Irsyadul Ibad - 11111094
Irsyadul Ibad - 11111094
SKRIPSI
Oleh
IRSYADUL IBAD
NIM 11111094
SKRIPSI
Oleh
IRSYADUL IBAD
NIM 11111094
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah dengan izin Allah SWT skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
mewujudkan mimpiku:
1. Bapak dan Ibu yang telah memberikan mahkota kasih sayangnya kepadaku
dari aku kecil yang tak mengerti apa-apa hingga kini aku mengerti makna
hidup.
3. Bapak Nurul Huda yang telah memberikan uluran tangannya hingga aku
4. Sahabat kampusku Taufiq, Mukhib, dan Saeful yang telah setia menemani
banyak kenangan.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas
skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga .
Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
5. Bapak Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang
6. Bapak ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
ix
x
ABSTRAK
Ibad, Irsyadul. 2015. “Nilai-Nilai Kependidikan Dalam Pengamalan Ibadah
Puasa Ramadan (Kajian Al-Qur’an Surat al-Baqarah Ayat 183-
187)”. Program Studi S1 PAI Institut Agama Islam Negeri.
Pembimbing Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag.
Kata Kunci: Nilai, Pendidikan, Puasa
Puasa adalah menahan diri dari makan, minum dan bersetubuh mulai fajar
hingga maghrib, karena mengharap ridho Allah dan menyiapkan diri untuk
bertakwa kepada-Nya. Tujuan berpuasa adalah takwa. takwa berarti suatu sikap
mental yang tumbuh atas dasar jiwa tauhid dan berkembang dengan ibadah-ibadah
yang dilakukan kepada Allah SWT. jadi ia adalah buah dari ibadah.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui nilai-nilai kependidikan
dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 183-187 ,dan 2) mengetahui implementasi
nilai-nilai kependidikan surat al-Baqarah ayat 183-187 dalam kehidupan sehari-
hari.
Penelitian ini menggunakan metode library research, yaitu penelitian
dimana objek penelitiannya digali dengan cara membaca, memahami serta
menelaah buku-buku, kitab-kitab tafsir serta sumber-sumber yang berkenaan
dengan permasalahan yang ada. Dalam penarikan kesimpulan penulis
menggunakan metode tahlili. Metode tahlili adalah metode analisis yang terdiri
atas pendekatan induktif, pendekatan deduktif, dan munāsabah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam puasa ramadan terdapat
nilai-nilai pendidikan yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan. Adapun
nilai-nilai pendidikan pada ibadah puasa yaitu dapat melatih untuk bersifat sabar,
ibadah puasa menanamkan rasa kasih sayang, ibadah puasa mendidik seseorang
untuk bersikap jujur, ibadah puasa melatih kedisiplinan, dan ibadah puasa
mendidik sikap amanah. Setelah ibadah puasa dilaksanakan selama satu bulan
maka nilai-nilai pendidikan akhlak pada ibadah puasa harus terus diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Dimana sifat sabar, rasa kasih sayang terhadap
sesama, jujur dan sikap disiplin harus terus tertananam dalam diri seseorang.
xi
DAFTAR ISI
Sampul ..............…………………………………………………..……. i
Abstrak …………………………………………………………………. xi
xii
F. Metode Penelitian .......................................................................... 8
B. Munasabah ……………………………………............................. 33
Sebelumnya............................................................................... 35
Sesudahnya................................................................................ 38
BAB IV PEMBAHASAN…………........................................................... 40
183-187............................................................................................ 40
A. Kesimpulan ……..……………………………………………....... 81
Ayat 183-187.............................................................................. 81
3. Saran …………………………………………………………....... 82
DAFTAR PUSTAKA
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LEMBAR KONSULTASI
xv
BAB I
PENDAHULUAN
menahan diri atau berhenti dari melakukan sesuatu, sedangkan menurut syara’
(fiqih/hukum) adalah menahan diri dari makan, minum dan bersetubuh mulai
fajar hingga maghrib, karena mengharap ridho Allah dan menyiapkan diri
untuk bertakwa kepada-Nya dengan jalan mendekatkan diri kepada Allah dan
mendidik kehendak (Muhammad Amin Suma, 1997: 73). Puasa ada yang
hukumnya wajib dan ada yang sunah. Sebagai contoh : puasa 3 hari pada
pertengahan bulan oleh Nabi Nuh, sehari puasa sehari tidak oleh Nabi Dawud,
puasa 40 hari oleh Nabi Musa dan puasa Ramadan. Pengakuan bahwa puasa
dua hal, pertama: legitimasi teologis (tekstual) yaitu merupakan ajaran Allah
swt untuk peningkatan kualitas diri, dan kedua: legitimasi budaya (kontekstual)
Tujuan berpuasa adalah takwa. Tidak ada satupun agama di dunia ini
yang mengajarkan pemeluknya untuk takwa kecuali Islam. Dari Islamlah lahir
istilah takwa ini yang sekarang istilah ini telah dipakai secara meluas dalam
masyarakat. Sesungguhnya takwa berarti suatu sikap mental yang tumbuh atas
Hijriah. Sebelum itu amalan puasa sudah biasa dilakukan di kalangan umat
terdahulu dan Ahli kitab yang sezaman dengan Nabi. Hal ini berdasarkan
Artinya:
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS. al-
Baqarah, 2: 183)
Pada permulaan Islam, puasa dilakukan tiga hari pada setiap bulan.
Kemudian pelaksanaan itu dinasakh oleh puasa pada bulan Ramadan, dan
dikatakan bahwa puasa itu senantiasa disyariatkan sejak zaman Nuh hingga
Allah menasakh ketentuan itu dengan puasa Ramadan. Puasa diwajibkan atas
mereka dalam waktu yang lain, sehingga apabila salah seorang dari mereka
shalat isya kemudian tidur, maka sesudah itu haram baginya makan, minum,
Puasa dalam bahasa Arab adalah shiyām, yang berasal dari akar kata
ص ْوًما
َ – ص ْوُم
ُ َ ي- ص َام
َ sesuai (Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, 2003: 1195)
artinya menahan diri dari segala sesuatu. Dalam sebuah hadis, Nabi telah
2
ِ الصيام ِمن الْمع
فَِإذَا، اصي ِ ِ ِ ِ ِ الصيام لَي َّ ِ ِّ أ َِع ُّفوا
َ َ َ َ َ ِّ َولَك َّن، س م َن الطَّ َعام َوال م َن الشََّراب
َ ْ َ َ ِّ فَإن، الصيَ َام
)٠٥٦٢
Artinya:
Sucikanlah puasa, karena puasa itu bukan sekedar menahan diri dari makan dan
minum saja namun puasa adalah menahan diri dari maksiat, dan jika pada suatu
hari seseorang berpuasa lalu ada orang lain mencelanya atau mencacinya maka
katakanlah: saya sedang berpuasa.
Dalam al-Qur’an terdapat ajaran tentang kebebasan dan tanggung jawab
jenis profesi dan kasta sosial atau ekonominya. Akan tetapi semata-mata
karena iman, takwa, akhlak, ketinggian ilmu dan akalnya, juga karena
kesediaan untuk menimba ilmu pengetahuan yang beragam (Omar, 1979: 107).
Artinya :
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal
(QS. al-Hujurat, 49: 13).
3
Dari sini jelas bahwa Allah SWT menciptakan manusia itu pada
dasarnya sama. Allah tidak akan memandang manusia itu dari pangkat,
Dari segi pendidikan, puasa menumbuhkan disiplin jiwa, moril dan semangat
sosial yang kuat. Puasa mulai memberikan dasar latihan untuk menahan
yang takwa.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
5
E. Definisi Operasional
istilah yang ada dalam judul skripsi ini, maka perlu dikemukakan maksud dari
kata-kata yang ada, agar dapat dipahami dan beberapa peristilahan yang
1. Nilai
2. Pendidikan
dan akhiran “kan” yang mengandung arti “perbuatan” (hal, cara, dan
sebagainya). Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani yaitu
Paedagogie yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini
6
3. Pengamalan Ibadah Puasa Ramadan
Ibadah berasal dari kata ِعبَ َاد ًة- يَ ْعبُ ُد- َعبَ َدyang berarti tunduk,
pahala-Nya di akhirat.
bahasa mereka yang sesuai dengan keadaan. Pada bulan kesembilan suhu
di akhirat.
