Anda di halaman 1dari 9

Nama : Muh.

Akbar Al-Bantani

NIM : 6661180071
MataKuliah : Ketahanan Pangan
Kelas : 2A

Tugas Modul Pertemuan 4

B. SoalLatihan

1. Bagaimana menjamin pangan yang aman dari cemaran fisik, kimia dan biologi?
Jawaban :
BerdasarkankeamananPanganadalahkondisidanupayayangdiperlukanuntuk
mencegah pangan dari kemungkinan tiga cemaran, yaitu cemaran biologis, kimia, dan
fisik, serta benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan
kesehatan manusia sehingga aman untuk dikonsumsi. Pangan olahan yang diproduksi
harus sesuai dengan cara pembuatan pangan olahan yang Baik untuk menjamin mutu
dan keamanannya. Selain itu pangan harus layak dikonsumsi yaitu tidak busuk, tidak
menjijikkan, dan bermutu baik, serta bebas dari Cemaran Biologi, Kimia dan Cemaran
Fisik. Hal ini akan membahayakan tubuh bila pangan yang tercemar seperti keracunan
dan penyakit berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian. Untuk itu kebutuhan
pangan manusia harus terjamin 100% yang akan dikonsumsi oleh tubuh, hal ini dapat
dilakukan untuk menjamin oangan dari cemaran fisik, kimia dan biologi yaitu sebagai
berikut:
 Cemaran Fisik untuk menjamin pangan terhindar seperti benda-benda kecil,
keras (batu) dan tajam (steples), rambut masuk kedalam tubuhyaitu
a. Jagalahkebersihan,sebelummengelolapangansebaiknyabahan-bahanyang
akan diolah dibersihkan menggunakan air bersih dan terbilas secaramerata
b. Pisahkan pangan mentah dari pangan matang, hal ini untuk menghindari
makanan dari bakteri dari pangan yang masihmentah
c. Masaklah dengan benar, dengan memperhatikan agar benda-benda yang
tidak bisa dikelola oleh tubuh tidak masuk ke dalam makanan yang akan
dikonsumsi
d. Jagalah pangan pada suhu aman, agar makanan tetap segar dan baik untuk
dikonsumsi
e. Gunakan air dan bahan baku yang aman, supaya makanan tidak
menimbulkan keracunan dan penyakit untuktubuh.
 Cemaran Kimia yaitu makanan yang terkontaminasi zat-zat kimia berbahaya
untuk tubuh seperti detergen, racun jamur, racun ikan buntal dan lain
sebagainya. Untuk menjamin pangan aman yaitu:
a. Selalu memilih bahan pangan yang baik untuk dimasak atau dikonsumsi
langsung.
b. Mencuci sayuran dan buah-buahan dengan bersih sebelum diolah atau
dimakan.
c. Menggunakan air bersih (tidak tercemar) untuk menangani dan mengolah
pangan.
d. Tidak menggunakan bahan tambahan (pewarna, pengawet, dan lain-lain)
yang dilarang digunakan untukpangan.
e. Menggunakan Bahan Tambahan Pangan yang dibutuhkan seperlunya dan
tidak melebihi takaran yangdiijinkan.
f. Tidak menggunakan alat masak atau wadah yang dilapisi logamberat.
g. Tidak menggunakan peralatan/pengemas yang bukan untukpangan.
h. Tidak menggunakan pengemas bekas, kertas koran untuk membungkus
pangan.
i. Jangan menggunakan wadah styrofoam atau plastik kresek (non food grade)
untuk mewadahi pangan terutama pangan siap santap yang panas, berlemak,
danasamkarenaberpeluangterjadiperpindahankomponenkimiadariwadah ke
pangan(migrasi).
 Cemaran Biologi yaitu pangan yang sudah terkena bakteri, pasit, virus dan
pangan yang telah menimbulkan bau busuk, untuk menjamin makanan dari
cemaran biologi yaitu :
a. Beli bahan mentah dan pangan di tempat yangbersih.
b. Beli dari penjual yang sehat danbersih.
c. Pilih makanan yang telahdimasak.
d. Beli pangan yang dipajang, disimpan dan disajikan denganbaik.
e. Konsumsi pangan secara benar. Seperti konsumsi pangan yang memberikan
vitamin baik untuk tubuh
f. Kemasan tidakrusak.
g. Tidak basi (tekstur lunak, bau tidak menyimpang seperti bau asam atau
busuk).
h. Jangan sayang membuang pangan dengan rasa menyimpang. Seperti masih
menyimpan makanan yang sudah kadaluwarsa dari tanggal konsumsi yang
sudah lewatditentukan.

