Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BIOLOGI UMUM II
“REKOMBINASI SEKSUAL DAN GENE FLOW”

Oleh Kelompok 12:


Yulia Chusnayani (190210104047)
Rofifah Ramdhani Rohadatulaisy (190210104061)
Galuh Chandra Kirana (190210104063)
Khofifah Indarti (190210104067)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan yang telah
menciptakan alam semesta dengan segala ilmu pengetahuan yang penuh manfaat sehingga
mendorong para makhluk-Nya untuk menggali ilmu-ilmu demi kesejahteraan manusia.
Adapun tujuan makalah ini kami buat yaitu untuk melengkapi tugas mata kuliah
Biologi Umum II Tatap Muka serta sebagai sumber informasi kepada penulis dan pembaca.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pembimbing mata kuliah Biologi Umum II
yang telah memberi arahan kepada kami, dan juga pihak yang turut andil dalam pembuatan
makalah ini baik itu secara gagasan maupun pikiran, karena tanpa bantuan berbagai pihak
makalah ini tidak dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi
para pembaca. Semoga kami menjadi mahasiswa yang lebih aktif dalam menulis bukan
sekedar menyelesaikan tugas semata.

Jember, 17 Mei 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
2.1 Rekombinasi Seksual .......................................................................................... 3
2.2 Gene Flow ........................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 6
3.2 Saran ................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Evolusi dimulai pada perubahan dalam spesies. Evolusi adalah perubahan dalam
gene pool (DNA sequencing) dari populasi sebagai respon terhadap berbagai stimuli
(environmental factors) pada spesies sepanjang waktu. Perubahan ini merupakan bukti
pada ahli sains untuk mempelajari evolusi melalui berbagai cara, antara lain fosil, DNA
sequences, kemiripan anatomi, kemiripan fisiologis dan embriologi komparasi.
Orang yang mengemukakan teori evolusi yang dipertahankan sampai dewasa
ini, adalah seorang naturalis amatir dari Inggris, Charles Robert Darwin. Darwin tidak
pernah mengenyam pendidikan formal di bidang biologi. Darwin hanya memiliki
ketertarikan amatir pada alam dan makhluk hidup. Minat tersebut mendorongnya
bergabung secara sukarela dalam ekspedisi pelayaran dengan sebuah kapal bernama
H.M.S. Beagle, yang berangkat dari Inggris tahun 1832 dan mengarungi berbagai
belahan dunia selama lima tahun. Darwin muda sangat takjub melihat beragam spesies
makhluk hidup, terutama jenis-jenis burung finch tertentu di kepulauan Galapagos. Ia
mengira bahwa variasi pada paruh burung-burung tersebut disebabkan oleh adaptasi
mereka terhadap habitat. Dengan pemikiran ini, ia menduga bahwa asal usul kehidupan
dan spesies berdasar pada konsep "adaptasi terhadap lingkungan".
Evolusi terjadi akibat seleksi alam melalui 3 proses penting, yaitu variasi (akibat
mutasi), pewarisan variasi dan perbedaan peluang kemampuan untuk hidup
serta reproduksi(perbedaan tingkat kesuksesan reproduksi yang terjadi pada seleksi
alam akibat adaptasi dari beberapa generasi). Mekanisme utama dari proses evolusi
terjadi akibat seleksi alam, mutasi, rekombinasi seksual dan aliran gen (gene flow).
Evolusi adalah perubahan perubahan frekuensi alela. Hal ini akan memunculkan variasi
genetik. Seleksi alam akan bekerja pada variasi genetik yang terwariskan pada
keturunan dan akan menghasilkan individu yang lebih adaptif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu rekombinasi seksual?
2. Apa itu gene flow?

1
1.3 Tujuan
1. Memahami dan mempelajari tentang rekombinasi seksual.
2. Memahami dan mempelajari tentang gene flow.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Rekombinasi Seksual


Rekombinasi seksual adalah pemutusan sebuah bahan genetika (bisa DNA atau
RNA) yang kemudian diikuti penggabungan DNA yang lain. Proses perkembangbiakan
makhluk hidup ada dua macam yakni secara seksual dan aseksual. Makhluk hidup yang
bereproduksi secara seksual, selama proses meiosis dan fertilisasi dapat menimbulkan
variasi spesies pada setiap generasi. Hal ini dikarenakan pada proses meiosis dan
fertilisasi terjadi penggabungan gen antara induk jantan dan induk betina. Organisme
yang bereproduksi secara seksual, melakukannya dengan fusi gamet betina dan jantan.
Setiap gamet adalah sel haploid dengan hanya memiliki setengah jumlah kromosom
dengan sel somatik yang normal. Pada manusia, karena setiap sel somatik memiliki 46
kromosom, gamet haploid akan memiliki 23 kromosom. Karena setiap gen memiliki
dua alel, berbagai kombinasi kemungkinan alel genetik yang terdapat dalam gamet
akan berjumlah 223, ini berlaku untuk kedua gamet. Proses ini menyebabkan keturunan
makhluk hidup memiliki kombinasi gen yang berbeda dari orang tuanya, dan dapat
menghasilkan keturunannya akan memiliki kromosom yang berbeda dari kedua
Induknya.
Jadi, sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan
kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.
Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru.
Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar
populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi
gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan
variasi antar organisme. Rekombinasi seksual menghasilkan sebagian besar variasi
genetic yang menyebabkan terjadinya adaptasi dalam suatu populasi makhluk hidup.
Rekombinasi seksual terjadi pada eukariot dan prokariot:
1. Rekombinasi Eukariot
Rekombinasi terjadi pada sel somatik (non- reproduksi) dan sel reproduksi.
Pada sel somatik, proses rekombinasi terjadi melalui mitosis. Sedangkan pada sel
reproduksi (kelamin), rekombinasi terjadi melalui meiosis. Replikasi sel yang
hanya ditemukan pada sel benih atau germ adalah meiosis. Dalam spesies diploid,