7
4. Surat al-Baqarah Ayat 183-187
Surat al-Baqarah (Sapi Betina) adalah surat ke dua setelah surat al-
Fatihah dalam susunan al-Qur’an yang terdiri dari 286 ayat, termasuk
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
ini adalah dengan mencari dan mengumpulkan buku yang menjadi sumber
data primer yaitu al-Qur’an dan terjemahnya, kitab Tafsir al-Misbah, kitab
Tafsir Ibnu Katsir, kitab Tafsir Muyassar dan sumber data sekunder yaitu
masalah yang diteliti , sehingga diperoleh data atau informasi untuk bahan
penelitian.
8
3. Teknik Analisis Data
Menurut Miles & Huberman (1992: 16), analisis terdiri dari tiga
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian
a. Reduksi Data
b. Penyajian Data
c. Menarik Kesimpulan
9
kesimpulan tersebut diperoleh melalui verifikasi selama penelitian
berlangsung.
mulai dari uraian makna kosa kata, makna kalimat, maksud setiap
dari Nabi SAW, Sahabat dan Tabi’in (Abdul Hayy Farmawi, 1977: 24).
1) Pendekatan Induktif
ramadan.
2) Pendekatan Deduktif
10
Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan
3) Analisis Munasabah
artinya patut, sesuai (Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor 2003:
11
G. Sistematika Penulisan
mengolah hasil penelitian dari data serta bahan-bahan yang disusun menurut
turunnya surat al-Baqarah ayat 183-187 dan keterkaitan atau hubungan antara
penutup.
12
BAB II
Artinya:
ْ َآمنُواberasal dari akar kata يُ ْؤِم ُن – إِْميَانًا- ( َآم َنIbnu Mandzur, jilid 13,
1992: 22) yang berarti mempercayai dari tsulatsi mujarrod اَْمنًا – يَأِْم ُن- اَِم َن
yang berarti aman (Ahmad Warson Munawwir, 1984: 44) dan – يَأْ ُم ُن- اَُم َن
ًاَماَنَة (Ibnu Mandzur, jilid 13, 1992: 22) yang artinya penunjuk jalan. Pada
ayat ini, sebelum Allah mewajibkan puasa, Allah berkata kepada umat Nabi
orang yang bertakwa dan berasal dari tsulatsi mujarrod ً يَِقى – ِوقَايَة- َوقَى
13
artinya menjaga (Ahmad Warson Munawwir, 1984: 1684). Dalam penutup
ayat ini, Allah memberitahukan kepada kita bahwa tujuan yang paling
menahan diri dari makan, minum, hubungan suami istri, dan segala yang
dirasakan oleh setiap orang. Karena perasaan lapar, haus dan lain-lain yang
lapar dan dahaganya di kala berbuka pada malam harinya. Begitu juga tidak
akan mudah dirasakan oleh setiap orang berpuasa, bahwa puasa itu
14
sebagian penyakit, tetapi ada pula penyakit yang tidak membolehkan
adalah dua unsur yang pokok bagi kehidupan manusia yang harus
Pada ayat 183 ini Allah mewajibkan puasa kepada semua manusia
supaya mereka menjadi orang yang bertakwa. Jadi puasa ini sungguh
macam-macam agama dan kepercayaan pada masa kita sekarang ini, dapat
dipastikan bahwa kita akan menjumpai bahwa puasa salah satu ajaran yang
15
2. Surat al-Baqarah ayat 184
ِ أَيَّاماً َّمع ُدودات فَمن َكا َن ِمن ُكم َّم ِريضاً أَو علَى س َفر فَعِ َّدةٌ ِّمن أَيَّام أُخر وعلَى الَّ ِذ
ُين يُطي ُقونَه
َ ََ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ
Artinya:
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara
kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib
mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari hari yang
lain. Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya wajib membayar
fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan
kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya. Dan
puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (QS. al-Baqarah, 2:
184).
َ َم ْع ُدberasal berasal dari akar kata يَعُ ُّد – َعدًّا- ( َع َّدIbnu Mandzur,
ودات
jilid3, 1992: 281) artinya berbilangan. Pada ayat ini Allah menjelaskan
bahwa syariat puasa yang harus dijalankan oleh umat nabi muhammad tidak
diwajibkan dalam satu tahun penuh, melainkan hanya pada bilangan hari-
ِ
ً َْم ِري
ضا berasal dari kata ضنًا
َ ض – َم ْر َ َم ِر
ُ يَ ْرم- ض artinya jatuh sakit
kata س ْفرا
ً َ – يَ ْس ِف ُر- ( َس َفَرIbnu Mandzur, jilid 4, 1992: 367) artinya perjalanan
bagi orang yang sakit dan musafir, sebagai rahmat dari Allah SWT. Yang di
Pada ayat 184 dan permulaan ayat 185, Allah menerangkan bahwa
puasa yang diwajibkan itu ada beberapa hari yaitu pada bulan Ramadan
menurut jumlah hari bulan Ramadan itu (29 atau 30 hari). Nabi Besar
beliau selalu berpuasa di bulan Ramadan selama 29 hari, kecuali satu kali
kepada semua orang yang beriman, namun Allah Yang Maha Bijaksana
tidak berpuasa pada bulan Ramadan dan menggantinya pada hari-hari lain di
luar bulan tersebut. Pada ayat tersebut tidak diperincikan jenis/sifat batasan
dan kadar sakit dan musafir itu, sehingga para ulama memberikan hasil
1. Dibolehkan tidak berpuasa bagi orang yang sakit dan musafir tanpa
perjalanannya, jauh atau dekat, sesuai dengan bunyi ayat ini. Pendapat
2. Dibolehkan tidak berpuasa bagi setiap orang yang sakit yang benar-
17
3. Dibolehkan tidak berpuasa bagi orang yang sakit dan musafir
orang yang musafir, apabila perjalanannya itu dalam jarak jauh, yang
apakah dengan berjalan kaki, atau dengan apa saja, asalkan tidak untuk
pada pertengahan ayat 184 yang terjemahannya, "Dan wajib bagi orang
1. Orang tua yang tidak mampu berpuasa, bila ia tidak berpuasa diganti
dengan fidyah.
4. Mengenai buruh dan petani yang penghidupannya hanya dari hasil kerja
keras dan membanting tulang setiap hari, dalam hal ini ulama fikih
18
a. Imam Al-Azra`i telah memberi fatwa "sesungguhnya wajib bagi
Akhir ayat 184 ini menjelaskan orang yang dengan rela hati
memberi makan lebih dari seorang miskin, maka perbuatan itu baik baginya.
Sesudah itu Allah menutup ayat ini dengan menekankan bahwa berpuasa itu
lebih baik daripada tidak berpuasa (Departemen Agama RI, 2009: 272).
