S DENGAN TRAUMA
DADA DI ICU RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Identitas Klien
Nama : Tn. S
Usia : 19 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia
Alamat : Jl. Menoreh Utara XII no 7
Tanggal Pengkajian : 28 Maret 2021
No. Registrasi : 08.54.xx
DxMedis : Trauma Dada
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. l
Usia : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Hubungan dengan pasien : Ayah
Alamat : Jl. Menoreh Utara XII no 7
D. PENGKAJIAN PRIMER
1. AIRWAY
terdengar suara snoring
2. BREATHING
nafas tidak adekuat, terdapat retraksi dada saat bernafas dan bertambah pada saat
inspirasi, terdapat pernafasan paradoksal. Hasil pengkajian tanda-tanda vital RR
40 x/menit, auskultasi vesikuler menurun, dan terdengar bunyi crackles.
3. CIRCULATION
SpO2 88%, Nadi 90 x/menit, sianosis, akral dingin.
4. DISABILITY
TD 90/60 mmHg, GCS E3V3M4
5. EKSPOSURE/ ENVIRONMENT/ EVENT
terdapat jejas di clavicula, dada dan perut, terdapat krepitasi dada pada costa 2 dan
5. Pada perkusi terdengar hipersonor.
E. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat pasien mengalami kecelakaan terjatuh dari sepeda motor dengan kondisi
dadanya terbentur pembatas jalan dan jatuh tersungkur. Hasil pengkajian
didapatkan data pasien mengatakan dadanya terasa nyeri hebat dan semakin nyeri
saat bernafas dan perutnya terasa ampeg. Beberapa saat kemudian pasien
mengalami penurunan tingkat kesadaran, terdengar suara snoring, nafas tidak
adekuat, terdapat retraksi dada saat bernafas dan bertambah pada saat inspirasi,
terdapat pernafasan paradoksal, sianosis, akral dingin. Hasil pengkajian tanda-
tanda vital RR 40 x/menit, SpO2 88%, TD 90/60 mmHg, Nadi 90 x/menit, GCS
E3V3M4, terdapat jejas di clavicula, dada dan perut, terdapat krepitasi dada pada
costa 2 dan 5. Pada perkusi terdengar hipersonor, auskultasi vesikuler menurun,
dan terdengar bunyi crackles. Pemeriksaan BGA Ph 7.00, P CO2 47.5 mmHg,
PO2 70 mmHg, HCO3 32.00. Pasien diberikan terapi O2 10 l/mnt dengan NRM.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Keluarga klien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di RS.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit
hipertensi, DM, Jantung dan asma.
4. Anamnesa singkat
a. Allergies
Keluarga Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan, obat-
obatan.
b. Medikasi
Keluarga Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan
c. Past Illnes
Pasien mengeluh nyeri hebat saat bernafas
d. Last meal
Pasien terakhir makan siang di rumah dengan nasi sayur dan lauk.
e. Event of injury
Sesak nafas yang dirasakan pasien muncul saat bernafas.
f. Kaeadaan umum
Pasien lemas
g. Kesadaran
Composmentis, GCS : E3V3M4
h. Tanda-tanda vital
RR 40 x/menit, SpO2 88%, TD 90/60 mmHg, Nadi 90 x/menit.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
G. TERAPI MEDIS
No Nama Obat/ Terapi Cara pemberian Indikasi
1 Inf RL astes IV Untuk sumber elektrolit dan cairan hidrasi
H. ANALISA DATA
Tanggal No Data Fokus Etiologi Problem
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Pertukaran Gas b.d Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
2. Pola nafas tidak efektif b.d Hambatan upaya nafas
3. INTERVERENSI
No Tanggal Tujuan dan kriteria hasil Intervensi (NIC)
DP dan jam
1 28 Maret Setelah dilakukan tindakan keperawatan PEMANTAUAN RESPIRASI (I.01014)
2021 selama 3x24 jam pertukaran gas
meningkat dg kriteria : 1. Observasi
- Tidak ada dyspnea Monitor frekuensi, irama,
- Tidak ada sianosis kedalaman, dan upaya napas
- AGD membaik Monitor pola napas (seperti
bradipnea, takipnea, hiperventilasi,
Kussmaul, Cheyne-Stokes, Biot,
ataksik0
Monitor adanya sumbatan
jalan napas
Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
Auskultasi bunyi napas
Monitor saturasi oksigen
Monitor nilai AGD
Observasi
4. IMPLEMENTASI
No. Tgl/Jam Implementasi Respon Ttd
Dx
1 28-3- Memonitor S:- yosi
2021 frekuensi, irama, O : Pasien tampak sesak nafas, tampak
15.00 kedalaman, dan upaya retraksi dada
15.00 napas S:-
Memonitor pola O : RR 44 X/mnt
napas (seperti bradipnea, S :-
takipnea, hiperventilasi, O : Terdengar suara snoring
2 16.00 Kussmaul, )
17.00 Memonitor adanya S:-
sumbatan jalan napas
O : SpO2 88%
1 17.20 S:-
O : BGA ph 7.00, P CO2 47.5 mmhg,
Memonitor saturasi
oksigen PO2 70 mmhg, HCO3 32.00.
S:
O : Pasien terpasang NRM 10Lpm
1 18.00
O:
S : Aliran oksigen terpasang dengan
Memonitor nilai
baik,
AGD
S :-
1 18.20 O : RR 42x/mnt, SpO2 90%
Memonitor kecepatan aliran
oksigen
19.00
1
O:
1 09.30 S : Aliran oksigen terpasang dengan
baik,
S :-
Memonitor nilai
AGD O : RR 42x/mnt, SpO2 91%
1 10.00
S:-
O : Pasien tampak lemah, posisi pasien
semi fowlers
Memonitor kecepatan aliran
1 10.30 oksigen
Mempertahankan posisi
pasien
1 30-3- Memonitor S:-
2021 frekuensi, irama, O : Pasien tampak sesak nafas, tampak
22.00 kedalaman, dan upaya retraksi dada
napas S:-
23.00 Memonitor pola O : RR 40 X/mnt
napas (seperti bradipnea, S :-
takipnea, hiperventilasi, O : Tidak terdengar suara snoring
Kussmaul, )
Memonitor adanya S:-
sumbatan jalan napas
O : SpO2 91%
24.00 S:-
O : BGA ph 7.35, P CO2 47.5 mmhg,
Memonitor saturasi
oksigen PO2 70 mmhg, HCO3 32.00.
S:
O : Pasien terpasang NRM 10Lpm
06.00
O:
S : Aliran oksigen terpasang dengan
Memonitor nilai
baik,
AGD
S :-
O : RR 42x/mnt, SpO2 91%
Memonitor kecepatan aliran S:-
oksigen O : Pasien tampak lemah, posisi pasien
semi fowlers