Skripsi Karini
Skripsi Karini
Skripsi
Islam
Oleh
Ila Karini
NPM. 1351020076
LAMPUNG
1438 H/2017 M
ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN MODAL KERJA USAHA TERHADAP
PENINGKATAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)
DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
(Studi pada Baitut Tamwil Muhammadiyah BiMU Bandar Lampung)
Skripsi
Islam
Oleh
ILA KARINI
NPM. 1351020076
LAMPUNG
1438 H/2017 M
ABSTRAK
Sektor Usaha Mikro merupakan sektor yang paling banyak terdapat pada
masyarakat luas, dengan adanya usaha mikro masyarakat yang menganggur
menjadi tidak menganggur. Usaha Mikro menyerap sedikit banyak pendapatan,
menimbulkan positif terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja, pengurangan
jumlah kemiskinan, pemerataan dalam distribusi pendapatan dan pembangunan
ekonomi dipedesaan. Namun yang terus menjadi masalah besar yang dihadapi
oleh pelaku usaha mikro yaitu masalah permodalan, sebab apabila mereka ingin
melakukan pembiayaan kepada lembaga keuangan makro terhambat dengan
persyaratan dan jaminan, dengan adanya lembaga keuangan mikro yang
menyediakan dana bagi pelaku usaha mikro menjadi sangat membantu pelaku
usaha mikro. karena Lembaga keungan sangat berperan penting dalam memenuhi
kebutuhan dana bagi pihak defisit dana untuk mengembangkan dan memperluas
suatu usaha atau bisnis. Lembaga keuangan sebagai lembaga intermediasi yang
fungsinya memperlancar mobilisasi dana dari pihak defisit dana.
QS. Al-Maidah : 2
…
Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah,
Lampung.
RIWAYAT HIDUP
Ila Karini, seorang anak yang dilahirkan di Mesuji Atas SP1 pada tanggal
19 Desember 1994 yang merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara, putri dari
lulus pada tahun 2007. Kemudian penulis melanjutkan ke jenjang SLTP di MTs
Negeri 2 Bandar Lampung, lulus pada tahun 2010. Setelah lulus dari bangku
Mantofani Tangerang Selatan, lulus pada tahun 2013. Dan pada tahun 2013
Islam Negeri Raden Intan Lampung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
sore hari. Mengaji alquran setiap malam. Ketika penulis duduk di bangku SLTP,
penulis menjabat sebagai sekretaris pada organisasi Dokter Kecil. Setelah SLTA
penulis menjabat sebagai ketua devisi ketawaan pada organisasi OSIS, penulis
menjadi lebih aktif dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah di buktiakan dengan
Adapun prestasi yang pernah penulis raih yaitu penulis pernah meraih
juara pertama pada MTQ pada tingkat kabupaten Way Kanan. Kemudian pada
saat penulis duduk di bangku SLTP dan SLTA pernah menjuarai Musabaqah
tingkat pelajar.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat,
ini dengan lancar. Penulisan skripsi dengan judul ”Analisis Peran Pembiayaan
Sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW, para sahabat, keluarga dan pengikut-pengikut yang setia.
satu ( S1 ) Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi dalam bidang ilmu perbankan syariah. Penulis menyadari bahwa
bantuan, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah
SWT sehingga kendala-kendala tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu, dengan
tulus dan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Moh. Bahruddin, M.A. selaku dekan Fakultas Ekonomi dan
2. Bapak Ahmad Habibi, S.E., M.E. selaku ketua jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung yang
5. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Zumroni dan Ibu Linda Ludia yang
sayang, dukungan dan motivasi yang tidak pernah putus kepada penulis.
7. Keempat adikku Syahrul Qodri, Zidan Ahmad, Faisal Fais dan Arrazi
Yahya yang telah memberikan senyuman indah dan dorongan yang kuat
BiMU Bandar Lampung yang telah memberikan waktu dan izin kepada
Debi, Sri, Lita, Hani, Rini, terima kasih atas dukungan semangat serta
doanya dan yang telah bersedia berbagi cerita dan kenangan selama masa
studi.
11. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan
selama studi.
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak agar penulis dapat lebih menyempurnakan skripsi ini. Penulis
berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun
Penulis
Ila Karini
NPM : 1351020076
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
PERSETUJUAN ........................................................................................... iii
PENGESAHAN ............................................................................................ iv
MOTTO ........................................................................................................ v
PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ........................................................................... 1
B. Alasan Memilih Judul .................................................................. 2
C. Latar Belakang Masalah ............................................................... 3
D. Rumusan Masalah ........................................................................ 7
E. Batasan Masalah........................................................................... 8
F. Tujuan Penelitian ......................................................................... 8
G. Manfaat Penelitian ....................................................................... 9
H. Metode Penelitian......................................................................... 10
I. Kerangka Berfikir......................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
maksud dan tujuan serta ruang lingkup maka perlu adanya penegasan terhadap
judul tersebut.
