Puji syukur atas nikmat dan rahmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan agar kita
dapat melaksanakan kegiatan Praktik Klinik Kebidanan III (PKK III) ini dengan mendahulukan pemantapan
kompetensi mahasiswa oleh Pembimbing Akademik (PA). adapun kegiatan ini dimaksudkan dengan tujuan
agar mahasiswa dapat mengingat kembali pembelajaran asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi barulahir,
KB, kesehatan reproduksi dan penganan awal gawat darurat.
Pelaksanaan ini dilaksanankan dengan Learning Management System (LMS) dengan blended
learning. Proses pembelajaran daring dilaksanakan dengan bimbingan PA melalui Zoom Meeting dan
pembelajaran luring dilaksanakan mahasiswa di laboratorium dengan PA. Besar harapan pembelajaran
Blended learning dapat membantu pemantapan kompetensi mahasiswa yang tertingga di PKK sebelumnya.
Demikian pemantapan kompetensi mahasiswa dirancang agar dapat dimanfaatkan oleh Pembimbing
Akademik dan mahasiswa.
Program Diploma III Kebidanan merupakan pendidikan profesional yang menuntut lulusan yang
berkompeten melakukan tugas-tugasnya sesuai dengan peran yang diharapkan. Lulusan program pendidikan
Diploma III Kebidanan, merupakan bidan pelaksana, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan praktik
pelayanan kebidanan yang berfokus pada upaya pencegahan, promosi kesehatan, pertolongan persalinan
normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, melaksanakan tindakan asuhan sesuai dengan kewenangan atau
bantuan lain jika diperlukan, serta melaksanakan tindakan kegawatdaruratan. Bidan mempunyai tugas penting
dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan tetapi juga kepada keluarga dan
masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat
meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak. Bidan dapat
praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk dirumah, rumah sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya dan
masyarakat.
Upaya untuk mencapai kompetensi lulusan tersebut serta mengacu pada karakter pendidikan diploma
sebagai pendidikan vokasi maka pada kurikulum Inti Pendidikan Diploma III Kebidanan ditetapkan persentase
pengalaman pembelajaran praktik sebesar 60%. Pembelajaran praktik adalah kegiatan proses pembelajaran
praktik dalam konteks pratikum laboratorium (P) maupun praktik klinik (K). Pembelajaran praktik lapangan
terdiri atas Pratikum dilahan praktik dan Praktik Kebidanan (klinik maupun masyarakat). Pengalaman
pembelajaran praktik PKK III dimana mahasiswa praktik sebagai kandidat bidan, dilaksanakan dengan
bimbingan sewaktu (supervision). Upaya untuk mencapai kompetensi lulusan tersebut serta mengacu pada
karakter pendidikan diploma sebagai pendidikan vokasi maka pada kurikulum Pendidikan Diploma III
Kebidanan ditetapkan persentase pengalaman pembelajaran praktik sebesar 60%. Pembelajaran praktik adalah
kegiatan proses pembelajaran praktik dalam konteks pratikum laboratorium maupun praktik klinik.
Namun pencapaian kompetensi lulusan melalui praktik klinik tersebut saat ini mengalami perubahan karena
dunia sedang mengalami pandemic global penyebaran corona virus 19 (covid19) tidak terkecuali di Indonesia.
Sesuai surat edaran dari Kementerian pendidikan dan kebudayaan nomor 36962/MPK/HK/2020 tanggal 19
Maret 2020 mengarahkan setiap pimpinan perguruan tinggi negeri/ swasta untuk mengikuti protocol pemutusan
rantai penyebaran covid-19 dengan melaksanakan pembelajaran dalam jaringan (daring) dari rumah bagi
mahasiswa dan dosen. Begitu juga menurut surat edaran Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) Nomor DM.01.01/1/02132/2020 tanggal 26 Maret 2020 tentang
perpanjangan pembelajaran daring dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19 di lingkungan Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan, menetapkan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring diperpanjang hingga
tanggal 29 mei 2020 dengan mengoptimalkan pembelajaran daring (elearning)
dan tidak melakukan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak seperti wisuda, praktik lapangan, seminar,
symposium dan sebagainya.
Menanggapi surat edaran tersebut, serta mempertimbangkan kompetensi mahasiswa yang sudah tertunda
sejak semester ganjil sebelumnya maka praktik klinik kebidanan III (PKK III) yang terjadwal sesuai Kalender
Akademik adalah 09 Februari s/d 06 April 2021, akan dilaksanakan menyesuaikan kondisi new normal
pandemi COVID-19 saat ini di Provinsi Kepulauan Riau. Prodi D III Kebidanan Poltekkes Kemenkenkes
Tanjungpinang ini berada di Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau dimana angka kejadian kasus
Covid-19 mulai menurun. Menurut Utari, W., Hikmawati, V. Y., & Gaffar,
A. A. (2020). Blended Learning merupakan strategi pembelajaran alternatif yang dapat dilakukan dalam
pendidikan tinggi di era new normal (Prosiding Seminar Nasional Pendidikan , 2, 262-269. Retrieved from
https://prosiding.unma.ac.id/index.php/semnasfkip/article/view/330). Karena hal tersebut gugus Covid-19 Kota
Tanjungpinang pada prinsipnya mengizinkan mahasiswa turun ke lapangan dengan berbekal APD minimal
level 2 dan strategi pembelajaran Blended Learning.