ْملُواْ الْعِ َّد َة َولِتُ َكبِّ ُرواْ اللهَ َعلَى َما َه َدا ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُك ُرون
ِ يد بِ ُكم الْعسر ولِتُك
َ َ ْ ُ ُ ُ يُِر
19
Artinya:
Bulan Ramadan adalah, bulan yang di dalamnya diturunkan Al qur’an
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu
barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan
barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib
menggatinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar
kamu bersyukur.(QS. al-Baqarah, 2: 185)
َش ِه َد berasal dari akar kata يَ ْش َه ُد – َش َه َاد ًة- َش ِه َد artinya
bulan Ramadan artinya tidak sedang bepergian. Maka siapa saja yang hadir
pada bulan Ramadan tersebut, ia wajib berpuasa. Karena ayat ini masih
ِ تُك
ْْملُوا berasal dari akar kata ْم ُل – اِ ْك َماال
ِ يك- أَ ْكمل
ُ ََ artinya
diwahyukan, yaitu pada malam Qadar. Ayat ini juga menjelaskan puasa
20
yang diwajibkan ialah pada bulan Ramadan. Untuk mengetahui awal dan
ِ ِ ِ
َ ِّب َعلَْي ُك ْم فَأَ ْكملُوا ع َّدةَ َش ْعبَا َن ثَََلث ِ ِِ ِ ِ ِِ ِ ص
،٧٩٩١ ،ني (خبارى َِّ ُوموا ل ُرْؤيَته َوأَفْط ُروا ل ُرْؤيَته فَإ ْن غ
ُُ
)٧١٧٦ :منرة
Artinya:
Mengenai situasi bulan yang tertutup baik karena keadaan cuaca, atau
memang karena menurut hitungan falakiyah belum bisa dilihat pada tanggal
ketentuan sebagai berikut: siapa yang melihat bulan Ramadan pada tanggal
29 masuk malam 30 bulan Sya’ban, atau ada orang yang melihat bulan,
hari. Begitu juga barang siapa yang melihat bulan Syawal pada tanggal 29
malam 30 Ramadan, atau ada yang melihat yang dapat dipercayai, maka ia
wajib berbuka besok harinya. Apabila ia tidak melihat bulan pada malam
Dalam hal penetapan permulaan hari puasa Ramadan dan hari raya
21
Orang yang tidak dapat melihat bulan Ramadan seperti penduduk
yang berada di daerah kutub utara atau selatan di mana terdapat enam bulan
malam di kutub utara dan enam bulan siang di kutub selatan, maka
Pada ayat 185 ini, Allah memperkuat ayat 184, bahwa walaupun
dan musafir untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadan dan menggantikan
pada hari-hari yang lain. Kemudian pada penutup ayat ini Allah
Artinya:
22
perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran
يَ ْر ُش ُدو َن berasal dari akar kata ُر ْش ًدا- يَ ْر ُش ُد- َر َش َد yang artinya
Nya, serta berjanji akan memperkenankannya, tetapi di akhir ayat ini Allah
23
1. Sabda Rasulullah SAW:
Artinya:
Ada tiga orang yang tidak akan ditolak do'anya; imam yang adil, orang
yang berpuasa hingga berbuka dan do'a orang yang teraniaya. Allah akan
mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu
langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: "Demi keagungan-Ku,
sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat".
يب ِِل فَيَ ْستَ ْْ ِس ُر ِعْن َد ِ ُ َما اال ْستِ ْع َج
ُ ت فَلَ ْم أ ََر يَ ْستَج
ُ ت َوقَ ْد َد َع ْو
ُ ول قَ ْد َد َع ْو
ُ ال يَ ُق
َ َال ق
Artinya:
Doa seseorang senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk
perbuatan dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturahim dan tidak
tergesa-gesa." Seorang sahabat bertanya: 'Ya Rasulullah, apakah yang
dimaksud dengan tergesa-gesa? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: 'Yang dimaksud dengan tergesa-gesa adalah apabila orang
yang berdoa itu mengatakan: 'Aku telah berdoa dan terus berdoa tetapi
belum juga dikabulkan'. Setelah itu, ia merasa putus asa dan tidak pernah
berdoa lagi.
24
berdoa, tetapi pendapat itu bertentangan dengan ayat ini dan hadis-hadis
Nabi Muhammad.
sungguh dan dengan sepenuh hati, dan bukan doa untuk menganiaya orang,
memang segala sesuatu haruslah menurut syarat-syarat atau tata cara yang
usahha, maka dia bukanlah berdoa tetapi sesungguhnya dia seorang jahil.
Artinya permohonan serupa itu tidak ada artinya, karena tidak disertai usaha
25
5. Surat al-Baqarah ayat 187
اس َّْلُ َّن َعلِ َم اللهُ أَنَّ ُك ْم ُكنتُ ْم ِ َّ َث إِ ََل نِسآئِ ُكم ُه َّن لِب
ٌ َاس ل ُك ْم َوأَنتُ ْم لب
ٌ ْ َ ِّ َأ ُِح َّل لَ ُك ْم لَْي لَة
َّ الصيَ ِام
ُ َالرف
ِ لِلن
َّاس لَ َعلَّ ُه ْم يَتَّ ُقو َن
Artinya:
Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu.
Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka.
Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi
Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah
mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan
minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang
hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam. Tetapi
jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah
ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa (QS. al-
Baqarah, 2: 187).
ََتْتانُو َن berasal dari akar kata اِ ْختِيَانًا- ََيْتَا ُن- اِ ْختَا َن artinya
mengkhianati dan berasal dari tsulatsi mujarrod ً ََيُْو ُن – َخ ْونا- َخا َن artinya
khianat (Ahmad Warson Munawwir, 1984: 348). Pada ayat ini Allah
26
yang menceritakan tentang sebab turunnya ayat ini, antara lain: pada awal
Apabila mereka telah salat isyak atau tidur, kemudian bangun maka
haramlah bagi mereka semua itu. Pada suatu waktu Umar bin Khattab
bersetubuh dengan istrinya sesudah salat isyak, dan beliau sangat menyesal
turunlah ayat ini menjelaskan hukum Allah yang lebih ringan daripada yang
telah mereka ketahui dan mereka amalkan. Yaitu dari saat terbenamnya
apa yang tidak diperbolehkan pada siang hari pada bulan Ramadan dengan
Ramadan bersetubuh dengan istri kamu, karena mereka adalah pakaian bagi
kamu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa
kamu telah mengkhianati diri kamu, yakni tidak mampu menahan nafsu
dengan berpuasa seperti kamu lakukan. Karena itu Allah mengampuni kamu
benang putih dan benang hitam yaitu sampai terbit fajar, sempurnakanlah
puasa itu sampai datang malam. Selain dan itu kamu dilarang pula
Kemudian Allah swt. menutup ayat ini dengan menegaskan bahwa larangan-
27
larangan yang telah ditentukan Allah itu tidak boleh kamu dekati dan
28
BAB III
A. Asbabun Nuzul
Secara bahasa asbābun nuzūl terdiri dari kata asbāb dan nuzūl, asbāb
atau sebab (Ahmad Warson Munawwir, 1984: 602) sedang kata nuzūl berasal
dari akar kata نُُزْوال – يَْن ِزُل- نََزَلyang berarti turun (Ahmad Warson Munawwir,
1984: 1409). Secara istilah pengertian asbābun nuzūl adalah suatu kejadian
yang terjadi di zaman Nabi SAW atau suatu pertannyaan yang di hadapkan
kepada Nabi sehingga turunlah ayat dari Allah SWT yang berhubungan dengan
kejadian itu atau sebagai jawaban atas pertanyaan itu (Hasby ash-Shiddieqy,
2014: 18).
manusia di semua tempat dan zaman itu termaktub dalam kitab suci al-Qur’an.
al-Qur’an diturunkan Allah untuk menjadi petunjuk bagi manusia dalam upaya
mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat nanti. Oleh karena itu,
Ayat-ayat al-Qur’an yang turun, ada yang tanpa didahului sebab dan
ada yang didahului oleh sebab tertentu. Ayat yang turun yang didahului oleh
sebab tertentu ada yang secara tegas tergambar sebab tersebut dalam ayat dan
ada pula yang tidak dinyatakan secara jelas dalam ayat yang bersangkutan
29
Peristiwa atau persoalan yang melatar belakangi turun ayat itu disebut asbābun
nuzūl. Pengetahuan tentang asbābun nuzūl atau sejarah turunnya ayat-ayat suci
turunnya ayat, orang dapat mengenal dan menggambarkan situasi dan keadaan
yang terjadi ketika ayat itu diturunkan (Nashruddin Baidan, 2005: 131).