1. Peran adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau suatu hal
1
Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa”,
(Jakarta: PT GramediaPustaka),2011, hlm.1051
2
Adiwarman Karim, “Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan”, (Jakarta: RajaGrafindo
Persada,2013). Hlm.234.
3
Peter Salim, “Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer”, (Jakarta:Modern English Press,
1991) hlm.1620.
1
Ciri-ciri usaha mikro antara lain: ”modal usahanya tidak lebih dari Rp. 10
juta (tidak termasuk tanah dan bangunan), tenaga kerja tidak lebih dari
tiga dimensi (panjang, lebar dan tingginya) atau juga bisa diartikan
aktivitas atau perilaku manusia secara aktual dan empiris, baik dalam
ini adalah penelitian tentang telaah ekonomi islam terkait peran pembiayaan
Lampung.
Adapun yang menjadi alasan dasar penulis dalam memilih judul skripsi ini
4
http://www.p2kp.go.id.wartaarsip detil.asp?mid=1094&catid=2&.“Mengenal Kelompok
Usaha Mikro,” di akses pada 05 november 2016 pukul 14.13 WIB.
5
Departemen Pendidkan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, (Jakarta: Edisi Ke
Empat, PT. Gramedia Pustaka Utama), 2011, hlm.675.
6
Mohamad Hidayat, “The Sharia Economic”, (Jakarta: Zikrul Hakim), 2010, hlm.27.
1. Alasan objektif
Perbankan Syariah.
2. Alasan subjektif
membutuhkan peran serta lembaga keuangan, karena tidak ada satu negara
sangat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan dana bagi pihak defisit
7
Nurul Widya Ningrum, “Model Pembiayaan BMT dan Dampaknya bagi Pengusaha
Kecil”, (Bandung: akatiga), 2002, hlm.7
Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan
pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang
atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas yaitu untuk
Peran lembaga keuangan sangat dibutuhkan dalam hal ini. Pinjaman modal
oleh sektor usaha mikro kecil dan menengah atau yang sering dikenal dengan
istilah UMKM. Pada saat krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997
yang terjadi tahun 1997, dimana banyak usaha berskala besar yang
lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Usaha Mikro Kecil dan
hambatan dan kendala. Peranan UMKM, terutama sejak krisis ekonomi dapat
10
Adler Haymas Manurung, “Wirausaha: Bisnis UKM”, (Jakarta:kompas),2005, hlm.3.
11
Adler Haymas Manurung, “Modal untuk Bisnis UKM”, (Jakarta: PT kompas Media
Nusantara), 2008, hlm.3.
12
http//www.depkop.go.id/berita informasi laporan informasi laporan tahunan hasil
laporan Kementerian Koperasi dan UKM, 2015. di akses pada 05 november 2016 pukul 14.13
WIB.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan peranan serta
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Dengan maksud
masyarkat yang memiliki usaha bisnis yang baik dan memiliki kemampuan
untuk mengembalikan.
solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh usaha mikro dalam mendapatkan
Sukarame terdiri dari Usaha Mikro. Seperti halnya pasar Tempel Sukarame
dampak yang baik kepada masyarakat sebagai peluang usaha mereka. Mereka
Dan disini peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana peran pembiayaan modal
kerja usaha terhadap peningkatan usaha yang ada di pasar Tempel ini.
itu harus ada modal yang cukup agar bisnis berjalan dengan baik. Dengan
peningkatan taraf hidup masyarakat, dan yang paling penting bagi anggota
bisnisnya dimasa sekarang dan yang akan datang. Tetapi ditemukan ketika
Lampung)”.
D. Rumusan Masalah
dalam bentuk penulisan ilmiah, maka perlu perumusan masalah dengan jelas,
penelitian.
13
Prof.Dr.Sugiono,“Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, (Bandung:
Alfabeta), 2012, hlm.32.
1. Apakah pembiayaan modal kerja usaha berperan terhadap peningkatan
lampung?
Islam?
E. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus dan tidak meluas, penulis
membatasi penelitian hanya pada pelaku usaha mikro yang menjadi anggota
Lampung.
F. Tujuan Penelitian
hendak dicapai atau apa yang menjadi tujuan penelitian tentunya jelas
ilmu pengetahuan itu sendiri. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini
adalah :
G. Manfaat Penelitian
sebagai berikut:
2. Bagi Penulis
3. Secara Akademis
H. Metodelogi Penelitian
a. Jenis Penelitian
b. Sifat Penelitian
14
Sumadi Suryabrata, “Metodologi Penelitian”, (Jakarta: Raja Grafindo Persada),1998,
hlm. 22.