Pengalaman belajar praktik lapangan yang dikelola secara efektif dan efisien memegang peranan penting
dalam mengantar peserta didik menjadi seorang bidan yang kompeten. Oleh karena itu, Kerangka acuan praktik
klinik ini disusun sebagai acuan para pengelola pendidikan Diploma III Kebidanan sehingga pembelajaran
praktik klinik dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
1.2 TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran praktik dilahan praktik, mahasiswa diharapkan mampu:
1) Memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan secara mandiri
2) Memberikan asuhan kebidanan pada persalinan secara mandiri
3) Memberikan asuhan kebidanan pada nifas dan menyusui secara mandiri
4) Memberikan asuhan kebidanan pada KB secara mandiri
5) Memberikan asuhan kebidanan pada neonates secara mandiri
6) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi secara mandiri
7) Memberikan asuhan kebidanan pada balita dan anak pra sekolah secara mandiri
8) Memberikan asuhan kebidanan komunitas secara mandiri
9) Memberikan asuhan kebidanan pada kesehatan reproduksi secara mandiri
10) Memberikan pertolongan kegawatdaruratan maternal neonatal dan pra rujukan
1. Kehamilan :
a. Anamnesa
b. SOAP
04-06 Maret 2021 08-10 Maret 2021 DARING ZOOM MEETING
2. Persalinan :
a. Partograf
b. SOAP
3. Nifas dan menyusui :
a. Konseling KB
b. Perawatan payudara
c. Teknik Menyusui yang benar
08-10 Maret 2021 04-06 Maret 2021 DARING ZOOM MEETING d. SOAP
4. Bayi :
a. SOAP
b. KPSP
1.7 MATERI
Nama Mahasiswa :
NIM :
Ket :
79 – 100 =A
67 – 78 =B
56 – 66 =C
41 – 55 =D
0 – 40 = E
Nilai Batas Lulus Untuk Pemantapan Kompetensi: 75 (B)
Catatan :
Tanjungpinang, 2021
Pembimbing Akademik
( ...........................................)
NIP.
REKAPITULASI FORMAT EVALUASI
PEMANTAPAN KOMPETENSI PRAKTIK KLINIK
KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG
Catatan :
Tanjungpinang, 2021
Pembimbing Akademik
( ...........................................)
NIP.
DAFTAR TILIK ANAMNESA
ANTENATAL CARE (ANC)
NAMA MAHASISWA :
TINGKAT :
0 Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar/ dihilangkan
1 Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat/ pelatih perlu
membantu atau mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlaluberarti
2 Mahir : langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu/ tanpa perlu
bantuan dan berurutan
NILAI
NO LANGKAH KEGIATAN
0 1 2
1 Menyambut ibu dan seseorang yang mendampingi ibu
2 Memperkenalkan diri kepada ibu
3 Menanyakan identitas lengkap ibu dan suami:
a. Nama
b. Umur
c. Suku
d. Agama
e. Pekerjaan
f. Alamat
g. Golongan darah
4 Alasan kunjungan : kunjungan awal/ kunjungan ulang
5 Menanyakan keluhan yang dirasakan ibu
6 Menanyakan riwayat haid ibu:
a. Menarche
b. Siklus
c. Lamanya
d. Baunya
e. Warnanya
f. Jumlahnya
g. HPHT
h. TP
i. Usia kehamilan
7 Menanyakan riwayat kehamilan sekarang:
a. Trimester I
• Periksa ke
• Keluhan
• Asuhan
• Obat-obatan
b. Trimester II
• Periksa ke
• Keluhan
• Asuhan
• Obat-obatan
• Pergerakan janin pertama
• Frekuensi
c. Trimester III
• Periksa ke
• Keluhan
• Asuhan
• Obat-obatan
8 Menanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu:
a. Jumlah kehamilan
b. Jumlah anak yang lahir hidup
c. Hamil ke
d. Jenis persalinan
e. Tempat bersalin
f. Penolong persalinan
g. Komplikasi pada ibu dan bayi
h. Jenis kelamin bayi, BB, PB, keadaan bayi
i. Masa nifas
9 Menanyakan riwayat penyakit yang menyertai kehamilan saat ini
10 Menanyakan riwayat operasi yang berhubungan dengan kandungan
11 Menanyakan riwayat operasi yang tidak berhubungan dengan kandungan
0 Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar/ dihilangkan
1 Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat/ pelatih perlu
membantu atau mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlaluberarti
2 Mahir : langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu/ tanpa perlu
bantuan dan berurutan
NILAI
NO LANGKAH KEGIATAN
0 1 2
I PERSIAPAN
PERSIAPAN ALAT
• Bak instrument • Kapas DTT dalam kom
• Tensimeter • Larutan klorin 0,5%
• Stetoskop • Bengkok
Tempat sampah medis
• Pengukur LILA/ pita ukur •
dan non media
• Lanec/doppler/monoskop Alat pelindung diri
• Timbangan BB • (APD)
• Pengukur tinggi badan Sabun cuci tangan Jam
• Metlin • tangan
• Jangka panggul • Sarung tangan steril
• Termometer • dalam bak instrument
Selimut
• Refleks hammer
Jelly
• Senter/ penlight •
• Tongue spatula •
• Kassa steril
II PEMERIKSAAN FISIK
1 Menyambut ibu dengan sopan dan ramah kemudian memperkenalkan
diri
2 Menjelaskan seluruh prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan
(pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan head to toe, pemeriksaan
obstetric, palpasi leopold, pemeriksaan panggul)
3 Memberikan kesempatan kepada ibu untuk mengajukan pertanyaan
4 Meminta pasien untuk mengosongkan kandung
kemih dan menampungnya di bengkok