pengetahuan asbābun nuzūl kenapa judi, riba, memakan harta anak yatim itu
khauf (shalat yang dilakukan waktu situasi gawat atau perang), mengapa tidak
harta rampasan perang, dan seterusnya. Hampir semua ayat hukum itu
(takhsis) terhadap orang yang berpendirian bahwa hukum itu harus dilihat
nuzūl adalah cara yang paling kuat dan paling baik dalam memahami
turunnya ayat lebih didahulukan pendapatnya tentang pengertian dari satu ayat
30
Tidak sedikit ayat al-Qur’an yang diturunkan karena sebab atau
asbābun nuzūl dari ayat-ayat al-Qur’an yang dikaji oleh penulis yaitu surat al-
diturunkan sesuai dengan kebutuhan orang dan masyarakat. Untuk itu, al-
Qur’an ada pula yang turun tanpa sebab dan ada pula ayat-ayat yang
asbābun nuzūl ayat-ayat tersebut seluruhnya baik dari sumber buku, internet,
penjelasan mengenai sejarah atau sebab turunnya ayat tersebut yaitu asbābun
nuzūl dari surat al-Baqarah ayat 183 dan 185. Adapun asbābun nuzūl surat al-
ِ أَيَّاماً َّمع ُدودات فَمن َكا َن ِمن ُكم َّم ِريضاً أَو علَى س َفر فَعِ َّدةٌ ِّمن أَيَّام أُخر وعلَى الَّ ِذ
ُين يُطي ُقونَه
َ ََ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ
Artinya:
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara
kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib
mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari hari yang
lain. Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya wajib membayar
fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan
kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya. Dan
puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (QS. al-Baqarah, 2:
184).
31
،السائِب ِ ت ِ ِْف َم ْوالي قَ ْي
َّ س بْ ِن ِِ َ َاه ِد ق
ِ أَخرج اب ِن سعِ ْد ِِف طَب َقاتِِه عن ُجم
ْ َ َهذه االَيَةُ نََزل: ال َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َْ
dia berkata,” Ayat ini turun pada tuan saya, Qais ibnus-Saa’ib lalu dia pun
tidak berpuasa dan memberi makan kepada orang miskin untuk setiap
dengan Qais bin as-Saib yang memaksakan diri berpuasa, padahal dia sudah
Artinya:
32
ِِ ِ ِ ِ ِ َ فَ َق، َجاء أ َْعراِب إِ ََل النَِِّّب:ال
فَأَنْ َزَل،ُت َعْنه ُ ْ أَقَري:ال
َ ب َربُّنَا فَنُنَاجْيه اَْم بَعْيد فَنُنَاديْه؟ فَ َس َك ْ َ َ َ َق
َٰاللهُ اَاليَة
kepada Nabi SAW, lalu berkata,”apakah Tuhan kita dekat sehingga kita
cukup berbisik saat memohon kepada-Nya, atau Dia jauh sehingga kita
terdiam, kemudian turunlah ayat ini sebagai jawaban atas pertanyaan orang
Arab Badui tersebut dan juga untuk memberi penjelasan kepada setiap orang
muslim yang ingin berdoa kepada Allah SWT (Jalaluddin as-Suyuthi, 2000:
51).
اس َّْلُ َّن َعلِ َم اللهُ أَنَّ ُك ْم ُكنتُ ْم ِ َّ َث إِ ََل نِسآئِ ُكم ُه َّن لِب
ٌ َاس ل ُك ْم َوأَنتُ ْم لب
ٌ ْ َ ِّ َأ ُِح َّل لَ ُك ْم لَْي لَة
َّ الصيَ ِام
ُ َالرف
ِ لِلن
َّاس لَ َعلَّ ُه ْم يَتَّ ُقو َن
Artinya:
Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu.
Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka.
Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi
Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah
mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan
33
minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang
hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam. Tetapi
jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah
ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa (QS. al-
Baqarah, 2: 187).
َّ صا ِر
ي أَتَى ِ ِِ
َ ْص َام فَنَ َام ََْ يَأْ ُك ْل إِ ََل مثْل َها َوإِ َّن ص ْرَمةَ بْ َن قَ ْيس ْالَن
َ الر ُج ُل إِ َذا َ َالْبَ َر ِاء ق
َّ ال َكا َن
)٧٩١٢ : منرة،٧٩٩١ ،نِ َسائِ ُك ْم قَ َرأَ إِ ََل قَ ْولِِه ِم ْن الْ َف ْج ِر (ابو دود
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali bin Nashr Al Jahdhami,
telah mengabarkan kepada kami Abu Ahmad, telah mengabarkan kepada
kami Israil dari Abu Ishaq, dari Al Bara`, ia berkata; dahulu seseorang
apabila telah berpuasa ia tidur dan tidak makan hingga keesokan hari.
Sesungguhnya Shirmah bin Qais Al Anshari datang kepada isterinya dan ia
dalam keadaan berpuasa, ia berkata; apakah engkau memiliki sesuatu?
Isterinya berkata; tidak, mungkin aku bisa pergi dan mencari sesuatu
untukmu. Kemudian ia pergi dan Shirmah telah tertidur, lalu isterinya
datang dan berkata; merugi engkau. Kemudian sebelum tengah hari ia
pingsan, dan ia pada hari itu sedang bekerja di lahan tanahnya. Kemudian ia
menyebutkan hal tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Kemudian turunlah ayat: "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan
puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu". Beliau membacanya hingga
firmannya: "yaitu fajar".
34
B. Munasabah
patut, sesuai (Atabiak Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, 2003: 1878). Secara
penertiban dari bagian-bagian al-Qur’an yang mulia (Abdul Djalal, 2000: 154).
Jadi munāsabah merupakan hubungan persesuaian antara ayat atau surat yang
Makna tersebut dapat dipahami, apabila suatu ayat atau surah sulit
mungkin dapat dicari penjelasannya di ayat atau di surah lain yang mempunyai
ayat tanpa melihat ayat lain) sangat mungkin terjadinya suatu kekeliruan.
menurut beliau apabila al-Quran tidak dipahami secara utuh dan terkait, al-
Quran akan kehilangan relevansinya untuk masa sekarang dan akan datang.
ayat yang lain dalam satu surat sesuai dengan yang penulis kaji. Munāsabah
يمِ ََتْ ِفيف ِّمن َّربِّ ُكم ور ْْحةٌ فَم ِن اعتدى ب عد َذلِك فَلَه ع َذ
ٌ اب أَل
ٌ َ ُ َ َ ْ َ َ َْ َ َ َ َ ْ ٌ
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash
berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh. orang merdeka dengan
orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita.
Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya,
hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan
hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi
ma'af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu
keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang
melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih
(QS. al-Baqarah, 2: 178).
ِ ُوِل الَلْب ِ
اب لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّ ُقو َنَ ْ ِ اص َحيَاةٌ يَاْ أ
ِ صَ َولَ ُك ْم ِِف الْق
Artinya:
Baqarah, 2: 179).
36
3) al-Baqarah ayat 180
ِ ِ ِ ِ
َ ِت إِن تَ َرَك َخ ْياً الْ َوصيَّةُ ل ْل َوال َديْ ِن َوالقْ َرب
ني ُ َح َد ُك ُم الْ َم ْو َ ب َعلَْي ُك ْم إِذَا َح
َ ضَر أ َ ُكت
ِ ِ
َ بِالْ َم ْع ُروف َحقاً َعلَى الْ ُمتَّق
ني
Artinya:
Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan
(tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak,
berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf , (ini
adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa (QS. al-Baqarah,
2: 180).