15
Iqbal Hasan, “Analisis Data Penelitian dengan Statistik”,(Jakarta: Bumi Aksara), 2008,
hlm. 5
16
Kaelan, M.S., “Metode penelitian Kualitatif Bidang Filsafat”, (Yogyakarta:
paradigma), 2005, hlm.58
Islam serta masalah-masalah yang ditemukan serta jalan keluarnya
pemerintahan yang baik yang berdaya guna dan berhasil guna. Karena
tersebut secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh
keutuhan.
17
Sugiono. Op. Cit, hlm. 9.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat penelitian
usaha dari BTM Sukarame yang diambil secara acak. Lokasi tersebut
b. Waktu Penelitian
3. Sumber Data
dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
a. Data primer, yaitu data pokok yang diperoleh dari lapangan secara
penelitian.
18
Sugiono, Op.Cit., hlm.137
b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan antara
a. Metode Observasi
19
Amiridin dan Zainal Asikin, “Pengantar Metode Penelitian Hukum”, (Jakarta:PT Raja
Grafindo Persada), 2003, hlm. 30
20
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, “Metode Penelitian”, (Jakarta: Bumi Aksara),
1997, hlm. 54.
21
Sumanto, “Teori Aplikasi Metode Penelitian psikologi, pendidikan, ekonomi bisnis, dan
social”, (Yogyakarta: CAPS), 2014, hlm. 190.
b. Metode Dokumentasi
c. Metode Wawancara
22
Koentjaraningrat, “Metode Penelitian Masyarakat”, (Jakarta: Gramedia,1993), hlm.46
23
Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi III”,
Cet. Ke-5, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 62.
24
Mardalis, “Metode Penelitian Suatu pendekatan Proposal, Cet. Ke-7”, (Jakarta: Bumi
Aksara), 2004, hlm. 64.
25
Sugiono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&G”, (Bandung: Alfabeta),
2012, hlm. 140.
instrumen untuk menggali data secara lisan tentang pembahasan yang
akan dibahas.
pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan di pelajari, dan
maupun orang lain.26 Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a. Reduksi data
diambil.
b. Penyajian data
26
Sugiono, Op.Cit., hlm.89
27
Ibid, hlm.247
sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan.28
sejenisnya.
c. Penarikan kesimpulan
I. Kerangka Berfikir
1. pertumbuhan
modal
2. pertumbuhan
peran peningkatan penjualan
pembiayaan Usaha mikro 3. pertumbuhan
modal kerja kecil tenaga kerja
usaha
4. pertumbuhan
pasar
28
Ibid, hlm. 249
29
Ibid, hlm.252
BAB II
KERANGKA TEORI
modal kerja bagi para nasabahnya, bank dapat menyedakan fasilitas modal
kerja untuk pembelian dan penjualan barang dan mesin, akuisisi dan
cadang dan penggantian ( spares and replacement), bahan baku dan bahan
perekonomian.
1. Pengertian Pembiayaan
pengguna dana, memilih jenis usaha yang akan dibiayai agar diperoleh
salah satu tugas pokok bank yaitu memberikan fasilitas yaitu pemberian
30
Prof.Dr.Sutan Remy Sjahdeini, “Perbankan Syariah : Produk-produk dan aspek-aspek
hukumnya”, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group), 2014, hlm.419
31
Nugraha Ridha, “Manajemen Pembiayaan Panduan Untuk Koperasi Syariah SDM
Kementerian Koperasi”, artikel http://hasbullah.multiply.multiplycontent.com diakses pada 15
maret 2017 dari
32
Ahmad Sumiyanto, “BMT menuju koperasi Modern”, (Yogyakarta: ISES Pub), 2008,
hlm.165.
17
fasilitas penyedia dana untuk memenuhi kebutuhan pihak defisit unit. 33
bagian hasil dari pendapatan atau laba dari kegiatan yang dibiayai atau
berupa35:
b. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam
33
Adiwarman Karim, “Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan”, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada), 2013, hlm.113.
34
Peraturan Pemerintah, “Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah No. 06/per/M.KUKM/I/2007).
35
Bank Indonesia, “Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 3/9/PBI/2001. Diakses pada 19
mei 2017”.
c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam dan
istishna’.
Syariah dan atau unit usaha syariah dan pihak lain yang mewajibkan
Perbankan Syariah.