5 Mempersiapkan alat
6 Mencuci tangan 6 langkah
III PEMERIKSAAN TANDA- TANDA VITAL
7 Mengukur tinggi badan, berat badan, dan LILA
8 Membantu ibu berbaring di tempat tidur
9 Menjaga privasi ibu dengan menggunakan selimut
10 Meminta ibu untuk melonggarkan pakaian untuk memudahkan dalam
pemeriksaan
11 Mengukur tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan
III PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE) DAN PEMERIKSAAN OBSTET RI
KEPALA DAN LEHER
12 Memeriksa kepala
a. Kebersihan
b. Kerontokan rambut
13 Memeriksa bagian muka/ wajah apakah terjadi a.
Edema
b. Pucat
c. Chloasma gravidarum
14 Memeriksa bagian mata dengan senter:
a. Pucat pada kelopak mata bagian bawah/ konjungtiva
b. Sklera berwarna kuning/ tidak
15 Memeriksa bagian hidung dengan senter:
a. Bentuk
b. Polip
c. Peragangan
16 Memeriksa bagian mulut dengan senter:
a. Bibir pucat/ sianosis
b. Stomatitis
17 Memeriksa bagian gigi dengan senter:
a. Berlubang
b. Caries
18 Memeriksa bagian telinga dengan senter:
a. Bentuk
b. Pengeluaran/ kotoran
19 Memeriksa bagian leher untuk mengetahui:
a. Pembesaran kelenjar tiroid
b. Pembesaran vena jugularis
DADA
20 Menilai bunyi jantung
21 Menilai bunyi paru-paru
22 Memeriksa payudara:
a. Bentuk, ukuran, simetris/ tidak
b. Putting payudara menonjol/ masuk kedalam
c. Adanya kolostrum atau cairan lain
23 Memeriksa payudara untuk mengetahui adanya retraksi/ dimpling (meminta
ibu untuk mengangkat tangan ke atas kepala)
24 Melakukan palpasi pada payudara kiri dengan meminta ibu untuk berbaring
dengan tangan kiri diatas, dari arah payudara, axila, dan moduler (sesudah
itu payudara sebelah kanan), periksa apakah terdapat:
a. Massa
b. Pembesaran pembuluh limfe/ pembengkakan
ABDOMEN
25 Memeriksa apakah terdapat bekas luka operasi, pembesaran perut, striae dan
linea
26 Melakukan palpasi menurut Leopold pada abdomen (untuk mengetahui TFU
dengan jari, letak, presentasi, posisi, dan penurunan kepala janin)
27 Mengatur posisi ibu senyaman mungkin
28 Menutup bagian ekstremitas dan perut ibu dengan selimut
29 Bidan berada di sebelah kanan ibu
30 PEMERIKSAAN LEOPOLD I
Menentukan bagian janin yang terdapat pada bagian fundus serta mengukur
tinggi fundus uteri:
a. Ibu berbaring dengan santai, kedua kaki ibu ditekuk, selimut
dikebawahkan sampai berada diatas symphisis
b. Bidan mengadap ke arah muka ibu, uterus diketengahkan terlebih
dahulu
c. Ukur tinggi fundus uteri dengan jari dan raba bagian janin yang berada
di daerah fundus uteri
d. Menyimpulkan bagian janin yang ada di fundus:
• Jika teraba bagian yang bulat, lunak, tidak dapat digoyangkan
berarti kemungkinan bokong
• Jika teraba bagian yang bulat, keras, melenting, dan mudah
digoyangkan berarti kemungkinan kepala
31 PEMERIKSAAN LEOPOLD II
Menentukan batas samping kanan dan kiri terhadap uterus ibu:
a. Meletakkan telapak tangan kiri dan kanan pada dinding perut ibu pada
ketinggian yang sama
b. Ketika memeriksa sisi perut ibu sebelah kiri, tangan kiri bidan menahan
menahan perut ibu sebelah kanan, kemudian tangan kanan bidan
memeriksa/ meraba bagian sisi perut ibu sebelah kiri
c. Lakukan tindakan yang sama untuk memeriksa sisi perut ibu sebelah
kanan
d. Menyimpulkan hasil pemeriksaan:
• Jika teraba bagian yang rata mendatar seperti papan, keras, ada
tahanan berarti punggung janin
• Jika teraba bagian berupa tonjolan-tonjolan kecil dan
banyak berarti ekstremitas janin
0 Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar/ dihilangkan
1 Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat/ pelatih perlu
membantu atau mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlaluberarti
2 Mahir : langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu/ tanpa perlu
bantuan dan berurutan
NILAI
NO LANGKAH KEGI ATAN
0 1 2
A. PERSIAPAN
PERSIAPAN ALAT
• Partus set • Duk steril
• Laenec • Alas bokong/ underpad
• Spuit 3cc • Kain bersih/ handuk
Piring plasenta
• Handscoon steril •
Alat Pelindung Diri (APD)
• Benang tali pusat •
Larutan klorin 0,5%
• Penghisap lendir/ deelee • Resusitasi set
• Oksitosin •
B. SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyapa klien dengan ramah dan sopan
2 Memperkenalkan diri kepada klien
3 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dan melakukan informed
consent
4 Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat dan tepat
5 Percaya diri dan tidak ragu-ragu
C. PROSEDUR
I. MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA
1 Mendengar dan melihat tanda kala dua persalinan:
• Ibu merasa adanya dorongan kuat dan meneran
• Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum
dan vagina
• Perineum tampaj menonjol
• Vulva dan sfingter ani membuka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2 Memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk
menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi segera pada ibu dan
bayi baru lahir.
