Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Teori ekonomi memberikan gambaran umum yang disederhanakan mengenai kegiatan-


kegiatan ekonomi dan sifat-sifat hubungan ekonomi disertai dengan penerapan prinsip-prinsip
ekonomi mikro. Ekonomi mikro menangani perilaku satuan-satuan ekonomi mencakup
konsumen, pekerjaan, para penanam modal, pemilik tanah, dan setiap individu yang memainkan
peranan dalam fungsi perekonomian.

Pemahaman tentang konsep biaya terkait dengan perilaku produsen dalam memaksimalkan
laba dan meminimalisasi biaya baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang
menjadi sangat penting dan dibutuhkan oleh banyak pelaku usaha. Terkait dengan perilaku
produsen ini, para ekonom cenderung menggunakan istilah biaya ekonomi untuk menyatakn
biaya-biaya produksi pada suatu perusahaan.
I. PEMBAHASAN

TEORI PRODUKSI

Menurut Dominick Salvatore produksi merujuk pada perubahan bentuk berbagi input
atau sumber-sumber daya menjadi output berupa barang dan jasa. Menurut Yoopi
Abimanyu,produksi menyangkut proses transformasi input (misalnya: modal,tenaga kerja,tanah)
menjadi output (barang atau jasa) Output suatu perusahaan dapat berupa komoditas akhir,produk
antara atau berupa jasa.
Teori produksi pada dasarnya berusaha menjelaskan bagaimana dengan biaya minimum
perusahaan dapat memproduksi output tertentu dengan biaya tertentu memaksimumkan produksi.
Teori produksi penting dalam bidang ekonomi manajerial karena merupakan dasar dari teori
supply (penawaran) yang merupakan salah satu dasar bagi penentuan harga.

FUNGSI PRODUKSI

Definisi :table,grafik atau hubungan matematis yang menunjukan output maksimum yang
bisa diproduksi perusahaan dengan kombinasi input tertentu. Misalnya diasumsikan suatu
perusahaan memproduksi hanya satu jenis output (barang atau jasa) dengan dua input (modal dan
tenaga kerja). Persamaan tersebut menyesuaikan input yang digunakan,sehingga persamaannya
menjadi : Q = f (K,L). “Kuantitas output adalah fungsi dari ,atau tergantung, dari kuantitas
tenaga kerja dan modal yang diguanakan dalam produksi”.
Input adalah berbagai sumber daya yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa. Input
dibedakan menjadi input tetap dan input variable. Input tetap adalah input yang tingkat
penggunaannya tidak dapat ditingkatkan atau dirubah, kecuali dengan biaya yang sangat besar.
Contohnya, bangunan dan mesin yang dalam jangka waktu pendek tidak dapat begitu saja
ditambah atau dikurangi. Input variable adalah input yang dalam jangka waktu pendek bisa
diubah penggunaannya, misalnya tenaga kerja dan sumber daya tertentu. Ada pula pembedaan
jangka pendek dan jangka Panjang. Jangka pendek adalah periode dimana input yang tersedia
tidak dapat diubah (fixed), sehingga untuk mengubah output harus mengubah input variable
(misal ;jam tenaga kerja). Sebaliknya,dalam jangka panjang semua input adalah variable.
Perubahaan output dapat dilakukan dengan menambah mesin atau pabrik baru sementara jam
kerja dapat dikembalikan menjadi normal.
TEORI PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR BERUBAH

