Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan kita kesehatan,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan judul “MEKANISME
KERJA KOORDINASI TUBUH” .Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah ilmu Keperawatan Dasar.
Adapun makalah ini berisi 3 Bab yakni Bab 1 berupa pendahuluan dari pembuatan
makalah, Bab 2 berupa pembahasan dari sistem saraf yakni pengertian, pembagian, fungsi sistem
saraf, unit stuktural sistem saraf (neuron) dan mekanisme penjalaran impuls pada sistem saraf,
dan Bab 3 yang berisi kesimpulan berupa ringkasan dari makalah ini.
Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini. Terimah kasih kepada ibu dosen yang telah
banyak membimbing penulis dalam perkuliahan maupun dalam penulisan makalah ini . Penulis
juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Di dalam tubuh manusia terdapat berbagai sistem organ yang berkerja sama
antara satu dan yang lainnya. Dalam pelaksanaan kegiatannya sistem-sistem organ
tersebut memiliki sistem pengendalian atau pengatur agar dapat berjalan dengan baik.
Sistem pengendali itu disebut sebagai sitem koordinasi. Sistem koordinasi merupakan
suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi.
Sistem koordinasi bekerja untuk menerima rangsangan,mengolahnya dan kemudian
meneruskannya untuk menanggapi rangsangan.
FUNGSI SISTEM KOORDINASI adalah Mengatur dan mengendalikan kerja
sistem organ tubuh yang lain sehingga bekerja sesuai fungsinya. Komponen sistem
koordinasi adalah RESEPTOR: Bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima
rangsangan, yaitu indra. KONDUKTOR: Bagian tubuh yang berfungsi sebagai
penghantar rangsangan, yaitu sel-sel saraf (neuron). EFEKTOR: Bagian tubuh yang
menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar.
Sistem koordinasi pada tubuh manusia meliputi sistem saraf dan hormon yang
akan kita pelajari di BAB selanjutnya.
2.2.1. Neuron
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Neuron tersusun atas:
a) Badan sel atau perikarion ,
Merupakan bagian utama yang memiliki inti sel. Badan sel saraf mengandung inti sel
dan sitoplasma. Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel
saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel.
Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
Bagian ini tersusun dari komponen berikut :
Satu nukleus tunggal, nucleolus yang menanjol dan organel lain seperti konpleks
golgi dan mitochondria, tetapi nucleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat
bereplikasi.
Badan nissi, terdiri dari reticulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas
serta berperan dalam sintesis protein.
Neurofibril yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat
dilihatmelalui mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan dengan perak.
b) Dendrit
berasal dari kata Yunani (dendron = pohon). Dendrit merupakan perpanjangan
dari sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek, fungsinya menghantar impuls ke sel
tubuh. Permukaan dendrit penuh dengan spina dendrit yang dikhususkan untuk
menghubungkan dengan neuron lain. Neurofibril dan badan Nissl memanjang ke dalam
dendrit. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel.
c) Akson
Suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrite. Bagian
ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau
kelenjar) atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson.
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan
perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang
disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang
banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan.
Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel-sel sachwann yang akan membentuk suatu
jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan
neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari
kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini
disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Semua akson dalam sistem saraf perifer dibungkus oleh lapisan Schwan. Akson
besar memiliki lapisan dalam yang disebut mielin . suatu kompleks lipoprotein yang
dibentuk membrane plasma selsel schwan. Pada saraf perifersel-sel schwan memielinisasi
akson dengan cara melingkarinya berbentuk gulungan jelly. Mielin berfungsi sebagai
isolator listrik dan mempercepat hantaran impuls saraf. Axon Hillock, bagian berbentuk
kerucut pada pertemuan axon dan soma sel . Nodes of Ranvier, (baca: rahn vee yay)
bagian axon yang tidak diselubungi myelin dan tertanam pada sitoplasma sel schwan.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
1) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor
yaitu alat indera.
2) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor
yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan
sumsum tulang belakang.
3) Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu
dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang
belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf
motorik.Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan. Hubungan antara saraf
tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis
seperti benjolan dengan kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach)
dan enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam mentransfer impuls pada
sinapsis.
- Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan
sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh
rangsangan adalah sebagai berikut:
2. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
5. Suara bising.
a. Gerak sadar Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena
disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan
melalui jalan yang panjang.
b. Gerak refleks Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat
singkat dan tidak melewati otak. Bagannya sebagai berikut. Contoh gerak refleks
adalah sebagai berikut: Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu. Gerakan
menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.
Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
a) Otak depan
Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan hipotalamus.
Otak besar Merupakan bagian terbesar dari otak, yaitu mencakup 85% dari
volume seluruh bagian otak. Bagian tertentu merupakan bagian paling penting
dalam penerjemahan informasi yang Anda terima dari mata, hidung, telinga,
dan bagian tubuh lainnya. Bagian otak besar terdiri atas dua belahan
(hemisfer), yaitu belahan otak kiri dan otak kanan. Setiap belahan tersebut
akan mengatur kerja organ tubuh yang berbeda.besar terdiri atas dua belahan,
yaitu hemisfer otak kiri dan hemisfer otak kanan. Otak kanan sangat
berpengaruh terhadap kerja organ tubuh bagian kiri, serta bekerja lebih aktif
untuk pengerjaan masalah yang berkaitan dengan seni atau kreativitas. Bagian
otak kiri mempengaruhi kerja organ tubuh bagian kanan serta bekerja aktif
pada saat Anda berpikir logika dan penguasaan bahasa atau komunikasi. Di
antara bagian kiri dan kanan hemisfer otak, terdapat jembatan jaringan saraf
penghubung yang disebut dengan corpus callosum.