Untuk asuhan bayi baru lahir atau resusitasi, siapkan:
• Tempat datar, rata, bersih, kering, dan hangat
• 3 handuk/ kain bersih dan kering (termasuk ganjal bahu bayi)
• Alat penghisap lendir
• Lampu sorot 60 watt dengan jarak 60cm dari tubuh bayi Untuk ibu:
• Menggelar kain di perut bawah ibu
• Menyiapkan oksitosin 10 unit
• Alat suntik steril sekali pakai didalam partus set
0 Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar/ dihilangkan
1 Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat/ pelatih perlu
membantu atau mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlaluberarti
2 Mahir : langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu/ tanpa perlu
bantuan dan berurutan
NILAI
NO LANGKAH KEGIATAN
0 1 2
I PERSIAPAN
PERSIAPAN ALAT
• Pengukur panjang badan • Kapas sublimat
• Timbangan bayi dalam tempatnya
• Stetoscope • Air DTT dalam tempatnya
• Thermometer • Bengkok
• Lampu senter • Jam
• Lampu penghangat • Handscoon dalam
tempatnya
II SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyapa klien dengan ramah dan sopan
2 Memperkenalkan diri kepada klien
3 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dan melakukan informed
consent
4 Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat dan tepat
5 Percaya diri dan tidak ragu-ragu
III PROSEDUR
6 Mendekatkan alat dan menyalakan lampu penghangat
7 Menggunakan alat perlindungan diri (APD) meliputi penutup
kepala,
kacamata, masker, apron, dan sepatu tertutup
8 Mencuci tangan 6 langkah dengan menggunakan sabun dibawah air
mengalir, lalu mengeringkan dengan handuk bersih
9 Menggunakan sarung tangan/ handscoon pada kedua tangan
10 Meletakkan bayi telentang dan menjaga kehangatannya
11 Menimbang berat badan dan mengukur panjang badan bayi
12 Mengukur tanda-tanda vital bayi
13 Pemeriksaan kepala: bentuk kepala simetris/asimetris, ubun-ubun
besar dan kecil, adanya caput succedaneum dan cephal haematoom,
tanda moulding, dan ukuran lingkar kepala bayi
14 Pemeriksaan mata: bentuk mata, simetris/ asimetris, adanya katarak
congenital, strabismus, perdarahan konjungtiva, warna sclera, pus/
tanda infeksi
15 Pemeriksaan hidung: pemeriksaan cuping hidung, septumnasi, tanda
infeksi
16 Pemeriksaan mulut: Inspeksi simetris/ asimetris, inspeksi adanya
labiopalatoskiziz/ labiopalatoschizis, nilai reflex rooting, reflex
sucking dan swallowing
17 Pemeriksaan telinga: inspeksi bentuk telinga posisi telinga dengan
menarik garis khayal dari bagian luar sudut mata secara horizontal ke
arah ujung atas daun telinga, tanda infeksi
18 Pemeriksaan leher: melakukan palpasi pada leher dengan
menggerakkan jari ke sekeliling leher
19 Pemeriksaan klavikula: dengan jari telunjuk, raba seluruh klavikula
untuk memastikan adanya fraktur
20 Pemeriksaan tangan: periksa kedua tangan dan bandingkan, jumlah
jari tangan, periksa adanya sindaktili dan polidaktili, gerakan tangan
simetris atau tidak, ukur lingkar lengan bayi, nilai reflex moro dan
reflex grasp
21 Pemeriksaan dada: periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas,
lihat adanya retraksi intercostal, inspeksi puting susu dan areola,
transparan atau tidak, suara nafas, ukur lingkar dada bayi
22 Pemeriksaan abdomen: hernia umbilicalis, perdarahan tali pusat,
pembesaran sekitar tali pusat, ukur lingkat perut bayi
23 Pemeriksaan genetalia:
Bayi laki-laki: ukur panjang penis (±3cm), pastikan adanya lubang
uretra periksa adanya tanda fimosis, palpasi skrotum, apakah testis
sudah masuk dalam skrotum.