Teori produksi menggambarkan tentang perkaitan di antara tingkat produksi suatu barang
dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi
barang tersebut. Dalam Analisa tersebut bahwa factor-faktor produksi lainnya jumlahnya tetap,
yaitu modal dan tanah jumlah dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya factor
produksi yang dapat diubah jumlah adalah tenaga kerja.
a. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor produksi
yang dapat doubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit,
pada mulanya produksi total akan semungkin banyak pertambahannya, tetapi sesusdah
mencapai suatu tingkat tertentu produksi tembahan akan semungkin berkurang dan akhirnya
mencapai nilai negatif dan ini menyebabkan pertambahannya produksi total semakin lambat
dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun. Perkaitan tingkat
produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi tiga tahap yaitu:
1) Produksi total mengalami pertambahan yang semungkin cepat
2) Produksi total pertambahannya semakin lama semungkin kecil
3) Produksi total semakin lama semakin berkurang

b. Produksi Total, Produksi Rata-rata, dan Produksi Marginal


Produksi marginal yaitu, tambahan produksi yang diakibat oleh pertambahan satu tenaga
kerja yang digunakan. Apabila L adalah pertambahan tenaga kerja, TP adalah pertambahan
produksi total, maka produksi marginal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut:
MP = TP = turunan pertama TP dibagi menjadi turunan pertama L
Besarnya produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap
pekerja. Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-
rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut AP = TP/L.
c. Kurva Produksi Total, Produksi Rata-rata, dan Produksi Marginal
Kurva TP adalah kurva produksi total. Bentuk TP cekung kearah apabila tenaga yang
digunakan masih sedikt (yaitu apabila tenaga kerja kurang dari 3). Kurva MP (yaitu kurva
produksi marginal) setelah menggunakan 3 tenaga kerja, pertambahan tenaga kerja
selanjutnya tidak akan menambah produksi total secepat seperti sebelumnya. Keaddan ini
digambarkan oleh:
1) Kurva produksi marginal (kurva MP) yang terus menerus menurun.
2) Kurva produksi total (kurva TP) yang mulai berbentuk cembung keatas.
3) Kurva produksi rata-rata, yaitu kurva AP, akan bergerak keatas yang menggambarkan
bahwa produksi rata bertambah tinggi.

TEORI BIAYA PRODUKSI

Analisa biaya produksi mendapat perhatian dalam kajian ekonomi mikro untuk mencapai
sebuah skala ekonomis. Biaya produksi dalam pembahasan ini meliputi; Batasan biaya,
karakteristik biaya dalam jangka pendek dan jangka panjang, jenis-jenis biaya, kriteria analisis
untuk mendapatkan biaya minimum dalam aktivitas produksi, dan proses terjadinya skala
ekonomis dan skala tidak ekonomis.

PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI

Biaya produksi adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
mendanai aktivitas produksi. Manajemen perusahaan mengevaluasi dampak dari aktivitas
produksi yang telah dibiayai terhadap peningkatan nilai perusahaan.

KARAKTERISTIK BIAYA

Biaya eksplisit (explicit cost) berarti pengeluaran aktualperusahaan untuk mempekerjakan


tenaga kerja, menyewa atau membeli input yang dibutuhkan dalam produksi. Biaya implisit
(implicit cost) berarti nilai input yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan datam aktivitas
produksinya sendiri.Dalam ilmu ekonomi, mengukur biaya produksi berarti perusahaan harus
memasukkan biaya alternatif atau biaya oportunitas (alternative or opportunity cost) seluruh
input, baik yang dimiliki atau dibeli perusahaan. Bagi tujuan pengambilan keputusan manajerial
(yang merupakan perhatian utama dalam hal ini), biaya ekonomis atau biaya oportunitas adalah
konsep biaya relevan (relevant cost) yang harus digunakan.

BIAYA DENGAN SATU SKALA PRODUKSI

Dalam jangka pendek perusahaan beroperasi dengan satu skala produksi yaitu suatu unit
usaha yang bisa menjadi sumber profit. Terdapat beberapa jenis biaya terkait satu skala produksi
yang meliputi:
a. Biaya Tetap
Biaya yang dikeluarkan secara tetap oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Misal: gaji karyawan tetap, listrik, biaya telepon, dan lain-lain.
b. Biaya Variabel
Biaya yang dikeluarkan secara berubah-ubah seiring dengan perubahan produksi.
Misal: biaya bahan baku, upah tenaga kerja tidak tetap, biaya marketing, dan lain-
lain.
c. Biaya Total
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendanai aktivitas
produksi (akumulasi biaya tetap dan biaya variabel)
d. Biaya Marginal
Tambahan biaya yang diakibatkan oleh penambahan satu unit barang yang diproduksi
(Perbandingan perubahan biaya total terhadap perubahan biaya produksi).
e. Biaya Rata-Rata Total
Biaya total yang dibebankan pada setiap unit barang yang diproduksi (Perbandingan
biaya total terhadap jumlah produksi)
f. Biaya Rata-Rata Tetap
g. Biaya Rata-Rata Variabel
Contoh:

