Anda di halaman 1dari 13

PEMILIHAN LOKASI USAHA DAN STRATEGI

TATA LETAK FASILITAS


”TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER”

(MATAKULIAH MANAJEMEN PRODUKSI)

OLEH:

MUHAMMAD AINUL AZ
0027.0152.2020

JURUSAN MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020

1
BAB I
LATAR BELAKANG

Dalam masa pertumbuhan, perusahaan terus membangun berbagai fasilitas


yang baru dan memperluas fasilitas yang telah ada. Kegiatan pembangunan dan
perluasan tersebut melibatkan investasi yang sangat besar. Investasi diperlukan untuk
konstruksi bangunan, pengadaan mesin dan peralatan. Agar investasi dapat lebih
efisien, maka lokasi fasilitas produksi perlu ditentukan dengan tepat. Penentuan
lokasi yang tepat dapat meminimumkan beban biaya, baik biaya tetap maupun
variabel, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek dan juga akan
meningkatkan daya saing perusahaan. Lokasi sangat mempengaruhi risiko dan
keuntungan perusahaan secara kesuluruhan.

Pada saat sekarang, sudah jarang sekali perusahaan yang menempatkan


fasilitas barunya tidak dengan perhitungan yang matang. Berbagai macam usaha
dilakukan untuk mendapatkan lokasi yang paling sesuai. Keputusan lokasi sering
bergantung kepada tipe bisnis. Dalam sektor jasa, misalnya dalam menentukan lokasi
kantor cabang dari sebuah bank, lokasi toko-toko pengecer, pusat-pusat
perdagangan, pusat-pusat kesehatan masyarakat dan lainnya.

Pilihan-pilihan yang ada dalam strategi lokasi meliputi (1) tidak pindah,
tetapi meluaskan fasilitas yang ada, (2) mempertahankan lokasi sekarang, selagi
menambahkan fasilitas lain di tempat lain atau (3) menutup fasilitas yang ada dan
pindah ke lokasi lain.

2
BAB II
ISI

A. Pemilihan Lokasi Usaha

Pemilihan lokasi usaha adalah sebuah keputusan yang strategis karena pada
umumnya itu adalah keputusan yang memiliki efek jangka panjang terhadap biaya,
permintaan, dan kemampuan meraih profit. Menurut seorang konsultan perusahaan,
Mc Kinsey, berpendapat bahwa lokasi memiliki kekuatan untuk membuat (atau
menghancurkan) strategi sebuah perusahaan. Pada saat lokasi sudah ditentukan dan
fasilitas telah dibangun, maka bentuk investasi yang dilakukan oleh perusahaan
adalah sunk cost. Hal itu karena jika lokasi yang sudah dipilih dianggap tidak cocok
untuk kegiatan bisnis, menjual fasilitas kepada perusahaan lain tidaklah mungkin
karena perusahaan lain pun tidak ingin membeli lokasi yang tidak bagus untuk
kegiatan bisnis. Pemilihan lokasi juga merupakan sebuah keputusan penting bagi
perusahaan jasa karena umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.
Selain itu, banyak jasa yang membutuhkan kehadiran konsumen dalam proses
pelayanannya. Karakteristik inilah yang membuat lokasi perusahaan jasa menjadi
faktor penting dalam keputusan pembelian konsumen.
Sebelum mempertimbangkan alternatif lokasi yang tersedia, perusahaan
harus mempersiapkan sebuah profil bisnis. Profil ini menjelaskan jenis bisnis yang
dilakukan perusahaan dan kebutuhan bisnis tersebut terkait dengan lokasi. Profil ini
juga mencakup analisis terhadap faktor dominan lokasi. Selanjutnya, profil bisnis
dibandingkan dengan rencana strategis perusahaan. Strategi perusahaan seharusnya
mampu menjadi petunjuk dan kerangka pendukung dalam menentukan lokasi bisnis.