Bayi Perempuan: labia mayora dan labia minora, periksa vulva
dengan cara membuka labia secara perlahan untuk memastikan
adanya
orifisium uretra dan lubang vagina
24 Pemeriksaan tungkai/ kaki: periksa kesimetrisan, periksa panjang
kedua tungkai dengan cara meluruskan kemudian membandingkan,
gerakan kaki simetris atau tidak, jumlah jari, periksa adanya fraktur
dengan melakukan tes ortolani, nilai reflex babinsky.
0 Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar/ dihilangkan
1 Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat/ pelatih perlu
membantu atau mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlaluberarti
2 Mahir : langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu/ tanpa perlu
bantuan dan berurutan
NILAI
NO LANGKAH KEGIATAN
0 1 2
I PERSIAPAN
PERSIAPAN ALAT
• Tensimeter • Kapas DTT dalam kom
• Stetoskop • Larutan klorin 0,5%
• Termometer • Bengkok
• Refleks hammer • Tempat sampah medis
• Jam tangan • Alat pelindung diri (APD)
• Sarung tangan steril dalam • Sabun cuci tangan bak
instrument
II SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyapa klien dengan ramah dan sopan
2 Memperkenalkan diri kepada klien
3 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dan melakukan informed
consent
4 Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat dan tepat
5 Percaya diri dan tidak ragu-ragu
III PROSEDUR
6 Menggunakan alat perlindungan diri (APD) meliputi penutup
kepala,
kacamata, masker, apron, dan sepatu tertutup
7 Mencuci tangan 6 langkah dengan menggunakan sabun dibawah air
mengalir, lalu mengeringkan dengan handuk bersih
8 Menilai keadaan umum dan tingkat emosi klien
9 Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
10 Memeriksa adanya edema pada wajah
11 Memeriksa mata (konjungtiva, sclera, dan kebersihan mata)
12 Memeriksa hidung
13 Memeriksa mulut dan gigi
14 Memeriksa leher
15 Meminta klien berbaring dengan lengan kiri diatas kepala, kemudian
palpasi payudara kiri secara sistematis sampai ketiak. Mencatat
adanya massa, benjolan, pembengkakan/abses, memeriksa
pengeluaran payudara. Mengulang prosedur tersebut untuk
pemeriksaan payudara sebelah kanan
16 Memeriksa keadaan perut (luka jahitan bekas operasi jika SC)
17 Melakukan palpasi untuk mengukur TFU, kontraksi uterus dan
kandung kemih
18 Melakukan pemeriksaan pada kaki, mengenal adanya varises,
kemerahan pada betis, edema, dan reflex patella
19 Menjelaskan prosedur tindakan dan memberitahukan kemungkinan
ketidaknyamanan yang akan dirasakan oleh ibu saat pemeriksaan
pada
daerah genitalia
20 Mengatur posisi ibu senyaman mungkin
21 Menggunakan sarung tangan/ handscoon pada kedua tangan
22 Memperhatikan adanya hematoma, edema, varises, atau haemoroid
23 Memperhatikan warna, bau, dan konsistensi lokhea
24 Memeriksa daerah perineum untuk penyembuhan dari laserasi atau
penjahitan perineum
25 Membantu pasien memakai pembalut atau celana
26 Melepaskan sarung tangan secara terbalik dan merendam pada
larutan
klorin 0,5%
27 Membereskan alat
28 Mencuci tangan kembali dengan menggunakan sabun dan air
mengalir
29 Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan dan melakukan
pendokumentasian
IV TEKNIK
30 Teruji melakukan tindakan secara sistematis
31 Teruji menerapkan teknik pencegahan infeksi
32 Teruji melaksanakan komunikasi selama tindakan
33 Teruji menjaga privasi klien
34 Teruji mendokumentasikan hasil tindakan
SKOR NILAI = ∑ NILAI x 100
68
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)
NAMA MAHASISWA :
TINGKAT :
0 Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar/ dihilangkan
1 Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat/ pelatih perlu
membantu atau mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlaluberarti
2 Mahir : langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu/ tanpa perlu
bantuan dan berurutan
NILAI
NO LANGKAH KEGIATAN
0 1 2
I PERSIAPAN
PERSIAPAN ALAT
• Cermin
• Bed/ matras
• Baby oil
II SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyapa klien dengan ramah dan sopan
2 Memperkenalkan diri kepada klien
3 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dan melakukan
informed consent
4 Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat dan tepat
5 Percaya diri dan tidak ragu-ragu
III PROSEDUR
6 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
7 Atur posisi ibu dan mempersilahkan ibu membuka baju bagian atas
Posisi Berdiri didepan kaca/cermin:
8 Posisikan kedua lengan lurus kebawah
• Memperhatikan dengan cermat dan teliti kesimetrisan payudara,
