BIOLOGI UMUM II
“REKOMBINASI SEKSUAL DAN GENE FLOW”
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan yang telah
menciptakan alam semesta dengan segala ilmu pengetahuan yang penuh manfaat sehingga
mendorong para makhluk-Nya untuk menggali ilmu-ilmu demi kesejahteraan manusia.
Adapun tujuan makalah ini kami buat yaitu untuk melengkapi tugas mata kuliah
Biologi Umum II Tatap Muka serta sebagai sumber informasi kepada penulis dan pembaca.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pembimbing mata kuliah Biologi Umum II
yang telah memberi arahan kepada kami, dan juga pihak yang turut andil dalam pembuatan
makalah ini baik itu secara gagasan maupun pikiran, karena tanpa bantuan berbagai pihak
makalah ini tidak dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi
para pembaca. Semoga kami menjadi mahasiswa yang lebih aktif dalam menulis bukan
sekedar menyelesaikan tugas semata.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Memahami dan mempelajari tentang rekombinasi seksual.
2. Memahami dan mempelajari tentang gene flow.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
meiosis berperan pada gamet yang hanya satu set kromosom (n) dan bila keduanya
bergabung membentuk sebuah embrio diploid (2n).
Selama meiosis, rekombinasi terjadi bila kromosom homolog
mempertukarkan materi genetik. Pada organisme eukariotik, proses meiosis terjadi
2 tahap, Yakni meiosis I dan meiosis II. Pembelahan meiosis sendiri terjadi
dengan melalui 2 proses yaitu meiosis I dan meiosis II. Pada meiosis I merupakan
tahap pemisahan kromosom homolog atau pembelaha reduksional yag
menghasilkan dua sel haploid dari satu sel diploid. Adapun meiosis II merupakan
tahap pemisahan kromatid saudara kromosom haploid.
a. Meiosis I:
• Profase 1, benang-benang kromatin akan mengalami suatu proses
pemendekan dan penebalan sehingga dapat membentuk suatu kromosom.
• Metafase 1, kromosom akan bergerak menuju ke bagian bidang ekuator
(bidang pembelahan).
• Anafase 1, kromosom bersifat homolog akan berpisah lalu bergerak ke
bagian kutub yang saling berseberangan.
• Telofase 1, terjadi proses sitokinesis sehingga akan terbentuk 2 buah sel.
Masing-masing sel pada bagian yang mempunyai satu buah inti dengan
bagian sebelah dari kromosom yang bersifat homolog.
b. Meiosis 2
• Profase 2, diawali dengan adanya proses pembelahan sel yang terjadi pada
dua buah sentriol, sehingga menjadi dua buah bagian dan bergerak menuju ke
bagian kutub yang saling berlawanan arah.
• Metafase 2, bagian kromatid akan bergerak menuju ke bagian bidang ekuator
(bidang pembelahan).
• Anafase 2, pada fase ini bagian kromatid yang berpisah akan membentuk
kromosom dengan bagian sentromernya masing-masing, selanjutnya akan
bergerak menuju bagian kutub yang akan saling berlawanan arah.
• Telofase 2, bagian kromosom yang telah sampai di bagian kutub, Bersamaan
dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk lagi, dan sekat pemisah
semakin jelas sehingga akhirnya terjadilah empat sel anakan.
4
2. Rekombinasi Prokariot
Rekombinasi genetik dari sel prokariotik dapat dilakukan dengan 3 proses
yaitu transformasi, tranduksi, dan konjugasi.
a. Pada proses transformasi adalah perpindahan materi genetik dari sel satu ke sel
yang lain dengan DNA bebas dari sel yang mendonorkan akan mengganti sel
yang menerima dan tidak dapat langsung diproses dengan berkontak satu
dengan yang lain. Proses ini teerjadi pada Streptococcus pnemoniaeu, Bacillus,
Haemopillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Contohnya pada bakteri
pneumococci yang menyebabkan Pneumonia.
b. Pada proses tranduksi adalah pemindahan materi genetik dengan bantuan dari
virus. Prosesnya adalah DNA dari bakteri pendonor masuk ke dalam virus.