 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Lokasi Usaha

Memilih lokasi fasilitas menjadi semakin rumit dengan adanya globalisasi


tempat kerja. Faktor-faktor ini berbeda antara suatu perusahaan dengan perusahaan
lainnya, sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Baik atau buruknya
lokasi akan bergantung pada kegunaan dan kebutuhan masing-masing perusahaan.
Secara umum faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :

3
1. Lingkungan Masyarakat dan Ekosistem

Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsekuensi positif


maupun negatif didirikannya suatu pabrik di daerah tersebut merupakan suatu syarat
untuk dapat atau tidaknya didirikan pabrik tersebut di daerah itu. Perusahaan juga
perlu memperhatikan ekosistem di tempat fasilitas didirikan, terutama pabrik yang
menghasilkan limbah dalam berbagai bentuk, limbah udara, limbah air, limbah
padat yang dapat menimbulkan pencemaran, dan yang menimbulkan suara bising.

2. Sumber Daya Manusia

Tersedianya tenaga kerja baik tenaga terdidik ataupun tenaga terlatih yang
cukup banyak merupakan faktor yang penting. Di dalam penentuan lokasi pabrik
harus dipertimbangkan besarnya kebutuhan baik tenaga kerja terdidik dan cakap,
terlatih dan tak cakap terhadap kemungkinan tersedianya tenaga-tenaga tersebut, di
sekitar daerah yang akan dipilih sebagai alternatif lokasi pabrik. Tenaga kerja
didaerah perkotaan maupun tenaga terdidik mudah diperoleh akan tetapi biasanya
akan memiliki tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi karena didaerah kota
kesempatan kerja lebih besar.

3. Risiko Nilai Tukar dan Mata Uang

Walaupun tingkat upah buruh dan produktivitas dapat membuat sebuah


negara terlihat ekonomis, tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat
menghilangkan penghematan yang telah dilakukan. Terkadang perusahaan dapat
mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan dengan memindah
lokasi atau mengekspor produknya ke negara asing.

4. Biaya-Biaya

Biaya lokasi dapat dibagi menjadi dua kategori: biaya nyata (yang dapat
dihitung) dan tidak nyata (yang tidak dapat dihitung). Biaya nyata (tangible costs)
adalah biaya-biaya yang langsung dapat dikenali dan dapat dihitung secara tepat.
Biaya nyata meliputi biaya layanan umum (seperti, listrik dan air), tenaga kerja,
bahan mentah, pajak, penyusutan, dan biaya lain yang dapat dikenali oleh
departemen keuangan dan pihak menajemen. Sedangkan biaya tidak nyata
(intangible costs) lebih sulit untuk ditentukan. Biaya tidak nyata meliputi kualitas

4
pendidikan, fasilitas tranportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri dan
perusahaan, juga kualitas dan sikap calon karyawan.

5. Kebijakan dan Regulasi Pemerintah

Sikap pemerintah pada saat pengambilan keputusan lokasi dibuat mungkin


tidak berlangsung lama. Lebih lanjut lagi,pihak manajemen mungkin mendapati
bahwa sikap ini dipengaruhi oleh pola kepemimpinan mereka sendiri. Satu dari
tantangan terbesar keputusan operasi global berkaitan dengan budaya negara lain.
Variasi budaya tepat waktu oleh karyawan dan pemasok membuat deferensiasi besar
dalam jadwal produksi dan pengiriman barang.

6. Kedekatan dengan Pasar

Lokasi yang dekat dengan pasar, akan membuat perusahaan dapat


memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pelanggan, serta dapat
mengurangi biaya distribusi. Dari kedua kemungkinan tersebut, biasanya perusahaan
lebih mengutamakan pelayanan yang lebih baik. Dalam hubungannya dengan biaya
distribusi, perlu diperhatikan tentang luasnya pasar, apakah perusahaan melayani
pasar yang luas atau hanya melayani, sebagian kecil masyarakat setempat, produk
mudah rusak atau produk tahan lama, proporsi biaya distribusi barang jadi pada
biaya total.