يمِ فَمن ب َّدلَه ب عد ما ََِسعه فَِإَّمنَا إِْْثُه علَى الَّ ِذين ي ب ِّدلُونَه إِ َّن الله ََِس
ٌ يع َعل
ٌ َ ُ َُ َ َُ َُ َ َ َْ ُ َ َ
Artinya:
Maka barangsiapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya,
maka sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. al-
Baqarah, 2: 181).
يم ِ اف ِمن ُّموص جنَفاً أَو إِْْثاً فَأَصلَح ب ي نَ هم فََلَ إِ ْْ علَي ِه إِ َّن الله َغ ُف
ٌ ور َّرح
ٌ َ َْ َ ْ ُ َْ َ ْ ْ َ َ فَ َم ْن َخ
Artinya:
(Akan tetapi) barangsiapa khawatir terhadap orang yang berwasiat itu,
berlaku berat sebelah atau berbuat dosa, lalu ia mendamaikan antara
mereka, maka tidaklah ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. al-Baqarah, 2: 182).
dan ihsan Allah kepada manusia. Selanjutnya dalam ayat 180 sampai
37
182, Allah menyambung lagi dengan mewajibkan orang-orang mukmin
waris.
kewajiban yang perlu di kerjakan oleh setiap orang mukmin yaitu ibadah
ketiga kelompok ayat ini adalah syariat Allah yang diwajibkan kepada
perintah yang satu dan tidak mau mengerjakan perintah yang lain, atau
menganggap perintah yang satu lebih penting daripada yamg lain, maka
38
balasan bagi orang semacam ini adalah nista dan kehinaan dalam
kehidupan ini, kemudian nanti di akhirat disiksa lebih berat lagi. Boleh
jadi apa yang kita alami oleh bangsa kita dan citra buruk tentang Islam di
Allah SWT:
Artinya:
Kemudian kamu adalah mereka yang membunuh diri kamu dan mengusir
segolongan kamu dari kampung halaman mereka, kamu bantu-membantu
terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan. Tetapi jika
mereka datang kepada kamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka,
padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagi kamu. Apakah kamu
beriman kepada sebagian al-Kitâb dan ingkar terhadap sebagian yang
lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian, melainkan
kenistaan dalam kehidupan dunia. Dan pada hari Kiamat mereka
dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa
yang kamu perbuat (QS. al-Baqarah, 2: 85).
39
2. Munasabah Surat al-Baqarah ayat 183-187 dengan ayat sesudahnya
ِ اْلُ َّك ِام لِتَأْ ُكلُواْ فَ ِريقاً ِّم ْن أ َْم َو ِال الن
َّاس ْ اط ِل َوتُ ْدلُواْ ِِبَا إِ ََل
ِ والَ تَأْ ُكلُواْ أَموالَ ُكم ب ي نَ ُكم بِالْب
َ َْ َْ َ
Artinya:
Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di
antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa
(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan
sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)
dosa, padahal kamu mengetahui (QS. al-Baqarah, 2: 188).
b. Munasabah Surat al-Baqarah ayat 183-187 dengan ayat 188
memakan harta orang lain secara haram. Laranngan ini bertujuan untuk
40
BAB IV
PEMBAHASAN
187
Artinya:
disertai niat yang ikhlas karena Allah Yang Maha mulia dan Agung,
Pada permulaan Islam, puasa dilakukan tiga hari pada setiap bulan.
Dari Muadz, Ibnu Mas’ud, dan yang lainnya dikatakan bahwa puasa itu
41
senantiasa disyariatkan sejak zaman Nuh hingga Allah menasakh
287).
b. Tafsir al-Mishbah
muda atau tua, lelaki atau perempuan, sehat atau sakit. Selanjutnya, ayat
kamu”.
Ini berarti puasa bukan hanya khusus untuk generasi mereka yang
diajak berdialaog pada masa turunnya ayat ini, tetapi juga terhadap umat-
42
c. Tafsir Muyassar
ِ أَيَّاماً َّمع ُدودات فَمن َكا َن ِمن ُكم َّم ِريضاً أَو علَى س َفر فَعِ َّدةٌ ِّمن أَيَّام أُخر وعلَى الَّ ِذ
ُين يُطي ُقونَه
َ ََ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ
Artinya:
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara
kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib
mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari hari yang
lain. Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya wajib membayar
fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan
kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya. Dan
puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (QS. al-Baqarah, 2:
184).
orang sakit dan yang bepergian tidak perlu berpuasa, namun boleh
43
berbuka dan mengqadha dengan cara mengulanginya pada hari-hari lain.
Adapun orang yang sehat dan berada di tempat bila dia mau maka
berpuasalah dan bila tidak mau maka berbukalah, namun dia harus
pendapat Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, dan ulama salaf lainnya. Pendapat
rnengerjakan kebajikan dengan kerelaan hati, maka hal itu lebih baik
baginya. Dan berpuasa adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”
itu, maka hendaklah dia berpuasa pada bulan itu.” Oleh karena itu, Allah
tempat dan sehat. Dia memberi kemurahan untuk berbuka kepada orang
sakit dan yang bepergian. Dan, Allah menetapkan bagi orang tua yang
miskin” ini diturunkan, maka siapa saja yang mau berbuka boleh saja
menasakh ketentuan tadi.” Juga diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa ayat
44
itu di nasakh. al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ayat itu
tidaklah dinasakh, sebab yang dimaksud oleh ayat itu ialah orang tua,
baik laki-laki maupun perempuan, yang sudah lanjut usia dan tidak kuat
“Barangsiapa di antara kamu hadir pada bulan itu, maka hendaklah dia
berpuasa pada bulan itu.” Mengenai orang tua yang sudah renta lagi
bahwa dia boleh berbuka dan wajib membayar fidyah untuk setiap hari
memberi makan kepada orang miskin berupa roti dan daging selama dua
tahun untuk setiap hari berbuka, dan Anas sendiri berbuka.” al-Hafizh
b. Tafsir al-Mishbah
kata َع ٰلى dalam redaksi َع ٰلى َس َفر , jadi bukan perjalanan biasa yang
c. Tafsir Muyassar
Puasa yang diwajibkan itu hanya beberapa hari saja dan hanya
Masa berbuka kalian pun lebih lama dari waktu puasa kalian; waktu
makan kalian lebih banyak dari masa menahan diri kalian. Semua ini
merupakan rahrnat Allah untuk kalian dan welas asih-Nya bagi orang
selesai.
yang sudah sangat renta dan para orangtua yang sudah lemah fisiknya,
diharuskan memberi makan satu orang miskin untuk setiap hari yang ia
46
Ketahuilah, puasa kalian itu lebih utama dari keadaan tidak puasa
kalian; puasa itu baik bagi kalian dalam hal piala, mendidik jiwa kalian
untuk lalu berada dalam ketaatan dan mematuhi perintah Allah, dan
ْملُواْ الْعِ َّد َة َولِتُ َكبِّ ُرواْ اللهَ َعلَى َما َه َدا ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُك ُرون
ِ يد بِ ُكم الْعسر ولِتُك
َ َ ْ ُ ُ ُ يُِر
Artinya:
Bulan Ramadan adalah, bulan yang di dalamnya diturunkan Al qur’an
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu
barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan
barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib
menggatinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar
kamu bersyukur.(QS. al-Baqarah, 2: 185)
hal ini terjadi pada bulan Ramadan, yakni pada malam Lailatul Qadar.