2. Pembagian Pembiayaan
36
Syafi’i Antonio, “Bank Syariah dari Teori ke Praktek”, (Jakarta: Gema Insani Press),
2001, hlm.99
kaitannya dengan itu. Kebutuhan pembiayaan investasi dapat
dipenuhi dengan dengan cara bagi hasil, jual beli dan sewa.37
3. Tujuan Pembiayaan
Tujuan pembiayaan terdiri atas dua yaitu bersifat makro dan mikro.38
a. Memaksimalkan laba.
dana.
37
Ascarya, “Akad dan produk Bank Syariah”, (Jakarta: Rajawali Pers), 2013, hlm.125
38
Muhammad, “Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”, (Yogyakarta: UPP AMP
YKPN), 2005, hlm.17-18
39
Ibid, hlm.18
4. Fungsi Pembiayaan
ini untuk40:
akan terjadinya perpindahan dari suatu barang yang mana dari suatu
5. Pembiayaan Syariah
40
Ibid, hlm.19-21
a. Pembiayaan Modal Kerja Syariah
lancar lainnya.42
modal kerja suatu perusahaan atau pelaku bisnis atau usaha dalam
biaya eksploitasi barang modal dan lain-lain. Jadi secara umum yang
41
Adiwarman karim, op,cit., hlm.234
42
Kasmir, “dasar-dasar perbankan”, (Jakarta:Rajawali Press, 2011), hlm.250
barang jadi (finished goods). Oleh karena itu, pembiayaan modal kerja
yang berlaku serta yang dinyatakan jenuh oleh Bank Indonesia. Hal
1. Jenis usaha
beda.
2. Skala usaha
43
http://zidniagus.wordpress.com, 2010-06-/01 memperoleh pembiayaan dari bank
syariah. diakses pada 06 april 2017
44
Adiwarman A. Karim, “Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keungan, Edisi ke-2”, (Jakarta:
Rajawali Press), 2004, hlm 234.
b. Apakah perusahaan memiliki tenaga ahli dan peralatan yang
macam:45
1. Pertama yang harus dilihat bank adalah jenis proyek yang akan
45
Ibid., hlm 235
46
Ibid.
pembiayaan konstruksi maka akan diperlakukan pembiayaan
pembiayaan.
47
Ibid, hlm.22
mesin peralatan lama dengan mesin atau peralatan baru yang
process.
murabahah.
48
Veitzal Rifai dan Arviyan Arivin, Islamic Banking Teori, Konsep, dan Aplikasi
(Jakarta,P.T. Bumi Aksara, 2010) hal. 120
49
Adiwarman Karim, op. cit., hal. 244
pembiayaan yang diberikan menggunakan akad salam, jika
pembiayaan istishna’.
adalah:
pengadaan jasa.
50
Veitzal Rifai &Arviyan Arivin, Op. Cit., hlm. 720.
lama waktu yang diperlukan untuk prosesnya, jika kurang dari
pembiayaan istishna’.
Mikro adalah orang yang berusaha di bidang usaha mikro. Ciri-ciri usaha
mikro antara lain: ”modal usahanya tidak lebih dari Rp 10 juta (tidak
termasuk tanah dan bangunan), tenaga kerja tidak lebih dari lima orang dan
kelontong, warung nasi, mie bakso, sayuran, jamu), industri kecil (konveksi,
lele).53
mandiri serta dapat berkembang menjadi usaha menengah dan juga untuk
produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang
53
Ibid
memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
ini.”54
Pada Pasal 6 ayat (1) menyebutkan kriteria yang harus dipenuhi agar
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.56
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah memberikan definisi dari
54
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pada ayat
1 ayat (1).
55
Ibid, Pasal 6 ayat (1).
56
Ibid, Pasal 1 ayat ( 8).
meningkatkan kemampuan dan daya saing usaha mikro, kecil, dan
menengah.57
mengenai besarnya modal dan pendapatan. Ditinjau dari sisi modal dan
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.
yang sama juga terjadi pada usaha-usaha yang dikelola individu. Banyak
57
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pada ayat
1 angkat 10.
58
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pada ayat
6 angka (2) huruf a dan b.
usaha-usaha individual dan bersifat retail yang berprospek tetapi sangat
mereka jarang bahkan tidak memiliki aspek-aspek legalitas usaha seperti izin,
kehidupan keluarga.
mikro dan usaha kecil memiliki peran penting bagi masyarakat di tengah
krisis ekonomi. Dengan memupuk usaha mikro dan usaha kecil diyakini pula
akan dapat dicapai pemulihan ekonomi. Hal serupa juga berlaku bagi sektor
59
Tulus Tambunan, “Globalisasi Ekonomi dan Ekspor, Usaha Kecil dan Menengah
Indonesia, makalah”, (Jakarta: LP3E-Kadin Indonesia), 2001, hlm.2.
informal dan karena itu relatif mudah untuk dimasuki oleh pelaku-pelaku
Pendapat mengenai peran usaha mikro dan usaha kecil atau sektor
kecil boleh dikatakan merupakan salah satu solusi masyarakat untuk tetap
respon terhadap merosotnya daya beli masyarakat. Usaha mikro dan usaha
usaha mikro dan usaha kecil usaha mikro dan usaha kecil bangkit,
60
Diah Kurniawati, “Wajah Koperasi Tani Dan Nelayan Di Indonesia: Sebuah Tinjauan
Kritis”, http://diahkurniawati.wordpress.com/, diakses tanggal 10 januari 2017.
