara ini.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka mohon Pengadilan Negeri Semarang untuk menjatuhkan putusan sbb :
1. Menerima Eksepsi Tergugat
2. Menyatakan Gugatan tidak dapat diterima (Niet Onvankeleijke verklaard)
3. Menyatakan Pengadilan Negeri Semarang tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini.
DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa dalil-dalil yang dikemukakan di dalam Eksepsi dianggap tercantum di dalam jawaban mengenai
Pokok perkara ini.
2. Bahwa tidak benar kalau didalilkan ……………………………………………………………………………..
3. Bahwa memang benar …………………………………………………………………………………………...
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka mohon Pengadilan Negeri Semarang untuk memutuskan sbb :
1. Menolak gugatan Penggugat untuk sekuruhnya.
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.
DALAM REKONPENSI
1. Bahwa dalil-dalil dalam Konpensi dianggap dipergunakan lagi dalam Rekonpensi
2. Bahwa sampai saat ini Tergugat dalam Rekonpensi/Penggugat dalam Konpensi masih
memiliki utang kepada Penggugat dalam Rekonpensi/Tergugat dalam Konpensi sejumlah
Rp 1,2 Milyar
3. Bahwa …………………………………………………………………………………………………..
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka mohon Pengadilan Negeri Semarang untuk memutuskan :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Rekonpensi
2. Menghukum Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi untuk …………………………………
Demikian pokok-pokok jawaban yang kami sampaikan
Homat kami
Kuasa Hukum Tergugat Konpensi/Penggugat Konpensi
20
CONTOH FORMAT DAFTAR ALAT BUKTI
Surakarta, ………..….......................
Hal : Pengajuan Bukti-Bukti
Kepada yang Terhormat : Majelis
Hakim Pemeriksaan Perkara
Nomor : ………./Pdt.G/2005/PN
Ska.
Di Surakarta.
Dengan hormat,
Yang bertanda di bawah ini, ……….., advokat, berkantor di ……, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal, …… bertindak untuk dan atas nama, Klien kami : nama ……………….., ,
bertempat tinggal di ……………………..… dalam hal ini telah memilih tempat kediaman hukum
(Domicilie) di Kantor Kuasanya tersebut di atas.
2. Bukti Saksi :
a. Bapak …………………………………………………...……………………………………….
b. Ibu ………………………………………………………………………………………………..
Homat saya
Kuasa Hukum Penggugat
21
CONTOH FORMAT MEMORI / RISALAH BANDING
Surakarta, ………..….......................
Hal : Memori Banding
Kepada :
Yth. Ketua
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
Melalui
Yth. Panitera Pengadilan Negeri
Surakarta
Di Surakarta
Dengan hormat,
Yang bertanda di bawah ini, ……….., advokat, berkantor di ……, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal, …… bertindak untuk dan atas nama, Klien kami : nama ……….., , bertempat
tinggal di ……………… dalam hal ini telah memilih tempat kediaman hukum (Domicilie) di Kantor
Kuasanya tersebut di atas, hendak menandatangani dan mengajukan Memori Banding ini,
selanjutnya disebut Pemohon Banding; melawan ………., pekerjaan ………, beralamat di ………,
selanjutnya disebut Termohon Banding;
Dengan ini Pemohon Banding hendak mengajukan memori banding sebagai keberatan atas:
Putusan Pengadilan Negeri Surakarta, No……/Pdt.G/2005/PN.Ska tertanggal ……yang
amarnya berbunyi :
Homat kami
Kuasa Hukum Pemohon Banding
__________________________
22
CONTOH FORMAT SURAT MEMORI / RISALAH KASASI
Surakarta, ………..….......................
Hal : Memori Kasasi
Kepada :
Yth. Ketua Mahmakah Agung
Republik Indonesia
Melalui
Yth. Panitera Pengadilan Negeri
Surakarta
Di Surakarta
Dengan hormat,
Yang bertanda di bawah ini, ……….., advokat, berkantor di ……, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal, …… bertindak untuk dan atas nama ……….., , bertempat tinggal di
……………… dalam hal ini telah memilih tempat kediaman hukum (Domicilie) di Kantor Kuasanya
tersebut di atas, hendak menandatangani dan mengajukan Memori Kasasi ini, selanjutnya disebut
Pemohon Kasasi; melawan ………., pekerjaan ………, beralamat di ………, selanjutnya disebut
Termohon Kasasi;
Dengan ini Pemohon Kasasi hendak mengajukan Memori Kasasi sebagai keberatan atas :
1. Putusan Pengadilan Negeri Surakarta, No……/Pdt.G/2007/PN.Ska tertanggal ……yang
amarnya berbunyi :
Homat saya,
Kuasa Hukum Pemohon Kasasi
__________________________
23
PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI ( PK )
Surakarta, ………..….......................
Hal : Permohonan Peninjauan Kembali
Kepada :
Yth. Ketua Mahmakah Agung Republik
Indonesia
Melalui
Yth. Ketua Pengadilan Negeri………
Di ………………………….