Pola perubahan biaya tetap, biaya varibel, dan biaya total dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Pola perubahan biaya rata-rata dan biaya marginal dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Biaya minimum untuk satu skala produksi ditentukan pada biaya rata-rata (AC) terendah.
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa biaya minimum terjadi pada produksi sebesar 14 karena
pada tingkat produksi tersebut biaya rata-rata paling kecil yakni sebesar 336. Biaya minimum
juga dapat ditentukan ketika AC sama atau cenderung sama dengan biaya marginal (MC). Pada
tabel sebelumnya, terlihat produksi antara 14 dan 16, MC dan AC dianggap cenderung memiliki
besaran yang sama. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat ditulis biaya minimum terjadi pada
saat :
a. AC minimum
b. AC = MC
BIAYA DENGAN LEBIH DARI SATU SKALA PRODUKSI
Dalam jangka panjang, perusahaan berpotensi untuk mengembangkan modal selain
menambah tenaga kerja yang memungkinkan perusahaan untuk menambah skala produksi baru.
Pengembangan produksi yang memungkinkan perusahaan untuk menekan biaya rata-rata
produksi dinamakan skala ekonomis (economic scale). Keadaan yang dihadapi perusahaan, di
mana biaya rata-rata meningkat sebagai akibat dari penambahan unit bisnis dinamakan skala
tidak ekonomis (ineconomic scale).

Lihat pada gambar dibawah ini :

Pada gambar diatas, pengembangan skala produksi 1 hingga skala produksi 4 pada grafik
dinamakan skala ekonomis karena menyebabkan turunnya biaya rata-rata. Keadaan di mana
terjadi penambahan biaya rata-rata akibat penambahan skala produksi mulai dari skala produksi
5 hingga skala produksi 7 dinamakan skala tidak ekonomis. Dapat disimpulkan bahwa dalam
perspektif biaya produksi perusahaan akan menghentikan pengembangan usaha jika biaya-rata
pada unit bisnis yang terakhir telah minimum.
II. KESIMPULAN
Teori produksi pada dasarnya berusaha menjelaskan bagaimana dengan biaya minimum
perusahaan dapat memproduksi output tertentu dengan biaya tertentu memaksimumkan produksi.
Dalam Analisa tersebut bahwa factor-faktor produksi lainnya jumlahnya tetap, yaitu modal dan
tanah jumlah dianggap tidak mengalami perubahan. Tingkat produksi alam mengalami
perubahan apabila satu faktor produksi, yaitu tenaga kerja, terus menerus ditambah tetapi faktor-
faktor produksi lainnya dianggap tetap jumlahnya, yaitu tidak dapat diubah lagi.
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi perusahaan tersebut. Untuk
melihat peningkatan ataupun penurunan suatu biaya produksi dengan cara spelisasi faktor-faktor
yang berupa skala ekonomi dan skala tidak ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Salvatore, Dominick. 2001. Managerial Economics dalam Perekonomian Global. Edisi
Keempat Jilid 1. Alih Bahasa Anitawati. Jakarta : Penerbit Erlangga.
2. Salvatore,Dominick. 2005. Managerial Economics. Penerbit Salemba Empat
3. Yoopi Abimanyu, Ph. D. 2012. Ekonomi Manajerial. Penerbit Ghalia Indonesia
4. Rasul, Agung Abdul, dkk. 2012. Ekonomi Mikro dilengkapi Sistem Informasi
Permintaan. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media

Anda mungkin juga menyukai