UKM. Pada dasarnya pemerintah hanya sebagai regulator dan membuat
sumber daya manusia, teknologi dan jaringan bisnis secara global. Sedangkan
mutu.62
penting dalam ekonomi Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha
dilakukan oleh BPS dan Kantor Menteri Negara untuk Koperasi dan Usaha
usaha- usaha rumah tangga atau mikro yaitu: Usaha dengan jumlah total
penjualan (turn over) setahun yang kurang dari Rp. 1 milyar), pada tahun
2000 meliputi 99,9 persen dari total usaha-usaha yang bergerak di Indonesia.
tahunan yang berkisar antara Rp. 1 Milyar dan Rp. 50 Milyar) meliputi hanya
0,14 persen dari jumlah total usaha. Dengan demikian, potensi UKM sebagai
61
Muhammad Jafar Hafsah, “Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah”, artikel
Infokop Nomor 25 Tahun XX, 2004, hlm. 42.
62
Ibid
keseluruhan meliputi 99,9 persen dari jumlah total usaha yang bergerak di
Indonesia.63
fisik. Dalam hal ini agunan pinjaman menjadi fokus dalam pengembangan
akses pembiayaan pada usaha kecil. Sementara itu dukungan nyata kepada
UMKM juga dilakukan oleh BUMN, sebagai badan usaha milik negara, yang
menyisihkan 1-5 persen dari keuntungan bersih untuk program kemitraan dan
antara lain adanya tingkat kredit macet (Non Performing Loan atau NPL)
menjadi problem yang cukup berat bagi UMKM. Tidak boleh dibiarkan
berlarut-larut dan harus secepatnya dicarikan solusi yang cerdas. Hal tersebut
EKONOMI ISLAM
a. Pengertian Murabahah
63
Carunia Mulya Firdausy, “Prospek Bisnis UKM dalam Era Perdagangan Bebas dan
Otonomi Daerah,artikel”, (Jakarta: Lembaga Ilmu Pengtahuan Indonesia), 2003, hlm. 4.
64
Ibid
berarti saling menguntungkan, secara istilah murabahah berarti jual
pembelian oleh salah satu pihak untuk kemudian dijual kepada pihak
laba65.
1) Landasan Hukum
a) Al-qur’an
65
Osmad muthaher, “akuntansi perbankan syariah”, (Yogyakarta: Graha Ilmu), 2012,
hlm.57.
66
Rizal yaya, “akuntansi perbankan syariah teori dan praktek kontemporer”, (Jakarta:
Salemba 4), 2009, hlm.180.
Ayat-ayat alquran yang membolehkan jual beli diantaranya
b) As-sunnah
(امحد الر ُج ِل بِيَ ِد ِه َوُك ُّل بَْي ٍع َمْب ُرْوٌر )رواه ِ ضل الْ َكس
َّ ب َع َم َل ْ ُ َ ْأَف
67
Departemen Agama RI, “Alquran dan Terjemahnya”, (Bandung: Diponerogo), 2008,
hlm.47.
68
Departemen Agama, Op.Cit, hlm.83
Sabda rasulullah SAW: “pendapatan yang paling afdhal
Haram, Riba.
c) Fatwa DSN
nasabah.70
69
Shahih Muslim 2379
70
Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No.04/DSN-MUI/IV/2000, tentang murabahah.
Rukun dari akad murabahah yang harus dipenuhi dalam
dan pembeli.
yaitu72:
atau ancaman.
71
Ascarya, Op.Cit, hlm.82
72
Ibid, hlm.83
yang bersifat menggantungkan keabsahan transaksi pada
ditambah biaya-biayanya.
kepada bank.
menjualnya.74
73
Muhammad, Op.Cit, hlm.120
e. Indikator-Indikator Pembiayaan Modal Kerja Murabahah
74
Syafi’i antonio, Bank Syariah Dari Teori kr Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001),
hlm. 107
75
Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta : RajaGrafindo
Persada, 2013), hlm.234
76
Muhammad, Op.Cit., hlm.60-63
2) Wawancara dengan nasabah untuk mencari tahu tentang 5C
economy).
pembiayaan.
