Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
Jalan Monumen Emmy Saelan III Tidung, Kec. Rappocini Kota Makassar, Sul-Sel, 90222
Telp. 0411-868797 Website: www.poltekkes-mks.ac.id Email: kep_mks@poltekkes-mks.ac.id

FORM PENGAJUAN JUDUL PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Nama : Nurul Syakirah


NIM : PO713201181041
Program Studi : DIII Keperawatan Makassar

Mengajukan Topik :
No Topik Karya Tulis Latar Belakang Ide
1 Asuhan keperawatan Gastritis adalah peradangan yang terjadi
pemenuhan rasa nyaman pada mukosa lambung.Peradangan ini
pada pasien dengan mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung
Gastritis hingga terjadi pelepasan epitel mukosa
superficial yang menjadi faktor pencetus
terjadinya gangguan saluran pencernaan dengan
adanya pelepasan epitel maka terjadi
rangsangan yang menyebabkan terjadinya
proses inflamasi pada lambung (sukarmin, 2013).
Peningkatan penderita gastritis ini biasanya
di keluhkan dengan nyeri ulu hati.Data penderita
Gastritis di dapatkan 100% mengeluh nyeri ulu
hati pada penelitian yang dilakukan oleh Alini
(2016). Dari 55 responden didapatkan data
bahwa yang mengalami nyeri ringan sebanyak
26,93%, nyeri sedang 57,69%, dan nyeri berat
15,38%. Menurut Wulansari & Apriyani(2016)
menyatakan pada pasien dengan gastritis
sebanyak 3 responden yang mengalami nyeri
akut sebanyak 33,33% pada pasien yang dirawat
di ruang penyakit dalam RSD HM Ryacudu
Kotabumi Lampung Utara.
tekhnik non farmakologi yang dapat
digunakan untuk mengurangi intensitas nyeri
yaitu dengan melakukan tekhnik relaksasi napas
dalam. Teknik relaksasi nafas dalam adalah
suatu bentuk asuhan keperawatan,dalam hal ini
perawat mengajarkan kepada klien cara
melakukan nafas dalam, nafaslambat (menahan
inspirasi secara maksimal) dan cara
menghembuskan nafas secara perlahan. Selain
dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik
relaksasi nafas dalam dapat juga meningkatkan
ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi
darah. Tujuan dari teknik relaksasi nafas dalam
yaitu untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi
paru, meningkatkan efisiensi batuk mengurangi
stres baik stres fisik maupun emosional yaitu

Catatan: Segera Laporkan Hasil Formulasi Judul ke Bag. Akademik


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
Jalan Monumen Emmy Saelan III Tidung, Kec. Rappocini Kota Makassar, Sul-Sel, 90222
Telp. 0411-868797 Website: www.poltekkes-mks.ac.id Email: kep_mks@poltekkes-mks.ac.id

menurunkan intensitas menurunkan kecemasan.


Sedangkan manfaat yang dapat dirasakan atau
diperoleh oleh klien setelah melakukan teknik
relaksasi nafas dalam yaitu dapat menghilangkan
nyeri, ketentraman hati, dan berkurangnya rasa
cemas (Smeltzer dan Bare, 2002 dalam
Wijayanti, 2015).
2 Asuhan keperawatan Gastritis adalah peradangan yang terjadi
pemenuhan kebutuhan pada mukosa lambung.Peradangan ini
nutrisi pada pasien mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung
dengan Gastritis hingga terjadi pelepasan epitel mukosa
superficial yang menjadi faktor pencetus
terjadinya gangguan saluran pencernaan dengan
adanya pelepasan epitel maka terjadi
rangsangan yang menyebabkan terjadinya
proses inflamasi pada lambung (sukarmin, 2013)
Menurut data dari Departemen Kesehatan RI
Angka persentase dari kejadian penyakit gastritis
di Indonesia adalah 40,8%. Angka kejadian
gastritis pada beberapa daerah di Indonesia itu
sendiri cukup tinggi dengan prevalensi
persentase 274.396 kasus dari 238.452.952
penduduk(Tussakinah W, Burhan IR, 2018).
Faktor pemicu gastritis adalah
ketidakteraturan dalam pola makan, misalnya
telat makan, makan terlalu banyak, makan cepat,
makan makanan yang terlalu banyak bumbu dan
pedas makanan pedas dan minum kopi. Gastritis
dapat menyebabkan mual, muntah dan anoreksia
yang berakibat pada tidak terpenuhinya nutrisi
sehingga menyebabkan peningkatan sekresi
asam lambung dan memicu timbulnya
perdarahan pada lambung, maka dari itu dengan
pemenuhan kebutuhan nutrisi pada penderita
gastritis, produksi asam lambung akan terkontrol
dan dapat mencegah timbulnya perdarahan
saluran cerna.
3 Asuhan keperawatan Prevalensi penderita DM di seluruh dunia
gangguan integritas kulit mencapai 463 juta dan diperkirakan akan terus
pada pasien dengan meningkat menjadi 578 juta di tahun 2030 hingga
Diabetes Mellitus 700 juta di tahun 2045. Peningkatan prevalensi
DM terutama terjadi di Negara Low-Middle
Income (berpendapatan menengah kebawah),
salah satunya Indonesia yang masuk ke dalam
10 besar negara dengan jumlah pasien diabetes
terbanyak, dengan prevalensi sebesar 10 juta
pasien. WHO memprediksi jumlah penderita