penonjolan pembuluh darah, bagaimana bentuk putting susu,
perubahan kulit yang terjadi apakah normal atau keriput,
terdapat
luka atau tidak
9 Angkat kedua tangan keatas kepala dan dilanjutkan kedua tangan di
pinggang
• Perhatikan apakah ada tarikan pada permukaan kulit atau tidak •
Lihat payudara dari berbagai sudut
10 Mengoleskan kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil
11 Pijat daerah sekitar putting
• Perhatikan ada atau tidak cairan abnormal yang keluar
Posisi Berbaring :
12 Angkat lengan kiri keatas kepala atau dapat juga dilakukan pada
posisi tiduran dengan punggung diganjal oleh bantal
• Pastikan posisi tubuh ibu senyaman mungkin
• Lakukan hal yang sama pada payudara kiri
13 Raba seluruh permukaan payudara kiri dengan tiga pucuk jari jangan
tangan kanan yang dirapatkan
• Gerakan memutar dengan tekanan lembut tetapi mantap, dimulai
dari pinggir atas (posisi jam 12) dengan mengikuti arah jarum
jam, bergerak ke tengah ke arah putting susu, perhatikan jika
ada benjolan yang mencurigakan
• Gerakan dari atas kebawah dan sebaliknya
• Gerakan dari bagian tengan ke arah luar
• Lakukan hal yang sama untuk payudara yang satunya
14 Raba daerah antara payudara dan ketiak serta payudara dan tulang
dada untuk peyudara kanan dan kiri
• Letakkan tangan kiri diatas kepala dan tangan kanan meraba
payudara kiri, lakukan bergantian
• Perhatikan apakah ada benjolan, besarnya, apakah bergerak
bebas atau terbata, nyeri, kulit diatas benjolan apakah merah atau
keriput
15 Bereskan alat dan bantu ibu mengenakan pakaian kembali
16 Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
IV TEKNIK
17 Teruji melakukan tindakan secara sistematis
18 Teruji menerapkan teknik pencegahan infeksi
19 Teruji melaksanakan komunikasi selama tindakan
20 Teruji menjaga privasi klien
21 Teruji mendokumentasikan hasil tindakan
SKOR NILAI = ∑ NILAI x 100
42
DAFTAR TILIK
KONSELING DAN PENAPISAN KELUARGA BERENCANA
NAMA MAHASISWA :
TINGKAT :
0 Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar/ dihilangkan
1 Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat/ pelatih perlu
membantu atau mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlaluberarti
2 Mahir : langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu/ tanpa perlu
bantuan dan berurutan
NILAI
NO LANGKAH KEGIATAN
0 1 2
I PERSIAPAN
PERSIAPAN ALAT
• Model Kontrasepsi
• Lembar balik ABPK
II SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyapa klien dengan ramah dan sopan
2 Memperkenalkan diri kepada klien
3 Menunjukkan rasa empati terhadap klien
4 Menjelaskan maksud dan tujuan
5 Menjaga privasi klien
III PROSEDUR
6 Menanyakan pada klien informasi tentang dirinya :
a. Pengetahuan dan pengalaman mengenai Keluarga
Berencana (KB)
b. Tujuan penggunaan kontrasepsi (menunda,
menjarangkan, membatasi)
c. Tanyakan kontrasepsi yang diinginkan klien
7 Menguraikan dan menjelaskan kepada klien
(informasi umum dan memperlihatkan jenis kontrasepsi)
a. Kontrasepsi yang diinginkan klien
b. Pilihan beberapa jenis kontrasepsi lain •
Metode KB Alamiah :
− MAL
− Metode lendir serviks
− Sistem kalender/ pantang berkala
− Metode suhu basal
− Metode simtomtermal (metode lendir serviks dan
metode suhu basal)
– Senggama terputus
• Metode barrier (kondom, diafragma, spermisida)
• Kontrasepsi kombinasi (pil kombinasi, suntikan kombinasi,
cincin vagina, koyo kombinasi)
• Kontrasepsi progestin (suntikan progestin, pil progestin/
minipil, implant, AKDR LNG)
• AKDR Cu
• Kontrasepsi mantap (tubektomi, vasektomi)
8 Membantu klien menentukan kembali pilihan kontrasepsinya
9 Menjelaskan secara lengkap mengenai kontrasepsi pilihan klien:
a. Memperlihatkan kontrasepsi
b. Cara kerja kontrasepsi
c. Keuntungan dan kerugian
d. Yang tidak bisa menggunakan
e. Kemungkinan efek samping
f. Bagaimana cara penggunaannya
10 Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan meminta klien
untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan
11 Menjelaskan pentingnya dilakukan penapisan kehamilan agar dapat
memastikan klien tidak hamil (seluruh pertnyaan harus dijawab
YA/ TIDAK)
Penapisan kehamilan :
a. Apakah klien mempunyai bayi < 6 bulan, apakah
menyusui eksklusif/ hampr eksklusif dan belum
mendapatkan haid ?
b. Apakah klien sudah melakukan hubungan seksual sejak
haid terakhir/ setelah bersalin ?
c. Apakah klien baru melahirkan bayi < 4 minggu ?
d. Apakah klien dalam siklus haid ?
e. Apakah klien mengalami keguguran dalam 7 hari terakhir ?
f. apakah klien sebelumnya menggunakan metode kontrasepsi
secara tepat dan konsisten ?