9) Kelengkapan dokumen.
risiko.
Bai’ istishna yaitu akad jual beli, dimana bank memesan barang
produsen kecil dapat juga dipenuhi dengan akad istisna’. Dalam hal
pasarkan kembali.78
77
Ascarya, Op.Cit, hlm.96
78
Ibid hlm.125
ب إِ ََل الْ َع َج ِم
َ َُك َا أ ََر َاد أَ ْا يَ ْكت َا َِ َّ اللَّ ِن
َّ َع ْ أََ ٍ ررض اا ععن أ
صطَعَ َع َ ََتًب ِ يل لَنُ إِ َّا الْ َع َج َم َيَ ْ بَ لُ َا إِ َّ كِتَ بًب َعلَْي ِن ِ
ْ َ ف.ٌَ ا َ َف
رواه مسلم. َك َ ىِّن أَْ ُُر إِ ََل بَيَ ِر ِن ِ يَ ِد ِه: َ َا.ٍ ض
َّ ِِم ْ ف
Artinya: Dari Anas RA bahwa Nabi SAW hendak menuliskan surat
kepada raja non-Arab, lalu dikabarkan kepada beliau bahwa raja-raja
non-Arab tidak sudi menerima surat yang tidak distempel. Maka
beliau pun memesan agar ia dibuatkan cincin stempel dari bahan
perak. Anas mengisahkan: Seakan-akan sekarang ini aku dapat
menyaksikan kemilau putih di tangan beliau." (HR. Muslim) 79
adanya harga.
79
http://ramayamakmur.files.wordpress.com/2010/01/pengelolaan-modal-
yg-di-syariatkan.pdf (diakses tanggal 13 Juli 2017, jam 13.00 WIB)
80
Ibid hlm.97
1) Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik
berdasarkan kesepakatan.
penjual dengan cara bank terlebih dahulu memesan barang yang akan
tersebut dengan cara istisna’, maka istisna yang demikian ini disebut
istisna bertingkat.83
81
Fatwa DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang jual-beli istisna’
82
Ibid
83
Prof.Dr.Sutan Remy Sjahdeini, Op.Cit, hlm.261
3. Pembiayaan Modal Kerja Salam
harga dengan akad salam lebih murah daripada harga dengan akad
tunai.
84
Ascarya, “Akad dan Produk Bank Syariah”, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada), 2013,
hlm.90.
85
Ibid
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah
menuliskannya.86
Rukun dari akad salam yang harus dipenuhi dalam transaksi ada
beberapa, yaitu87:
diserahkan langsung.
pengelola.89
dana.91
89
Syafi’i Antonio, Op,Cit.,hlm.95
90
Wangsawidjaja, “Pembiayaan Bank Syariah”, (Jakarta: Kompas Gramedia Building),
2012), hlm.192
91
Ibid. Hlm.193
atau hasil usaha bank sehingga bank tidak akan pernah
nasabah.
akan dibagikan.
e. Risiko al-Mudharabah
tidak jujur.93
e. Rukun Mudharabah
adalah:
92
Syafi’i Antonio, “Bank Syariah Dari Teori ke Praktik”,(Jakarta: Gema Insani), 2001,
hlm.97-98
93
Ibid. hlm.98
1. Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana usaha) dalam akad
penyertaan modalnya.94
f. Landasan Hukum
1. Landasan Al Quran
QS. Al – Muzzamil 20
94
Adiwarman Karim, “Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan”, (Jakarta: Rajawali
Pers),
2011), hlm. 205-206
…
95
Kementrian Agama, Op. Cit, hlm.575
Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah
Jumuah 10)96
2. Landasan Al – Hadis
وسلم ثالث فيه البيع اَل اجل وامل رر وا الط الرب ب اشعري
للبيت للبيع
Dari Shalil bin Suaib ra bahwa Rasulullah SAW bersabda
a. Ketentuan Pembiayaan:
96
Ibid hlm.554
97
Heri Sudarsono, “Bank & Lembaga Keuangan Syariah”, (Yogyakarta: Ekonisia),
2003,hlm. 66
98
Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia, Fatwa DSN Nomor
07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah
1) Pembiayaan Mudharabah adalah pembiayaan yang
usaha.
pengusaha).
99
Ibid
korespondensi, atau dengan menggunakan cara-cara
komunikasi modern.
akad.
pelanggaran kesepakatan.
aktivitas itu.
terjadi.
100
Ibid
3. Pada dasarnya, dalam Mudharabah tidak ada ganti
melalui musyawarah.
a. Pengertian Ijarah
penjualan manfaat.