2. Jelaskan pengaruh pemanfaatan pangan pada terwujudnya ketahananpangan?


Jawaban :
Dengan meningkatkan jumlah penduduk maka sangat meningkat pula
kebutuhanpokokmanusiaterutamapangan,apalagidimasamodernsaatiniperubahan
pangan menimbulkan banyaknya kebutuhan pangan yang bermacam-macam
dibutuhkan oleh seluruh penduduk. Dalam hal ini negara harus mampu menampung
dan mewujudkan ketahanan pangan, oleh karena itu pemanfaatan pangan sangat
dibutuhkan karena hal ini mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya
yang dimiliki. Dengan begitu pemerintah harus mampu melaksanakan
penganekaragaman pangan untuk mencapai ketahanan pangan yaitu untuk memenuhi
energi yang belum terpenuhi seperti kalori dan protein yang cukup untuk dapat
dikonsumsi manusia karena di Indonesia hingga saat ini konsumsi ikan, daging, telur
dansusu,sertasayuranmasihsangatrendah,olehkarenaitupemanfaatanpangandapat
mempengaruhi agar masyarakat atau penduduk tidak terus menerus tergantung pada
konsumsi beras saja. Dengan terpenuhinya kecukupan gizi dari adanya
keanekaragaman pangan maka permasalahan pangan seperti kekurangan gizi,
kelaparan, stunting hal ini akan meminimalisir dan kecukupan gizi dari
keanekaragamanpanganyangdimanfaatkanakanmenghasilkanpembangunansumber
daya manusia yang bermutu dancerdas.

3. Konsumsi pangan seperti apa yang dapat dikatakan memilikikeanekaragaman


? serta berikan contohnya!
Jawaban :
Konsumsi pangan yang dapat dikonsumsi oleh manusia baik untuk tubuh yaitu
empatsehatlimasempurna.KonsumsiPanganadalahsejumlahmakanandanminuman yang
dimakan atau diminumpenduduk/seseorang dalam rangka memenuhi kebutuhan
hayati. Penganekaragaman Konsumsi Pangan adalah beranekaragam-nya jenis pangan
yang dikonsumsi penduduk mencakup pangan sumber energi, protein, dan zatgizi
lainnya,dalambentukbahanmentahmaupunpanganolahansehinggadapatmemenuhi
kebutuhan pangan penduduk baik kuantitas maupun kualitas. Penganekaragaman
Pangan juga upaya proses pemilihan pangan yang tidak tergantung kepada satu jenis
saja, tetapi terhadap macam-macam bahan pangan mulai dari aspek produksi, aspek
pengolahan,aspekdistribusihinggaaspekkonsumsipangantingkatrumahtangga.Hal ini
dapat dicontohkan seperti sebagai berikut : konsumsi pangan penganekaragaman
seperti Beras yaitu sebagai bahan pokok yang dapat diganti dengan mengkonsumsi
jagung, sagu, singkong, ubi, kentang. Dalam hal ini juga beras bisa dijadikan tepung
adonan kue dan singkong dapat diproduksi menjadi tepung tapioka, mocaf dan pregel.
Kemudiantelur,susu,ikan,daging,sayurandanbuah-buahanyangmengandungkalori dan
protein pendamping karbohidrat untuk tubuh. Buah-buahan bisa diolah menjadi salad
yang dicampur dengan sayuran, minuman jus yang baik untuktubuh.

