Akbar Al-Bantani
NIM : 6661180071
MataKuliah : Ketahanan Pangan
Kelas : 2A
B. SoalLatihan
1. Bagaimana menjamin pangan yang aman dari cemaran fisik, kimia dan biologi?
Jawaban :
BerdasarkankeamananPanganadalahkondisidanupayayangdiperlukanuntuk
mencegah pangan dari kemungkinan tiga cemaran, yaitu cemaran biologis, kimia, dan
fisik, serta benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan
kesehatan manusia sehingga aman untuk dikonsumsi. Pangan olahan yang diproduksi
harus sesuai dengan cara pembuatan pangan olahan yang Baik untuk menjamin mutu
dan keamanannya. Selain itu pangan harus layak dikonsumsi yaitu tidak busuk, tidak
menjijikkan, dan bermutu baik, serta bebas dari Cemaran Biologi, Kimia dan Cemaran
Fisik. Hal ini akan membahayakan tubuh bila pangan yang tercemar seperti keracunan
dan penyakit berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian. Untuk itu kebutuhan
pangan manusia harus terjamin 100% yang akan dikonsumsi oleh tubuh, hal ini dapat
dilakukan untuk menjamin oangan dari cemaran fisik, kimia dan biologi yaitu sebagai
berikut:
Cemaran Fisik untuk menjamin pangan terhindar seperti benda-benda kecil,
keras (batu) dan tajam (steples), rambut masuk kedalam tubuhyaitu
a. Jagalahkebersihan,sebelummengelolapangansebaiknyabahan-bahanyang
akan diolah dibersihkan menggunakan air bersih dan terbilas secaramerata
b. Pisahkan pangan mentah dari pangan matang, hal ini untuk menghindari
makanan dari bakteri dari pangan yang masihmentah
c. Masaklah dengan benar, dengan memperhatikan agar benda-benda yang
tidak bisa dikelola oleh tubuh tidak masuk ke dalam makanan yang akan
dikonsumsi
d. Jagalah pangan pada suhu aman, agar makanan tetap segar dan baik untuk
dikonsumsi
e. Gunakan air dan bahan baku yang aman, supaya makanan tidak
menimbulkan keracunan dan penyakit untuktubuh.
Cemaran Kimia yaitu makanan yang terkontaminasi zat-zat kimia berbahaya
untuk tubuh seperti detergen, racun jamur, racun ikan buntal dan lain
sebagainya. Untuk menjamin pangan aman yaitu:
a. Selalu memilih bahan pangan yang baik untuk dimasak atau dikonsumsi
langsung.
b. Mencuci sayuran dan buah-buahan dengan bersih sebelum diolah atau
dimakan.
c. Menggunakan air bersih (tidak tercemar) untuk menangani dan mengolah
pangan.
d. Tidak menggunakan bahan tambahan (pewarna, pengawet, dan lain-lain)
yang dilarang digunakan untukpangan.
e. Menggunakan Bahan Tambahan Pangan yang dibutuhkan seperlunya dan
tidak melebihi takaran yangdiijinkan.
f. Tidak menggunakan alat masak atau wadah yang dilapisi logamberat.
g. Tidak menggunakan peralatan/pengemas yang bukan untukpangan.
h. Tidak menggunakan pengemas bekas, kertas koran untuk membungkus
pangan.
i. Jangan menggunakan wadah styrofoam atau plastik kresek (non food grade)
untuk mewadahi pangan terutama pangan siap santap yang panas, berlemak,
danasamkarenaberpeluangterjadiperpindahankomponenkimiadariwadah ke
pangan(migrasi).
Cemaran Biologi yaitu pangan yang sudah terkena bakteri, pasit, virus dan
pangan yang telah menimbulkan bau busuk, untuk menjamin makanan dari
cemaran biologi yaitu :
a. Beli bahan mentah dan pangan di tempat yangbersih.
b. Beli dari penjual yang sehat danbersih.
c. Pilih makanan yang telahdimasak.
d. Beli pangan yang dipajang, disimpan dan disajikan denganbaik.
e. Konsumsi pangan secara benar. Seperti konsumsi pangan yang memberikan
vitamin baik untuk tubuh
f. Kemasan tidakrusak.
g. Tidak basi (tekstur lunak, bau tidak menyimpang seperti bau asam atau
busuk).
h. Jangan sayang membuang pangan dengan rasa menyimpang. Seperti masih
menyimpan makanan yang sudah kadaluwarsa dari tanggal konsumsi yang
sudah lewatditentukan.
1. B. UU No. 18 Tahun2012
2. C. Cadangan pangan
3. A. Jumlah danmutunya
4. D. Manajemen danbisnis
5. C. Keamanan pangan
6. B. Hargapangan
7. B. 1 ayat 2
8. A.0,6%
9. C. 16,5 Kkal/orang/hari
10. A. 2015-2019
B. Soal Latihan
1. Bagaimana akses pangan dapat berpengaruh terhadap terwujudnya ketahanan
pangan?
2. Apa yang menyebabkan harga pangan di Indonesia masih bersifat fluktuatif?
3. Apa peran stabilitas dalam mewujudkan ketahanan pangan?
4. Bagaimana cara mewujudkan stabilitas pada masing-masing pilar ketahanan pangan?
Jawaban:
1. Dalam buku yang berjudul: An Introduction to the Ba sic Concepts of Food Security
yang dikeluarkan oleh FAO (2008) mendefinisikan ketahanan pangan seperti yang
digunakan oleh World Food Summit tahun 1996. Pengertian terkait ketahanan pangan
yaitu food security exists when all people, at all times, have physical and economic
access to sufficient sa fe and nutritious food that meets their dietary needs and food
preferences for an active and healthy life. Konsep ini menekankan aspek aksesibilitas
pada tingkatan rumah tangga mendapatkan legitimasi dibandingkan dengan konsep-
konsep sebelumnya (Dewan Ketahanan Pangan, 2011). Pentingnya akses pangan atau
aksebilitas ini merupakan pokok penting dari ketahanan pangan.