3
meiosis berperan pada gamet yang hanya satu set kromosom (n) dan bila keduanya
bergabung membentuk sebuah embrio diploid (2n).
Selama meiosis, rekombinasi terjadi bila kromosom homolog
mempertukarkan materi genetik. Pada organisme eukariotik, proses meiosis terjadi
2 tahap, Yakni meiosis I dan meiosis II. Pembelahan meiosis sendiri terjadi
dengan melalui 2 proses yaitu meiosis I dan meiosis II. Pada meiosis I merupakan
tahap pemisahan kromosom homolog atau pembelaha reduksional yag
menghasilkan dua sel haploid dari satu sel diploid. Adapun meiosis II merupakan
tahap pemisahan kromatid saudara kromosom haploid.
a. Meiosis I:
• Profase 1, benang-benang kromatin akan mengalami suatu proses
pemendekan dan penebalan sehingga dapat membentuk suatu kromosom.
• Metafase 1, kromosom akan bergerak menuju ke bagian bidang ekuator
(bidang pembelahan).
• Anafase 1, kromosom bersifat homolog akan berpisah lalu bergerak ke
bagian kutub yang saling berseberangan.
• Telofase 1, terjadi proses sitokinesis sehingga akan terbentuk 2 buah sel.
Masing-masing sel pada bagian yang mempunyai satu buah inti dengan
bagian sebelah dari kromosom yang bersifat homolog.
b. Meiosis 2
• Profase 2, diawali dengan adanya proses pembelahan sel yang terjadi pada
dua buah sentriol, sehingga menjadi dua buah bagian dan bergerak menuju ke
bagian kutub yang saling berlawanan arah.
• Metafase 2, bagian kromatid akan bergerak menuju ke bagian bidang ekuator
(bidang pembelahan).
• Anafase 2, pada fase ini bagian kromatid yang berpisah akan membentuk
kromosom dengan bagian sentromernya masing-masing, selanjutnya akan
bergerak menuju bagian kutub yang akan saling berlawanan arah.
• Telofase 2, bagian kromosom yang telah sampai di bagian kutub, Bersamaan
dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk lagi, dan sekat pemisah
semakin jelas sehingga akhirnya terjadilah empat sel anakan.

4
2. Rekombinasi Prokariot
Rekombinasi genetik dari sel prokariotik dapat dilakukan dengan 3 proses
yaitu transformasi, tranduksi, dan konjugasi.
a. Pada proses transformasi adalah perpindahan materi genetik dari sel satu ke sel
yang lain dengan DNA bebas dari sel yang mendonorkan akan mengganti sel
yang menerima dan tidak dapat langsung diproses dengan berkontak satu
dengan yang lain. Proses ini teerjadi pada Streptococcus pnemoniaeu, Bacillus,
Haemopillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Contohnya pada bakteri
pneumococci yang menyebabkan Pneumonia.
b. Pada proses tranduksi adalah pemindahan materi genetik dengan bantuan dari
virus. Prosesnya adalah DNA dari bakteri pendonor masuk ke dalam virus.
Ketika virus sudah terbentuk dari bakteri pendonor maka virus akan
memindahkan DNA ke sel inangnya dan menyambungkan materi genetiknya
dan membentuk profag, dan ketika sudah terbentuk virus baru maka virus akan
membawa sebagian DNA dari sel inangnnya.
c. Dan yang terakhir, konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri yang saling
memindahkan materi genetik, yang mana bakteri pendonor akan mendonorkan
DNA ke bakteri penerima melalui ujung pilusnya. Ujung pilus pada bakteri
penerima akan melekat dan melakukan transfer DNA.

