Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG

THYPOID PADA ANAK DI RUANG BOUGENVILLE RSUD dr. HARYOTO


KABUPATEN LUMAJANG

KELOMPOK 3 :

1) M.Khoiri Zamri (19020047)


2) Ana Trilia Rosmawati (19020005)
3) Devi Lailatul Hasanah (19020014)
4) Minna ‘Ulya Sari (19020048)
5) Ulfatun Nafisah (19020091)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Kegiatan pendidikan kesehatan tentang Thypoid pada anak telah disetujui dan di
sahkan pada :
Hari, Tanggal :
Tempat : Ruang Boigenville RSUD dr.Haryoto Lumajang

Lumajang, Januari 2020

Pembimbing Akademik

Ns. Wike Rosalini, S. Kep., M. Kep


NIP
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Pokok Bahasan : Demam Thypoid
Sub Pokok Bahasan : a. Definisi
b. Faktor penyebab terjadinya Demam Thypoid
c. Tanda dan gejala Demam Thypoid
d. Pengobatan Demam Thypoid
e. Pencegahan Demam Thypoid
f. Perawatan Demam Thypoid
Sasaran : Keluarga pasien
Hari/Tanggal : Kamis,06-02-2020
Tempat : Ruang Bougenville RSU Haryoto Lumajang
Waktu : ± 1 x 20 menit
Pemateri :

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, klien dan keluarga klien dapat memahami
tentang penyakit Epilepsi dengan benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama ± 1 x 20 menit, klien dan keluarga mampu:
a. Menjelaskan definisi Demam Thypoid
b. Menyebutkan faktor penyebab terjadinya Demam Thypoid
c. Menyebutkan tanda dan gejala dari Demam Thypoid
d. Menyebutkan pengobatan untuk Demam Thypoid

B. Cakupan Materi
1. Definisi Demam Thypoid
2. Faktor penyebab terjadinya Demam Thypoid
3. Tanda dan gejala Demam Thypoid
4. Penatalaksaan Demam Thypoid
C. Pelaksanaan
No Kegiatan Kegiatan
Penyuluh (Mahasiswa) Klien/Pasien
1. Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
(5 menit) - Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan maksud - Menyimak
dan tujuan
- Kontrak waktu
2. Inti - Menyampaikan materi - Mendengarkan,
(10 menit) - Menekankan hal-hal memperhatikan, dan
yang penting dan menanyakan hal yang
memberikan contoh tidak jelas
- Menjawab pertanyaan - Memperhatikan
3. Penutup - Evaluasi - Menjawab pertanyaan
(5 menit) - Memberikan resume - Memperhatikan
materi - Menyatakan
- Ucapan terima kasih persetujuan
- Ucapan salam - Mengucapkan
hamdalah, dan
menjawab salam.

D. Metode
Metode yang digunakan pada penyampaian pendidikan kesehatan adalah:
- Ceramah
- Diskusi

E. Media
- Leaflet
- power poin
F. Sumber
Andini, Widya C. 2019. Tipes (Demam tifoid).
https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/tipes-demam-tifoid/ (diakses
pada tanggal 26 Januari 2020)
Nursalam, et al. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan
Praktis. Ediisi 3. Jakarta. Salemba Medika.
Sodikin. 2011. Asuhan Keperawatan Anak : Gangguan Sistem Gastrointestinal dan
Hepatobilier. Jakarta : Salemba Medika.
Widodo. 2014. Demam Tifoid dalam Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta :
Interna Publishing