101
Ascarya, Op. Cit., hlm.99
102
Dr.A.Wangsawidjaja, “Pembiayaan Bank Syariah”, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama), 2012, hlm.269.
adalah transaksi sewa beli dengan perjanjian untuk menjual atau
memberikan sewa kepada penyewa yang diikuti janji bahwa pada saat
penyewa.
b. Landasan Hukum
Artinya: 26. Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku
ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena
Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja
(pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya".
27. Berkatalah Dia (Syu'aib): "Sesungguhnya aku bermaksud
menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas
dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu
cukupkan sepuluh tahun Maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu,
Maka aku tidak hendak memberati kamu. dan kamu insya Allah akan
mendapatiku Termasuk orang- orang yang baik". (Qs. Al-qashash ayat
26-27)104
c. Rukun Ijarah
Rukun dari akad ijarah yang harus dipenuhi dalam transaksi ada
beberapa yaitu105:
menyewakan aset.
103
Departemen Agama, Op,Cit., hlm.559
104
Ibid hlm.388
105
Ascarya, Op.Cit, hlm.101
2. Objek akad, yaitu ma’jur (aset yang disewakan), dan adanya
1. Jasa atau manfaat yang akan diberikan oleh aset yang diswakan
belah pihak.
106
Ibid
107
Ibid hlm.102
1. Pemilik aset tidak mengetahui dengan pasti umur aset yang
2. Pemilik aset tidak tahu pasti sampai kapan aset tersebut dapat
sejak bulan Februari 2004, meskipun pada waktu itu namanya belum
Hasil).
108
Dokumentasi KSPPS Baitut Tamwil Muhammadiyah BiMU Sukarame Bandar
Lampung, dicatat tanggal 12 Juni 2017 pukul 13.20.
64
2. Menciptakan Sumber Daya yang Visioner, Prospektif dan
produktif.
rentenir
109
Ari Rahman, Sekretaris Manager Pembiayaan BTM BiMU, Wawancara, tanggal 12
Juni 2017 pukul 13.20
110
Dokumtasi, Baitut Tamwil Muhammadiyah Bandar Lampung, 12 Juni 2017
menghasilkan laba maksimal maka mereka perlu dukungan dana
yang cukup.
sumber daya alam dan sumber daya manusianya ada, dan sumber
Lampung,
Email cs@btmlampung.co.id111
a. PENGAWAS
b. PENGURUS
Tamwil Muhammadiyah.
c. PENGELOLA
mencapai target.
Lampung.
Bandar Lampung
Bandar Lampung
harga.
sifatnya tunai.
berjangka).
Kantor lainnya.
Jangka Waktu :
3 Bulan
6 Bulan
9 Bulan
12 Bulan
> 12 Bulan
setiap bulan
113
Castemer Service BTM BiMU, Wawancara, tanggal 12 Juni 2017 pukul 14.00
i) Kami menyediakan fitur Simulasi Perhitungan Simpanan &
perencanaan.
2) Siwadu Personal
bulanan simpanan dan gratis biaya tarik tunai, cek saldo, dan
3) Siwadu Tarbiyah
per semester dan akan diberikan bagi hasil sesuai dengan saldo
simpanan wajib
115
Dokumentasi Baitut Tamwil Muhammadiyah, 12 Juli 2017
4) Siwadu Fitri
bulan untuk keperluan Hari Raya Idul Fitri, dengan saldo awal Rp.
setiap 1 (satu) tahun sekali, dua minggu (14 hari) sebelum hari raya
idul fitri dan akan diberikan bagi hasil sesuai dengan saldo akhir
simpanan wajib
Fitri
5) Siwadu Qurban
116
Dokumentasi Baitut Tamwil Muhammadiyah,12 Juni 2017 pukul 17.20
setoran selanjutnya tidak ditentukan yang bisa diambil setiap 1
(satu) tahun sekali atau dua minggu (14 hari) sebelum hari raya
Idul Adha, dan akan diberikan bagi hasil sesuai dengan saldo akhir
b. Produk pembiayaan
1) Mudharabah
117
Dokumentasi Baitut Tamwil Muhammadiyah,12 Juni 2017
kesalahan pengelola atau nasabah, kelalaian dan
investasi.118
2) musyarakah
yaitu:
hasil
3) Murabahah
118
Dokumentasi Baitut Tamwil Muhammadiyah,12 Juni 2017
119
Dokumentasi Baitut Tamwil Muhammadiyah,12 Juni 2017
halal apa saja yang nasabah butuhkan kemudian
4) Ijarah
5) Hawalah
120
Dokumentasi Baitut Tamwil Muhammadiyah,12 Juni 2017
121
Dokumentasi Baitut Tamwil Muhammadiyah,12 Juni 2017
122
Dokumentasi Baitut Tamwil Muhammadiyah,12 Juni 2017
alih piutangnya. BTM pun akan menerima pembayaran dari
c. Produk jasa
BiMU
beli barang pada harga awal ditambah dengan keuntungan yang disepakati.