12 Menjelaskan pentingnya dilakukan penapisan agar
dapat mengetahui kondisi medis klien. Penapisan klien
menggunakan Diagram Lingkaran Kriteria Kelayakan Medis
WHO tahun 2015:
a. Nullipara
b. Usia remaja
c. Perdarahan vagina
d. Mioma uteri
e. Neoplasia servikal
f. Kanker serviks (sebelum pengobatan)
g. Kanker payudara (saat ini)
h. Penyakit hepar (tumor hati, hepatitis akut)
i. Tromboemboli vena (riwayat, akut, operasi besar dengan
imobilisasi lama)
j. Penyakit kardiovaskuler (stroke, penyakit jantung iskemik,
faktor resiko multipel)
k. Hipertensi
l. Obesitas
m. Diabetes (saat ini)
n. Merokok (usia < 35 tahun, usia > 35 tahun)
o. Sakit kepala (bukan migran/ migran disertai aura)
p. Interaksi dengan obat-obatan lain (antikonvulsan, rifampisin) q.
HIV
r. IMS (gonore, klamidia, vaginitis)
s. Penyakit radang panggul (saat ini)
t. Sepsis (puerperalis dan pos abortus)
u. Pasca persalinan dan menyusui
13 Menjelaskan kepada klien hasil dari penapisan kehamilan dan
penapisan kelayakan medis kepada klien dan pilihan kontrasepsi
yang cocok dengan keadaan klien
14 Melanjutkan konseling sesuai dengan alat kontrasepsi yang cocok
dengan keadaan klien
a. Pil kombinasi
b. Pil progestin
c. Suntikan kombinasi
d. Suntikan progestin
e. AKDR Cu/ AKDR LNG
f. Implant
IV TEKNIK
15 Teruji melakukan tindakan secara sistematis
16 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
17 Menggunakan media
18 Memberikan kesempatan bertanya dan memberikan umpan balik
19 Mendokumentasikan hasil
SKOR NILAI = ∑ NILAI x 100
38
DAFTAR TILIK
KONSELING PIL PROGESTIN/ PIL KOMBINASI
NAMA MAHASISWA :
TINGKAT :
0 Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar/ dihilangkan
1 Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat/ pelatih perlu
membantu atau mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlaluberarti
2 Mahir : langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu/ tanpa perlu
bantuan dan berurutan
NILAI
NO LANGKAH KEGIATAN
0 1 2
I PERSIAPAN
PERSIAPAN ALAT
• Model Kontrasepsi
• Lembar balik ABPK
II SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyapa klien dengan ramah dan sopan
2 Memperkenalkan diri kepada klien
3 Menunjukkan rasa empati terhadap klien
4 Menjelaskan maksud dan tujuan
5 Menjaga privasi klien
III PROSEDUR
6 Menjelaskan secara lengkap mengenai kontrasepsi PIL
PROGESTIN/ PIL KOMBINASI:
• Memperlihatkan kontrasepsi
• Cara kerja kontrasepsi
• Keuntungan dan kerugian
• Yang tidak bisa menggunakan
• Kemungkinan efek samping
• Bagaimana cara penggunaannya
7 Memberikan jaminan akan kerahasiaan klien
8 Mengumpulkan biodata klien dan mengisi KARTU STATUS
PESERTA KB
9 Menjelaskan kepada klien bahwa sebelum dilakukan pemasangan
diperlukan
• Pemeriksaan keadaan umum dan fisik (tekanan darah, berat
badan)
• Pemeriksaan dalam (posisi rahim, tanda-tanda radang, tumor/
keganasan ginekologi)
10 Memberikan kesempatan klien mengajukan pertanyaan
11 Melengkapi rekam medik dan kartu peserta KB
IV TEKNIK
12 Teruji melakukan tindakan secara sistematis
13 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
14 Menggunakan media
15 Memberikan kesempatan bertanya dan memberikan umpan balik
16 Mendokumentasikan hasil
SKOR NILAI = ∑ NILAI x 100
32
DAFTAR TILIK
KONSELING PEMASANGAN AKDR
NAMA MAHASISWA :
TINGKAT :
0 Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar/ dihilangkan
1 Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat/ pelatih perlu
membantu atau mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlaluberarti
2 Mahir : langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu/ tanpa perlu
bantuan dan berurutan
NILAI
NO LANGKAH KEGIATAN
0 1 2
I PERSIAPAN
PERSIAPAN ALAT
• Model Kontrasepsi
• Lembar balik ABPK
II SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyapa klien dengan ramah dan sopan
2 Memperkenalkan diri kepada klien
3 Menunjukkan rasa empati terhadap klien
4 Menjelaskan maksud dan tujuan
5 Menjaga privasi klien
III PROSEDUR
KONSELING PRA PEMASANGAN
6 Menjelaskan secara lengkap mengenai kontrasepsi PIL
PROGESTIN/ PIL KOMBINASI:
• Memperlihatkan kontrasepsi
• Cara kerja kontrasepsi
• Keuntungan dan kerugian
• Yang tidak bisa menggunakan
• Kemungkinan efek samping
• Bagaimana cara penggunaannya
7 Memberikan jaminan akan kerahasiaan klien
8 Mengumpulkan biodata klien dan mengisi kartu peserta KB
9 Menjelaskan kepada klien bahwa sebelum dilakukan pemasangan
diperlukan
• Pemeriksaan keadaan umum dan fisik (tekanan darah, berat
badan)
• Pemeriksaan dalam (posisi rahim, tanda-tanda radang, tumor/
keganasan ginekologi)
10 Memberikan kesempatan klien mengajukan pertanyaan
KONSELING PASCA PEMASANGAN
11 Memberitahu klien harus datang kembali ke klinik/ tenaga kesehatan
untuk kontrol 4-6 minggu pasca pemasangan AKDR Cu/
AKDR LNG
12 Menjelaskan kepada klien bila mengalami efek samping AKDR Cu/
AKDR LNG segera datang ke tenaga kesehatan
13 Mengajarkan klien cara memeriksa sendiri benang AKDR dan kapan
harus dilakukan :
• Selama bulan pertama periksa secara rutin terutama setelah haid
• Setelah bulan pertama pemasangan hanya perlu diperiksa jika
(kram perut bagian bawah, perdarahan di antara masa haid atau
setelah senggama, nyeri setelah senggama)
0 Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar/ dihilangkan
1 Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat/ pelatih perlu
membantu atau mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlaluberarti
2 Mahir : langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu/ tanpa perlu
bantuan dan berurutan
NILAI
NO LANGKAH KEGIATAN
0 1 2
I PERSIAPAN
PERSIAPAN ALAT
• Model Kontrasepsi
• Lembar balik ABPK
II SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyapa klien dengan ramah dan sopan
2 Memperkenalkan diri kepada klien
3 Menunjukkan rasa empati terhadap klien
4 Menjelaskan maksud dan tujuan
5 Menjaga privasi klien
III PROSEDUR
6 Menanyakan keluhan klien
7 Menjelaskan kondisi atau permasalahan klien yang kekurangan zat besi
8 Menjelaskan pengertian zat besi
9 Menjelaskan kegunaan zat besi
10 Menjelaskan tablet yang mengandung zat besi
11 Menjelaskan kebutuhan atau dosis harian
12 Menjelaskan waktu minum tablet zat besi
13 Menjelaskan cara minum tablet zat besi atau penyimpanan tablet zat besi
14 Menjelaskan efek samping tablet zat besi
15 Menjelaskan bahan makanan yang mengandung zat besi
16 Menjelaskan cara mengolah makanan sehingga zat besi yang terkandung
didalamnya tidak banyak hilang
17 Menjelaskan bahan makanan yang membantu penyerapan zat besi (vitamin
C, vitamin B12)
18 Menjelaskan bahan makanan yang menghambat penyerapan zat besi (teh,
kopi, dan susu)
IV TEKNIK
19 Teruji melakukan tindakan secara sistematis
20 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
21 Menggunakan media
22 Memberikan kesempatan bertanya dan memberikan umpan balik
23 Mendokumentasikan hasil
SKOR NILAI = ∑ NILAI x 100
46
DAFTAR TILIK
PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG ANAK (SDIDTK)
NAMA MAHASISWA :
TINGKAT :
0 Perlu perbaikan: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar/ dihilangkan
1 Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat/ pelatih perlu
membantu atau mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlaluberarti
2 Mahir : langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu/ tanpa perlu
bantuan dan berurutan
NILAI
NO LANGKAH KEGIATAN
0 1 2
I PERSIAPAN
PERSIAPAN ALAT
• Buku pedoman pelaksanaan SDIDTK
• Formulir deteksi dini tumbuh kembang anak
• Pengukur panjang badan/ tinggi badan
• Pengukur berat badan
• Pengukur lingkar kepala
• Alat permainan edukatif (APE)
Anak usia 0-72 bulan dan didampingi oleh orangtua/ pengasuh.
II SIKAP DAN PERILAKU
1 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2 Bersikap sopan dan empati
3 Memposisikan klien dengan tepat
4 Tanggap terhadap reaksi klien
5 Bersikap sabar dan teliti
III PROSEDUR
6 Mengisi identitas anak meliputi nama anak, jenis kelamin, nama ayah/
ibu, alamat, dan tanggal lahir
7 Menghitung umur anak (U)
8 Menanyakan kepada orangtua/ pengasuh tentang keluhan utama anak
dan apakah anak mempunyai masalah tumbuh kembang?
9 Menentukan jenis deteksi tumbuh kembang sesuai dengan umur anak