G. Evaluasi
1. Bentuk
Pada evaluasi menggunakan bentuk lisan yang dilaksanakan langsung pada
kegiatan diskusi untuk menilai apakah tujuan pendidikan kesehatan dapat
berhasil atau tidak.
2. Jenis
Jenis evaluasi bentuk lisan berupa tanya jawab yang berjumlah 5 soal dan harus
dijawab langsung oleh klien dan keluarga pada saat itu juga. Pertanyaan evaluasi
antara lain:
a. Apa yang dimaksud dengan Demam Thypoid?
b. Sebutkan 2 faktor penyebab terjadinya Demam Thypoid?
c. Sebutkan 4 tanda dan gejala dari Demam Thypoid?
d. Sebutkan pengobatan untuk Demam Thypoid?
MATERI PENYULUHAN
Demam Thypoid
A. Pengertian
Demam typhoid ialah penyakit infeksi yang biasanya mengenai saluran
pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada
pencernaan dan gangguan kesadaran. (Nursalam et al., 2013).
B. Etiologi / Penyebab
Penyebab penyakit ini adalah Salmonella typhosa, basil gram negatif yang bergerak
dengan bulu getar, tidak berspora. Yang disebarkan melalui makanan, minuman
yang terinfeksi, penularan langsung lewat orang yang terinfeksi, dan sanitasi yang
buruk. (Nursalam et al., 2013)
C. Tanda dan Gejala
a. Demam yang meningkat setiap hari hingga mencapai 40,50C terjadi pada sore
sampai malam hari
b. Deman lebih dari 7 hari
c. Sakit kepala
d. Lemah dan lelah
e. Nyeri otot
f. Berkeringat
g. Batuk kering
h. Kehilangan nafsu makan dan menurunkan berat badan
i. Sakit perut
j. Diare atau sembelit
k. Lidah kotor
l. Ruam
m. Perut yang membengkak
Jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat, Anda akan mengalami kondisi
seperti:
a. Mengigau
b. Berbaring lemah dengan mata setengah tertutup (hellosehat.com)
D. Pencegahan
1. Menjaga kebersihan
Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah thypoid
adalah mencuci tangan dengan rutin. Bersihkan tangan dengan sabun dan air
mengalir. Dalam keadaan darurat, Anda juga dapat membersihkan tangan dengan
hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60% alkohol. Selain itu, Anda juga
perlu menjaga kebersihan diri terutama setelah bepergian ke luar rumah apalagi
pasar. Usahakan untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan
yang kotor. Pastikan juga untuk mencuci kaki setiap habis keluar rumah.
2. Hindari kontak dengan orang sakit
Bakteri sangat mudah menyebar dari satu orang ke orang lainnya. Untuk itu,
hindari kontak terlalu dekat dengan orang yang sedang sakit. Berciuman dan
menggunakan peralatan makan atau mandi yang sama dengan orang sakit dapat
meningkatkan risiko penularan penyakit. (hellosehat.com)
3. Vaksin Thypoid
Vaksin tifoid bisa dilakukan untuk membantu mencegah penyakit yang satu
ini. Terutama jika Anda termasuk kategori yang rentan atau berisiko tinggi. Ada
dua jenis vaksin untuk tipes, yaitu:
a. Disuntikkan dengan dosis tunggal setidaknya satu minggu sebelum bepergian.
b. Diberikan dalam bentuk minum sebanyak empat kapsul. Biasanya per
kapsulnya wajib diminum setiap hari.
Namun, vaksin memiliki keefektifan hanya 50 sampai 80 persen saja.
Keefektifan vaksin juga akan berkurang dari waktu ke waktu. Untuk itu, Anda
tetap perlu berhati-hati dan mengupayakan cara pencegahan lainnya.
(hellosehat.com)
4. Mengonsumsi makanan dan minuman yang terjamin kebersihannya
Makanan dan minuman menjadi salah satu media penularan yang paling
sering untuk tipes. Maka dari itu, usahakan untuk selalu makan dan minum yang
telah terjaga kebersihannya. Makan makanan yang dimasak dan disajikan panas
jauh lebih baik dibandingkan dengan makanan mentah atau setengah matang.
(hellosehat.com)
Selain itu, produk susu yang dipasteurisasi juga jauh lebih baik dibandingkan
dengan yang tidak melewati proses ini. Jangan lupa juga untuk mencuci sayuran
dan buah atau mengupas kulitnya. (hellosehat.com)
Untuk air minum, juga tak boleh sembarangan. Sebaiknya, minumlah dari air
kemasan yang disegel dan terjamin keasliannya. Tidak disarankan untuk minum
air mentah yang tidak direbus, disaring atau diolah. Begitu pula berhato-hatilah
ketika minum es yang terbuat dari air keran atau sumur. Jika ingin minum es,
buatlah dari air matang sudah pasti aman. (hellosehat.com)
5. Tidak menyiapkan makanan untuk orang lain sampai benar-benar sembuh
Usahakan untuk tidak memasak atau menyiapkan makanan sampai dokter
menyatakan bahwa bakterinya tak akan lagi menular. Jika Anda memaksakannya
karena sudah merasa enakan, bisa saja Anda malah menularkan terinfeksi
penyakit ini kepada orang lain. (hellosehat.com)
E. Penatalaksaan
1. Istirahat dan Perawatan Tirah baring dan perawatan untuk mencegah
komplikasi. Tirah baring adalah perawatan ditempat, termasuk makan, minum,
mandi, buang air besar, dan buang air kecil akan membantu proses
penyembuhan. Dalam perawatan perlu dijaga kebersihan perlengkapan yang
dipakai (Widodo et al, 2014)
2. Diet dan terapi penunjang Diet merupakan hal penting dalam proses
penyembuhan penyakit demam tifoid. Berdasarkan tingkat kesembuhan pasien,
awalnya pasien diberi makan bubur saring, kemudian bubur kasar, dan
ditingkatkan menjadi nasi. Pemberian bubur saring bertujuan untuk
menghindari komplikasi dan pendaraham usus. Dan pemberian cairan yang
tepat untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat demam atau pun akibat
diare yang dialami oleh pasien. (Widodo et al, 2014)
3. Pemberian medikasi sesuai dengan anjuran dan resep dokter. seperti
kloramfenikol 74mg/KgBB/hari, kontrikmosazol 6 mg, trimetropin 30 mg,
antipiretik (paracetamol) 10 mg/KgBB/hr bila perlu, pada demam thypoid berat
diberikan dexametason dosis tinggi 1-3mg/Kgbb/hari. (Sodikin, 2011)
4. Memberikan minuman sebanyak banyaknya
5. Kompres air hangat pada daerah dahi , lipatan paha, ketiak untuk menurunkan
suhu
6. Hindarin makan buah yang memiliki rasa asam, jeruk, apel, jambu biji dan
buah asam, nangka dan durian
7. Buah yang boleh dimakan untuk penderita thypoid buah pisang, alpukat,
semangka, buah naga, dan anggur
DAFTAR PRESENSI KEHADIRAN
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG THYPOID PADA ANAK DI RUANG
BOUGENVILLE RSUD dr. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG
JANUARI 2020

NO NAMA ALAMAT TTD


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Lumajang, Januari 2020


Pembimbing Akademik

Ns. Wike Rosalini, S. Kep., M. Kep


NIP

Program Studi Profesi Ners


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dr. Soebandi Jember
Yayasan Jember International School

BERITA ACARA
Pada hari ini, tanggal Januari 2020 jam 08.00-selesai bertempat di Ruang
Bougenville RSUD dr. Haryoto Kabupaten Lumajang telah dilaksanakan kegiatan
pendidikan kesehatan tentang Thypoid pada anak. Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dr. Soebandi Jember Yayasan
Jember International School. Kegiatan ini diikuti oleh orang (daftar hadir terlampir)

Lumajang, Januari 2020


Mengetahui,

Pembimbing Akademik

Ns. Wike Rosalini, S. Kep., M. Kep


NIP

Anda mungkin juga menyukai