Talamus Mengandung badan sel neuron yang melanjutkan informasi menuju otak
besar. Talamus memilih data menjadi beberapa kategori, misalnya semua sinyal
sentuhan dari tangan. Talamus juga dapat menekan suatu sinyal dan memperbesar
sinyal lainnya. Setelah itu talamus menghantarkan informasi menuju bagian otak
yang sesuai untuk diterjemahkan dan ditanggapi.
Hipotalamus Mengontrol kelenjar hipofisis dan mengekspresikan berbagai macam
hormon. Hipotalamus juga dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar,
rasa haus, dan hasrat seksual. Hipotalamus juga dapat disebut sebagai pusat
kecanduan karena dapat dipengaruhi oleh obatobatan yang menimbulkan kecanduan,
seperti amphetamin dan kokain. Pada bagian lain hipotalamus, terdapat kumpulan sel
neuron yang berfungsi sebagai jam biologis. Jam biologis ini menjaga ritme tubuh.
b) Otak tengah Otak tengah merupakan bagian terkecil otak yang berfungsi dalam
sinkronisasi pergerakan kecil, pusat relaksasi dan motorik, serta pusat pengaturan refleks
pupil pada mata. Otak tengah terletak di permukaan bawah otak besar (cerebrum). Pada
otak tengah terdapat lobus opticus yang berfungsi sebagai pengatur gerak bola mata. Pada
bagian otak tengah, banyak diproduksi neurotransmitter yang mengontrol pergerakan
lembut. Jika terjadi kerusakan pada bagian ini, orang akan mengalami penyakit
parkinson. Sebagai pusat relaksasi, bagian otak tengah banyak menghasilkan
neurotransmitter dopamin. c) Otak belakang Otak belakang tersusun atas otak kecil
(cerebellum), medula oblongata, dan pons varoli. Otak kecil berperan dalam
keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan otot. Otak kecil akan mengintegrasikan
impuls saraf yang diterima dari sistem gerak sehingga berperan penting dalam menjaga
keseimbangan tubuh pada saat beraktivitas. Kerja otak kecil berhubungan dengan sistem
keseimbangan lainnya, seperti proprioreseptor dan saluran keseimbangan di telinga yang
menjaga keseimbangan posisi tubuh. Informasi dari otot bagian kiri dan bagian kanan
tubuh yang diolah di bagian otak besar akan diterima oleh otak kecil melalui jaringan
saraf yang disebut pons varoli. Di bagian otak kecil terdapat saluran yang
menghubungkan antara otak dengan sumsum tulang belakang yang dinamakan medula
oblongata. Medula oblongata berperan pula dalam mengatur pernapasan, denyut jantung,
pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, dan batuk. Batas antara
medula oblongata dan sumsum tulang belakang tidak jelas. Oleh karena itu, medula
oblongata sering disebut sebagai sumsum lanjutan.
Sebagai alat pengatur dan pengendali alat-alat tubuh, maka sistem saraf
mempunyai 3 fungsi utama yaitu :
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas
tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem
Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron) yang berkumpul membentuk suatu berkas
(faskulum). Neuron adalah komponen utama dalam sistem saraf. Fungsi Sistem saraf sebagai
sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu, Pengatur / pengendali kerja organ
tubuh, Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar. Struktur sel saraf
(neuron) ,Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti
sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit). Dendrit
berfungsi menangkap dan mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi
mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya,
dendrit pendek.
Sistem saraf manusia terbagi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem
Saraf Pusat berfungsi mengatur seluruh kegiatan tubuh manusia, tersusun dari: Otak dan
Sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang memiliki perannan untuk menghantarkan
rangsang dari dan ke otak dan memberi kemungkinan jalan terpendek gerak refleks. Sistem saraf
tepi atas serabut-serabut saraf yang keluar dari sistem saraf pusat. Sistem saraf perifer dibagi
menjadi 2 yaitu : 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial) , 3 pasang saraf sensori, 5 pasang
saraf motori. 4 pasang saraf gabungan, 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal). 8
pasang → saraf leher (servikal). 12 pasang → saraf punggung (Torakal). 5 pasang → saraf
pinggang (Lumbal). 5 pasang → saraf pinggul (Sakral). 1 pasang → saraf ekor (Koksigial).
3.2. Saran
Agar dapat mempelajari dan lebih mehamahami sistem koordinasi tubuh kita harus lebih banyak
membaca buku yang meyangkut dengan hal tersebut dan dapat mengimplementasikan di
kehidupan sehari hari.
DAFTAR PUSTAKA
Feriyawati, Lita. 2006. Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam Regulasi Kontraksi Otot Rangka.
Medan : Fakultas Kedokteran USU
Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung : Yrama Widya
Nur, Iis. 2013. Sistem Saraf Pada Manusia. Bandung : Sekolah Tinggi Farmasi
http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2013/11/SISTEM-KOORDINASI-DAN-ALAT-INDRA.pdf
http://kuliah.itera.ac.id/pluginfile.php/47609/mod_resource/content/3/Materi%20Kuliah%20Anatomi
%20Fisiologi%20Sistem%20Saraf.pdf