47
Firman Allah “Dan penjelasan-penjelasan”, yakni dalil-dalil yang
Muhammad serta yang membedakan antara hak dan batil, halal dan
haram. Firman Allah, “Barangsiapa di antara kamu hadir pada bulan itu,
hendaklah dia berpuasa pada bulan itu.” Ini merupakan kewajiban yang
puasa bagi orang yang sehat dan berada di tempat serta menggantikannya
setiap hari dia berbuka seperti telah dijelaskan dalam ayat sebelumnyang
mengenai rukhsah berbuka bagi orang yang sakit dan bepergian dengan
sakitnya, atau dia sedang di perjalanan, maka dia boleh berbuka dan
rukhsah berbuka kepada yang sakit atau orang yang bepergian, padahal
48
puasa wajib dilakukan oleh orang yang sehat dan berada di tempat, maka
dia mau, maka dapat diselang-seling, dan jika mau dapat dilakukan
secara terus-menerus. Ini pendapat jumhur ulama salaf dan khalaf yang
pada waktu itu. Apabila Rarnadhan telah berakhir, maka yang dimaksud
menggantinya ialah berpuasa sebanyak hari dia berbuka. Oleh karena itu,
ditinggalkannya.”
49
b. Tafsir al-Misbah
Beberapa hari yang ditentukan, yakni dua puluh sembilan atau tiga
puluh hari saja selama bulan Ramadan. Bulan tersebut dipilih karena ia
mengenai petunjuk itu serta pembeda yang jelas antara yang haq dan
yang batil.
arti bahwa al-Qur’an adalah kitab yang maha agung sehingga, secara
petunjuk-petunjuk itu.
50
Penegasan bahwa al-Qur’an yang demikian itu sifatnya diturunkan
lanjutan ayat ini menetapkan siapa yang wajib berpuasa, yakni, karena
hadir pada bulan itu, yakni berada di negeri tempat tinggalnya atau
ia berpuasa pada bulan itu. Penggalan ayat ini dapat juga berarti, maka
hendaklah ia berpuasa.
dengan mata kepala walau secara faktual tidak terlihat karena satu dan
51
melihatnya dalam pengertian di atas wajib juga berpuasa bila ia
pusat tata surya yang berupa bola dan memancarkan cahaya itu tidak
memberi tanda-tanda tentang hari-hari yang berlalu atau yang sedang dan
akan dialami manusia. Setiap hari, matahari muncul dan tenlihat dalam
bentuk dan keadaan sama, yang berbeda dengan bulan. Matahari hanya
menunjuk perjalanan sehari; jika ia terbit, itu tanda hari sudah pagi, jika
penjelasan yang lalu, yaitu, barang siapa yang sakit atau dalam
komentar yang menyusul izin pada ayat 184 tersebut yakni berpuasa
lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui merupakan desakan dari
52
melelahkan, sakit yang parah, atau bagi orang-orang yang telah tua. Ini
c. Tafsir Muyassar
kalian di dua negeri dunia dan akhirat. Maka, bersyukurlah kalian kepada
mulia ini.
bukti yang jelas berupa ilmu yang bermanfaat, amal saleh, dan penjelasan
mana yang halal dan mana yang haram, mana yang haq dan mana yang
batil, mana yang baik dan mana yang buruk, dan juga kabar tentang masa
53
Dan bagi orang yang menjumpai bulan ini dalam keadan hidup,
sehat dan tidak bepergian maka ia wajib berpuasa padanya dan tidak ada
alasan baginya untuk meninggalkan puasa. Adapun orang yang sakit dan
dengan menetapkan hari-hari puasa hanya satu bulan saja, dan itu pun
sangat mudah, toleran, ringan, tidak ada yang mernberatkan, dan tidak
kita mengalami kesusahan dan memikul behan yang terlalu berat. Perlu
dan penuh kasih sayang terhadap kita. Maka, bagi-Nya-lah segala pujian
54
Apabila orang-orang yang meninggalkan puasa karena suatu
halangan tadi telah rnengganti semua puasa yang telah mereka tinggalkan
sebagian bulan dan berbuka pada sebagian lain bagi orang yang memiliki
sampai biasa hari raya berakhir; karena hari raya itu merupakan hari
berbahagia.
Dan hendaklah kita bersyukur kepada Allah atas apa yang Dia
Artinya:
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang
Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang
yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi
(perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh
kebenaran.(QS. al-Baqarah, 2: 186)
55
a. Tafsir Ibnu Katsir
b. Tafsir al-Misbah
taat kepada-Nya atau kalaupun mereka penuh dosa tetapi sadar akan
pengampunan dan rahmat –Nya. Kata ini berbeda dengan dengan kata
عبيد yang juga merupakan jamak dari ‘abd, tetapi bentuk jamak ini
56
Kata jawablah tidak terdapat dalam teks ayat di atas. Itu
Ku,” menunjukkan bahwa bisa jadi ada seseorang yang bermohon tetapi
dia belum lagi dinilai berdoa oleh-Nya. Yang dinilai-Nya berdoa antara
Ku.
kepada Allah, itu berarti bahwa sesuatu yang ditunjuk itu hanya khusus
57
Itu sebabnya mengapa pemberian taubat, dan perintah beribadah kepada-
Nya, selalu dilukiskan dalam bentuk tunggal. Ini berbeda bila Yang
ditunjuk itu.
mengisyaratkan bahwa yang pertama dan utama dituntut dari setiap yang
c. Tafsir Muyassar
keadaan meneka.
58
Seorang hamba harus meminta dan tidak boleh berputus asa dalam
Allah, berarti dia telah mendapat petunjuk; karena dia telah diberi ilham
kesesatan. Dari buah (hasil) dan amal saleh adalah bertambahnya iman
2007: 144).
اس َّْلُ َّن َعلِ َم اللهُ أَنَّ ُك ْم ُكنتُ ْم ِ َّ َث إِ ََل نِسآئِ ُكم ُه َّن لِب
ٌ َاس ل ُك ْم َوأَنتُ ْم لب
ٌ ْ َ ِّ َأ ُِح َّل لَ ُك ْم لَْي لَة
َّ الصيَ ِام
ُ َالرف
59
ني اللهُ آيَاتِِه ِ ِ ك ح ُد ِِِ ِ ِ
ُ ِّ َك يُب
َ وها َك َذل ُ ُ َ وه َّن َوأَنتُ ْم َعاك ُفو َن ِِف الْ َم َساجد ت ْل
َ ُود الله فََلَ تَ ْقَرب ُ َوالَ تُبَاش ُر
ِ لِلن
َّاس لَ َعلَّ ُه ْم يَتَّ ُقو َن
Artinya:
Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu.
Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka.
Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi
Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah
mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan
minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang
hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam. Tetapi
jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah
ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa (QS. al-
Baqarah, 2: 187).
Ini merupakan rukhsah dari Allah bagi kaum muslim dan Allah
makan, minum, dan berjima hingga shalat isya atau dia tidur. Apabila dia
sudah tidur atau shalat isya, maka haram baginya makan, minum dan
dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Secara singkat dapat dikatakan
60
untuk bergaul pada malam Ramadan agar tidak memberatkan dan
menyusahkan mereka.
sebelumnya, “di sana ada seorang muslim yang tidak mampu menahan
Ramadan, yaitu setelah isya dan setelah tidur. Diantara yang melakukan
hal itu adalah Umar bin Khattab. Perbuatan semacam itu dilarang
setelah isya. “Karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf
“dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu”, yaitu anak, “dan
makan serta minumlah kamu hingga terlihat jelas olehmu benang putih
dan benang hitam, yaitu fajar. Hal tersebut sesuai dalam riwayat.