Catatan: Segera Laporkan Hasil Formulasi Judul ke Bag. Akademik


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
Jalan Monumen Emmy Saelan III Tidung, Kec. Rappocini Kota Makassar, Sul-Sel, 90222
Telp. 0411-868797 Website: www.poltekkes-mks.ac.id Email: kep_mks@poltekkes-mks.ac.id

diabetes di Indonesia pada tahun 2030 akan


meningkat dari 8,4 juta penduduk menjadi 21,3
juta penduduk(International Diabetes Federation,
2019). Data dari Riskesdas 2018 menyatakan
bahwa prevalensi DM berdasarkan diagnosis
dokter pada penduduk berumur ≥15 tahun jika
dibandingkan dengan tahun 2013 meningkat
menjadi 2%. Prevalensi tertinggi terdapat
Provinsi di DKI Jakarta yaitu sebesar 3,4% dan
terendah di NTT yaitu sebesar 0,9% (InfoDATIN,
2018).
Faktor risiko kejadian penyakit Diabetes
Mellitus tipe dua antara lain usia, aktifitas fisik,
terpapar asap, indeks massa tubuh (IMT),
tekanan darah, stres, gaya hidup, adanya riwayat
keluarga, kolesterol HDL, trigliserida, DM
kehamilan, riwayat ketidaknormalan glukosa dan
kelainan lainnya (Morton et al, 2012; Koes Irianto
2012; De Graaf et al, 2016).
Komplikasi menahun Diabetes Mellitus di
Indonesia terdiri dari nefropati 7,1%, Penyakit
jantung koroner 20,5%, retinopati 10%, neuropati
60% dan kaki diabetik 15%.
Diabetes mellitus seringkali tidak menyadari
adanya luka pada kaki, sehingga meningkatkan
resiko luka menjadi lebih dalam (ulkus kaki) dan
perlu melakukan tindakan amputasi. Perawatan
luka modern dressing menjaga suhu luka agar
tetap lembab dan menjaga luka tidak
terkontaminasi, dengan teknik moisture balance
memfasilitasi chemokines dan cytokines untuk
pertumbuhan sel pada luka.

Catatan Pembimbing
1

Rekomendasi Judul

Makassar, 08 Maret 2021

Menyetujui

Catatan: Segera Laporkan Hasil Formulasi Judul ke Bag. Akademik


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
Jalan Monumen Emmy Saelan III Tidung, Kec. Rappocini Kota Makassar, Sul-Sel, 90222
Telp. 0411-868797 Website: www.poltekkes-mks.ac.id Email: kep_mks@poltekkes-mks.ac.id

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

(Hj. Harliani, Skp, M.kes) (Alfi Syahar Yakub,S,Kp, M.kes)


NIP. 196504121988032002 NIP. 19711017199431002

Mengetahui,
Ketua Prodi DIII Keperawatan

(Hj. Hartati, S.Pd., S.Kep., Ns., M.Kes)


NIP.196212311988032010

Catatan: Segera Laporkan Hasil Formulasi Judul ke Bag. Akademik

Anda mungkin juga menyukai