4. Pada ketahanan pangan, apa yang menyebabkan kecukupan gizi kurangpada


sebagian masyarakatIndonesia?
Jawaban :
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya gizi di masyarakat
ialah kurangnya asupan makanan dan penyakit infeksi. Kurangnya asupan bagi anak
dapat menghambat pertumbuhan anak secara optimal. Seseorang yang asupan
makanannya kurang akan mengakibatkan rendahnya daya tahan tubuh sehingga dapat
memudahkan seseoranh terkena penyakit.
Kekurangan asupan makanan dapat disebabkan karena ketidaktersediaannya
pangan sehingga tidak ada makanan yang dikonsumsi oleh seseorang. Penyakitinfeksi
disebabkan oleh kurangnya pelayanan kesehatan pada masyarakat dan keadaan
lingkungan yang tidak sehat. Kondisi seperti ini berkaitan erat dengan faktor tidak
langsung yaitu faktor lingkungan, sosial dan ekonomimasyarakat.
Faktor lingkungan misalnya cuaca, iklim, tanah dan air. Faktor-faktor ini dapat
mempengaruhi kesuburan tanaman yang merupakan sumber makanan pokok bagi
masyarakat seperti padi, sayur mayur dan buah-buahan. Apabila cuaca buruk atau
terjadi kekeringan dapat mengakibatkan gagal nya panen sumber makanan pokok
tersebut yang mengakibatkan kurangnya ketersediaan pangan.
5. Jelaskan secara spesifik peran hutan dalam mewujudkan ketersediaanpangan!
Jawaban :
Hutan dan pohon yang ada di luar dan sekeliling hutan merupakan bagian dari
dimensiketersediandalamketahananpangandenganmenyediakanmakananliar,pakan
ternak, dan layanan ekosistem. Menurut (FAO, 2014), konsumsi pangan dari hutan
jumlahnya kurang dari 0,6% dari konsumsi pangan global. Rendahnya nilai tersebut
menyumbangsebagianpemenuhanatauketersediaanpangandanmenutupipentingnya
pangan dari hutan pada komunitas tertentu di dunia yang bergantung pada makanan
hutan. Hutan dan pohon menyediakan jumlah yang signifikan salah satunya untuk
pakanternak.Sebagaicontoh,diperkirakanterdapat75%spesiespohondiAfrikatropis
digunakan sebagai ketersediaan domestik ternak seperti domba, kambing, sapi, unta,
dan keledai (FAO, 1991). Terdapat dua kontribusi pakan ternak untuk ketahanan
pangan dan gizi,yaitu:
a. Ternak adalah sumber daging dan susu, hewan juga dapat digunakan untuk
cadangan tenaga dan pupuk untuk meningkatkan produktivitas pertanian;dan
b. Pohon dalam sistem peternakan juga memberikan keteduhan pada hewan,
contohnya pada lahankering.
Berbagai layanan ekosistem hutan, termasuk layanan hidrologis, penyerbukan,
pengendalian hama biologis, regulasi iklim, siklus hara, dan pembentukan tanah dapat
mendukung dan meningkatkan hasil pertanian. Misalnya pohon dalam agrofirestri
meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperbaiki nitrogen, menaungi tanaman
yangpekaterhadappanas,berkontribusiterhadapintegritastanahdanberfungsisebagai
penahanangin.Terdapatsekitar40%lahanpertanianglobalmempunyaitutupanpohon
lebih dari 10% dan dapat dianggap agroforestri (Zomer, et al., 2009). Secara global,
jumlah produk hutan non kayu yang dapat dimakan yaitu sebesar 16,5kkal/orang/hari.
Sekitar 50% dari total produksi tanaman berasal dari ekosistem gunung dan hutan,
termasuk semua tanaman pohon, sedangkan tanaman ditanam di tempat terbuka,
garapan tanah datar hanya 13% dari produksi tahunan tanaman global (FAO2014).
C. Soal Formatif

1. B. UU No. 18 Tahun2012
2. C. Cadangan pangan
3. A. Jumlah danmutunya
4. D. Manajemen danbisnis
5. C. Keamanan pangan
6. B. Hargapangan
7. B. 1 ayat 2

8. A.0,6%
9. C. 16,5 Kkal/orang/hari
10. A. 2015-2019

B. Soal Latihan
1. Bagaimana akses pangan dapat berpengaruh terhadap terwujudnya ketahanan
pangan?
2. Apa yang menyebabkan harga pangan di Indonesia masih bersifat fluktuatif?
3. Apa peran stabilitas dalam mewujudkan ketahanan pangan?
4. Bagaimana cara mewujudkan stabilitas pada masing-masing pilar ketahanan pangan?

Jawaban:
1. Dalam buku yang berjudul: An Introduction to the Ba sic Concepts of Food Security
yang dikeluarkan oleh FAO (2008) mendefinisikan ketahanan pangan seperti yang
digunakan oleh World Food Summit tahun 1996. Pengertian terkait ketahanan pangan
yaitu food security exists when all people, at all times, have physical and economic
access to sufficient sa fe and nutritious food that meets their dietary needs and food
preferences for an active and healthy life. Konsep ini menekankan aspek aksesibilitas
pada tingkatan rumah tangga mendapatkan legitimasi dibandingkan dengan konsep-
konsep sebelumnya (Dewan Ketahanan Pangan, 2011). Pentingnya akses pangan atau
aksebilitas ini merupakan pokok penting dari ketahanan pangan.