َّ صا ِر
ي ِ ِِ
َ ْص َام فَنَ َام ََْ يَأْ ُك ْل إِ ََل مثْل َها َوإِ َّن ص ْرَمةَ بْ َن قَ ْيس الَن
َ الر ُج ُل إِذَا َ ََع ْن الْبَ َر ِاء ق
َّ ال َكا َن
61
ِ ِ َ أَتَى امرأَتَه وَكا َن صائِما فَ َق
ك َشْيئًا
َ َب ل ُ ت ال لَ َعلِّي أَ ْذ َه
ُ ُب فَأَطْل ْ َال عْن َدك َش ْيءٌ قَال ً َ َ ُ َْ
َت أ ُِح َّل لَ ُك ْم لَْي لَة ِ ِ ِوَكا َن ي عمل ي ومه ِِف أَر ِض ِه فَ َذ َكر َذل
ْ َصلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم فَنَ َزل ِّ ِك للن
َ َِّّب َ َ ْ ُ َ َْ ُ َ ْ َ َ
)٧٩١٢ : منرة،٧٩٩١ ،ث إِ ََل نِ َسائِ ُك ْم قَ َرأَ إِ ََل قَ ْولِِه ِم ْن الْ َف ْج ِر (ابو دود َّ الصيَ ِام
ُ َالرف ِّ
Artinya:
rahmat, dan kasih sayang dari Allah. Firman Allah: “Makan dan
minumlah kamu hingga nyata bagimu benang putih dan benang hitam
karena fajar”, yakni hingga jelas terangnya pagi dan gelapnya malam.
fajar.”
62
Masalah: perbuatan Allah menjadikan fajar sebagai akhir dari
kebolehan berjima, makan, dan minum bagi orang yang hendak berpuasa
dapat dijadikan dalil bahwa barangsiapa yang junub pada waktu subuh,
atasnya. Itulah pandangan empat mazhab dan jumhur ulama, baik salaf
maupun khalaf.
Apabila dia mesti pulang ke rumah karena ada suatu kebutuhan, maka dia
mesti memenuhinya dalam kadar waktu yang cukup untuk makan atau
minum air, misalnya. Dia tidak boleh mencium atau memeluk istrinya
hukumnya, apa Kami bolehkan pada bulan itu, apa yang kami larang,
63
Nya kepada manusia.” Yakni, sebagaimana Allah menerangkan puasa,
b. Tafsir al-Misbah
dan wanita. Karena itu, mereka para istri adalah pakaian bagi kamu
wahai suami dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah
kamu lakukan itu dari lembaran hari kamu dan lembaran catatan amal-
amal kamu.
64
Mengapa mereka dimaafkan, sedang mereka tidak berdosa.
puasa? Benar, Allah tidak melarang, tetapi mereka berdosa ditinjau dari
tetapi atas dasar sangkaan bahwa ia adalah minuman halal. Di sini, Anda
tidak sengaja berbuat dosa. Ini sama dengan yang melakukan kegiatan
turunnya ayat ini dan setelah jelas izin bercampur, makan dan minumlah
65
lakukanlah itu, dengan memerhatikan apa yang telah ditetapkan Allah
untuk kamu menyangkut hukum dan anjuran yang berkaitan dengan apa
waktu dan lamanya berpuasa, yaitu Makan dan minumlah hingga jelas
ufuk bagaikan benang yang panjang pada saat tampaknya fajar shadiq,
dan benang hitam yang membentang bersama cahaya fajar dan kegelapan
malam.
termasuk sahabat Nabi yang bernama ‘Adi Ibn Hatim, Allah menambah
puasa itu sejak terbitnya fajar sampai datang malam, yakni terbenamnya
66
khususnya pada bulan Ramadan, yaitu ber-i’tikaf yakni berdiam diri
bercampur dengan pasangan pada malam hari Ramadan, sedang hal itu
i’tikaf Ibadah ini tidak sah kecuali bila dilakukan dalam masjid, bahkan
bagi yang ber-i’tikâf dan harus keluar sejenak dan masjid untuk satu
tidak hanya menahan diri dari apa yang secara tegas dilarang melalui ayat
puasa, (makan, minum, dan hubungan seks) tetapi juga menyangkut hal-
67
hal lain yang berkaitan dengan anggota tubuh lainnya bahkan dengan
497).
c. Tafsir Muyassar
kalian pada malam hari bulan Ramadan; karena betapa pun mereka (istri-
isteri kalian) itu adalah selimut dan ketenangan bagi kalian. Lebih dan
itu, adalah karena peran seorang istni adalah untuk menghiasi perilaku
perempuan lain.
bulan ramadan adalah karena Allah mengetahui bahwa ketika hal itu
dengan tetap mempergauli istri mereka pada malam hari bulan Ramadan.
68
memaafkan yang telah terjadi, dan memberikan rukhsah (keringanan)
malam hari bulan Ramadan ini telah disepakati oleh para ulama.
tidak memberi hukuman atas kesalahan yang telah Dia ampuni. Maka
segala bentuk kenikmatan yang dinikmati dengan niat yang baik akan
menjadi perbuatan taat, dan suatu kebiasaan bila disertai dengan niat
69
Allah, batasan-batasan-Nya, penintah-perintah-Nya, dan larangan-
pada ayat ini adalah agar kita pun mencegah diri dari hal-hal yang bisa
Raja Yang Maha Mengetahui, berhati-hati dan azab-Nya, takut dan siksa-
wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Puasa Ramadan dilakukan dengan cara
menahan diri dari makan, minum, dan hubungan seksual antara suami isteri
selama satu bulan, yaitu pada bulan Ramadan. Sebelum fajar terbit dan
sebelum waktu imsak tiba, sebaiknya orang yang puasa sudah makan sahur.
Pada saat matahari terbenam atau Maghrib tiba, ia sudah harus segera berbuka.
Selain menunaikan ibadah puasa pada bulan Ramadan, umat Islam juga
70
Orang Islam yang sudah akil balig dan sehat jasmani dan rohani
diwajibkan untuk berpuasa Ramadan. Jika tidak, berarti rukun Islamnya belum
sempurna. Untuk itu, agar dapat menjadi muslim yang baik, ia diwajibkan
untuk melaksanakan seluruh ajaran Islam, baik aspek akidah maupun aspek
bertakwa ini akan berbuah kesehatan spiritual. Seseorang yang telah meraih
sehat spiritual akan memiliki rasa bahwa segala gerak-gerik, ucapan, dan
Allah SWT. Dengan demikian, dia akan selalu mendisiplinkan diri untuk
yang berkaitan dengan ibadah puasa. Bahkan, hadis lebih banyak mem-
bicarakan mengenai persoalan puasa dibanding Alquran. Salah satu aspek yang
1. Kejujuran
Jujur adalah salah satu sifat wajib bagi Rasulullah SAW yang sangat
mulia. Sifat ini telah melekat dalam kepribadian beliau, sejak belum
diangkat menjadi rasul. Kejujuran adalah salah satu ciri orang yang baik
akhlak dan budi pekertinya. Orang yang jujur akan dipercaya orang lain di
71
baginya pada saat ia menghadapi kesulitan dan permasalahan. Inilah
ص ُد ُق
ْ َالر ُج ُل ي ْ الص ْد َق يَ ْه ِدي إِ ََل الِْ ِّرب َوإِ َّن الِْ َّرب يَ ْه ِدي إِ ََل
َّ اْلَن َِّة َوَما يََز ُال ِّ الص ْد ِق فَِإ َّن
ِّ َِعلَْي ُك ْم ب
ب يَ ْه ِدي إِ ََل ِ ِ الص ْد َق ح ََّ يكْتَب ِعْن َد اللَّ ِه ِصدِّي ًقا وإِيَّا ُكم والْ َك ِذ
َ ب فَإ َّن الْ َكذ
َ َ ْ َ َ ُ َ ِّ َويَتَ ََّْرى
Artinya:
Kalian harus berlaku jujur, karena kejujuran itu akan membimbing kepada
kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang
senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan dicatat
sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan hindarilah dusta, karena
kedustaan itu akan menggiring kepada kejahatan dan kejahatan itu akan
menjerumuskan ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan
memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah.
Islam, bahwa dalam kondisi apapun seorang muslim harus bersikap jujur. Di
samping itu, sifat jujur akan memberikan banyak kebaikan dan akan
mengantarkan ke surga, karena orang yang jujur sangat dicintai oleh Allah.