Dalam hal ini antara BTM dan nasabah harus melakukan akad
BTM, jaminan atas nasabah, dan lamanya angsuran yang wajib diselaikan
oleh nasabah.
Gambar I
Bagan alur murabahah123
MULAI
keduanya
setuju
PENYERTAAN JAMINAN
Nasabah
BTM
PEMBELIAN
BARANG
MENYERAHKAN
BERKAS
123
Dokumentasi, baitut Tamwil Muhammadiyah, 12 Juni 2017
BiMU yang terletak disetiap pasar kota Bandar Lampung atau pun
dari pihak teller tia cabang mendatangi pasar dan mencari nasabah
sebagai berikut:
menikah)
tetangganya.
BTM.
teguran namun apabila cara ini tidak berhasil maka BTM akan
124
Wawan, wawancara pedagang nasabah Baitut Tamwil Muhammadiyah, juli 2017.
yang dibutuhkan nasabahnya tetapi nasabah hanya mendapatkan
Tempel Sukarame.
konsumsi dll.
125
Nunung Himaskah, Nasabah pembiayaan modal kerja Usaha, Wawancara, Juli 2017
Muhammadiyah sebesar Rp. 5.000.000,- bisa dikatakan
sebelumnya.”
cenderung meningkat.”
perhari.127
128
Ibu Sulasmi, pedagang sembako di Pasar Tempel Sukarame, wawancara, 12 juli 2017.
BAB IV
ANALISIS DATA
Mikro Kecil
pihak koperasi sesuai akad dengan pembayaran sejumlah bagian hasil dari
pendapatan atau laba dari kegiatan yang dibiayai atau penggunaan dana
pembiayaan tersebut. Selain dari pada itu pembiayaan juga dapat diberikan
modal kerja suatu perusahaan atau pelaku bisnis atau usaha dalam rangka
Melihat dari tujuan dan fungsi dari pembiayaan modal kerja yang
mana tujuan pembiayaan modal kerja secara makro dan mikro yaitu:
89
g. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya untuk
e. Memaksimalkan laba.
dana.
akan terjadinya perpindahan dari suatu barang yang mana dari suatu
bahwa terkait jumlah produk yang ada pada setiap nasabah yang
modal kerja dapat dipenuhi dari sejumlah kas yang tersedia dari hasil
pedagang kecil memiliki modal yang cukup, maka dari itu mayoritas
pertumbuhan pasar.
…
pembiayaan modal kerja usaha dilakukan atas dasar hasil analisis terhadap
pembiayaan modal kerja kepada debitur atau calon nasabah dengan tujuan
berbeda-beda.
3. Skala usaha. Besarnya kebutuhan modal kerja suatu usaha sangat
besar.
yakni sumber pendapatan (income) proyek yang akan dibiayai. Hal ini
yakni:
pencairan uang guna membeli barang dan kesepakatan margin yang telah
“jika bank hendak mewakilkan pada nasabah untuk membeli barang dari
pihak ketiga, maka akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah
Akan tetapi hal ini sejalan dengan aturan PSAK 102 mengenai
pembiayaan modal kerja usaha yang dilakukan oleh pihak Baitut Tamwil
kondisi ekonomi dan barang jaminan.Hal ini dilakukan oleh Baitut Tamwil
dan memenuhi akad dan janji.Apabila semua hal di atas dilakukan dengan
1. Hal pertama dan utama yang harus dilihat oleh lembaga keuangan
pembiayaan mudharabah.
pembiayaan dalam bentuk modal kerja atau dana yang diberikan oleh Baitut
khusus untuk modal kerja, dimana dana dari pihak bank merupakan bagian
dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang
disepakati.
murabahah.
beli barang pada harga awal ditambah dengan keuntungan yang disepakati.
segala transaksi seperti kriteria barang yang seperti apa yang dinginkan
merupakan orang yang akan membeli barang dari penjual atau Baitut
Tamwil Muhammadiyyah.
pembeli. Dengan kata lain, barang merupakan salah satu rukun dari
pembiayaan modal kerja murabahah sehingga bila barang dalam jual beli
nasabah sebagai wujud persetujuan dan suka sama suka antara kedua belah
dengan nota belanja nasabah yang ingin dibeli untuk usaha mereka.
PENUTUP
A. Kesimpulan
modal kerja usaha terhadap peningkatan usaha mikro kecil menengah dalam
pasar.
rukunnya terpenuhi.
100
B. Saran
tersebut, di antaranya:
konsumtif.