2.2 Gene Flow


Aliran gen (gene flow) merupakan pertukaran gen antarpopulasi, yang terjadi
pada spesies yang sama. Aliran gen ke dalam atau ke luar populasi dapat mengubah
frekuensi alel, serta menambah variasi genetik ke dalam suatu populasi. Imigrasi dapat
menambah bahan genetika baru ke gen yang telah ada pada suatu populasi. Sebaliknya,
emigrasi dapat menghilangkan bahan genetika. Karena pemisahan reproduksi antara
dua populasi yang berdivergenn diperlukan agar terjadi spesiasi, aliran gen dapat
memperlambar proses ini dengan menyebarkan genetika yang berbeda antar populasi.
Aliran gen dapat dihalangi oleh barisan gunung, samudera, dan padang pasir.
Kesetimbangan Hardy-Weinberg mensyaratkan kumpulan gen berada dalam
suatu sistem tertutup, namun sebagian populasi tidak terisolasi secara sempurna. Suatu
populasi bisa mendapatkan atau kehilangan suatu alel dari peristiwa aliran gen, yaitu
pertukaran genetik akibat migrasi individu yang subur atau perpindahan gamet antar

5
populasi. Aliran gen cenderung mengurangi perbedaan antara populasi yang telah
terakumulasi akibat seleksi alam atau hanyutan genetik. Jika hal itu terjadi cukup luas,
aliran gen akhirnya dapat menyatukan populasi yang berdekatan menjadi sebuah
populasi tunggal dengan struktur genetik yang sama. Ketika manusia mulai mampu
menjelajah dunia dengan bebas, aliran gen tidak diragukan lagi menjadi suatu
pengantar perubahan mikroevolusi yang penting dalam populasi yang sebelumnya
mungkin sangat terisolir.
Ada beberapa contoh peristiwa yang berkaitan dengan aliran gen (gene flow),
yaitu sebagai berikut:
a. Dalam beberapa tahun terakhir, aliran gen telah diamati antara populasi Kaukasia
dan penduduk Afrika-Amerika. Afrika-Amerika adalah keturunan dari penduduk asli
Afrika Barat, sedangkan bule adalah keturunan dari penduduk asli Eropa. Penduduk
Afrika-Amerika secara inheren tahan terhadap penyakit malaria, sedangkan
penduduk Eropa tidak. Keturunan yang dihasilkan oleh perkawinan individu dari
populasi tersebut dipandang tahan terhadap penyakit.
b. Sebuah populasi ngengat yang berwarna putih bermigrasi ke populasi ngengat
berwarna coklat dan berhasil kawin menimbulkan keturunan yang layak. Disini kita
dapat mengatakan bahwa ada perubahan dalam frekuensi alel. Seiring berjalannya
waktu, jumlah ngengat putih akan meningkat dalam populasi tersebut.
c. Sebutir serbuk sari dari tanaman yang diserbuki angin berhasil membuahi beberapa
tanaman lain untuk menghasilkan benih yang menimbulkan keturunan layak, maka
dapat membawa perubahan frekuensi alel.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Rekombinasi seksual adalah pemutusan sebuah bahan genetika (bisa DNA atau
RNA) yang kemudian diikuti penggabungan DNA yang lain. Rekombinasi seksual
menghasilkan sebagian besar variasi genetic yang menyebabkan terjadinya adaptasi
dalam suatu populasi makhluk hidup.
2. Tekanan mutasi adalah suatu perubahan yang terjadi pada alel karena berulang-
ulangnya mutasi yang sama. Jika memiliki tingkatan mutasi yang tinggi maka
tekanan mutasi perlu dipertimbangkan. Tekanan mutasi dapat terus-menerus terjadi
dengan membawa perubahan degeneratif pada semua organ. Pada teori tekanan
mutasi efek mutasi yang terjadi pada suatu genom memiliki arah terhadap
kandungan dari basa nitrogen DNA yang mana tergantung tinggi rendah kandungan
didalamnya. Dan perubahan yang terjadi lebih banyak pada genom dari pada bagian
fungsionalnya.
3. Aliran gen (gene flow) merupakan pertukaran gen antarpopulasi, yang terjadi pada
spesies yang sama. Aliran gen ke dalam atau ke luar populasi dapat mengubah
frekuensi alel, serta menambah variasi genetik ke dalam suatu populasi. Aliran gen
cenderung mengurangi perbedaan antara populasi yang telah terakumulasi akibat
seleksi alam atau hanyutan genetik. Jika hal itu terjadi cukup luas, aliran gen
akhirnya dapat menyatukan populasi yang berdekatan menjadi sebuah populasi
tunggal dengan struktur genetik yang sama.

3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan untuk pembaca dan penulis mampu
memahami mengenai penyebab utama evolusi yaitu rekombinasi seksual, tekanan
mutasi, dan gene flow (aliran gen).

7
DAFTAR PUSTAKA

Campbell Reece, Mitchell. 1999. BIOLOGY. Fifth Edition. Terjemahan oleh W. Manalu.
2003. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga.

Irmawati. 2016. Genetika Populasi Ikan. Yogyakarta: ANDI.

Ngatirah. 2017. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta: Instiper Yogyakarta

Nusantari, E. 2015. Genetika Belajar Genetika dengan Mudah dan Komprehensif.


Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai