Anda di halaman 1dari 4

BIOLISITRIK

Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negatif pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang
berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Stimulus untuk mentringer neuron
dapat berupa tekanan, perubahaan temperature, dan isyarat listrik dari neuron lain. Aktifitasi
bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan
air.
Pengamatan pulsa listrik tersebut dapat dilakukan dengan memasang beberapa elektroda
pada permukaan kulit. Hasil rekaman isyarat listrik dari jantung (Electrocardiogran-ECG)
diganti untuk diagnosa kesehatan. Seperti halnya pada ECG, aktivitasi otak dapat dimonitor
dengan memasang beberapa elektroda pada posisi tertentu. Isyarat listrik yang dihasilkan
dapat untuk mendiagnosa gejala epilepsy, tumor, geger otak dan kelainan otak lainya.

Hukum Atau Rumus Dalam Biolistrik


Ada beberapa  hukum yang berkaitan dengan biolistrik diantaranya:
 Hukum Ohm
Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus
yang melewati, berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor.
Hukum Ohm ini dapat dinyatakanj dalam rumus:
        V
R=
            I

  Keterangan:    R = dalam Ohm (   )


                        I  = amper ( A )
                        V = tegangan ( Volt )

 Hukum Joule
Arus listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan (V) dalam
waktu tertentu akan menimbulkan panas.
Hal ini dinyatakan dlam rumus:
                         VIT
H1 (kalori)  =
                           J

Keterangan:     
V         = tegangan dalam Voltage.
I           = arus dalam amper.
T          = waktu dalam detik.
                          J           = Joule = 0,239 kal.
Macam-Macam Gelombang Arus Listrik
Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk
merangsang saraf motoris atau saraf sensoris. Gelombang yang dimaksud diantaranya :
1.      Arus bolak balik/sinosuidal
2.      Arus setengah gelombang
3.      Arus setengah penuh
4.      Arus searah murni
5.      Faradik
6.      Sentakan faradik
7.      Sentakan sinosuidal
8.      Galvanik yang interuptus
9.      Arus gigi gergaji

Listrik dan Magnet Dalam Tubuh


1. Sistem Syaraf dan Neuron
Sistem saraf dibagi dalam dua bagian yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom.
a.       Sistem saraf pusat
Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer ini adalah
serat-serat yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke medulla spinalis
disebut saraf afferensedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak
dan medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut serat efferen.
b.      Sistem saraf otonom
Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh. Misalnya jantung, usus dan
kelenjar-kelenjar. Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar. Otak berhubungan
langsung dengan medulla spinalis; keduanya diliputi cairan serebro spinalis dan
dilindungi tulang tengkorak serta tulang vertebralis (columna vertebralis). Berfat
otak 1500 gram dan hanya 50 gram yang efektif. Struktur dasar dari sistem saraf  di
sebut neuron/sel saraf. Suatu sel saraf mempunyai fungsi menerima, interpretasi
dan menghantarkan aliran listrik.

2. Kelistrikan Saraf
Dalam bidang neuroanatomi akan dibicarakan kecepatan impuls serat saraf ; serat
saraf yang berdiameter besar mempunyai kemampuan menghantar impuls lebih cepat
dari pada serat saraf yang berdiameter kecil. Kalau ditinjau besar kecilnya serat saraf
maka serat saraf dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu serat saraf tipe A, B dan C.
Dengan mempergunakan mikroskop elektron, serat saraf dibagi dalam dua tipe : serat
saraf bermielin dan serat saraf tanpa mielin.
Serfat saraf bermielin : banyak terdapat pada manusia. Mielin merupakan suatu
insulator ( isolasi) yang baik dan kemampuan mengalir listrik sangat rendah. Potensial
aksi makin menurun apabila melewati serat saraf yang bermielin.