Akses sendiri memiliki tiga faktor penting yaitu faktor fisik, ekonomi dan sosial
(World Food Program, 2009). Akses pangan merupakan salah satu sub sistem ketahanan
pangan yang menghubungkan antara ketersediaan pangan dengan konsumsi atau
pemanfaatan pangan. Akses pangan dikatakan baik apabila semua rumahtangga atau
semua anggota rumahtangga mempunyai sumber daya yang cukup untuk mendapatkan
pangan yang cukup pula baik dari segi kuantitatif, kualitatif dan keragaman pangan
(Ariani, dkk., 2015).
Akses pangan sebagai jembatan penghubung antara aspek ketersediaan pangan dan
konsumsi pangan. Dalam kerangka mewujudkan ketahanan pangan dimulai dari adanya
lingkungan strategis berupa lingkungan alam, sosial dan politik yang bersama-sama akan
menentukan tingkat produksi pangan dan pendapatan rumah tangga. Besaran pangan
yang diproduksi akan menentukan besaran ketersediaan pangan yang berdampak pada
tingkatan harga pangan. Seperti hukum ekonomi, jika ketersediaan pangan melimpah
maka harga pangan tersebut akan menurun dan sebaliknya. Aspek daya beli, produksi
pangan, transfer/bantuan pangan berupa tunai atau barang dari luar negeri akan
berpengaruh pada akses pangan rumah tangga. Pangan yang telah diakses oleh
rumahtangga atau individu harus sesuai dengan kaidah/norma gizi baik secara kuantitatif
maupun kualitatif. Pangan yang dikonsumsi belum tentu dapat diserap semua oleh
manusia karena tergantung dari kadar kesehatan dan pola asuh terutama untuk anak-
anak. Kedua hal inilah yang akan menentukan status gizi seseorang, apakah baik, sedang
atau kurang gizi.
2. Daya beli rumah tangga merupakan hasil dari variabel pendapatan rumah tangga dan
harga pangan di pasaran. Kenaikan harga tanpa diikuti kenaikan pendapatan akan
menurunkan daya beli rumah tangga. Kenaikan harga pangan dipicu terutama oleh
kenaikan bahan bakar dan terbatasnya pasokan pangan pada periode tertentu. Kenaikan
bahan bakar akan meningkatkan harga input produksi dan biaya transportasi, yang
semuanya tersebut berdampak pada kenaikan harga pangan dan non pangan (Yovanda,
2015).
Selain dari masalah di atas ada beberapa penyebab lain yang membuat harga komoditas
di indonesia berfluktuatif, ada beberapa penyebab diantaranya adalah :
 Geografi wilayah

Wilayah Indonesia terdiri dari bagian berupa pulau-pulau baik pulau besar maupun
pulau kecil. Masih banyak daerah yang terisolasi dari pusat-pusat kegiatan
ekonomi seperti daerah perbatasan, pulau-pulau kecil, pesisir dan daerah
pedalaman.
 Perubahan Iklim