7. Kedekatan dengan Bahan Mentah dan Pemasok

Kedekatan dengan bahan mentah serta pemasok ini akan banyak bergantung
pada jenis bahan mentah itu sendiri. Apabila bahan mentah mudah rusak, seperti
buah-buahan, susu, akan lebih baik berlokasi dekat dengan bahan mentah dan
pemasoknya, memungkinkan akan mendapatkan pelayanan dari para pemasok yang
lebih baik dan menghemat biaya pengadaan bahan mentah.

8. Biaya Pengangkutan

Biaya pengangkutan merupakan salah satu faktor penentu lokasi untuk pabrik
yang menghasilkan produk-produk besar dan berat. Dalam beberapa kasus, biaya
pengangkutan ini ada yang hampir mendekati 20% dari jumlah penjualannya.

5
Pentingnya faktor biaya pengangkutan akan bergantung pada besarnya proporsi
biaya tersebut terhadap penjualan total.

9. Fasilitas Pembangkit Tenaga

Hampir setiap industri memerlukan tenaga yang mempengaruhi pula


pemilihan lokasi pabrik. Oleh karena itu perlu diperhatikan tersedianya pembangkit
tenaga yang lebih muda yang dimiliki oleh satu daerah,baik tenaga yang
dibangkitkan dari aliran listrik, deasel, air, angin dan sebagainya.

10. Harga Tanah

Harga tanah menjadi pertimbangan yang terpenting, terutama pabrik-pabrik


yang mendekati pasar. Pada umumnya harga tanah yang mendekati pemukiman
sudah mahal, sehingga diperlukan investasi yang besar pula. Demikian halnya jika
ada tanah yang harganya sangat murah, tapi perlu biaya pengolahan yang besar
untuk mendirikan pabrik, hal ini juga akan menjadi kurang menguntungkan bagi
perusahaan.

11. Kedekatan dengan Pesaing

Perusahaan pada saat ini senang berdekatan dengan pesaingnya. Tren ini,
disebut dengan clustering, sering terjadi bila sumber daya utama ditemukan
diwilayah tertentu. Sumber daya ini meliputi sumber daya alam, informasi, modal
proyek, dan juga bakat.

 Penentuan Tempat (Site)

Setelah lokasi ditentukan, tahap selanjutnya adalah menentukan di bagian


mana (site) pabrik atau bangunan akan didirikan. Untuk pendirian sebuah pabrik,
beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada umunya adalah :

1. Tanah harus kering dan kuat untuk menyangga bangunan


2. Mempunyai keamanan dan perlindungan kebakaran yang baik
3. Bila pabrik mengeluarkan asap, harus cukup banyak angin yang dapat
membawa asap keluar daerah pemukiman.
4. Cukup tersedia area untuk bangunan sekarang, ekspansi dan parkir.
5. Dekat dengan sistem transportasi masyarakat.

6
B. Pengertian Tata Letak

Tata letak lokasi mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan
peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang
bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisiesn dan efektif
sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling
ekonomis.

 Tujuan Tata Letak Fasilitas

Setelah menentukan lokasi, maka tahap selanjutnya adalah merancang tata


letak fasilitas. Masalah tata letak mencakup bagaimana menemukan susunan terbaik
untuk menyeimbangkan antara komponen fisik dari sistem pelayanan dengan waktu,
biaya, dan teknologi yang tersedia. Tujuan dari merancang tata letak yang baik
adalah:

1. Pergerakan manusia, bahan-bahan, dan informasi harus menempuh jarak


seminimum mungkin.
2. Pemanfaatan ruang yang tinggi, diseimbangkan dengan tujuan untuk
berekspansi.
3. Fleksibilitas untuk penyusunan kembali, pelayanan, dan pertumbuhan.
4. Lingkungan fisik yang dapat memenuhi kepuasan para pekerja.
5. Kenyamanan bagi para konsumen selama proses pelayanan.
6. Penyusunan ruang kantor yang memiliki tampilan menarik bagi manajemen
dan konsumen.