2. Kesabaran
bersabar dalam dua hal: Pertama, bersabar dalam menunaikan segala fardu
dan kewajiban.
72
ِ ِ ْ الصَلَِة وإِنَّها لَ َكبِيةٌ إِالَّ علَى َّ ِاستَعِينُواْ ب
ني
َ اْلَاشع َ َ َ َ َّ الص ِْرب َو ْ َو
Artinya:
dhiya’, seperti sinaran yang menyuluh jalan yang akan ditempuh. Sesulit
apapun jalan itu akan dapat dilalui dengan sabar. Sabar yang terpuji adalah
dilarang-Nya dan sabar atas segala takdir-Nya. Tetapi antara sifat sabar itu,
maksiat adalah sabar yang lebih utama. Ia lebih utama dari pada sabar atas
3. Kedisiplinan
berlaku. Inilah salah satu sikap yang harus dimiliki oleh setiap muslim.
Karena salah satu ciri orang yang beriman adalah disiplin yang di tandai
73
melaksanakannya mempunyai disiplin yang tinggi. Hal ini dapat dilihat
ِ ِ ِ
َ ِّب َعلَْي ُك ْم فَأَ ْكملُوا ع َّد َة َش ْعبَا َن ثََلث ِ ِِ ِ ِ ِِ ِ ص
،٧٩٩١ ،ني (خبارى َِّ وموا ل ُرْؤيَته َوأَفْط ُروا ل ُرْؤيَته فَإ ْن ُغ
ُُ
)٧١٧٦ :منرة
Artinya:
kan puasa itu ada jika sudah masuk waktunya. Demikian pula, puasa
diakhiri bila waktunya sudah tiba. Tidak boleh mendahulukan dan tidak
4. Kepekaan Sosial
orang yang selalu berdzikir dan berdiam di masjid sepanjang waktu. Namun
orang yang bertakwa adalah orang yang gemar beribadah kepada Allah dan
74
wajib dan sunah, ia juga memiliki budi pekerti yang luhur, jujur, peduli pada
sesama dan gemar menolong orang lain. Hal ini senada dengan ciri orang
menepati janji, silaturahmi, kasih sayang kepada orang yang lemah, tidak
(٠٢١٩٠ :منرة
Artinya:
perbuatan yang jelek dengan perbuatan yang baik maka ia akan menjadi
sesama secara baik dan tatakrama yang terpuji. Bertakwa, tidaklah cukup
2010: 232).
75
C. Implementasi Nilai-Nilai Kependidikan Surat al-Baqarah Ayat 183-187
1. Bersikap Jujur
orang muslim. orang yang terbiasa berpuasa karena Allah SWT akan terlatih
bersikap jujur. Sebab tidak ada paksaan bagi siapapun untuk menjalankan
puasa tersebut. Orang yang ikhlas berpuasa akan menyadari bahwa dirinya
ِ الْ ِمس
(٠٧٧٦ : منرة،٧٩٩١ ،ك (النسائى ْ
Artinya:
Tidak ada kebaikan yang dikerjakan anak Adam kecuali akan ditulis
untuknya sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat. Allah -Azza wa
Jalla- berfirman: 'Kecuali puasa, maka sesungguhnya puasa itu untuk-Ku
dan Aku akan membalasnya, ia meninggalkan syahwat dan makanannya
hanya karena Aku. Puasa itu perisai. Orang yang berpuasa mempunyai dua
kegembiraan; satu kegembiraan ketika berbuka dan kegembiraan ketika
bertemu Rabb-nya. Dan aroma mulut orang yang berpuasa sungguh lebih
harum di sisi Allah daripada aroma minyak kasturi.
76
Dalam penjelasan hadis di atas terungkap bahwa ibadah puasa me-
orang lain untuk menilainya. Orang yang puasa tidak dapat dinilai oleh
diketahui oleh orang lain bahwa ia tidak puasa, kecuali ia mengaku atau
Dalam puasa, manusia dituntut berlatih jujur dari yang paling ringan
sampai yang paling berat, yakni jujur terhadap diri sendiri. Dalam keadaan
puasa, oleh muslim dituntut untuk berlaku jujur, baik ter-hadap diri sendiri,
2. Bersikap Sabar
Allah SWT, akan sangat menyadari dan memahami hakikat puasa. Ketika
77
mengurangi nilai puasanya atau hal yang membatalkanya. Sebagaimana
(٧١٥٧:منرة
Artinya:
puasa itu benteng, maka (orang yang melaksanakannya) janganlah berbuat
kotor (rafats) dan jangan pula berbuat bodoh. Apabila ada orang yang
mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka katakanlah aku sedang
shaum (ia mengulang ucapannya dua kali). Dan demi Dzat yang jiwaku
berada di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang shaum lebih
harum di sisi Allah Ta'ala dari pada harumnya minyak misik, karena dia
meninggalkan makanannya, minuman dan nafsu syahwatnya karena Aku.
Shaum itu untuk Aku dan Aku sendiri yang akan membalasnya dan setiap
satu kebaikan dibalas dengan sepuiluh kebaikan yang serupa.
3. Melatih Kedisiplinan
waktu yang ada, sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik. Manusia
juga dilatih mengatur asupan gizi sehingga dapat terpenuhi selama sehari
semalam dengan jadwal yang berbeda. Dengan puasa, manusia dilatih untuk
Jadwal makan pada waktu puasa menjadi lebih teratur. Sarapan pada
dini hari yang biasa dikenal dengan sahur dan makan malam yang dikenal
dengan berbuka puasa sudah diatur waktunya. Mencuri star satu menit saja
jelas diharamkan, terhadap barang yang dihalalkan saja jika belum wak-
tingkat tinggi.
tercela. Sebab sedikit saja ia berkata atau berlaku keji, rusaklah ibadah
(٧١١٢ :منرة
Artinya:
Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan keji dan berbuat keji, Allah
Oleh karena itu, kualitas puasa kita hanya akan terjaga dengan
menahan diri dari berkata dusta dan tindakan jahat seperti menyuap,
korupsi, kolusi dan sebagainya. Sebab, itu semua akan merusak nilai ibadah
kita. Disamping melatih diri untuk sangat berhati-hati dalam bertindak dan
ketika orang yang berpuasa merasa lapar dan dahaga. Secara tidak langsung,
79
hal ini akan mengingatkannya pada saudara-saudaranya, tetangganya, atau
kepekaan pada sesama akan tumbuh dalam dirinya. Maka, tidak heran jika
sahur atau berbuka puasa bersama anak-anak jalanan, anak-anak yatim, dan
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
187
dituntut untuk disiplin dan berlaku jujur. Hal ini dapat dilihat pada
bertumpu pada aktivitas yang hanya diketahui oleh pelaku dan Tuhannya.
81
Puasa juga mengajarkan seseorang agar terbiasa bersabar seperti halnya
pada waktu yang telah ditentukan, maka di luar Ramadan pun harus
membutuhkan pertolongan.
B. Saran
82
termasuk bangsa ini. Oleh karena itu seorang pendidik sebagai sosok yang
penerus bangsa serta mampu menjadi suri tauladan yang baik bagi mereka.
2. Peneliti
belum tersentuh oleh peneliti, maka dari itu diharapkan ada peneliti baru
83
84
DAFTAR PUSTAKA
Rifa’i, Muhammad Nasib. 1999. Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Gema Insani.
Suyuthi, Jalaluddin. 2000. Asbabun Nuzul: Latar Belakang Historis Turunnya al-
Qur’an. Bandung: Diponegoro.
Yussaf, Zulkifli Mohd. 2011. Tasir Ayat Ahkam. Selangor: PTS Darul Furqon.
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nim : 11111094
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Semarang
Riwayat Pendidikan