Dengan adanya perubahan iklim membuat harga komoditas di indonesia mengalami


fluktuasi yang sangat tinggi.
 Perdagangan Internasional

Dengan keikutsertaan indonesia ke perdangan internasional tentunya negara kita


juga haruspatuh akan peraturan yang ada, serta harga barang yang sewaktu-waktu
bisa berubah.
3. Stabilitas pangan adalah keadaan pangan yang stabil tanpa adanya pengaruh kekurangan
atau kelebihan pangan sehingga masyarakat bias mengkonsumsinya secara terus-
menerus. Stabilitas pangan mengacu pada kemampuan suatu individu dalam
mendapatkan bahan pangan sepanjang waktu tertentu. Kerawanan pangan dapat
berlangsung secara transisi, musiman, ataupun kronis (permanen). World Food Summit
mengatakan bahwa stabilitas harus ada pada setiap saat, baik dalam hal ketersediaan,
akses, dan pemanfaatan untuk terwujudnya ketahanan pangan. Dalam hal ketersediaan,
kestabilan dalam tersedianya jumlah maupun mutunya yang dipengaruhi oleh luas lahan
dan produktivitasnya; dalam hal keterjangkauan (akses) yaitu tentang stabilitas harga dan
distribusi yang dipengaruhi oleh kondisi infrastruktur; dan dalam hal pemanfaatan yaitu
tentang pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam bagaimana memanfaatkan
sumber daya yang tersedia dalam konsumsi, produksi dan penganekaragaman pangan
dengan cara yang baik dan benar.
Peran dari stabilitas Pangan sendiri paling utama adalah mengatur ketersediaan pangan
di lapangan. Adapun lainnya yaitu:
 Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi untuk menjamin kelancaran
distribusi pangan ke berbagai wilayah di indonesia.
 Menjaga ketersediaan pangan di masyarakat, dengan adanya stabilitas pangan
memberikan peran salah satunya adalah menjaga ketersediaan pangan agar
kelangkaan bahan pangan tidak sering terjadi di masyarakat
 Menjaga harga bahan pokok, dengan tercukupinya ketersediaan pangan di
masyarakat tentu akan membuat harga pangan itu menjadi stabil
4. Ketahanan pangan mencakup empat dimensi (FAO, 2003) yaitu: (i) ketersediaan pangan,
(ii) jangkauan/akses penduduk terhadap pangan, (iii) stabilitas pasokan dan cadangan
pangan, dan (iv) pemanfaatan pangan (lazimnya berkaitan dengan budaya pemanfaatan
bahan pangan). Mengacu pada situasi dan kondisi internal (kekuatan dan kelemahan)
maupun tantangan yang dihadapi terkait dengan dinamika faktor eksternal (peluang dan
ancaman potensial) maka upaya pemantapan ketahanan pangan mensyaratkan dua
kondisi berikut secara simultan. Pertama, pendekatannya haruslah holistik agar keempat
dimensi yang tercakup dalam sistem ketahanan pangan tertangani secara simultan.
Kedua, adanya penguatan pilar ketahanan pangan berbasis sumberdaya lokal agar tidak
rentan terhadap pengaruh faktor eksternal yang mengancam stabilitas ketersediaan
pangan maupun akses penduduk terhadap pangan.

Ketahanan pangan akan terwujud dengan cepat jika secara simultan tiga kondisi
berikut terpenuhi. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kedua, dalam
pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut sektor pertanian tumbuh lebih cepat dari
sektor lainnya. Ketiga, pertumbuhan penduduk dapat ditekan. Keempat, akselerasi
pembangunan sumberdaya manusia mencapai sasaran. Dalam "The State of Food
Insecurity in the World 2003", FAO menyatakan bahwa 'In general the countries that
succeeded in reducing hunger were characterised by more rapid economic growth and
specifically more rapid growth in their agricultural sectors. They also exhibited slower
population growth, lower levels of HIV and higher rangking in the Human Development
Index".
Pewujudan ketahanan pangan sangat ditentukan peran strategis sektor pertanian
dalam arti luas. Selain menghasilkan pangan, sektor ini juga berkontribusi besar dalam
peningkatan daya beli masyarakat melalui peranannya dalam penyerapan tenaga kerja.
Secara global sekitar 36 persen penduduk dunia menggantungkan nafkahnya dari
pertanian. Bahkan untuk negara berkembang angkanya lebih tinggi lagi, berkisar antara
40 – 50 persen (ILO, 2007). Di Indonesia, pada saat ini (Feb 2009 – BPS) dari total
104,49 juta penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja, sekitar 43,03 juta (41,2%)
bekerja di sektor pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan,

C. Soal Formatif
1. a. penghubung ketersediaan pangan dan pemanfaatan pangan
2. b. Akses individu
3. b. Dimana kecukupan gizi keluarga dilihat dari pendidikan keluarga tersebut
4. c. Kondisi sosial ekonomi 25% terendah di daerah pelaksanaan
5. d. 110.000/KPM/Bulan
6. c. Nilai ekspor impor
7. a. Bagaimana bahan yang sudah tersedia, dapat didistribusikan dengan baik pada seluruh
wilayah Indonesia
8. c. Mengambil makanan dengan jumlah besar tetapi tidak dihabiskan
9. c. 10 bandara
10. a. 8 pelabuhan

Anda mungkin juga menyukai