 Masukan Terhadap Permasalahan Tata Letak

Bagian ini akan menjelasakan enam faktor yang harus diperhatikan sebelum
membahas mengenai permasalahan dalam menentukan tata letak. Terdapat enam
faktor pelayanan yang disebut OPQRST, yaitu:

1) O; Objectives of the company (tujuan perusahaan). Tujuan sebuah perusahaan


akan menentukan tata letak yang akan digunakan.

7
2) P; People/services (orang/jasa). Apakah sebuah perusahaan menyediakan
pelayanan satu jenis atau beraneka macam jenis, kecenderungan terjadinya
kontak dengan konsumen akan berdampak pada tata letak.
3) Q; Quantity demanded (jumlah yang diminta). Tata letak akan mempengaruhi
tinggi rendahnya jumlah produk yang diminta oleh konsumen.
4) R; Routing (penentuan rute). Penentuan rute atau alur bahan baku, informasi,
dan partisipasi konsumen dalam proses produksi.
5) S; Space and services (luas ruangan dan pelayanan). Satuan meter persegi
(m2) atau meter kubik (m3) maupun bentuk (persegi, lingkaran, bentuk-L)
dalam sebuah ruang sangat mempengaruhi pembuatan keputusan tata letak.
Jenis pelayanan yang disediakan lokasi (keamanan, kebersihan, dan fasilitas)
juga merupakan sebuah pertimbangan.
6) T; Timing (penentuan waktu). Kemampuan untuk menyesuaikan kebutuhan
(menambah atau mengurangi ruang) dengan waktu yang ada sangat
dibutuhkan.

 Strategi Tata Letak


1. Tata Letak Berorientasi Produk

Tata letak yang berorientasi pada produk disusun di sekeliling produk atau
keluarga produk yang sama yang memiliki volume tinggi dan bervariasi rendah.
Produksi yang berulang dan kontinu, menggunakan tata letak produk. Asumsi yang
digunakan adalah:

 Volume yang ada mencukupi untuk utilisasi peralatan yang tinggi.


 Permintaan produk cukup stabil untuk memberikan kepastian akan
penanaman modal yang besar untuk peralatan khusus.
 Produk distandarisasi atau mendekati sebuah fase dalam siklus hidupnya,
yang memberikan penilaian adanya penanaman modal pada peralatan khusus.
 Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dan mempunyai kualitas
yang seragam (cukup terstandarisasi) untuk memastikan bahwa mereka dapat
dikerjakan dengan peralatan khusus tersebut.

8
Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini
pabrikasi dan lini perakitan. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen
seperti ban mobil dan komponen logam sebuah kulkas pada beberapa mesin. Lini
perakitan (assembly line) meletakan komponen yang dipabrikasi secara bersamaan
pada sekumpulan stasiun kerja. Kedua lini ini merupakan proses yang berulang, dan
dalam kedua kasus, lini ini harus “seimbang”, yaitu waktu yang dihabiskan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan harus sama atau seimbang dengan waktu yang
dihabiskan untuk mengerjakan pekerjaan pada mesin berikutnya pada lini pabrikasi,
sebagaimana waktu yang dihabiskan pada satu stasiun kerja oleh seoarang pekerja di
lini perakitan harus “seimbang” dengan waktu yang dihabiskan pada stasiun kerja
berikutnya yang dikerjakan oleh pekerja berikutnya.

Keuntungan utama dari tata letak yang berorientasi pada produk adalah:

1. Rendahnya biaya variabel per unit yang biasanya dikaitkan dengan produk
yang terstandarisasi dan bervolume tinggi.
2. Biaya penanganan bahan yang rendah.
3. Mengurangi persediaan barang setengah jadi.
4. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah.
5. Hasil keluaran produksi yang lebih cepat.

Kelemahan tata letak yang berorientasi pada produk adalah:

1. Dibutuhkan volume yang tinggi, karena modal yang diperlukan untuk


menjalankan proses cukup besar.
2. Adanya pekerjaan yang harus berhenti pada setiap titik mengakibatkan
seluruh operasi pada lini yang sama juga terganggu.
3. Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat
produksi yang berbeda.