3. Perambata Potensial Aksi


Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau otot mendapat
rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri mempunyai kemampuan
untuk merangsang daerah sekitar sel membran untuk mencapai nilai ambang. Dengan
demikian dapat terjadi perambatan potensial aksi ke segala jurusan sel membran
keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi.
Setelah timbul potensial aksi, sel membran akan mengalami repolarisasi. Proses
repolarisasi sel membran disebut suatu tingkat refrakter. Tinkat refrakter ada dua fase
yaitu periode refrakter absolut dan peiode refrakter relatif.
·         Periode refrekter absolut
Selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan untuk
menghasilkan potensial aksi yang lain.
·         Periode refrekter relatif
Setelah sel membran mendeteksi repolarisasi seuruhnya maka dari periode refrekter
absolut akan menjadi periode refrekter relatif, dan apabila ada stimulasi/rangsangan
yang kuat secara normal akan menghasilkan potensial aksi yang baru. 

4. Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuromyal Junction


Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis; berakhirnya saraf pada sel
otot/hubungan saraf otot disebut Neuromnyal junction.
Baik sinapsis maupun Neuromnyal junction mempunyai kemampuan meneruskan
gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya.
Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran sel otot, oleh karena pada waktu
terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/bergetar/berdenyut
menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana
otot akan mengalami relaksasi.

5. Kelistrikan Otot Jantung


Sel membran otot jantung sangat berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Pada saraf
maupun otot bergaris dalam keadaan potensial membran istirahat dilakukan ragsangan
ion-ion Na+ akan masuk ke dalam sel dan setelah tercapai nilai ambang akan timbul
depolarisasi. Sedangkan pada sel otot jantung, ion Na+berlahan-lahan akan masuk
kembali kedalam sel dengan akibat terjadi gejala depolarisasi secara spontan sampai
mencapai nilai ambang dan terjadi potensial aksi tanpa memerlukanrangsangan dari
luar.

6. Macam-Macam Gelombang Potensial Aksi


·         Gelombang potensial aksi dari akson
·         Gelombang potensial aksi dari sel otot bergaris
·         Gelombang potensial aksi dari sel oto jantung

7. Elektroda
Untuk mengukur potensial aksi secara baik dipergunakan elektroda. Kegunaan dari
elektroda untuk memindahkan transmisi ion ke penyalur elektron. Bahan yang dipakai
sebagai elektroda adalah perak dan tembaga. Apabila sebuah elektroda tembaga da
sebuah elektroda perak di celupkan dalam sebuah larutan misalnya larutan elektrolit
seimbang cairan badan/tubuh maka akan terjadi perbedaan potensial antara kedua
elektroda itu.
Perbedaan potensial ini kira-kira sama dengan perbedaan antara potensial kontak
kedua logamtersebut disebut potensial offset elektroda.
   Macam- macam bentuk elektroda :
a.   Elektroda Jarum (Mikro Elektroda)
Berbentuk konsentrik ( consentrik elektoda ). Elektroda berbentuk jarum ini
dipergunakan untuk mengukur aktivitas motor unit tunggal.
b.   Elektroda Mikropipet
Elektroda ini dibuat dari pada gelas.
c.   Elektroda Permukaan Kulit
Elektroda permukaan kulit terbuat dari metal/logam yang tahan karat, Misalnya
perak, nikel, atau alloy.

Bentuk-bentuk ;
o   Bentuk plat.
o   Bentuk suction cup.
o   Bentuk floating.
o   Bentuk ear clip.
o   Bentuk batang.

8. Isyarat Listrik Tubuh


Isyarat listrik ( elektrical signal ) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari tipe-tipe
sel tertentu. Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk
memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh.
Yang termasuk dalam isyarat listrik tubuh :
1)      EMG ( Elektromiogram ).
2)      ENG ( Elektroneurogrfam ).
3)      ERG ( Elektroretionogrfam ).
4)      EOG (Elektrookulogram ).
5)      EGG ( Elektrogastrogram ).
6)      EEG ( Elektroensefalogram ).
7)      EKG ( Elektrokardiogram ).

9. Aktivitas Kelistrikan Otot Jantung


Sel membran otot jantung serupa dengan sel membran otot bergaris, yaitu
mempunyai kemampuan menuntun suatu perambatan potensial aksi/gelombang
depolarisasi. Depolarisasi membran otot jantung (miokardium) oleh perambatan
potensial aksi dengan menghasilkan kontraksi otot. Hanya saja ada 3 hal penting
perbedaan antara sel otot jantung dengan sel otot bergaris 

Anda mungkin juga menyukai