Akses sendiri memiliki tiga faktor penting yaitu faktor fisik, ekonomi dan sosial
(World Food Program, 2009). Akses pangan merupakan salah satu sub sistem ketahanan
pangan yang menghubungkan antara ketersediaan pangan dengan konsumsi atau
pemanfaatan pangan. Akses pangan dikatakan baik apabila semua rumahtangga atau
semua anggota rumahtangga mempunyai sumber daya yang cukup untuk mendapatkan
pangan yang cukup pula baik dari segi kuantitatif, kualitatif dan keragaman pangan
(Ariani, dkk., 2015).
Akses pangan sebagai jembatan penghubung antara aspek ketersediaan pangan dan
konsumsi pangan. Dalam kerangka mewujudkan ketahanan pangan dimulai dari adanya
lingkungan strategis berupa lingkungan alam, sosial dan politik yang bersama-sama akan
menentukan tingkat produksi pangan dan pendapatan rumah tangga. Besaran pangan
yang diproduksi akan menentukan besaran ketersediaan pangan yang berdampak pada
tingkatan harga pangan. Seperti hukum ekonomi, jika ketersediaan pangan melimpah
maka harga pangan tersebut akan menurun dan sebaliknya. Aspek daya beli, produksi
pangan, transfer/bantuan pangan berupa tunai atau barang dari luar negeri akan
berpengaruh pada akses pangan rumah tangga. Pangan yang telah diakses oleh
rumahtangga atau individu harus sesuai dengan kaidah/norma gizi baik secara kuantitatif
maupun kualitatif. Pangan yang dikonsumsi belum tentu dapat diserap semua oleh
manusia karena tergantung dari kadar kesehatan dan pola asuh terutama untuk anak-
anak. Kedua hal inilah yang akan menentukan status gizi seseorang, apakah baik, sedang
atau kurang gizi.
2. Daya beli rumah tangga merupakan hasil dari variabel pendapatan rumah tangga dan
harga pangan di pasaran. Kenaikan harga tanpa diikuti kenaikan pendapatan akan
menurunkan daya beli rumah tangga. Kenaikan harga pangan dipicu terutama oleh
kenaikan bahan bakar dan terbatasnya pasokan pangan pada periode tertentu. Kenaikan
bahan bakar akan meningkatkan harga input produksi dan biaya transportasi, yang
semuanya tersebut berdampak pada kenaikan harga pangan dan non pangan (Yovanda,
2015).
Selain dari masalah di atas ada beberapa penyebab lain yang membuat harga komoditas
di indonesia berfluktuatif, ada beberapa penyebab diantaranya adalah :
Geografi wilayah
Wilayah Indonesia terdiri dari bagian berupa pulau-pulau baik pulau besar maupun
pulau kecil. Masih banyak daerah yang terisolasi dari pusat-pusat kegiatan
ekonomi seperti daerah perbatasan, pulau-pulau kecil, pesisir dan daerah
pedalaman.
Perubahan Iklim
Ketahanan pangan akan terwujud dengan cepat jika secara simultan tiga kondisi
berikut terpenuhi. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kedua, dalam
pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut sektor pertanian tumbuh lebih cepat dari
sektor lainnya. Ketiga, pertumbuhan penduduk dapat ditekan. Keempat, akselerasi
pembangunan sumberdaya manusia mencapai sasaran. Dalam "The State of Food
Insecurity in the World 2003", FAO menyatakan bahwa 'In general the countries that
succeeded in reducing hunger were characterised by more rapid economic growth and
specifically more rapid growth in their agricultural sectors. They also exhibited slower
population growth, lower levels of HIV and higher rangking in the Human Development
Index".
Pewujudan ketahanan pangan sangat ditentukan peran strategis sektor pertanian
dalam arti luas. Selain menghasilkan pangan, sektor ini juga berkontribusi besar dalam
peningkatan daya beli masyarakat melalui peranannya dalam penyerapan tenaga kerja.
Secara global sekitar 36 persen penduduk dunia menggantungkan nafkahnya dari
pertanian. Bahkan untuk negara berkembang angkanya lebih tinggi lagi, berkisar antara
40 – 50 persen (ILO, 2007). Di Indonesia, pada saat ini (Feb 2009 – BPS) dari total
104,49 juta penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja, sekitar 43,03 juta (41,2%)
bekerja di sektor pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan,
C. Soal Formatif
1. a. penghubung ketersediaan pangan dan pemanfaatan pangan
2. b. Akses individu
3. b. Dimana kecukupan gizi keluarga dilihat dari pendidikan keluarga tersebut
4. c. Kondisi sosial ekonomi 25% terendah di daerah pelaksanaan
5. d. 110.000/KPM/Bulan
6. c. Nilai ekspor impor
7. a. Bagaimana bahan yang sudah tersedia, dapat didistribusikan dengan baik pada seluruh
wilayah Indonesia
8. c. Mengambil makanan dengan jumlah besar tetapi tidak dihabiskan
9. c. 10 bandara
10. a. 8 pelabuhan