OLEH:
MUHAMMAD AINUL AZ
0027.0152.2020
JURUSAN MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020
1
BAB I
LATAR BELAKANG
Pilihan-pilihan yang ada dalam strategi lokasi meliputi (1) tidak pindah,
tetapi meluaskan fasilitas yang ada, (2) mempertahankan lokasi sekarang, selagi
menambahkan fasilitas lain di tempat lain atau (3) menutup fasilitas yang ada dan
pindah ke lokasi lain.
2
BAB II
ISI
Pemilihan lokasi usaha adalah sebuah keputusan yang strategis karena pada
umumnya itu adalah keputusan yang memiliki efek jangka panjang terhadap biaya,
permintaan, dan kemampuan meraih profit. Menurut seorang konsultan perusahaan,
Mc Kinsey, berpendapat bahwa lokasi memiliki kekuatan untuk membuat (atau
menghancurkan) strategi sebuah perusahaan. Pada saat lokasi sudah ditentukan dan
fasilitas telah dibangun, maka bentuk investasi yang dilakukan oleh perusahaan
adalah sunk cost. Hal itu karena jika lokasi yang sudah dipilih dianggap tidak cocok
untuk kegiatan bisnis, menjual fasilitas kepada perusahaan lain tidaklah mungkin
karena perusahaan lain pun tidak ingin membeli lokasi yang tidak bagus untuk
kegiatan bisnis. Pemilihan lokasi juga merupakan sebuah keputusan penting bagi
perusahaan jasa karena umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.
Selain itu, banyak jasa yang membutuhkan kehadiran konsumen dalam proses
pelayanannya. Karakteristik inilah yang membuat lokasi perusahaan jasa menjadi
faktor penting dalam keputusan pembelian konsumen.
Sebelum mempertimbangkan alternatif lokasi yang tersedia, perusahaan
harus mempersiapkan sebuah profil bisnis. Profil ini menjelaskan jenis bisnis yang
dilakukan perusahaan dan kebutuhan bisnis tersebut terkait dengan lokasi. Profil ini
juga mencakup analisis terhadap faktor dominan lokasi. Selanjutnya, profil bisnis
dibandingkan dengan rencana strategis perusahaan. Strategi perusahaan seharusnya
mampu menjadi petunjuk dan kerangka pendukung dalam menentukan lokasi bisnis.
3
1. Lingkungan Masyarakat dan Ekosistem
Tersedianya tenaga kerja baik tenaga terdidik ataupun tenaga terlatih yang
cukup banyak merupakan faktor yang penting. Di dalam penentuan lokasi pabrik
harus dipertimbangkan besarnya kebutuhan baik tenaga kerja terdidik dan cakap,
terlatih dan tak cakap terhadap kemungkinan tersedianya tenaga-tenaga tersebut, di
sekitar daerah yang akan dipilih sebagai alternatif lokasi pabrik. Tenaga kerja
didaerah perkotaan maupun tenaga terdidik mudah diperoleh akan tetapi biasanya
akan memiliki tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi karena didaerah kota
kesempatan kerja lebih besar.
4. Biaya-Biaya
Biaya lokasi dapat dibagi menjadi dua kategori: biaya nyata (yang dapat
dihitung) dan tidak nyata (yang tidak dapat dihitung). Biaya nyata (tangible costs)
adalah biaya-biaya yang langsung dapat dikenali dan dapat dihitung secara tepat.
Biaya nyata meliputi biaya layanan umum (seperti, listrik dan air), tenaga kerja,
bahan mentah, pajak, penyusutan, dan biaya lain yang dapat dikenali oleh
departemen keuangan dan pihak menajemen. Sedangkan biaya tidak nyata
(intangible costs) lebih sulit untuk ditentukan. Biaya tidak nyata meliputi kualitas
4
pendidikan, fasilitas tranportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri dan
perusahaan, juga kualitas dan sikap calon karyawan.
Kedekatan dengan bahan mentah serta pemasok ini akan banyak bergantung
pada jenis bahan mentah itu sendiri. Apabila bahan mentah mudah rusak, seperti
buah-buahan, susu, akan lebih baik berlokasi dekat dengan bahan mentah dan
pemasoknya, memungkinkan akan mendapatkan pelayanan dari para pemasok yang
lebih baik dan menghemat biaya pengadaan bahan mentah.
8. Biaya Pengangkutan
Biaya pengangkutan merupakan salah satu faktor penentu lokasi untuk pabrik
yang menghasilkan produk-produk besar dan berat. Dalam beberapa kasus, biaya
pengangkutan ini ada yang hampir mendekati 20% dari jumlah penjualannya.
5
Pentingnya faktor biaya pengangkutan akan bergantung pada besarnya proporsi
biaya tersebut terhadap penjualan total.
Perusahaan pada saat ini senang berdekatan dengan pesaingnya. Tren ini,
disebut dengan clustering, sering terjadi bila sumber daya utama ditemukan
diwilayah tertentu. Sumber daya ini meliputi sumber daya alam, informasi, modal
proyek, dan juga bakat.
6
B. Pengertian Tata Letak
Tata letak lokasi mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan
peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang
bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisiesn dan efektif
sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling
ekonomis.
Bagian ini akan menjelasakan enam faktor yang harus diperhatikan sebelum
membahas mengenai permasalahan dalam menentukan tata letak. Terdapat enam
faktor pelayanan yang disebut OPQRST, yaitu:
7
2) P; People/services (orang/jasa). Apakah sebuah perusahaan menyediakan
pelayanan satu jenis atau beraneka macam jenis, kecenderungan terjadinya
kontak dengan konsumen akan berdampak pada tata letak.
3) Q; Quantity demanded (jumlah yang diminta). Tata letak akan mempengaruhi
tinggi rendahnya jumlah produk yang diminta oleh konsumen.
4) R; Routing (penentuan rute). Penentuan rute atau alur bahan baku, informasi,
dan partisipasi konsumen dalam proses produksi.
5) S; Space and services (luas ruangan dan pelayanan). Satuan meter persegi
(m2) atau meter kubik (m3) maupun bentuk (persegi, lingkaran, bentuk-L)
dalam sebuah ruang sangat mempengaruhi pembuatan keputusan tata letak.
Jenis pelayanan yang disediakan lokasi (keamanan, kebersihan, dan fasilitas)
juga merupakan sebuah pertimbangan.
6) T; Timing (penentuan waktu). Kemampuan untuk menyesuaikan kebutuhan
(menambah atau mengurangi ruang) dengan waktu yang ada sangat
dibutuhkan.
Tata letak yang berorientasi pada produk disusun di sekeliling produk atau
keluarga produk yang sama yang memiliki volume tinggi dan bervariasi rendah.
Produksi yang berulang dan kontinu, menggunakan tata letak produk. Asumsi yang
digunakan adalah:
8
Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini
pabrikasi dan lini perakitan. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen
seperti ban mobil dan komponen logam sebuah kulkas pada beberapa mesin. Lini
perakitan (assembly line) meletakan komponen yang dipabrikasi secara bersamaan
pada sekumpulan stasiun kerja. Kedua lini ini merupakan proses yang berulang, dan
dalam kedua kasus, lini ini harus “seimbang”, yaitu waktu yang dihabiskan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan harus sama atau seimbang dengan waktu yang
dihabiskan untuk mengerjakan pekerjaan pada mesin berikutnya pada lini pabrikasi,
sebagaimana waktu yang dihabiskan pada satu stasiun kerja oleh seoarang pekerja di
lini perakitan harus “seimbang” dengan waktu yang dihabiskan pada stasiun kerja
berikutnya yang dikerjakan oleh pekerja berikutnya.
Keuntungan utama dari tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
1. Rendahnya biaya variabel per unit yang biasanya dikaitkan dengan produk
yang terstandarisasi dan bervolume tinggi.
2. Biaya penanganan bahan yang rendah.
3. Mengurangi persediaan barang setengah jadi.
4. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah.
5. Hasil keluaran produksi yang lebih cepat.
9
yang berorientasi pada produk menggunakan peralatan yang lebih otomatis dan
didesain secara khusus dari pada tata letak yang berorientasi pada proses.
10
Dij = jarak departemen i ke departemen j ,dengan i ≠ j .
Kelebihan utama dari tata letak ini adalah adanya fleksibilitas peralatan dan
penugasan tenaga kerja. Sebagai contoh, jika terjadi kerusakan pada satu mesin,
proses produksi secara keseluruhan tidak perlu berhenti; pekerjaan dapat dialihkan
pada mesin lain dalam departemen yang sama. Tata letak ini juga sangat baik untuk
menangani produksi komponen dalam batch yang kecil, atau disebut job lot, dan
untuk memproduksi beragam komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.
Kelemahan tata letak ini terletak pada peralatan yang biasanya memiliki
kegunaan umum. Pesanan akan menghabiskan waktu lebih lama untuk berpindah
dalam sistem karena penjadwalan yang sulit, penyetelan mesin yang berubah, dan
penanganan bahan yang unik. Sebagai tambahan, peralatan yang memiliki kegunaan
umum, membutuhkan tenaga kerja yang terampil, dan persediaan barang setengah
jadi menjadi lebih tinggi karena adanya pelatihan dan pengalaman yang dibutuhkan,
dan jumlah barang setengah jadi yang tinggi membutuhkan modal yang lebih
banyak.
11
Tata Letak Kantor
Pada layout ini ada dua kecenderungan yang perlu diperhatikan. Pertama,
teknologi seperti telepon seluler, pager, fax, internet, laptop PDA menyebabkan
layout perkantoran menjadi makin fleksibel dengan memindahkan informasi secara
elektronik. Kedua, perusahaan modern menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang
dan jasa. Kedua macam kecenderungan ini mengakibatkan kebutuhan karyawan
lebih sedikit berada di kantor.
Tata letak toko pengecer (retail store layout) merupakan sebuah pendekatan
yang berkaitan dengan aliran pengalokasian ruang dan merespon pada perilaku
konsumen. Layout ini didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan
bervariasi kepada produk yang menarik perhatian konsumen. Sehingga banyak
manajer ritel mencoba untuk mempertontonkan produk kepada konsumen sebanyak
mungkin. Penelitian membuktikan bahwa semakin besar produk terlihat oleh
konsumen maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian investasi
semakin tinggi. Untuk itu manajer operasional perusahaan ritel dapat melakukan
12
pengubahan pengaturan toko secara keseluruhan atau alokasi tempat bagi beragam
produk dalam toko. Ada lima ide yang dapat dimanfaatkan dalam pengaturan toko
yaitu:
Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik
optimal antara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan luas
ruang dalam gedung. Sebagai konsekuensinya adalah memaksimalkan penggunaan
sumber daya (ruang) dalam gudang, yaitu memanfaatkan kapasitas secara penuh
dengan biaya perawatan material rendah.
Biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan
tranfortasi material masuk, penyimpanan, dan transformasi bahan keluar untuk
dimasukkan dalam gudang. Biaya-biaya ini meliputi peralatan, orang, bahan, biaya
pengawasan, asuransi, dan penyusutan. Tata letak gudang yang efektif juga
meminimalkan kerusakan material dalam gudang.
13