Karena permasalahan lini pabrikasi dan lini perakitan serupa, pembahasan


kali ini ditujukan pada lini perakitan. Pada sebuah lini perakitan, biasanya sebuah
produk berjalan melalui wahana yang otomatis, seperti sebuah ban berjalan, melalui
serangkaian stasiun kerja hingga selesai. Ini merupakan cara mobil dirakit, televisi
dan pemanggang kue dibuat, dan roti lapis pada restoran cepat saji dibuat. Tata letak

9
yang berorientasi pada produk menggunakan peralatan yang lebih otomatis dan
didesain secara khusus dari pada tata letak yang berorientasi pada proses.

2. Tata Letak Berorientasi Proses

Tata letak yang berorientasi pada proses (process-oriented layout) dapat


menangani beragam barang atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara
tradisional untuk mendukung sebuah strategi diferensiasi produk. Tata letak ini
paling efisien di saat produk yang memiliki persyaratan berbeda, atau di saat
penanganan pelanggan, pasien atau klien dengan kebutuhan yang berbeda. Tata letak
yang berorientasi pada proses biasanya memiliki strategi volume rendah dengan
variasi tinggi.

Dengan penataan lokasi yang baik, diharapkan perusahaan mendapat


keuntungan, antara lain

 Biaya penanganan bahan baku menjadi minimal.


 Penggunaan ruangan yang efisien.
 Mencegah terjadinya kemacetan aliran bahan.
 Penggunaan tenaga kerja yang efisien.
 Mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pabrikasi atau untuk
melayani konsumen.

Dalam perancangan tata-letak berorientasi proses, taktik yang paling umum


adalah mendekatkan departemen-departemen yang mempunyai interaksi tinggi
sehingga meminimumkan biaya penanganan material. Untuk menghitung biaya
aliran material dari satu departemen ke departemen lainnya, dapat digunakan rumus
matematika berikut ini:
Dengan
n = jumlah total pusat kerja atau departemen

Z = biaya total aliran material

Cij = biaya memindah satu material dari departemen i ke departemen j , dengan i


≠j.

Fij = aliran material dari departemen i ke departemen j , dengan I ≠ j .

10
Dij = jarak departemen i ke departemen j ,dengan i ≠ j .

i, j = departemen-departemen individual atau nomor departemen.

Perhitungan biaya aliran material dengan menggunakan rumus di atas dapat


dilakukan dengan perhitungan manual, tetapi jika jumlah departemen yang harus
ditangani banyak maka perhitungan tersebut akan terasa menjemukan dan
menghabiskan waktu dan tenaga. Pada masa sekarang banyak aplikasi komputer
yang dibuat khusus untuk menangani masalah tata-letak departemen seperti CRAFT
(Computerized Relative Alocation of Facilities Technique), PREP (Plant Relayout
And Evaluation Package), ALDEP (Automated layout Design Program), CORELAP
(Computerized Relationship Layout Planning), dan masih banyak lagi. Aplikasi
komputer yang paling umum digunakan oleh perusahaan dalam menyusun tata letak
adalah aplikasi CRAFT.

Kelebihan dan Kelemahan Tata Letak Berorientasi Pada Proses

Kelebihan utama dari tata letak ini adalah adanya fleksibilitas peralatan dan
penugasan tenaga kerja. Sebagai contoh, jika terjadi kerusakan pada satu mesin,
proses produksi secara keseluruhan tidak perlu berhenti; pekerjaan dapat dialihkan
pada mesin lain dalam departemen yang sama. Tata letak ini juga sangat baik untuk
menangani produksi komponen dalam batch yang kecil, atau disebut job lot, dan
untuk memproduksi beragam komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.
Kelemahan tata letak ini terletak pada peralatan yang biasanya memiliki
kegunaan umum. Pesanan akan menghabiskan waktu lebih lama untuk berpindah
dalam sistem karena penjadwalan yang sulit, penyetelan mesin yang berubah, dan
penanganan bahan yang unik. Sebagai tambahan, peralatan yang memiliki kegunaan
umum, membutuhkan tenaga kerja yang terampil, dan persediaan barang setengah
jadi menjadi lebih tinggi karena adanya pelatihan dan pengalaman yang dibutuhkan,
dan jumlah barang setengah jadi yang tinggi membutuhkan modal yang lebih
banyak.