Ketika virus sudah terbentuk dari bakteri pendonor maka virus akan
memindahkan DNA ke sel inangnya dan menyambungkan materi genetiknya
dan membentuk profag, dan ketika sudah terbentuk virus baru maka virus akan
membawa sebagian DNA dari sel inangnnya.
c. Dan yang terakhir, konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri yang saling
memindahkan materi genetik, yang mana bakteri pendonor akan mendonorkan
DNA ke bakteri penerima melalui ujung pilusnya. Ujung pilus pada bakteri
penerima akan melekat dan melakukan transfer DNA.
5
populasi. Aliran gen cenderung mengurangi perbedaan antara populasi yang telah
terakumulasi akibat seleksi alam atau hanyutan genetik. Jika hal itu terjadi cukup luas,
aliran gen akhirnya dapat menyatukan populasi yang berdekatan menjadi sebuah
populasi tunggal dengan struktur genetik yang sama. Ketika manusia mulai mampu
menjelajah dunia dengan bebas, aliran gen tidak diragukan lagi menjadi suatu
pengantar perubahan mikroevolusi yang penting dalam populasi yang sebelumnya
mungkin sangat terisolir.
Ada beberapa contoh peristiwa yang berkaitan dengan aliran gen (gene flow),
yaitu sebagai berikut:
a. Dalam beberapa tahun terakhir, aliran gen telah diamati antara populasi Kaukasia
dan penduduk Afrika-Amerika. Afrika-Amerika adalah keturunan dari penduduk asli
Afrika Barat, sedangkan bule adalah keturunan dari penduduk asli Eropa. Penduduk
Afrika-Amerika secara inheren tahan terhadap penyakit malaria, sedangkan
penduduk Eropa tidak. Keturunan yang dihasilkan oleh perkawinan individu dari
populasi tersebut dipandang tahan terhadap penyakit.
b. Sebuah populasi ngengat yang berwarna putih bermigrasi ke populasi ngengat
berwarna coklat dan berhasil kawin menimbulkan keturunan yang layak. Disini kita
dapat mengatakan bahwa ada perubahan dalam frekuensi alel. Seiring berjalannya
waktu, jumlah ngengat putih akan meningkat dalam populasi tersebut.
c. Sebutir serbuk sari dari tanaman yang diserbuki angin berhasil membuahi beberapa
tanaman lain untuk menghasilkan benih yang menimbulkan keturunan layak, maka
dapat membawa perubahan frekuensi alel.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Rekombinasi seksual adalah pemutusan sebuah bahan genetika (bisa DNA atau
RNA) yang kemudian diikuti penggabungan DNA yang lain. Rekombinasi seksual
menghasilkan sebagian besar variasi genetic yang menyebabkan terjadinya adaptasi
dalam suatu populasi makhluk hidup.
2. Tekanan mutasi adalah suatu perubahan yang terjadi pada alel karena berulang-
ulangnya mutasi yang sama. Jika memiliki tingkatan mutasi yang tinggi maka
tekanan mutasi perlu dipertimbangkan. Tekanan mutasi dapat terus-menerus terjadi
dengan membawa perubahan degeneratif pada semua organ. Pada teori tekanan
mutasi efek mutasi yang terjadi pada suatu genom memiliki arah terhadap
kandungan dari basa nitrogen DNA yang mana tergantung tinggi rendah kandungan
didalamnya. Dan perubahan yang terjadi lebih banyak pada genom dari pada bagian
fungsionalnya.
3. Aliran gen (gene flow) merupakan pertukaran gen antarpopulasi, yang terjadi pada
spesies yang sama. Aliran gen ke dalam atau ke luar populasi dapat mengubah
frekuensi alel, serta menambah variasi genetik ke dalam suatu populasi. Aliran gen
cenderung mengurangi perbedaan antara populasi yang telah terakumulasi akibat
seleksi alam atau hanyutan genetik. Jika hal itu terjadi cukup luas, aliran gen
akhirnya dapat menyatukan populasi yang berdekatan menjadi sebuah populasi
tunggal dengan struktur genetik yang sama.
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan untuk pembaca dan penulis mampu
memahami mengenai penyebab utama evolusi yaitu rekombinasi seksual, tekanan
mutasi, dan gene flow (aliran gen).
7
DAFTAR PUSTAKA
Campbell Reece, Mitchell. 1999. BIOLOGY. Fifth Edition. Terjemahan oleh W. Manalu.
2003. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga.