“ tidak ada orang yang menahan barang (dagang) kecuali orang yang durhaka (salah). ( HR. Ahmad, Muslim, dan Abu Daud) Dalam islam, setiap orang melarang menumpuk harta atau menimbun harta kekayaan. Larangan ini selain pertimbangan bahwa menumpuk dan menimbun harta kekayaan itu merupakan sikap yang berlebihan dan tamak. Karena penimbunan barang kekayaan itu dapat menghambat kelancaran arus distribusi barang-barang dan ini mengganggu stabilitas ekonomi B. Hadis mengenai tujuan distribusi “ jangan kamu sekali menjual emas dengan emas kecuali keadaanya sama, janganlah kamu sekali melebihkan sebagian atas sebagian yang lain, janganlah kamu menjual perak dengan perak kecuali keadaanya sama, janganlah kamu melebihkan sebagian atas sebagian yang lain dan janganlah kamu menjual barang yang tidak Nampak dengan harga kontan. Didalam islam sendiri distribusi mempunyai 3 tujuan diantaranya: 1. Tujuan pendidikan 2. Tujuan social 3. Tujuan ekonomi C. Hadis ekonomi Distribusi Distribusi dalam perekonomian modern saat in merupakan sektor yang terpenting dalam aktivitas perekonomian, baik distribusi pendapatan maupun distribusi kekayaan dalam kegiatan ekonomi maupun social Terdapat perbedaan antara system ekonomi konvensional dan system ekonomi islam dalam memaknai distribusi. Ekonomi islam menghendaki agar suatu barang didistribusikan secara kepada pihak yang berhak menerima. Karena tanpa membagikan kepada kepada yang berhak menerimanya, suatu barang tidak akan bisa dinikmati oleh orang yang berhak menerima itu. Ekonomi islam memiliki kebijakan dalam distribusi pemasukan, baik diantara unsur-unsur produksi maupun antara individu masyarakat dan kelompok. Islam menggaris bawahi dalam harta peribadi terdapat hak-hak orang lain yang harus ditunaikan dan ini tidak dikenal dalam ekonomi konvensional. Sebgaimana firman Allah: “ dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian .”( QS. 51 adz-dzariyat :19) Rasulullah pernah menganjurkan pada umatnya agar mendistribusikan sebagian harta dan penghasilan mereka untul membantu saudara mereka yang kekurangan dalam bidang ekonomi. Rasulullah bersabda : “ barabg siapa yang menimbun barang (harta), maka ia bersalah (berdosa). (HR. Muslim). Rasulullah melarang umat islam menimbun barang dan tidak mendistribusikannya kepasar. Dilakukan dengan tujuan untuk menjual ketika barang tersebut sudah sedikit sehinnga harganya lebih mahal. Penimbunan termasuk aktivitas ekonomi yang mengandung kezoliman dan berdosa. Karena itu rasulullah sangat menganjurkan memberi pada suadara muslim yang tidak mampu atau yang membutuhkan. Distribusi kekayaan tersebut, menurut Rasulullah seharusnya bersal dari hasil usaha yang baik. Tidak ada guna memberi sesuatu kepada orang lain apabila diperoleh dengan cara yang tidak baik atau haram. Sedekah, Zakat, infsk, Nafaqah, Wasiat, Waris dan sebagainya harus berasal dari hasil yang baik atau halal. Dan waktu distribusi harta yang paling baik itu ketika seseorang masih sehat rohani dan jasmaninya. Akan tetapi, jika nyawa sudah dikerongkongan, sedekah itu tidak berarti kecuali warisan dan wasiat yang memang diberikan ketika ajal tiba.