11
 Tata Letak Kantor

Tata letak kantor (office layout) adalah cara mengelompokkan pekerja,


perlengkapan pekerja, dan ruang dengan mempertimbangkan kenyamanan,
keamanan, dan pergerakan informasi. Hal yang membedakan antar layout kantor dan
pabrik adalah pada kepentingan informasi. Tata letak dan fungsi kantor terus berubah
akibat perubahan teknologi. Walaupun begitu, analisis tata letak kantor masih
memerlukan pendekatan berbasis tugas, korespondensi lewat kertas, kontrak,
dokumen hukum, dokumen klien, naskah cetak, gambar, dan desain masih
memegang peraan besar di banyak kantor.
Cara penyelesaian layout kantor adalah menggunakan analisa diagram
hubungan (relationship chart). Diagram yang disiapkan untuk sebuah kantor
desainer produk menyatakan kepala bidang pemasaran haruslah :
1. Dekat dengan wilayah desainer,
2. Kurang dekat dengan sekretaris pusat,
3. Tidak dekat sama sekali dengan ruang fotokopi atau departemen keuangan.

Pada layout ini ada dua kecenderungan yang perlu diperhatikan. Pertama,
teknologi seperti telepon seluler, pager, fax, internet, laptop PDA menyebabkan
layout perkantoran menjadi makin fleksibel dengan memindahkan informasi secara
elektronik. Kedua, perusahaan modern menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang
dan jasa. Kedua macam kecenderungan ini mengakibatkan kebutuhan karyawan
lebih sedikit berada di kantor.

 Tata Letak Toko Pengecer

Tata letak toko pengecer (retail store layout) merupakan sebuah pendekatan
yang berkaitan dengan aliran pengalokasian ruang dan merespon pada perilaku
konsumen. Layout ini didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan
bervariasi kepada produk yang menarik perhatian konsumen. Sehingga banyak
manajer ritel mencoba untuk mempertontonkan produk kepada konsumen sebanyak
mungkin. Penelitian membuktikan bahwa semakin besar produk terlihat oleh
konsumen maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian investasi
semakin tinggi. Untuk itu manajer operasional perusahaan ritel dapat melakukan

12
pengubahan pengaturan toko secara keseluruhan atau alokasi tempat bagi beragam
produk dalam toko. Ada lima ide yang dapat dimanfaatkan dalam pengaturan toko
yaitu:

1. Tempatkan barang-barang yang sering dibeli di sekitar batas luar toko.


2. Gunakan lokasi yang strategis untuk produk yang menarik dan mempunyai
nilai keuntungan besar seperti kosmetika, asesories.
3. Distribusikan “produk kuat” yaitu yang menjadi alasan utama para
pengunjung berbelanja, pada kedua sisi lorong dan letakkan secara tersebar
untuk bisa dilihat lebih banyak konsumen.
4. Gunakan lokasi ujung lorong karena memiliki tingkat pertontonan yang
tinggi
5. Sampaikan misi toko dengan memilih posisi yang menjadi penghentian
pertama bagi konsumen.

 Tata Letak Gudang

Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik
optimal antara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan luas
ruang dalam gedung. Sebagai konsekuensinya adalah memaksimalkan penggunaan
sumber daya (ruang) dalam gudang, yaitu memanfaatkan kapasitas secara penuh
dengan biaya perawatan material rendah.
Biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan
tranfortasi material masuk, penyimpanan, dan transformasi bahan keluar untuk
dimasukkan dalam gudang. Biaya-biaya ini meliputi peralatan, orang, bahan, biaya
pengawasan, asuransi, dan penyusutan. Tata letak gudang yang efektif juga
meminimalkan kerusakan material dalam gudang.

13

Anda mungkin juga menyukai