Dengan hormat,
Yang bertanda di bawah ini, ……….., advokat, berkantor di ……, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal, …… bertindak untuk dan atas nama ……., , bertempat tinggal di … dalam hal ini telah memilih
tempat kediaman hukum (Domicilie) di Kantor Kuasanya tersebut di atas, hendak menandatangani dan
mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali (PK) ini, selanjutnya disebut PEMOHON PK ; melawan
………., pekerjaan ………, beralamat di …, selanjutnya disebut TERMOHON PK;
Dengan ini Pemohon Peninjauan kembali mengajukan keberatan atas :
1. Putusan Pengadilan Negeri ………, No ……. Tertanggal ……, yang amar berbunyi :
a. ………………………………………………………………………………………………
b. ………………………………………………………………………………………………
2. Putusan Pengadilan Tinggi …………. No ……….. tertanggal ………… yang amarnya berbunyi :
a. ………………………………………………………………………………………………
b. ………………………………………………………………………………………………
3. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor ….. tertanggal ………. Yang amarnya
berbunyi :
a. ………………………………………………………………………………………………
b. ………………………………………………………………………………………………
Adapun alasan-alasan permohonan Peninjauan kembali tersebut adalah sebagai berikut :
1. Putusan didasarkan pada kebohongan/tipu muslihat/bukti-bukti yang kemudia dinyatakan palsu
oleh hakim pidana.
2. Ditemukan Novum
3. Terdapat Ultra Petita
4. Ada bagian tuntutan yang belum diputus tanpa pertimbangan
5. Melanggar asas Ne bis in idem
6. Terdapat kekeliruan/kekhilafan yang nyata
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka Pemohon PK memohon kepada Mahkamah Agung
Republik Indonesia, berkenan membatalkan Putusan Pengadilan Negeri …… No. …… tertanggal …………,
Juncto Putusan Pengadilan Tinggi …… No……tertanggal ………., dan kemudian mengadli sendiri perkara ini
dan menjatuhkan putusan sebagai berikut :
1. Menerima Permohonan Peninjauan kembali pemohon
2. ………………………………………………………………………………………………….
3. ………………………………………………………………………………………………….
Homat saya,
Kuasa Hukum Pemohon PK
Catatan penting :
1. Ini adalah Format minimal yang diajukan oleh KUASA HUKUM (boleh tidak dengan Kuasa)
2. Alasan PK harus sesuai UU No. 14 Th. 1985 Jo. UU No. 5 Th. 2004 Jo. UU No. 3 Tahun 2006 tentang MAHKAMAH
AGUNG boleh pilih satu atau beberapa dari (6) alasan tersebut.
24
VERZET TERHADAP PUTUSAN VERSTEK
Surakarta, ………..….......................
Hal : Perlawanan (Verzet)
Terhadap Putusan verstek Kepada yang Terhormat
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara
Nomor : …./Pdt.G/2005/PN.Ska.
di Surakarta
Dengan hormat,
Yang bertanda di bawah ini, ……….., advokat, berkantor di ……, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal, …… bertindak untuk dan atas nama Klien kami : nama ……., , bertempat tinggal di … dalam hal
ini telah memilih tempat kediaman hukum (Domicilie) di Kantor Kuasanya tersebut di atas, hendak
menandatangani dan mengajukan Surat Perlawanan ini, selanjutnya disebut PELAWAN.
Dengan ini hendak mengajukan perlawanan terhadap : nama …… alamat ……… selanjutnya disebut
sebagai : TERLAWAN.
Adapun duduk perkaranya adalah sebagai berikutt :
1. Bahwa dengan Surat Pemberitahuan Putusan No. ……/2005/C/Ska. Tertanggal ……. Dari Jurusita
PN Surakarta, telah diberitahukan tentang Putusan PN Surakarta No …../Pdt.G/2005/PN.Ska
tertanggal ….., dalam perkara antara Pelawan sebagai Tergugat melawan Terlawan sebagai
Penggugat;
2. Bahwa amar Putusan tersebut antara lain berbunyi :
Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara patut tidak hadir;
Homat kami,
Kuasa Hukum Penggugat
25
ALUR PEMERIKSAAN PERKARA PERDATA
Pembacaan Jawaban
Replik Duplik
MEDIASI Gugatan Gugatan Pembuktian
Penggugat Tergugat
Penggugat Tergugat
Eksepsi Surat
Pengertian
Perkara Perdata Pokok Perkara Saksi
Kompetensi Rekonvensi Pengakuan
Gugatan Subyek Gugatan Persangkaan Kesimpulan
Sumpah
Ke PN Kuasa
Sita jaminan Saksi Ahli
Provisi Pemeriksaan
Seta Merta Setempat
Isi dan
Cara Pengajuan sistematika Surat
Gugatan Gugat : Posita
dan Petitum PUTUSAN
Penetapan
Majelis Hakim HAKIM
Panggilan Sidang Para Pihak
Mediasi PELAKSANAAN PUTUSAN / menerima
Verstek EKSEKUSI Putusan/In
Gugur krachts van
Sita jaminan gewijsde
Sita Eksekusi
Pelelangan
Peninjauan
Kasasi ke Banding Upaya
Kembali (PK)
ke MA MA ke PT Hukum
26